“ Terima kasih Lee Yura –ssi “ ucap Min Yoongi seraya menarik kedua sudut bibirnya hingga membentuk gummy smile yang membuat wajahnya kian menawan. Lee Yura hanya tersenyum simpul, secarik lengkungan yang manis terbentuk pada bibirnya yang tipis.
“ Kita kembali berteman bukan? “ Min Yoongi sekali lagi berusaha meyakinkan.
“ Hmm kita berteman “ meski sesak didalam dadanya Lee Yura tetap mengiyakan.
“ Terima kasih Lee Yura – ssi, tidurlah kau pasti sangat lelah bukan? Aku juga mau tidur “ ucap Min Yoongi sambil bangkit dari tempat tidurnya.
Lee Yura memandang sayu punggung Min Yoongi yang kembali masuk kedalam kamar tidur rahasianya. Hatinya menjadi penuh tanya, seperti apa rupa sesungguhnya ruangan itu, sehingga sepertinya membuat Min Yoongi begitu nyaman berlama – lama berada didalam sana.
“ Lee Yura aku mohon, jangan terlalu ingin tahu, bisa saja didalam sana ada sesuatu yang menyakitimu “ bisik Lee Yura pada dirinya sendiri.
Dengan perasaan kesal Lee Yura mematikan lampu kamar dengan remot yang berada diatas nakas bersebelahan dengan tempat ia menggeletakkan ponselnya. Lalu menutup tubuhnya rapat – rapat dengan selimut
tebal berwarna putih polos tanpa motif. Ia berusaha memejamkan matanya yang sama sekali tidak merasa mengantuk itu.
Hatinya kian terasa cua, ia begitu mendamba Min Yoongi namun harus merelakannya dan bersedia untuk hanya sekedar menjadi teman baginya, partner hidup yang tidak akan pernah ia miliki hatinya. Ia kembali menyalahkan dirinya sendiri, ia kembali mengutuki rasa percaya dirinya yang terlalu tinggi. Ia terlalu polos untuk mudah dibodohi.
Namun apalagi yang bisa Lee Yura lakukan selain pasrah menerima keadaan? Ia sudah kepalang tanggung untuk berhenti, tidak adapersimpangan lain lagi yang bisa ia temui. Ia berdiri di ujung jalan buntu, hingga terpaksa ia harus kembali memutar arah kaki nya menuju tempat semula ia berada.
Lagi pula mencoba mencoba memperbaiki kembali hubungannya dengan Min Yoongi bukan juga suatu hal yang salah. Mau bagaimanapun keduanya adalah pasangan suami istri yang sah menurut negara dan juga agama. Jadi sudah sepantasnya keduanya menjalin hubungan yang baik dan saling berkomunikasi dengan baik juga. Sehingga jarak yang memisahkan hati Lee Yura dengan Min Yoongi tidak semakin jemawa.
***
Setiba di unit rumah sebelah, Min Yoongi mendapati Park Eunji masih duduk didepan televisi sembari menonton ragam acara variety show yang masih menyajikan kejenakaannya. Perempuan berambut pendek itu tidak henti – hentinya tertawa terbahak – bahak menyaksikan ulah para pemerannya.
“ Apa yang membuat bayi besarku ini tertawa terbahak – bahak? “ Min Yoongi mengusap rambut Eunji penuh kasih sayang, lelaki itu turut meringkuk bersama Eunji diatas sofa yang tak seberapa besarnya.
“ Kenapa lama sekali? “ suara Eunji terdengar merajuk.
“ Maaf sayang, Ayah dan Ibu mengajak kami makan malam bersama, dan mereka baru saja pulang “
“ Hmm “ Eunji mendengus kesal.
“ Sudah jangan marah, sekarang kan aku sudah ada disini, aku akan menemanimu sampai pagi “ bisik Min Yoongi tepat ditelinga Park Eunji.
“ Iya tapi lusa aku kan harus segera berangkat ke Las Vegas Oppa! Aku baru kembali ke Korea di minggu depan! Bagaimana bisa kamu meninggalkan ku begitu lama, disaat kita berdua memiliki kesempatan bersama “ Park Eunji masih merajuk.
“ Eunji – ya, mihane –(maafkan Eunji) “
“ Mengesalkan sekali, apa harus orang tua mengunjungi anak nya yang sudah dewasa sekian rupa? Apa masih kurang mereka menuntut mu terus menerus seperti ini sampai – sampai memaksamu harus menikah? “ Eunji masih belum reda kemarahannya.
“ Maafkan aku sayang, mungkin orang tuaku hanya ingin memastikan bahwa aku dan Yura baik – baik saja. Bahkan kedatangan mereka berdua begitu tiba – tiba, mereka tidak mengabariku terlebih dahulu. Aku bisa apa sayang? “ masih dengan sabarnya Min Yoongi membujuk kekasihnya yang tengah kesal.
“ Untung saja aku tidak pernah berpikir untuk menikahimu, melihat orang tua mu saja sudah sangat membuatku sangat muak. Mereka selalu mengatur segala sesuatu sesuai dengan keinginan nya. Sungguh kasihan Lee Yura memiliki mertua seperti Ayah dan Ibumu! “ ucap Park Eunji dengan ringan sembari menyeruput secangkir cokelat panas.
(Source : Pinterest)
Deg! Sementara Min Yoongi, hatinya terasa remuk redam saat mendengar ucapan Park Eunji yang sangat menyakitkan itu. Ia tidak menyangka kekasih pujaan hatinya akan mampu berkata – kata sedemikian tajam.
“ Apa? Jadi selama ini kamu memang tidak pernah memiliki keinginan menikah denganku? “ wajah Min Yoongi mengeras.
(Source : Pinterest)
“ Bukan begitu Oppa, aku tidak bermaksud mengatakan itu “ Eunji yang tersadar jika ia salah bicara, ia berusaha meluruskan keadaan.
“ Lalu memangnya apa yang salah dengan orang tua ku? Bukan kah hal yang wajar jika orang tua memiliki harapan pada anak – anak mereka? “
“ Wah Eunji –ya aku sungguh tidak percaya, ternyata ini isi hatimu selama ini. Pantas saja kau begitu mudah menerima pernikahan ku bersama Lee Yura “ Min Yoongi mengusap – usap seluruh wajahnya dengan sangat kesal.
“ Oppa, bukan begitu maksudku Oppa, aku salah “
“ Sudahlah Eunji, kita jangan bicara dahulu, aku ingin berpikir sendiri. Maaf malam ini aku tidak tidur disini “ Min Yoongi langsung beranjak dari atas tempat duduk dan bergegas menuju pintu penghubung.
Park Eunji berniat menghalanginya, namun apa daya Min Yoongi sudah berpindah tempat. Sekuat tenaga lelaki itu menutup pintu penghubung dan segera mematikan sambungan kode aksesnya sehingga Park Eunji tidak bisa membuka pintunya penghubung itu dari unit rumah yang ditempatinya.
Mendengar debum keras suara pintu dibanting, Lee Yura langsung terperanjat. Bergegas ia menyalakan lampu kamar utama dan matanya langsung tertuju pada sumber suara. Dilihatnya Min Yoongi masih berdiri diambang pintu, wajahnya tampak begitu kaku. Lee Yura tahu lelaki itu sedang marah.
(Source : Pinterest)
“ Kau tidak apa – apa Min Yoongi –ssi? “ tanya Lee Yura dari atas pembaringan.
“ Ah, maaf Lee Yura –ssi aku menggangu tidurmu. Maaf aku mengagetkanmu “
“ Ada apa? Apa kau mimpi buruk? “ tanya Lee Yura dengan khawatir.
“ Iya “ bohong Min Yoongi.
Tanpa aba – aba, Lee Yura langsung berjalan kearah meja dan menuangkan air kedalam gelas kaca bening yang belum digunakan. Lalu mengulurkannya pada lelaki yang masih mematung didepan pintu.
“ Duduk dulu, minum ini “ Lee Yura menarik dengan lembut tangan Min Yoongi dan mengarahkan lelaki itu agar segera menjatuhkan tubuhnya keatas sofa. Min Yoongi menurutinya, gegas ia meneguk habis satu gelas air yang baru saja diulurkan oleh Lee Yura kepadanya hingga tak bersisa.
“ Apa aku boleh tidur disini? “ ucap laki – laki itu tiba – tiba.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Noviyanti
semangat up nya
2023-08-15
0
Dewi Payang
wao kejutan
2023-06-15
0
Dewi Payang
harusnya min yoongi sadar ya begitu denger mulut si eunji itu
2023-06-15
0