Min Yoongi masih duduk di tempatnya meski ia telah terlebih dahulu menyantap habis makan malam diatas piringnya, ia masih menunggui Lee Yura yang sedang menyelesaikan sisa makanannya. Lelaki itu memainkan ponsel disebelah tangannya, namun sesekali ia melempar pandangan ke arah Lee Yura.
“ Setelah ini lihatlah sekeliling, jika ada yang ingin kau rubah dari susunan rumah ini Lee Yura – ssi “ ucap Min Yoongi sembari menuang air kedalam gelasnya yang kosong.
Lee Yura belum merespon, ia hanya mengedarkan pandangannya sesaat, menelisik beberapa sudut tempat yang masih bisa terjangkau oleh penglihatannya. Pada area dapur yang cukup sensitif saja Lee Yura sudah merasa sangat cukup, perabotannya tidak berlebihan dan seluruh perkakas tersusun dengan begitu rapi.
“ Hmm, seperti nya tidak perlu, aku rasa kamu sudah mengatur segala sesuatunya dengan sangat baik “ jawab Lee Yura sembari meringkas piring – piring kotor diatas meja. Wanita itu kemudian mengangkut sebagian kearah bak pencuci piring, gegas Min Yoongi mengambil sisa piring kotor diatas meja dan mengikuti Lee Yura.
“ Biarkan saja, tidak usah dicuci “ cegah Min Yoongi.
“ Tidak apa – apa, letakkan saja piringnya, ini tidak seberapa “ Lee Yura menunjuk bak pencuci piring dengan ekor matanya. Sementara Lee Yura mencuci piring, Min Yoongi tetap mematung disisi bak pencuci piring.
“ Ada apa? “ tanya Lee Yura saat ia menyadari keberadaan Min Yoongi.
“ Tidak ada apa – apa, biar aku yang menyusunnya ke mesin pengering “ kini Min Yoongi mencibikkan bibirnya menunjuk tumpukan piring yang sudah siap untuk dibilas.
Sesaat hati Lee Yura mengembang, ia merasa gembira lantaran ternyata pria yang berstatus sebagai calon suaminya itu benar – benar menguasai basic life skill. Ia bisa melakukan banyak pekerjaan rumah tangga mulai dari hal – hal remeh hingga urusan memasak.
“ Wah, sepertinya kelak kita tidak akan diributkan dengan pembagian tugas rumah tangga “ kelakar Lee Yura sembari mengeringkan tangannya dengan handuk kecil yang diletakkan disamping bak pencuci piring.
Min Yoongi sekilas mengulaskan seberkas senyuman dengan sebelah sudut bibirnya sedikit terangkat. Senyuman yang nyatanya cukup sulit untuk Lee Yura cerna makna nya, ia sangat jarang melihat senyuman itu terkembang diwajah tampan Min Yoongi. Untuk sesaat pria itu kemudian menatap Lee Yura lekat.
“ Kau tidak ingin memakai jasa asisten rumah tangga? “ telisik Min Yoongi.
(Source : Pinteres)
“ Apakah perlu? “
“ Tentu saja, kau kan masih harus bekerja? Apa tidak kerepotan jika harus mengurus rumah juga? Atau sebaiknya kau berhenti bekerja saja? Fokus dengan menulis buku “ kata Min Yoongi lagi.
“ Tidak, aku ingin terus bekerja “ sejujurnya Lee Yura masih merasa belum aman dengan pilihannya menikah. Ia tidak ingin berhenti bekerja, karena ia ingin berjaga – jaga jika sesuatu yang buruk terjadi pada dirinya dan Min Yoongi.
“ Baiklah jika begitu kita memang perlu asisten rumah tangga, tidak usah bingung nanti aku minta tolong Ibu untuk mencarikannya. “
Lee Yura mengangguk saja, menyetujui apa yang Min Yoongi katakan kepadanya. Sesaat perempuan itu menyadari, ada sedikit kesamaan yang cukup mencolok antara Min Yoongi dengan Ayahnya, Min Jisung. Keduanya sama – sama dominan, keduanya sama – sama teguh terhadap pendiriannya. Hanya yang membedakan, Min Yoongi dibalut dengan sikap peduli namun cuek dan cenderung dingin, sementara Ayahnya begitu perhatian namun tidak fleksibel alias kaku.
“ Mau minum beer atau soju? “ tanya Min Yoongi pada Lee Yura saat keduanya sudah sama – sama duduk di ruang keluarga.
“ Tidak, karena aku harus menyetir nanti “ tolak Lee Yura.
“ Oh? Kupikir kau bermalam disini? “ raut wajah bingung tergambar pada air muka Min Yoongi.
“ Tidak, aku harus pulang “
“ Oh oke “
“ Lalu apa yang biasa kau kerjakan saat sudah berada dirumah? “ imbuh Min Yoongi.
Sejenak Lee Yura berpikir akan kesehariannya, setelah di rasakan ternyata hampir seluruh waktu yang ia punya hanya digunakan untuk bekerja. Dimulai sejak bangun pagi, ia mengurusi sarapannya sendiri, lalu mengerjakan pekerjaan rumah, pergi ke kampus sesuai dengan jadwal mengajar, minimal tiga sampai lima kelas dalam sehari.
Bukan hanya itu, ia masih harus menjadi pembimbing skripsi maupun tesis, menjadi dosen tamu di beberapa universitas lain. Mengerjakan proyek – proyek penelitian bersama tim research universitas, mengisi acara seminar –seminar yang diadakan oleh universitas juga perusahaan – perusahaan kenamaan. Belum lagi dimalam hari ia masih harus terjaga untuk menulis, entah itu buku ataupun jurnal.
“ Setelah kupikirkan ternyata aku sama saja sepertimu Min Yoong – ssi, selalu disibukkan dengan urusan pekerjaan “
(Source : Pinteres)
“ Sepulang kerja aku biasanya menulis baik itu buku, artikel atau garapan yang lain, dan seringnya dalam kurun waktu tertentu aku harus bepergian ke luar kota untuk melakukan penelitian, apakah kamu tidak masalah? “
“ Tentu saja tidak masalah, karena aku juga mungkin akan sering pergi keluar kota untuk melakukan pekerjaan. Jadi kita berdua cukup sama – sama mengerti saja agar kita terhindar dari pedebatan " Lee Yura menganggukkan kepalanya, memahami ucapan Min Yoongi padanya.
“ Lalu untuk pesta pernikahan, apakah benar tidak apa – apa jika semuanya digelar secara tertutup dan dihadiri oleh keluarga saja? Apa kau tidak memiliki rancangan pesta pernikahan impian? “ Min Yoongi kini melempar tatap pada Lee Yura yang duduk tepat berseberangan dengan dirinya.
“ Tidak masalah Min Yoongi – ssi, yang terpenting adalah kita sudah sah menikah dimata Ayah dan Ibumu, aku tidak peduli perihal pesta. “ tegas Lee Yura.
“ Lagi pula kan aku tidak memiliki keluarga, jadi keluarga mana yang akan aku undang? Aku tidak punya “ sambung perempuan itu lagi dengan nada getir.
“ Oppa yang tadi menelponmu? “ Min Yoongi masih berusaha menggali informasi, padahal semula ia tampak tidak peduli, namun akhirnya ia menanyankannya kembali.
Sementara Lee Yura tersenyum kecil sesaat setelah mendengar pertanyaan yang baru saja keluar dari bibir Min Yoongi. Ia mencerna bahwa ada rasa ingin tahu yang amat tinggi perihal pria yang baru saja menelponnya, namun lelaki itu cukup gengsi untuk mengakui rasa ingin tahunya.
“ Ya hanya dia yang ku punya memang, namanya Choi Siwan dan jarak usia kami hanya berselisih tiga tahun, aku sudah menganggapnya seperti kakakku sendiri. Bahkan terkadang aku merasa dia seperti Ayahku. Kami dibesarkan bersama di panti asuhan yang sama, bahkan hingga dewasa kami sama – sama berusaha mencari beasiswa dikampus yang sama “ jelas Lee Yura panjang lebar.
“ Oh begitu, dan sekarang dia tahu bahwa kau akan menikah? “
Lee Yura menggelengkan kepala nya, menjawab ucapan Min Yoongi yang baru saja dilontarkan kepadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
@Kristin
hadir
2023-06-15
0
Nissa Rahma
Uwuuu
2023-06-12
1