Senyap menjeda keduanya, Lee Yura masih dalam ruang kosong, ia belum dapat mencerna dengan benar setiap untaian kata yang diucapkan oleh Min Yoongi kepadanya. Sejauh proses pengenalan dirinya dengan Min Yoongi, ia pikir akan benar – benar menikah, ia beranggapan bahwa dirinya akan menjadi seorang istri yang mengabdi pada suaminya. Ternyata ia keliru.
“ Apakah dalam pikiranmu kita benar – benar menikah Lee Yura – ssi? Iya memang kita benar – benar menikah tapi kita tidak akan pernah saling mengisi, akan selalu ada Park Eunji didalam hatiku Lee Yura – ssi dan kamu patut tahu itu “ nada bicara yang begitu tajam seolah menembus relung dada Lee Yura. Hatinya seakan – akan hampir meledak, air mata siap terlinang kapan saja namun ia menahannya.
Lee Yura merasa malu dengan pikirannya sendiri, ia sungguh tidak menyangka jika pernikahannya akan begitu jauh dari yang ia kira. Nyatanya Min Yoongi tidak begitu saja menerima pernikahan itu, ia bukan lapang menerima perjodohannya tetapi ia sudah bisa menemukan cara agar Ayahnya bisa melepaskan kekasihnya.
“ Lee Yura – ssi, istirahatlah kau pasti lelah “
Pria itu bergegas meninggalkan Lee Yura yang masih membeku diatas pembaringan, air matanya gugur begitu saja saat terdengar bunyi pintu yang terkunci secara otomatis. Tidak pernah terpikirkan sebelumnya di dalam benak Lee Yura bahwa Min Yoongi sudah mempersiapkan kamar untuk dirinya sendiri.
“ Mengapa aku begitu bodoh! “ umpat Lee Yura sambil menangis, mengasihani dirinya sendiri.
Ia begitu menyesal karena sudah gegabah dengan penilainnya, wanita itu juga sangat menyesali keputusannya untuk membuka diri dan hati. Kali ini Lee Yura kalah telak, seutas rasa sudah mulai tumbuh dihatinya, namun siapa sangka, bagi suaminya dia bukanlah siapa – siapa.
“ Profesor? Apa benar kau ini seorang profesor Lee Yura! Kau ini hanya perempuan bodoh yang mudah terperdaya! “ jerit Lee Yura penuh amarah dan ia kembali terisak.
Lee Yura menangis semalaman, ia hampir tidak tertidur, matanya terjaga sampai pagi, isi kepalanya begitu penuh. Ia merasa kecewa karena pernikahan yang didalam angan – angannya justru sangat berbeda jauh dari kenyataan. Meski bukan pernikahan yang sempurna, dalam benaknya ia masih berharap bisa sekedar berbagi ranjang dengan suaminya. Tetapi nyatanya tidak, Min Yoongi masih menyimpan Eunji didalam relung hatinya yang paling dalam.
***
Waktu sudah menunjukkan pukul lima pagi dan Lee Yura masih terjaga, perasaannya semakin kacau setiap kali ia menatap kearah pintu berwarna cokelat dengan kode akses digital itu. Perempuan itu memutuskan untuk keluar dari kamar sembari menenteng lapotop ditangannya, sepasang kaki mungilnya membawa tubuh ramping itu turun menuju ruang makan.
Terlihat oleh kedua matanya seorang wanita paruh baya tengah sibuk berlalu – lalang didalam dapur, saat memandang ke arah Lee Yura wanita itu bergegas berlari kecil mendekati istri Min Yoongi.
“ Selamat pagi Samonim, kenapa pagi sekali sudah bangun? Perkenalkan saya adalah asisten rumah tangga dirumah ini, mohon bimbingannya Samonim “ wanita paruh baya itu membungkukkan badannya penuh hormat.
“ Ahjuma –(bibi), panggil saja aku Lee Yura, aku tidak terbiasa dipanggil Samonim “ Lee Yura kemudian menarik salah satu bangku diruang makan dengan posisi tubuh membelakangi anak tangga.
“ Tidak nyonya, saya tidak bisa. Nyonya ingin diseduhkan sesuatu? “ tanya Bibi sembari melenggang kembali ke dapur.
“ Tolong buatkan aku kopi Bi, tanpa gula “ pinta Lee Yura dengan sopan.
Setelah menemukan posisi yang nyaman, Lee Yura bergegas menyalakan laptopnya ia lebih baik menggunakan pikirannya untuk menyelesaikan pekerjaan yang sudah sepatutnya ia tuntaskan. Dibandingkan harus memikirkan pernikahannya yang tidak sesuai dengan harapan, ia sedang mencoba meredam jauh ekspektasinya yang terlalu tinggi itu.
“ Silahkan Nyonya, ingin sarapan sesuatu? Menu hari ini potato wedges, salad sayur, bacon panggang dan telur mata sapi Nyonya “ Bibi kembali menawarkan sesuatu.
“ Tidak Bi nanti saja, ini masih terlalu pagi untuk sarapan “
“ Baiklah, jika Nyonya perlu sesuatu jangan pernah sungkan untuk memanggil saya “ Lee Yura hanya mengangguk, mengiyakan ucapan asisten rumah tangga yang ternyata cukup cakap menurut sudut pandang Lee Yura.
Tanpa terasa matahari sudah mulai meninggi, waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi dan Lee Yura masih berkutat dengan benda berwarna silver itu. Jemarinya masih sibuk menari – nari diatas keybord, matanya melirik dari ujung kiri hingga kanan mengikuti jejak tulisannya. Sesekali jari telunjuknya mendorong bola mungil yang berada pada mouse yang sedang ia genggam. Dan diatas meja adalah cangkir kedua kopi yang ia habiskan sejak pagi tadi.
(Source : Pinterest)
“ Selamat pagi, sudah sarapan? “ suara Min Yoongi terdengar sayur - sayup menyapa pendengaran Lee Yura yang tersumbat oleh penyantang dengar tanpa kabel.
Hatinya kembali cua jika ia mendengar suara pria itu, ia pun mengabaikannya pura – pura tak menyadari kehadiran sosok suaminya diruang makan. Sampai pada akhirnya pria itu mengambil kursi tepat diseberang Lee Yura, keduanya beradu pandang.
(Source : Pinterest)
Gegas Lee Yura melepaskan benda kecil dari telinganya, ia tersenyum sekilas membalas senyuman Min Yoongi. Lelaki itu sudah terlihat begitu rapi, pun aroma maskulin turut menyapa pembauan Lee Yura.
“ Aku ke kantor agency terlebih dahulu, pukul dua belas aku akan menuju kantor pencatatan sipil “ ujar lelaki itu biasa saja, seolah tidak terjadi apa – apa antara dirinya dengan Lee Yura semalam.
“ Oke, kita bertemu disana “ Lee Yura menjawab singkat.
“ Sudah sarapan? “ nada bicara Min Yoongi melembut.
“ Sarapan saja dahulu, aku belum lapar “ Lee Yura langsung mematikan komputer jinjingnya dan beranjak dari kursi sembari membawa bekas cangkir kopinya menuju dapur.
Bibi bergegas menyusun lauk pauk yang sudah ia siapkan keatas meja makan, sementara Lee Yura langsung menuju kamar tanpa melirik ke arah Min Yoongi sedikitpun. Pria itu diam saja, hanya terus mengikuti langkah Lee Yura dengan tatapan matanya, sampai akhirnya wanita itu menghilang dilantai dua.
Lee Yura segera membasuh tubuhnya didalam kamar mandi, ia berharap air hangat yang jatuh membasahi kulitnya turut meluruhkan kekecewaannya. Namun betapa terkejutnya Lee Yura saat ia masuk kembali kedalam kamar, ia sudah melihat Min Yoongi duduk diatas sofa dan menatapnya tajam.
“ Ada apa denganmu Lee Yura – ssi, kenapa kamu tiba - tiba mengacuhkanku? Katakan apa yang sebenarnya kamu inginkan “ ucap lelaki itu.
“ Tidak ada, aku tidak kenapa – kenapa, memangnya aku kenapa? “ tanpa memandang wajah Min Yoongi perempuan itu terus mengelak.
“ Tidak ada? Tapi sikapmu begini? “
Lee Yura tidak menjawab, ia justru sibuk mengaplikasikan pelembab pada wajahnya, melihat perempuan itu tidak meresponsnya Min Yoongi lantas bangkit dari tempat duduknya dan berjalan kearah Lee Yura. Dalam sekerjap ia menarik lengan perempuan itu, sehingga Lee Yura menoleh menatap kearahnya dengan terperanjat.
“ Kamu menyukaiku? Kamu kecewa karena pernikahan ini tidak sesuai dengan harapanmu? Bukankah begitu “ sorot mata Min Yoongi berubah tajam membuat Lee Yura ketakutan, matanya sudah memerah, ia hampir menangis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Aerik_chan
sabar ya yura...
by your side..., hadir
2023-07-02
0
Rahma AR
makasih ya...
2023-06-25
0
Ucy (ig. ucynovel)
aku mampir thor..
semangka 💪
2023-06-20
0