BAB 16 (REY)

Pukul 17.32 Wib.

"Laras kamu pulang sama siapa?" tanya Rey. Dijam segini para karyawan memang sudah pulang! Karena pak bos tidak memberi tugas lembur.

"Aku pulang naik taksi online Rey" jawabku sambil mengemasi barang barangku.

"Sama aku aja yuk" ajak Rey.

"Ngga usah Rey! Takut ngerepotin. Lain kali aja! Aku duluan ya" pamitku berjalan masuk kedalam lift. Rey hanya tersenyum paksa.

*****

"Assalamu'alaikum" ucapku memasuki rumah.

"Wa'alaikumsalam" jawab ibu sambil menggendong Rangga.

"Hai sayang, kasian ditinggal ibu terus ya? Maaf ya, ibu kan harus cari uang untuk biaya makan kita sama susu kamu" ucapku mengambil alih Rangga dari gendongan ibu. Lalu, ku ciumi pipi gembul anakku.

"Mending kamu bersih bersih dulu nak! Terus makan! Kamu pasti sangat lelah, seharian bekerja" ucap ibu.

"Tidak apa apa bu! Yaudah Laras mandi dulu ya bu. Rangga sayang, kamu sama nenek lagi ya. Ibu mau mandi sayang, setelah itu baru deh kamu ibu gendong lagi" ucapku sambil memberikan Rangga ke ibu.

Aku berjalan menuju kamarku, memang hari ini aku sungguh lelah. Namun, setelah melihat wajah putraku, staminaku kembali penuh. Kalian ingin mengatakanku Lebay? Terserah! Tapj itulah kenyataan yang aku rasakan sekarang.

30 menit sudah aku berada didalam kamar, jam juga sudah menunjukkan pukul 19.02 Wib. Setelah melaksanakan sholat magrib, aku berjalan keluar kamar. Menghampiri ibu dan anakku yang tengah asyik menonton kartun.

"Bu, ayo kita makan malam dulu" ajakku, kemudian mengendong Rangga. Ibu mengangguk sambil tersenyum. Kemudian kami sama sama berjalan menuju meja makan.

"Maaf ya bu, aku jadi ngga pernah masak" ucapku merasa tak enak.

"Ngga papa nak, ibu mengerti posisi kamu sekarang. Ibu juga tidak mempermasalahkan tentang itu" sahut Ibu tersenyum ramah.

Jujur, aku sangat bersyukur mempunyai ibu angkat sebaik ibu ini. Dia bahkan telah menyelamatkan ku dari tindakan bodohku dimasa lalu. Aku membalas senyum ibu tak kala ramah, kemudian kami makan dalam diam.

15 menit kemudian, aku dan ibu telah selesai makan. Kami melanjutkan obrolan ringan diruang keluarga sambil menonton tayangan kartun kesukaan Rangga.

"Laras" panggil ibu. Aku menoleh dengan tatapan bertanya tanya.

"Ya bu?" jawabku.

"Apa kamu tidak ingin mencari ayab untuk Rangga? Dia juga sangat butuh sosok ayah Laras" ucap Ibu.

Aku tau itu, tapi aku trauma dengan pria. Masa lalu kelamku itu, sukses membuatku takut dengan yang namanya jatuh cinta lagi. Aku sudah bertekad untuk mengubur dalam dalam masa laluku itu.

"Entahlah bu, aku belum ada berfikiran sampai kesana! Aku hanya ingin fokus membesarkan rangga, walau tanpa ayah sekali pun"

"Jujur bu, aku sangat trauma tentang percintaanku dimasa lalu. Aku ingin mengubur dalam dalam. Tanpa ingin mengungkit nya lagi. Aku bahkan tidak akan memberitahu nya tentang ayahnya" ucap Laras berlinang air mata. Dimana saat ia jatuh cinta dengan seorang pria. Namun, sayang cinta nya bertepuk sebelah tangan. Setelah kesuciannya direnggut oleh pria yang sudah sangat ia cintai dan percayai. Dengan mulut manis nya, akhirnya aku percaya dan memberikan hal yang sangat berharga bagi para kaum hawa.

"Baiklah nak, terserahmu saja! Maafkan ibu telah membuka luka lamamu kembali" ucap ibu langsung mendekapku. Yang sedang menangis tersedu sedu.

Setelah dirasa sudah merasa lega, aku pamit kepada ibu membawa Rangga masuk ke kamar untuk istirahat.

.

.

.

Sudah direvisi guys.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!