Aster menatap tajam Fazril, yang sudah bergetar badannya, kakinya terasa lemas. Sisi lain dari sifat Aster adalah tegas dan galak untuk urusan pekerjaan. Berbeda dengan urusan cinta, dia bisa menjadi lembut.
Aster sambil menyilangkan tangan di dadanya, duduk santai menyender dikursi. Kakinya ikut menyilang juga. Dalam hati Gaishan merutuki Aster.
Benar-benar wanita sombong! batin Gaishan.
"Fazril, saya tidak pernah memperkerjakan pemalas, ceroboh dan pekerja yang berantakan!" ucap Aster menekan setiap kalimatnya.
"Iya maaf bu, saya akan memperbaikinya!" ujar Fazril sambil menunduk.
"Ambil kertas yang berserakan dibawah!saya tidak mau ruangan saya kotor!" perintah Aster merubah posisinya menatap layar monitor.
Fazril pun membungkuk memungkuti kertas yang berserakan, Gaishan tidak tahan dengan sikap Aster yang bossy, tangannya mengepal keras mengebrak meja. Aster terparajat langsung menoleh ke arah Gaishan.
"Jangan mentang-mentang anda bos bisa berkelakuan seenaknya!" ujar Gaishan rahang mengeras.
Aster menghembuskan nafasnya dan mengibaskan tangannya, lalu memberikan tatapan tajam.
"Gaishan, anda pegawai baru disini? beretika yang baik terhadap atasanmu! Kamu tadi menumpahkan kopi ke bajuku! tolong cuci ini!" ujar Aster dengan nada suara tenang memerintah Gaishan menyerahkan totebag.
Gaishan langsung menyambet totebag dari tangan Aster, dan menyeret Fazril keluar ruangan. Aster menormalkan nafasnya yang sudah marah mengebu-ngebu.
-----*****-----
Diruang divisi humas, Fazril masih lemas mendapatkan amarah dari Aster. Gaishan sepanjang jalan terus memaki sikap Aster.
"Bu Aster sudah biasa kayak gitu! kamu jangan heran," ujar Fazril yang wajahnya sudah memerah.
"Meskipun dia atasan kita, jangan semena-mena juga!" sangah Gaishan.
"Aku akan menyelesaikan laporanku Shan, nanti kamu yang anterin berkasnya ya, please?" ujar Fazril memelas matanya sudah berkaca-kaca.
"Iya, nanti aku yang anterin! aku juga bantuin laporannya, dia cuma ngasih waktu 5 menit kan! gak logis!" gerutu Gaishan.
-----*****----
Tok
Tok
Pintu ruangan Aster di ketuk dari luar, Aster tanpa membukakan pintu.
"Masuk!" wajahnya terus fokus mengetik.
Gaishan berjalan ke meja Aster dan menyodorkan berkas dimejanya.
"Sudah lewat lima menit!" ujar Aster tanpa menoleh pada Gaishan.
"Tidak logis merevisi berkas dalam waktu lima menit, kecuali anda berniat memecat seseorang!"tungkas Gaishan.
Aster tidak menanggapi perkataan Gasihan, ia beralih menatap Gaishan lalu membuka berkasnya kemudian menutupnya kembali.
"Revisi lagi!" perintah Aster.
"Apah! kau belum membacanya tapi sudah menyuruh merevisi!" Gaishan tidak terima.
"Iya! kembali lagi dalam 30 menit dan harus sudah lengkap!" tegas Aster sambel mengangkat kedua alisnya.
Gaishan meraih berkasnya sambil menghentakan kaki meninggalkan ruangan Aster. Senyuman mengembang di bibir Aster.
30 menit kemudian...
Gaishan menyerahkan kembali berkasnya ke Aster. Sekilas Aster membacanya lalu. melemparkan berkas tersebut.
"Revisi!" perintah Aster kembali fokus bekerja.
Gaishan membelalakan matanya menatap tidak percaya pada Aster.
"Aster kamu sengaja mempermainkan aku!" ucap Gaishan dengan nada tinggi.
Aster menghela nafas, menatap nanar pada Gaishan, mengambil berkas yang dilemparkan kemudian mencoret kertas tersebut.
"Kau lulusan terbaik! apa aku harus selalu menunjukkan bagian yang salah dari berkasmu! kau sudah cukup pintar bukan? "ujar Aster sambil menutup mapnya dengan membanting berkas di atas meja.
Gaishan nafasnya memburu, meraih map tersebut dan membuka coretan yang diberikan oleh Aster.
"Jangan kembali sebelum tulisannya rapi!" perintah Aster dengan senyuman sinis.
Gaishan tidak menanggapinya, ia langsung bergegas keluar ruangan dengan penuh emosi. Saat memasuki ruang divisi humas, ia terkejut Fazril tengah terisak. Gaishan tidak tega, langsung mengerjakan tugas tersebut sendiri.
Pukul 17.05...
Gaishan meregangkan ototnya, berkas laporannya sudah lengkap, berkali-kali dia periksa agar tidak direvisi lagi.
"Sekarang kamu gak bakal nyuruh revisi lagi!" ujar Gaishan berbicara sendiri.
Gaishan sambil bersiul membawa berkasnya naik ke lantai 6, tempat direkturnya.
Ting
Pintu lift terbuka dilantai 6, Gaishan buru-buru melangkah saat melihat Aster sedang berbicara dengan sekertaris sambil berjalan. Gaishan menunduk hormat mendekati Aster.
"Bu, ini laporan saya sudah selesai," ujar Gaishan menghentikan Aster yang lalu meliriknya sekilas.
"Taruh saja diruangan saya!" ujar Aster acuh kembali sibuk membahas proyek dengan sekertarisnya berjalan menuju lift.
Gaishan memutar bola matanya saking merasa kesal dengan pekerjaan yang baru dilakukannya. Aster seperti sengaja mempermainkannya.
_
_
_
_
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Tria Wulandari
hai Thor.. like ceritanya.. terus semangat dalam berkarya..
mampir ya kak di ceritaku Putih Abu-Abu 2010
2020-10-31
0
Firchim04
Hai author semangat terus ya 😊
Kalau ada waktu, jangan lupa mampir di karyaku :
"Dosenku Sahabatku"
"Suamiku Adik Kelasku"
2020-09-27
0
Triana R
halo kak author... aku mampir nih.... tetap semangat ya nulisnya...
salam dari "My Flower Girl"
2020-08-11
2