Satu tahun kemudian.
Aku sudah melahirkan anak yang sangat Tampan. Aku memberinya nama Rangga Saputra, aku tidak ingin membuat anakku ikut nama besar Ayah nya yang brengsek itu. Usia Rangga kita sudah menginjak tiga bulan.
"Hai sayang... Kamu lagi apa?" tanyaku gemas sambil menggendongnya dari Ibu angkatku. Ibu yang telah menyelamatkan nyawaku.
"Dia baru saja selesai makan Laras, sebaiknya kamu makan dulu!" perintah Ibu.
"Baiklah bu, sayang Ibu makan dulu ya" ucapku sambil mencium pipi gembul anakku.
"Seperti nya aku harus mencari pekerjaan bu, maafkan Laras susah banyak merepotkan Ibu" ucapku kepada Ibu. Setelah Ibu meletakkan Rangga dibox bayinya, Ibu kemudian ikut duduk dimeja makan menemaniku.
"Tidak nak, ibu sama sekali tidak merasa kamu merepotkan ibu. Malahan karena ada keberadaan kamu dan Rangga membuat Ibu menjadi tidak kesepian lagi" ucap Ibu. "Oh iya untuk masalah pekerjaan, tadi Ibu lihat dikoran, ada perusahaan Wijaya Group yang ingin mencari karyawan dibidang pengetikan nak" ucap Ibu. "Sebentar Ibu ambilkan korannya dulu" ucap Ibu beranjak dari duduknya.
"Ini nak, coba kamu baca dulu! Siapa tau kamu berminat" ucap Ibu memberikan koran tersebut.
Aku menyudahi makanku, kemudian melihat koran yang ada lowongan pekerjaan nya. Aku tersenyum senang, saat Ibu mengatakan perusahaan ini, mencari karyawan dijasa pengetikan. Setelah aku lihat, ternyata benar! Perusahaan Wijaya Group memang mencari karyawan dibidang pengetikan.
"Baiklah bu, besok aku akan melamar pekerjaan disana. Kebetulan aku memang pandai dibidang pengetikan bu" ucapku.
"Alhamdulillah nak, Allah memang berpihak kepada kita. Yasudah mending kamu siapkan surat lamaran kamu! Supaya besok kamu tidak terlambat" perintah Ibu.
"Iya Bu, kalau begitu aku kekamar dulu! Ibu istirahat ya" ucapku melenggang masuk kedalam kamar.
.
.
.
Pagi hari.
"Bu aku berangkat dulu ya! Do'akan Laras supaya Laras lolos interview" ucapku menyalim ibu.
"Iya nak, hati hati ya" ucap ibu sambil menggendong Rangga.
"Sayang, Ibu berangkat dulu ya! Do'akan Ibu supaya Ibu bisa dapat pekerjaan dan bisa beli susu kamu" ucapku gemas sambil mencium pipi gembul Rangga. Rangga membalas nya dengan senyuman, seolah mengerti apa yang dikatakan oleh Ibu nya.
***
Kantor Wijaya Group.
Aku baru saja sampai dikantor, lalu aku menanyakan kepada resepsionis dimana ruangan interview. Setelah diberi tau, aku langsung ingin menaiki lift. Namun, liftnya sangat ramai. Aku takut terlambat jadi aku memilih untuk menaiki tangga saja.
Disaat yang bersamaan, ada seorang pria yang buru buru menaiki tangga. Dan tidak sengaja menabrakku.
Brugh... pekikku saat dia berhasil menabrak tubuhku.
"Ah maaf Nona, aku tidak sengaja. Aku buru buru! Aku takut terlambat lagi. Nanti singa jantan bisa mengamuk" ucap pria itu membantuku berdiri.
"Tidak apa apa Tuan" ucapku tersenyum manis.
"Apa kamu karyawan baru? Aku baru ini melihatmu" ucapnya.
"Tidak, aku hanya ingin melamar bekerja disini Tuan" ucapku.
"Baiklah, ahh" teriaknya sambil memegangi perutnya. Reflek aku langsung memegangnya juga.
"Ada apa? Apa kamu kesakitan?" tanyaku khawatir.
"Tidak ada berkas yang ketinggalan" jawabnya.
"Dimana?" tanyaku.
"Dilaci" jawabnya.
"Laci mana?" tanyaku lagi.
"Laci rumah" jawabnya. "Sebaiknya kau melepaskan tanganmu dari tubuhku. Tidak enak jika ada yang melihat kita seperti ini" ucapnya sambil tersenyum nakal.
"Ahh maafkan aku" ucapku, pipiku sudah bersemu merah akibat malu.
"Tidak apa apa! Aku akan pulang dulu, kau masuk lah kedalam. Hati hati jika terlambat singa jantan nya akan mengamuk" ucapnya sambil terkekeh pelan.
"Iya baiklah, kau juga jangan terlambat! Bisa bisa kau lah mangsa selanjutnya yang akan diterkam oleh singa jantan itu" ucapku ikut terkekeh.
"Iya baiklah, aku akan pergi! Oh iya aku tadi senang saat kau memegang perutku" bisiknya berlalu kebawah. Aku tersenyum.
"Ada ada saja" gumamku kembali melanjutkan langkahku menuju ruang interview.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Rillo Ogle
tersanjung Rama dan indah
2020-12-25
2
Bunda Seprai
ah ceritanya kuno .masa ceritanya sama dengan sinetron tersanjung...🤦🤦🙏🙏🙏 jadi males bacanya...
2020-12-13
3
Eti Moerihono
Mudah" an Laras di terima kerja,,
2020-11-25
2