Pagi hari.
Pukul 09.00 Wib.
Aku sudah berada dikantor dari pukul 07.34 Wib. Aku memasang senyum termanisku saat karyawan kantor lainnya menyapaku dengan ramah. Kemudian aku duduk dengan santainya didepan meja kerjaku, dan mengetik data data penting.
"Hai Laras, serius amat sih! Nanti jam istirahat kita makan siang bareng ya" ucap Rey menghampiriku kemeja kerja.
"Hai Rey, iya nih lagi masukkin data data penting. Sesuai perintah pak bos" jawabku sambil terus saja mengetik dilaptop. "Ah makan siang ya? Yaudah nanti kita makan siang bareng ya. Aku harus selesaiin pekerjaanku dulu" ucapku menoleh kearahnya sambil memasang senyum termanisku.
"Baiklah Laras, aku ketempatku dulu" pamitnya melenggang kearah meja nya yang tidak jauh dari mejaku. Aku mengangguk santai.
Pukul 12.00 Wib.
"Laras udah selesai?" tanya Rey menghampiriku.
"Ah iya Rey, udah kok" jawabku, kemudian berdiri menyambar tasku.
"Let's go" ajaknya menarik tangan ku. Aku hanya bisa pasrah dan menggeleng gelengkan kepalaku.
Caffe X'CENT yang terletak tidak jauh dari kantor mereka. Pelayan langsung datang menyambut mereka.
"Selamat siang Mas, Mba. Silahkan duduk! Mas-Mba mau pesen apa?" tanya pelayan menyambut kami dengan ramah, sambil menyodorkan buku menu makanan.
"Terima kasih Mba" ucap Rey sambil menerima buku menu itu. Aku hanya membalasnya dengan senyuman.
"Kamu mau pesen apa Ras?" tanya Rey. Sekarang kamu sudah duduk dimeja caffe yang telah disediakan.
"Aku pesen seafood sama jus jeruk aja deh" jawabku sambil menunjukkan kemenu makanan.
"Yaudah Mba, samain aja" ucap Rey sambil mengembalikan buku menu itu.
"Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu Mas-Mba" ucap pelayan meninggalkan kami.
"Kenapa kamu ajakin aku makan dicaffe? Disini pasti mahal mahal. Kenapa ngga dipinggir jalan aja?" tanyaku bertubi tubi.
"Ngga papa Ras, sesekali aku teraktir kamu makan dicaffe" jawabnya santai.
"Duh Rey, ngga usah pake diteraktir segala lah! Uang aku masih cukup kok. Aku bilang gitu, karena kita juga belum gajian kan" ujarku merasa tak enak.
"Ngga Ras, aku teraktir kamu aja! Dosa loh nolak rezeki. Ini aku ada rezeki lebih, makanya aku teraktir kamu" sahutnya.
"Tapi..." ucapanku terpotong.
"Permisi Mas-Mba ini pesenan nya! Silahkan dinikmati. Semoga Mas-Mba menyukai sajian dicaffe kami" ucap pelayan meletakkan pesanan mereka diatas meja.
"Terima kasih Mba" ujar Rey tersenyum manis. Aku hanya membalas dengan senyuman manisku.
"Ayo kita nikmati! Ngga usah banyak protes Laras. Aku ikhlas kok ngasihnya" ujar Rey menatapku dengan tersenyum. Aku membalas senyumnya kemudian mengangguk patuh.
15 menit kemudian.
"Makasih banyak Rey, padahal aku bisa loh Bayar sendiri. Aku jadi ngerepotin kamu" ucapku.
"Sama sama Laras, aku juga ngga bilang kalau Kamu ngga sanggup bayarkan? Aku cuma ada rezeki lebih Laras. Lagian aku juga ngga merasa kalau Kamu ngerepotin aku. Inikan mau aku" sahut Rey tersenyum.
"Hehe, yaudah yuk kembali kekantor" ajakku beranjak dari duduk. Diikuti oleh Rey, sebelumnya Rey telah meletakkan uang diatas meja dengan jumlah pesanan mereka.
***
Pukul 17.35 Wib, jam pulang kantor.
"Laras, kamu dipanggil sama pak bos" ucap salah satu karyawan.
"Ada apa?" tanyaku bingung. Pasalnya kenapa harus dijam pulang begini baru dipanggil.
"Tidak tau! Pak bos sudah menunggu diruangannya. Aku pulang duluan ya" pamit berjalan meninggalkan ruangan.
"Ah iya baiklah, terima kasih"ujarku, kemudian mengemasi barang barangku. Lalu, masuk kedalam ruangan.
Sedangkan Rey hanya menatap Laras sampai Laras masuk kedalam ruangan pak bos.
"Ada apa bos ganjen manggil Laras dijam pulang begini?" gumam Rey sambil mengasi barang barang nya. Saat sibuk mengemasi barang barang nya tiba tiba ia terdengar suara jeritan Laras dari dalam.
.
.
.
Sudah direvisi ya:')
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments