Pagi yang cerah, Aster berdiri sambil melipat tangan didada, ia menghadap jendela dikantornya, matanya tertuju pada pemandangan jalanan yang sesat. Pintu diketul dari luar, Aster membalikan badannya.
Gaishan masuk ke dalam ruangan dengan wajah kusut. Melihat Aster yang tersenyum bahagia, Gaishan semakin emosi.
"Apa yang kamu katakan ditelpon pada isteriku, Aster!" bentak Gaishan.
"Aku hanya mengatakan kamu sedang berada dihotel, bagaimana malammu?" jawab Aster tenang dengan senyuman samar.
Aster memahami keadaan Gaishan, nampaknya sepasang suami isteri itu bertengkar habis semalaman.
"Sial! harusnya kamu jangan mengangkat telpon aku! kamu memang ingin menghancurkan keluargaku!" teriak Gaishan.
"Gaishaaan, tiap hari kau marah-marah, selalu menyalahkan aku untuk semua hal yang menimpamu!" ujar Aster malas.
"Memang kamu yang patut disalahkan! aku menyesal bertemu dengan wanita sepertimu!" ujar Gaishan dengan rahang mengeras dan tangan mengepal.
"Jangan lupa! semalam kau hampir melecehkanku!" ujar Aster berubah dingin.
"Aster!" ujar Gaishan sambil mengertakan giginya.
"Gaishan jangan bawa urusan rumah tanggamu ditempat kerja! aku tidak akan segan memecatmu!" tegas Aster sambil berjalan dan duduk dikursi kerjanya.
"Jangan mencampuri urusan rumah tanggaku," ujar Gaishan mulai berbicara tenang.
Aster menyilangkan tangannya di dada menatap tajam Gaishan.
"Jika ingin menyelesaikan perkara semalam, bawa isterimu untuk bertemu denganku!" ujar Aster.
Gaishan mendengar hal itu, bola matanya hampir loncat saking terkejut. Jelas itu sangat tidak mungkin, mempertemukan Aster dengan Peony akan semakin runyam urusannya. Bahkan Peony belum mengetahui Gaishan bekerja diperusahaan Aster.
"Tidak perlu!" jawab Gaishan ketus.
"Baiklah kalau begitu! sekarang kau temui pak Hendar dan berikan saya laporan secepatnya!" ujar Aster.
Gaishan langsung beranjak setelah mendapatkan perintah dari Aster. Fazrill merasa heran dengan Gaishan yang sering pergi ke ruangan Aster padahal dia pegawai baru.
"Shan! Gue heran kenapa Lo sering ke ruangan bu Aster? seberapa deket hubungan Lo sama bu Aster?" ujar Fazril sambil berdiri dekat bilik kerja Gaishan.
"Dia lagi ngeospek pegawai baru kayak gue!" timpal Gaishan mengikuti gaya bahasa Fazril.
"Masa segitunya! gue dulu gak digituin, gue jarang banget dipanggil ke ruangannya!"selidik Fazril.
"Gue gak tau! yang jelas gue bisa dipecat kapan saja kalau ada sedikit aja kesalahan!" jawab Gaishan asal.
"Tapi ini gue pengen nanya ke Lo, semua orang dikantor ngomongin tentang Lo, ada yang bilang Lo gigolonya bu Aster, bener gak?" bisik Fazril.
"Gila Lo! kagaklah! gue udah punya Isteri, sialan nyebarin berita hoak kayak gitu! fitnah itu!" ujar Gaishan tidak terima.
"Iya gue juga gak percaya hehe! tapi kalau Lo nepotis bener gak sih? banyak gosip bilang Lo ada hubungan keluarga dengan bu Aster?" tanya Fazril kepo.
"Lo jadi cowo kepo banget sih! Gue gak ada hubungan keluarga sama dia, cuma ada hubungan sebagai sesama mahluk sosial!" ujar Gaishan kembali bekerja menghiraukan Fazril yang terus mengoceh.
-----*****-----
Aster sudah rapi dengan blezernya mendatangi ruang divisi humas, pandangannya jatuh ke kursi Gaishan yang kosong.
"Gaishan sudah pergi menemui pak Hendar?" tanya Aster diambang pintu.
Semua yang didalam ruangan menghentikan aktivitasnya, dan menatap Aster.
"Sudah bu, malahan sekarang Gaishan sudah kembali lagi!"ujar Ayu.
"Oke, nanti urusan laporan pak Hendar, kamu yang pegang proyeknya!" ujar Aster.
"Baik bu, siap laksanakan!" ujar Ayu semangat mendapat tugas dari Aster.
Gaishan sudah berada dibelakang Aster, dia baru beres dari kamar mandi, kaget proyek yang dikerjakannya dilemparkan ke orang lain. Aster membalikan badan menatap Gaishan.
"Sekarang kamu ikut dengan saya!" perintah Aster.
"Apa-apaan tadi! main lempar proyek yang sedang aku pegang!" ketus Gaishan.
"Pak Hendar mau melanjutkan kontrak kerjasama kalau perempuan yang memegang proyeknya!" tegas Aster sambil berjalan ke basment diikuti Gaishan.
******
Aster bersama Gaishan memasuki satu gedung perusahaan, seorang wanita muda mengantarkan mereka ke satu ruangan.
"Silahkan ditunggu disini dulu bu Aster, saya akan membawa minuman untuk anda dan memanggil pak Gunawan," ujar wanita tersebut halus dan hormat, Aster hanya mengangguk dan membalas senyuman wanita tersebut.
Wanita muda itu keluar ruangan, Aster duduk disofa diikuti Gaishan yang memandang sekeliling ruangan.
"Ini perusahaan cabang milik ayahku!" ujar Aster yang dibalas mangut-mangut oleh Gaishan.
"Pak gunawan itu manajer diperusahaan ini, kita akan membicarakan beberapa proyek peningkatan produk dengannya, dia memiliki tugas untuk menanggani produk skin care!" jelas Aster melanjutkan ucapannya.
Tidak lama seorang lelaki usia 45 tahun memasuki ruangan, senyumannya mengembang melihat Aster, lelaki itu tidak sendirian melainkan bersama seorang wanita disampingnya.
"Bu Aster maaf membuat anda menunggu!" ujar Gunawan melemparkan senyuman.
"Tidak apa-apa, pasti sangat sibuk akhir-akhir ini," balas Aster membalas senyuman Gunawan.
Aster tersenyum pada wanita disamping Gunawan, wanita itu terlihat kusut wajahnya melihat Aster dan Gaishan. Sedangkan Gaishan sudah terkejut bertemu wanita tersebut.
_
_
_
_
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
arinas
kok aku jadi jijik ya lihat di aster,kemana"bawa mantan nya.kaya blm bisa move on aja
2020-10-17
1
miming mink
pasti ketemu peony
2020-10-17
0
🦋stary🌼🌸🌼
ketemu sang istri drh ..perang lagi...
2020-10-08
0