Setelah menyerahkan perhiasaan tersebut, Aster langsung menarik pintu mobil dan masuk ke dalamnya. Ia menyalakan mesin, tapi Gaishan tiba-tiba muntah-muntah. Aster terkejut dan langsung keluar mobil.
"Kamu makan kerang?" tanya Aster dengan berkerut dahi memegangi pundak Gaishan yang muntah.
Gaishan menepis tangan Aster dan berjalan sempoyongan ke toilet. Ia memuntahkan semua makanan yang baru disantapnya. Setelah mendingan dia keluar dari toilet, nampak Aster menungguinya.
"Aku antarkan kau pulang!" ujar Aster.
"Tidak usah!" tolak Gaishan ketus.
"Baiklah," ucap Aster melangkah menuju mobilnya dan pergi.
Dalam hati Aster menyesal tadi tidak mengabaikan Gaishan.
Kenapa aku harus khawatir, pada orang itu! Aster kamu gila! rutuknya.
******
Pagi yang cerah, Gasihan sudah berjalan sambil mengerutu memasuki ruangan Aster. Nampak seorang wanita disana mengadap jendela. Tanpa basa basi Gaishan memaki-maki Aster.
"Aster ada apa kau memanggilku sepagi ini! Jangan kau pikir bisa seenaknya menindasku disini karena kamu jadi direktur! " ujar Gaishan dengan emosi yang membuncah namun tidak ada balasan dari Aster.
"Ah, aku peringatkan kamu! jangan kamu ganggu aku dan keluargaku! hari ini juga aku akan mengundurkan diri!" ujar Gaishan sambil meletakan surat sambil mengebrak meja.
Seorang wanita dengan kemeja biru langit dibalut blezer biru tua dan rok span selutut memasuki ruangannya. Wanita yang sedang menghadap jendela itu berbalik saat mendengar pintu dibuka. Gaishan pun membalikan badannya.
"Kakak!" ujar gadis yang berada diruangan menyambut Aster sambil memeluknya.
Gaishan terkaget mengetahui, ia salah orang. Seketika dirinya merasa malu.
"Azalea, ada apa kemari pagi-pagi begini," ujar Aster sambil menguraikan pelukannya.
"Aku merindukan kakaku, tapi aku malah kena omelan lelaki itu," ujar Azalea memberenggut sambil menunjuk ke arah Gaishan.
Aster melirik ke arah Gaishan yang sudah berdiri tidak tenang.
"Ya sudah kita sarapan bersama ya, tunggu kaka oke! kakak akan menyelesaikan urusan kaka dengan pegawai kaka," ujar Aster mengelus kepala adiknya.
"Oke kakak! aku tunggu dibawah!" ujar Azalea sambil keluar dari ruangan.
Aster berjalan ke kursinya dan duduk. Ia menatap amplop pengunduran diri, segera meraihnya. Dia duduk menyender sambil menyederkan punggungnya di kursi. Gaishan berdiri terdiam menghadap Aster.
Hening beberapa saat, Aster mencondongkan badannya kedepan dan menyimpan tangannya di meja.
"Gaishan, kamu tidak ingat waktu wawancara?" tanya Aster.
"Aku menolak kerja diperusahaanmu!" ujar Gaishan sambil mengangkat satu alisnya.
"Rupanya kamu tidak paham kinerja disini! jika aku sudah menerimamu secara lisan itu artinya aku sudah mengontrakmu setahun penuh!" ujar Aster menatap tajam Gaishan.
"Apa maksudmu!" ucap Gaishan dengan wajah menantang.
"Aku memanggilmu untuk menandatangani kontrak secara tertulis! Jika kamu berniat keluar, silahkan! tapi kau harus menganti gaji pokok dan tunjunganmu selama setahun kontrak disini!" jelas Aster sambil memainkan surat pengunduran diri.
"Aster!" ucap Gaishan sambil mengertakan giginya dan mengepalkan tangan.
"Jangan terlalu emosi Gaishan! harusnya aku disini yang marah padamu! sekarang tinggal kau pilih, bertahan atau tetap keluar! aku tidak akan rugi kehilangan pegawai tidak hormat sepertimu," ujar Aster dengan serius.
Gaishan melonggarkan dasinya, dan mendekat ke arah meja, kedua tanganya menahan dimeja sedangkan pandangannya tajam ke arah Aster.
"Aku pastikan kau menyesal memperkerjakan aku disini!" ujarnya dengan rahang mengeras.
"Aku rasa kamu yang akan menyesal Gaishan, karena tiap hari akan bertemu denganku! kau akan jatuh cinta lagi padaku dan meninggalkan isterimu! Maaf, " ujar Aster tenang dan tersenyum dengan tanganya terpangku diwajahnya.
"Jangan berharap Aster! kamu hanya mainanku dari dulu! Dan kau licik membuat aku dipecat diperusahanku!" ujar Gaishan dengan senyuman mengejek pada Aster.
Gaishan menyabet surat pengunduran dirinya, dan keluar dari ruangan Aster dengan emosi yang belum reda. Aster sepeninggalan Gaishan langsung mengipaskan tangannya ke wajahnya.
"Dasar gak tau terima kasih! huh! kalau bukan karena aku melihat anakmu! aku tidak akan memperkerjakanmu Gaishan!" gerutu Aster.
Ting
Suara ponselnyaa berbunyi satu pesan masuk dari Erhan.
Erhan: Jangan lupa makan siang hari ini di kedai ramen. Dandan yang cantik! Anggap ini kencan pertama kita! 😉
Aster mendengus kesal, mematap barisan kalimat pesan Erhan. Dirinya bangkit keluar ruangan hendak menemui adiknya.
******
Semua pegawai berbisik-bisik saat Gaishan tengah berdiri depan mesin fotocopy.
"Kayaknya dia nepotis sama bu Aster, mudah banget bu Aster langsung meluluskan dia, " bisik pegawai wanita yang suaranya cukup terdengar oleh Gaishan.
Gaishan mengambil kertas dan kopinya hendak keluar ruangan karena emosi.
byuur
Kopi tumpah ke kemeja Aster, membuat Gaishan gelagapan mengambil tisu. Aster menatap tajam Gaishan yang langsung menyentuh kemeja dibagian dadanya yang basah kena kopi dengan tisu. Semua mata terperangah menatapnya.
Erhan yang baru tiba melihat pertunjukan itu langsung menepis tangan Gaishan, ia membuka jasnya dan menutup bagian depan Aster. Mata Erhan menatap tajam pada Gaishan.
_
_
_
_
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
pangeran
dunia emang sempit... hayo siapa yg punya pengalaman kerja bersama mantan... rasanya pasti aneh ya... huahahaha
2021-01-05
0
❤️Tania❤️
udh Kya kucing sm guguk tiap ktemu
2020-08-10
1
Triana R
halo kak, aku mampir lagi... tetap semangat ya nulisnya...
jangan lupa mampir di novel baruku "My Flower Girl"
ditunggu feedbacknya, terima kasih
2020-08-08
0