BAB 3 (HAMPIR DIPERKOSA)

Agus membawaku kesebuah Hotel. aku sudah berusaha menolak dengan keras, namun dia menyeretku masuk kedalam Hotel. Aku langsung menjauh darinya, tapi dia semakin mendekatiku.

"Jangan mendekat! Aku aku akan teriak" ujarku dengan gemetar.

"Haha... Teriak saja sayang! Tidak akan ada yang bisa mendengarmu" sahutnya tertawa senang.

'Ya allah lindungi aku' batinku menjerit. Dia berjalan lebih dekat lagi kerahaku, saat dia tepat didepanku. Aku langsung menendang pelan alat vitalnya. Dan yes! Itu berhasil membuat nya mengerang kesakitan. Aku langsung menggunakan kesempatan ini untuk lari darinya.

"Dasar wanita sialan... Awas saja kau" umpatnya kesal. Dan kembali mengejarku.

Brughh... Ah sialnya aku menabrak tubuh seseorang. Aku yakin ini adalah seorang lelaki karena aku merasa badanku sakit, saat bertabrakan dengannya.

"Maaf... Maafkan aku Tuan! Aku benar benar tidak sengaja" ucapku menunduk malu.

"Tidak apa apa Nona, apa kau terluka?" tanya nya sambil memperhatikanku. Aku langsung menggeleng cepat.

"Hey... Wanita sialan! Kemari kau!" ucap Agus dengan rahang yang mengeras. tubuhku kembali bergetar hebat, Agus menarik tanganku paksa.

"Lepaskan sakit... " ucapku meringis kesakitan. Tapi Agus tidak menghiraukan nya dan mencekal tanganku kuat.

"Lepaskan dia!!" perintah pria itu.

"Hey... Siapa kau? Kau ingin menjadi pahlawan wanita sialan ini?" ucapnya dengan tersenyum sinis.

"Aku bilang lepaskan! Sebenarnya kau ini siapa wanita ini?" tanya pria itu dengan geram.

"Aku? Aku adalah calon suaminya!" ucapnya tersenyum senang.

"Tidak Tuan! Dia tidak calon suamiku, dia ingin memperkosaku Tuan hiks" sangkalku dengan menangis.

"Kau dengar sendiri? Wanita ini bilang apa? Kau hanya pria brengsek" ucap pria itu, rahangnya mulai mengeras.

"Diam kau! Jangan coba coba ikut campur urusanku!" katanya ingin menarik tanganku kembali masuk kedalam Hotel.

"Tuan tolong aku hiks" pintaku dengan menangis.

"Lepaskan dia! Atau kau akan menyesal" ucap pria itu. Namun, Agus tidak mengubrisnya dan kembali melanjutkan jalan nya. Tapi, aku berusaha menahan kakiku agar tidak melangkah.

Brughh... Dengan sekali pukulan, Agus tersungkur dengan darah segar yang mengalir dari sudut bibirnya. Aku sampai kaget, karena pria itu tiba tiba memukulnya. Dan pada saat itu juga terjadilah baku hantam. Ternyata yang menang adalah pria itu, aku sangat sangat bersyukur. Pria itu telah menyelamatkan kehormatanku.

"Kali ini kau boleh menang! Awas kalian... Aku akan kembali lagi" ucapnya berlalu meninggalkan kami.

"Kau tidak apa apa Nona?" tanya priaku sambil mendekatiku.

"Tidak Tuan, seharusnya aku lah yang bertanya. Apa Tuan baik baik saja?" tanyaku melihat seluruh wajahnya. Takut takut jika ada lecet diwajahnya.

"Tidak Nona, aku tidak apa apa! Oh iya kenalkan aku Pandu Jayadiningrat" ucapnya sambil mengulurkan tangan nya.

"Ah iya, aku Larasati Tuan. Terimakasih telah menyelamatkan kehormatanku" ucapku membalas jabatan tangannya.

"Tidak masalah Nona, panggil saja namaku. Apa boleh aku meminta nomer ponselmu?" ucap Pandu sambil menyodorkan ponselnya.

"Ah iya, Tentu saja Pandu" sahutku dengan mengambil ponselnya! Dan menuliskan nomerku. "Maaf telah merepotkanmu! Kalau begitu aku permisi dulu" ucapku ingin melangkah pergi.

"Tidak merepotkan sama sekali Laras, apa boleh aku mengantarkan mu?" tanya Pandu.

"Ah tidak perlu Pandu, aku tidak ingin merepotkan mu lagi" tolakku.

"Tidak merepotkan! Mari ku antar" ucap Pandu tersenyum manis.

"Baiklah terimakasih Pandu" ucapku.

'Ah pria ini benar benar sangat baik, tampan dan kaya lagi' batinku tersenyum senang.

***

"Terimakasih Pandu, mari mampir dulu!" kataku seraya turun dari mobil nya.

"Tidak Laras, terimakasih! Lain kali saja. Aku masih ada urusan" tolaknya.

"Baiklah, hati hati dijalan" ucapku sambil tersenyum dan melambaikan tanganku.

Aku dengan segera melangkah masuk kedalam rumah. Ternyata, diruang tengah Bibiku sudah menunggu dengan amarahnya.

"Assalamu'alaikum" salamku.

"Dari mana saja kamu? Bukannya tadi sudah kubilang! Pergi bersama Agus, kenapa kau malah pergi bersama pria lain?" kata Bibi dengan menarik kasar rambutku.

"Sakit Bi... Sakit... " rintihku sambil menangis. "Aku tadi sudah pergi bersamanya! Tapi dia malah ingin memperkosaku Bi" ucapku.

"Halah pandai sekali kamu berbohong! Awas saja kamu berani lagi seperti ini, lihat saja kau" kata Bibi sambil melepaskan tarikannya dengan kasar. Aku langsung berlari menuju kamarku, tangisku semakin pecah.

-------------------------------------------------------------

Haii haiii guys... Jangan lupa dukungannya ya! Dengan memberi like, komentar dan vote nya. 😘😂❤😍

Terpopuler

Comments

devika drni

devika drni

ayoo baca istri cantikku yang kocak

2020-12-29

1

Caramelatte

Caramelatte

semangat thor!
Salam dari "Belong to Esme"

2020-11-30

2

Eti Moerihono

Eti Moerihono

bagus nih cerita nya,,, semangat thor

2020-11-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!