Aster mencengkram ujung blezernya, menahan setiap kata yang menghujam hatinya.
"Aster! kau tau? kenapa aku tidak menyukaimu? aku muak dengan sikap egoismu Aster! aku pikir berpacaran denganmu selama 4 tahun akan membuatku sedikit menyukaimu! tapi justru aku semakin membencimu!" ujar Gaishan dengan rahang mengeras menatap tajam Aster.
"Harusnya kau memberitahuku hal yang tidak kau sukai, Shan!" ujar Aster dengan mengigit bibir bawahnya.
"Heh! Kau pikir dengan memberitahumu sikapmu akan berubah! Tidak!"ujar Gaishan.
Aster hanya diam tertunduk menatap lantai, menahan buliran yang mendesak keluar.
"Kenapa kau sekarang diam! baru tahu yang sebenarnya? kamu kecewa? aku lebih kecewa Aster! " teriak Gaishan mendekat ke arah Aster.
"Bagaimana bisa kamu menghancurkan sabahatmu hanya karena aku menikahinya!" teriak Gaishan didepan Aster.
"Aku tidak menghancurkannya," lirih Aster.
"Hey, kau lupa siapa yang membuat ayah Peony dipecat, dan hutangnya menumpuk! siapa yang menyebabkan WO membatalkan pesananku!" ujar Gaishan dengan tajam.
Aster tidak menjawab perkataan Gaishan hanya diam membisu menahan hatinya yang ingin menangis, matanya tertunduk.
Bugh
Gaishan memukul dinding samping kepala Aster, membuat Aster sedikit terperajat dan hampir menjatuhkan buliran air mata.
"Jika kamu mengatakan dari awal sebelum menikahi Peony, aku tidak akan melakukannya," ujar Aster pelan.
"Kamu memang suka bersikap semaumu Aster! merasa diri paling benar!" ujar Gaishan.
Aster hanya menelan salivanya dengan kasar sambil melihat lantai. Gaishan pergi meninggalkan Aster seorang diri didalam ruangan. Aster seketika langsung melorot terduduk lemas, buliran air mata membasahi pipinya. Aster menumpahkan kesakitan yang ditahannya sedari tadi.
Waktu itu, dia memang berniat menghancurkan pernikahan Gaishan dengan Peony. Semua orangtua temannya yang bekerja diperusahaan ayahnya dipecat tiba-tiba, hal itu terjadi karena teman sekelasnya bungkam.
Teman sekelasnya mengetahui hubungan Gaishan dengan Peony, bahkan teman sekelasnya ikut berlibur merayakan universary jadian Peony dengan Gaishan, saat Aster berlibur ke Eropa dengan keluarganya. Aster merasa dibodohi karena menjadi satu-satunya orang yang tidak mengetahui hubungan perselingkuhan sahabatnya sendiri dengan kekasihnya.
-----******-----
Esoknya Aster tidak masuk kerja, dia memilih menenangkan diri di salah satu villa dipuncak. Ponselnya di nonaktifkan, benar-benar me time bagi Aster.
Hatinya akan tenang saat menikmati suasana pemandangan alam. Aster memang pemarah tapi dia memiliki sisi rapuh saat mengenang perasaan cintanya pada Gaishan yang begitu dalam.
Aster duduk ditepi danau, menikmati hembusan angin, telinganya mendengarkan alunan musik dengan mata terpejam. Tiba-tiba seseorang menutup matanya dengan tangan.
"Hey, siapa kamu!" ujar Aster berdecak.
"Coba tebak!" ujarnya.
"Bagaimana kamu tahu aku disini Erhan?" tanya Aster.
"Suaraku sudah familiar ditelingamu Aster," ujar Erhan tersenyum sambil duduk disebelah Aster.
"Kenapa kau tau aku disini?" tanya Aster tidak menghiraukan ucapan Erhan.
"Aku punya chip yang disimpan dipikiranmu!" jawab Erhan asal.
Aster berdecak membuang wajahnya, mendengar bualan dari Erhan.
"Kamu ada masalah apa?" tanya Erhan melembut.
"Tidak ada! hanya merasa jenuh saja!" bohong Aster menyembunyikan kesedihan.
"Seseorang yang paling kamu cintai adalah orang yang paling mudah menyakitimu," ujar Erhan menatap danau tenang.
"Apa maksudmu Erhan?" Aster menoleh menatap Erhan.
"Aku mendapatkan kata-kata itu dari novel," jawab Erhan asal sambil cengegesan.
"Dasar gak pernah serius!" ujar Aster.
"Hey, aku sudah akan menseriusimu! tinggal kau bilang waktunya aku akan langsung menikahimu!" goda Erhan.
"Lagi-lagi kau berkata begitu!" ujar Aster.
"Baiklah, sekarang ditempat ini hanya ada kita berdua, apa kau tidak mau mencoba menghabiskan malam denganku?" goda Erhan sambil mengangkat satu alisnya.
"Erhaaaan! apa dipikiranmu mesum semua?" ujar Aster sambil membelalakan mata.
Sementara dikantor, Gaishan berjalan menenteng totebag menuju ruangan Aster. Nampak sekertarisnya sibuk menerima telpon. Gaishan langsung menuju pintu, namun ruangannya terkunci. Sekertaris Aster langsung menoleh.
"Maaf pak, bu Aster sedang ambil cuti hari ini!" ujar sekertarisnya.
"Cuti?" ulang Gaishan mentautkan alisnya.
"Iya pak, selama dua hari bu Aster ijin, ada yang bisa saya bantu?" tanya sekertarisnya.
"Oh ini, tolong berikan sama bu Aster!" ujar Gaishan menyerahkan totebag ke sekertaris tersebut.
Gaishan segera bergegas kembali ke tempat kerjanya, setelah mengucapkan terimakasih pada sekertarisnya. Namun, pikirannya tidak tenang memikirkan Aster.
Apa ucapanku kemarin terlalu berlebihan? ah biarlah dia memang pantas mendapatkannya! Tapi bagaimana kalau aku dipecat? aku butuh uang!" pikir Gaishan sepanjang jalan.
_
_
_
_
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Ida Blado
buat apa jg aster galon sama laki modelan ghaisan ,,,kasar dn jahat
2023-01-02
0
Kadek
kk aku mpir nihh
semngt ya
like aku titip disini
2020-07-16
1
DandeLion🌼
Aster emang keterlaluan, tapi Gaishan, Peony, sama temen-temennya lebih keterlaluan. Bagus kalo sampe besok Aster mecat si Gaishan! Ketawa Aku
2020-06-30
9