Pandu melajukan mobilnya menuju kantor mertua nya. Dimana ia sedang menjabat sebagai direktur utama disana.
Saat diperjalanan, ia tidak sengaja melihat lelaki paruh bayu sedang berjalan dengan lesu nya. Yang tak lain adalah Paman dari kekasih yang telah ia tinggalkan tanpa alasan apapun.
Pandu segera menghentikan mobilnya disamping Paman. Hal itu membuat Paman heran, kemudian mematung ditempat. Menunggu seseorang yang didalam mobil keluar.
"Paman" sapa Pandu keluar dari mobilnya.
"Tuan Pandu, ada apa Tuan? Kalau mau pesan kue lagi. Maaf Laras nya masih belum juga kembali" ujar Paman lesu.
"Maaf Paman, tapi apa Laras memang belum kembali?" tanya Pandu.
"Belum Tuan! Andai saja aku tau, siapa pria brengsek yang telah menghamilinya. Aku tidak akan mengampuninya" ucap Paman, rahangnya mengeras menahan amarah.
'Deg deg deg, jantung Pandu berdetak dua kali lebih cepat.
"Baiklah Paman, aku akan tetap membantu Paman mencari Laras. Paman jaga kesehatan ya! Pandu pergi dulu" pamit Pandu, kembali masuk kedalam mobilnya. Paman membalasnya dengan anggukan kepala sambil tersenyum lebar. Lalu, kembali melanjutkan langkahnya menuju toko roti nya.
"Laras dimana kamu? Maafkan aku! Ini semua diluar nalar aku. Aku ngga tau kalau aku bakal dijodohin begini" gumam Pandu sangat merasa bersalah.
Tidak butuh waktu lama, Pandu telah memarkirkan mobil lamborgini hitamnya diparkiran kantor. Ia segera memasuki kantornya.
"Eh kalian tau ngga? Kalau sumpah wanita yang tersakiti itu terkabul loh. Makanya aku ngga pernah mau nyakitin istriku" obrolan salah satu karyawan kantor.
"Ah yang bener? Jadi merinding aku dengernya" ucap teman nya bergidik ngeri.
"Ya konon nya sih gitu katanya! Tapi ngga tau deh. Yaudah yuk kerja lagi! Ntar kita kena tegur" melanjutkan pekerjaan nya.
Pandu yang mendengar itu ada rasa takut akan sumpah Laras. Namun, ada juga rasa tidak percaya. Pasalnya Laras menyumpahinya tidak akan memiliki keturunan. Tapi sekarang apa? Istrinya kini tengah hamil muda anaknya.
Dia tidak ingin mengambil pusing, ia memilih untuk masuk keruangan nya. Dan melanjutkan pekerjaan nya.
*****
Laras kini disibukkan dengan laptop diatas meja kerjanya. Sibuk mengetik data data penting.
"Sibuk banget ya?" tanya Rey menghampiri Laras. Suara itu membuat Laras menoleh.
"Eh Rey, ngga kok! Ini juga udah mau selesai" ucapku tersenyum manis.
"Eh Rey, kamu dipanggil sama pak bos tuh" ucap teman kantor Rey-Laras.
"Iyaa, thanks ya" sahut Rey tersenyum.
"Yaudah aku kedalam dulu ya! Dipanggil sama macam galak" pamit Rey sambil terkekeh.
"Hati hati loh, giliran kamu lagi yang diterkam" sahutku ikut terkekeh. Rey mengangguk, kemudian berjalan masuk kedalam ruang direktur.
'Habis dah! Pasti aku dipecat, karena terlambat terus' batin Rey, memasuki ruangan.
"Permisi pak" ucap Rey menongolkan kepala nya.
"Masuk kamu!!!" perintah pak bos dengan suara tak bersahabat.
"Ada apa bapak memanggil saya?" tanya Rey menatap bos nya.
"Kamu masih nanya ada apa? Kamu disini saya gaji untuk bekerja atau menggoda Laras ha?" bentak pak bos.
'Astaga, cuma gara gara Laras? Fine gua kerjain lu' batin Rey.
"Saya tidak pernah menggoda Laras pak! Saya hanya sedikit mendengarkan cerita Laras" ucap Rey santai.
"Cerita apa?" tanya pak bos kepo.
"Dia bilang kalau bapak itu sangat tampan dan baik hati" Rey mengarang cerita.
"Lagi lagi? Dia bilang apa lagi?" tanya pak bos tersenyum senang. Seketika jiwa marahnya telah lenyap saat membahas Laras.
"Ngga banyak sih pak, dia bahkan bilang kalau bapak itu pria idaman wanita pak" ucap Rey.
"Ah yang bener kamu?" tanya pak bos dengan senyum yang merekah.
"Iya pak, ngapain juga saya bohong sama bapak" sahut Rey.
"Yasudah kalau gitu! Silahkan kamu keluar" usir pak bos.
"Permisi pak" pamit Rey tersenyum senang.
'Selamet selamett' batin Rey. Sambil berjalan keluar ruangan pak bos.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Hana W
ceritanya to the point thor....
2020-11-19
6
TePe
dasar rey bocah gendeng
2020-11-11
5