Rey dan Laras sudah berhenti dikantor mereka, karena insiden tidak mengenakkan itu. Kini Rey sibuk mencari pekerjaan, kebetulan kantor yang sedang dipegang oleh Pandu, membuka lowongan pekerjaan. Rey segera menyiapkan berkas surat lamaran kerja.
Tok tok tok... ketuk Rey diruangan direktur. Setelah perintah dipersilahkan masuk, Rey masuk dengan sopan.
"Permisi pak" ucap Rey memasuki ruangan.
"Ya, silahkan duduk" perintah Pandu.
"Maaf sebelumnya pak, kemarin saya mendengar disini butuh karyawan bukan? Kebetulan saya sedang mencari pekerjaan pak. Ini surat lamaran saya" ucap Rey menyerahkan berkas surat lamaran kerja nya. Pandu menerimanya, lalu membaca nya dengan teliti.
"Jadi sebelumnya, kamu sudah pernah bekerja diperusahaan Wijaya Group?" tanya Pandu menatap Rey. Rey mengangguk santai.
"Jadi apa alasan kamu dipecat?" tanya Pandu.
"Maaf sebelumnya pak, Tapi saya tidak dipecat. Melainkan mengundurkan diri! Karena ada kejadian yang tidak mengenakkan" jawab Rey.
"Tapi maaf Rey, bukan nya saya ingin ikut campur urusanmu! Tapi saya harus tau apa penyebab kamu mengundurkan diri?" tanya Pandu.
"Ya sebenarnya ini memang kesalahan saya pak. Saya memukuli atasan saya, karena dia ingin melecehkan karyawan kantor. Tapi menurut saya, itu memang pantas dia dapatkan" jawab Rey santai.
"Baiklah, saya pikir alasan kamu benar! Kalau begitu selamat bergabung diperusahaan Atmaja" ucap Pandu tersenyum sambil menjabat tangan Rey.
"Terima kasih banyak pak, saya akan bekerja dengan giat" sahut Rey senang sambil membalas jabatan tangan Pandu.
Tring tring tring... suara dering ponsel kantor berbunyi.
"Sebentar ya" ucap Pandu ingin mengangkat telfon. Rey membalasnya dengan anggukan kepala.
"Hallo, selamat siang" ucap Pandu.
"Hallo Pandu, ini papa! Papa dengar kamu ingin menerima karyawan baru bukan?" tanya Papa.
"Iya pa, dia sudah Pandu terima! Dan sekarang dia sedang duduk didepan Pandu. Ada apa pa?" tanya Pandu.
"Kamu jangan nerima karyawan seperti dia! Papa akan mencarikan karyawan yang lebih baik dari dia" perintah papa.
"Tapi pa... " ucapan Pandu terpotong.
"Tidak ada tapi tapian Pandu! Sekarang kamu kerumah! Istrimu ingin bersamamu hari ini" ucap papa langsung memutuskan telepon.
Pandu hanya bisa membuang nafas kasarnya. Kemudian beralih menatap Rey.
"Maaf Rey, saya tidak bisa menerima kamu! Papa mertua saya tidak mengizinkan nya. Sekali lagi maafkan saya" ucap Pandu sangat merasa bersalah.
"Baiklah pak, tidak apa apa! Mungkin ini belum rezeki saya. Kalau begitu saya permisi dulu" pamit Rey beranjak dari duduk nya. Pandu hanya mengangguk merasa bersalah.
*Setelah kepergian Rey, Pandu beranjak dari duduk nya menuju rumah.
*****
Disisi lain, Ricko sedang menyusun rencana pembunuhan terhadap Pandu. Ia merasa bahwa Pandu telah merebut posisinya dari kantor paman nya sendiri.
Ricko adalah keponakan dari Bagas Atmaja, mertua dari Pandu dan ayah dari Purwanti. Ia sangat benci terhadap Pandu, karena paman nya lebih mempercayakan Pandu menantunya, dibanding dia anaknya sendiri.
Saat Pandu melajukan mobilnya menuju kediaman nya. Tepat ditengah jalan yang sepi, tiba tiba ada Mobil menghadang jalan Pandu.
"Keluar lu!!" teriak preman berbadan kekar itu. Preman berbadan kekar yang keluar dari Mobil jep itu berjumlah empat orang. Pandu segera keluar dari mobilnya.
"Siapa kalian? Kenapa kalian menghadang jalanku?" tanya Pandu menatap mereka secara bergantian.
"Kita mau membunuh lu, serangg!!" ucap ketua preman itu. Dannnn..... Brughh brughh brughh, terjadilah baku hantam. Pandu bisa mengalahkan mereka jika lawannya seimbang. Namun, sayang lawannya kali ini tidak seimbang sama sekali. Ia kewalahan menghadapi mereka, Hingga ia terkujur dilantai dengan bonyok diwajah.
Disaat waktu yang bersamaan, kebetulan Rey sedang melewati jalan itu. Dan tidak sengaja melihat perkelahian antara 1 Vs 4 orang. Ia langsung berlari membantu orang yang sudah terkujur lemah itu. Dan untungnya Rey bisa mengalahkan mereka semua dengan mudah. Para preman itu langsung pergi dari hadapan mereka.
"Astaga pak Pandu, bapak ngga kenapa napa kan?" tanya Rey membantu Pandu berdiri.
"Iya Rey, gua ngga papa kok! Makasih banyak ya. Lu udah nolongin gua, kalau ngga ada lu gua ngga tau deh nasib gua kaya gimana. Padahal tadi dikantor gua udah ngga nerima lu" ucap Pandu sangat berterimakasih.
"Ah iya, ngga papa pak! Ini memang sudah menjadi kewajiban saya menolong sesama" ucap Rey merendah.
"Udah ngga usah formal kaya gitu! Panggil aja nama gua. Toh kita seumuran juga kan?" tanya Pandu.
"Baiklah Pandu, kalau begitu gua duluan ya" ucap Rey berjalan meninggalkan Pandu.
"Biar gua anterin lu Rey" teriak Pandu.
"Ngga usah Pan! Gua masih ada urusan" balas Rey.
.
.
.
Sudah direvisi guys :')
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Eti Moerihono
lanjut thor
2020-11-26
2
Imha Azrielazzalea
semangat thor
2020-11-22
3