Gaishan nampak gusar ditempat duduknya, pandangannya sudah dipenuhi hasrat, dia tidak berani menatap Aster yang duduk dikemudi. Tapi, saat Aster berteriak, Gaishan langsung menoleh ke arah Aster, seketika hasrat ini langsung naik.
Gaishan mencondongkan badannya ke Aster lalu mencengkram kuat dua tangannya dan berusaha mengapai leher putih bersih Aster. Terasa dada bidangnya bergesekan dengan bagian depan Aster semakin menambah hasrat birahinya. Aster memberontak dari cengkraman Gaishan.
"Gaishan, apa yang kamu lakukan, lepaskan aku!" teriak Aster seketika menghentikan Gaishan.
Cengkramannya mengendur, Aster langsung mendaratkan tamparan keras disebelah pipi Gaishan.
Plak
"Sadar kamu Gaishan!" ujar Aster nafasnya memburu.
Gaishan terdiam memegangi pipinya yang merah, dan kembali duduk dikursi penumpang. Aster menjalankan kembali mesin mobilnya menuju rumah sakit.
-----*****-----
Dokter memeriksa kondisi Gaishan, dan memberikan obat penenang. Aster menunggui dibalik tirai. Saat dokter muncul, Aster tidak sabar bertanya.
"Dia suami anda?" tanya dokter tersebut sembari duduk.
"Bukan dok, pegawai saya. Bagaimana keadaannya dok?" tanya Aster cemas.
Dokter mangut-mangun dan menatap serius Aster.
"Dia sehat, hanya terkena obat perangsang, dosis obat perangsangnya terlalu banyak, ini berbahaya akan menimbulkan ereksi lama!" ujar Dokter sambil menatap tenang Aster.
"Saya sarankan kalau mau bermain, tidak perlu mengunakan obat perangsang, lakukan secara alami saja!" saran dokter pada Aster.
Aster jelas paham maksud dari dokter tersebut, hatinya tidak terima karena dia disangka akan bermain cinta dengan pegawainya.
Reputasi aku bisa tercoreng! Gaishan mempermalukan aku! rutuk Aster dalam hati.
"Apa ada obat yang dapat menanganinya?" tanya Aster.
Dokter tersebut hanya terkekeh mendengar pertanyaan Aster.
"Nona, yang paling ampun obatnya, ya hasratnya harus disalurkan. Kalau tidak! dia akan sangat tersiksa! saya hanya memberi obat penenang," jelas dokter.
Aster hanya menghembuskan nafasnya kasar. Ia menatap Gaishan yang terbaring lemas diranjang pasien.
"Sebaiknya sekarang langsung pergi ke hotel saja nona," ujar dokter tersebut tersenyum.
-----*****-----
Aster membawa Gaishan ke dalam mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Matanya menatap lurus ke depan.
"Aku tidak mau mengambil resiko, Gaishan!" ujar Aster melirik sebentar.
"Iya, aku tahu!" jawab Gaishan pelan.
Gaishan nampak memilih tertidur untuk menahan hasrat yang mengebunya.
"Dimana rumahmu?" tanya Aster pada Gaishan yang sudah tidur.
"Baiklah, aku bawa kau ke hotel daripada kau jadi gelandangan," lanjut Aster yang tidak mendapat jawaban dari Gaishan.
Aster membopong Gaishan yang setengah sadar ke satu kamar hotel, Aster langsung membaringkan Gaishan, menyimpan ponselnya dinakas, dua kancing atas kemeja Gaishan dibuka agar tidak enggap, lalu menarik selimut sampai dada, tapi saat hendak pergi tangannya di genggam Gaishan.
Deg
Deg
"Mau kemana?" suara serak Gaishan.
Aster langsung melepaskan gengaman Gaishan yang membuat hatinya tidak tenang. Tapi tangannya justru ditarik sehingga Aster jatuh ke dada bidang Gaishan.
Saat itu juga Gaishan memeluknya erat. Aster terdiam, jantungnya berdebar kencang dengan posisi intim dengan Gaishan.
"Peony, aku sudah tidak tahan, aku ingin melakukannya malam ini!" racau Gaishan sambil mata setengah tertutup.
Aster menyadari Gaishan tengah tidak sadar memeluknya dan menyebut nama Peony, Aster langsung memukul dada Gaishan dan memberontak berusaha melepaskan diri dari pelukan Gaishan.
Gaishan merasakan ada penolakan, membuatnya semakin berani, dia membalikan posisinya menjadi berada diatas Aster. Kedua tangan Aster dicengkram kuat.
"Gaishan sadar! aku bosmu! aku bukan Peony!" teriak Aster sedikit mengurungkan niat Gaishan.
Aster mendorong kuat tubuh Gaishan diatasnya, Gaishan langsung terkulai disampingnya. Gaishan menyadari bahwa sekarang dia sedang bersama Aster.
"Shan! pergi ke kamar mandi! bersihkan pikiran kotormu!" ujar Aster bangkit duduk ditepi ranjang.
"Sorry!" ucap Gaishan langsung bangkit dan masuk ke kamar mandi.
Tidak lama suara ponsel Gaishan berdering, menampilkan nama 'isteriku', Aster yang meliriknya tertegun, dia memberanikan diri mengangkatnya.
"Bang dimana? kenapa tidak pulang?" tanya suara wanita disebrang telpon.
"Dihotel, dia tidak akan pulang!" jawab Aster yang ponsel tersebut langsung dimatikan oleh si penelpon.
Gaishan keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk di pinggangnya, rambutnya basah. Tatapannya jatuh ke tangan Aster yang memegang ponselnya.
"Kamu mengangkat telpon di ponselku?" tanyanya dengan tidak senang.
"Maaf," jawab Aster pelan.
"Lancang!" Gaishan langsung merebut ponselnya.
-----*****-----
Aster mengantarkan Gaishan ke rumahnya, sepanjang jalan Gaishan terdiam. Saat mobil berhenti depan gedung apartement, dia mengucapkan terima kasih lalu langsung keluar.
Sementara disisi lain, seorang wanita hatinya sudah panas melihat suaminya pulang bersama wanita, yang tidak terlihat wajahnya.
_
_
_
_
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Riski Pratiwi
makin seru
2020-07-06
1
waifu
Aku sudah mampir, jangan lupa Singgah ke story ku ♡
Salam dari ME? KAHUNA.
2020-07-02
2