Aster duduk disofa menghadap pak Gunawan, mereka tampak asyik membahas beberapa kendala dan strategi peluncuran produk agar bisa menarik minat.
Namun beda halnya dengan Gaishan dan wanita disamping pak Gunawan nampak tidak nyaman. Perbincangan antara Aster dengan Gunawan dihiraukan.
"Pak Gunawan, anda tidak memperkenalkan wanita disamping ada pada saya? apa dia wanita spesial anda?" tanya Aster sambil mengangkat satu alisnya.
"Aduh saking asyiknya diskusi dengan anda bu Aster, saya melupakan orang saya!" ujar Gunawan menepuk jidatnya.
Aster tersenyum dalam hatinya, melihat wanita dihadapannya sangat gugup.
"Peony ini bu Aster direktur perusahaan kita!" ujar Gunawan tersenyum pada Peony.
"Saya Peony Asisten manajer pak Gunawan, senang bertemu dengan anda bu Aster!" ujar Peony memasang senyuman terpaksa.
"Ah iya, nona Peony anda sudah menikah?" pancing Aster menatap lekat Peony.
Peony terdiam, sementara Gaishan nampak menunggu Peony berkata.
"Andai saja dia belum menikah bu Aster, saya akan menjadikannya isteri!" canda Gunawan sambil tertawa renyah.
Aster mengangguk pelan sambil tersenyum dan menoleh pada Gaishan yang rahangnya sudah mengeras. Hatinya semakin senang bermain dengan emosi orang yang sudah menghancurkan hatinya dulu.
"Anda bisa saja pak Gunawan, tapi anda memang harus segera menikah lagi," ujar Aster menatap Peony dan Gaishan bergantian
"Ah saya juga lupa mengenalkan rekan saya hari ini! ini Gaishan dari divisi humas, saya membawanya untuk membantu dibidang pemasaran! karena saya melihat disini kurang orang untuk mengerjakan urusan pemasaran," lanjut Aster pada Gunawan.
"Wah, saya senang sekali bu Aster sampai menyiapkan sendiri orang untuk saya!"balas Gunawan.
"Tidak masalah! itu juga demi kebaikan perusahaan," ujar Aster tersenyum.
" Baiklah, Gaishan ya? nanti bisa mengobrol dengan asisten saya perihal pemasaran!" ujar Gunawan menatap Gaishan ramah.
"Baik pak!" jawab Gaishan singkat.
"Baik bu Aster mari saya tunjukan beberapa produk yang siap luncur!" ajak Gunawan sambil berdiri.
"Baiklah dengan senang hati! Gaishan nanti ketemu lagi di lobby!" ujar Aster tersenyum pada Gunawan lalu beralih ke Gaishan.
Aster bersama Gunawan keluar ruangan, hati Aster bersorak, dia sudah bisa menduga akan terjadi perang badar pasutri muda itu.
Benar terdengar beberapa kehebohan didalam ruangan tersebut, Gunawan dan Aster nampak terheran dan menghentikan langkah kaki.
"Mari kita lanjutkan!" pinta Aster melirik Gunawan yang masih penasaran dengan yang terjadi di ruangan itu.
Gunawan pun mengikuti Aster, karena direktur muda tersebut terkenal tidak suka penolakan dan dibantah.
----******------
"Apa-apan kamu bang! kamu diam-diam selingkuhin aku ya? kamu mengejar lagi Aster!" teriak Peony berurai air mata.
"Dengerin aku dulu Peony!" ujar Gaishan.
"Apa! kamu diam-diam bersama Aster! jelas-jelas dia yang sudah menghancurkan keluarga aku!" teriak Peony sambil memukul dada Gaishan.
"Peony kamu tenang dulu!" ujar Gaishan sambil mencengkram tangan Peony.
"Bisa-bisanya kamu kerja diperusahaannya! kamu tidak ingat apa yang dilakukan dia terhadap kita!" ujar Peony.
"Atau jangan-jangan sekarang kamu yang mempermainkan aku!" teriak Peony.
"Diam Peony!" bentak Gaishan.
Peony yang meraung-raung terdiam melihat mata Gaishan yang memerah karena emosi.
"Kamu juga tidak sadar bekerja diperushaan Aster! kita tidak bisa lari dari dia terus! kita harus menghadapinya!" ujar Gaishan.
"Kamu pergi bersamanya terus, aku takut Gaishan kamu berselingkuh dariku!"lirih Peony.
"Percayalah padaku Peony!" Gaishan menangkup wajah Peony.
"Kalau begitu keluar dari perusahaannya! maka aku akan percaya kamu!"ujar Peony menatap lekat netra Gaishan.
******
Aster dan Gaishan sudah berada didalam mobil yang sudah melaju menuju kantor, sesekali Aster melirik ke arah Gaishan yang nampak murung.
"Bagaimana tadi?" tanya Aster.
"Aku tidak mengerti dengan jalan pikiranmu Aster!" ujar Gaishan datar.
"Baguslah! aku senang saat orang tidak memahami tentangku!" balas Aster menatap lurus jalanan.
"Kenapa?" tanya Gaishan melirik pada Aster.
"Karena aku akan tenang, tidak ada orang yang mampu membaca langkahku! Tidak ada yang tahu strategiku! dengan seperti itu aku tidak mudah dijatuhkan orang! Seorang direktur harus orang yang tidak mudah terbaca pikirannya!" ujar Aster tersenyum samar.
"Terserahmu!" balas Gaishan cuek memilih memejamkan matanya.
Aster terdiam fokus melajukan mobilnya menuju kantor dan membiarkan Gaishan tertidur.
-----*****-----
Aster memasuki kantor bersama Gaishan, seorang wanita sudah menunggu kehadiran Aster terkejut setengah mati melihat ada Gaishan. Wanita tersebut langsung menyeret Aster dan menjauhkannya dari Gaishan.
"Apa maksud semua ini?" tanyanya.
"Dahlia, dia hanya pegawai kecilku!" jawab Aster menatap punggung Gaishan yang menghilang memasuki ruangannya.
"Aku butuh penjelasan!" ujar Dahlia.
_
_
_
_
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
🦋stary🌼🌸🌼
entah mau komen gimn...
peony barang yang kamu dapat dr hasil rebutan pasti hidup mu tdk akan tenng...
dl km selingkuh an nya sekarang takut kan di selingkuhi...
2020-10-08
2
Riski Pratiwi
datang lagi
2020-07-11
1
InggitAnjni
wahh ketinggalan baca ni kak Rin
semangat terus ya kak Rin😊
2020-07-05
0