Selama beberapa detik Lee Yura tampak membeku setelah mendengar pertanyaan dari Min Yoongi baru saja. Ia berada dalam ruang antara senang dan tidak percaya, Min Yoongi tiba – tiba saja ingin tidur dalam satu kamar yang sama dengannya hanya karena ia bermimpi buruk.
“ Apakah mimpimu begitu buruk? “ Lee Yura tidak langsung mengiyakan.
“ Hmm, sangat buruk “
“ Baiklah tidur saja disini, lagi pula ini memang kamarmu, ini memang rumahmu, kamu bisa memakai tempat manapun yang kamu suka bukan? “ ucap Lee Yura berikutnya.
“ Aku tidur disofa saja tidak apa – apa Lee Yura –ssi “
“ Tidur saja diranjang, tidak apa – apa. Berbagi ranjang dengan ku tidak akan membuat tubuhmu gatal – gatal Min Yoongi –ssi “
Min Yoongi masih terdiam, ia merasa gamang.
“ Aku tidak apa – apa sungguh, aku sama sekali tidak keberatan. Tidur saja diranjang “ Lee Yura telah terlebih dahulu bangkit berdiri dan kembali menempati sisi kiri ranjang tempat ia berbaring mula – mula.
Setelah beberapa saat menimang – nimang keputusannya, Min Yoongi turut naik keatas pembaringan. Ia merebahkan tubuh nya disisi Lee Yura, bahkan keduanya berada dibawah satu selimut yang sama meski ada beberapa inchi jarak yang menjeda keduanya.
“ Apakah tidak apa – apa jika aku matikan lampunya? “ ucap Lee Yura meminta izin.
“ Iya, padamkan saja lampunya Lee Yura – ssi “
Cahaya kamar meredup, bersisa remang berkas kekuningan lampu hias yang dipasang menempel pada atap dinding yang berpendar menjadi penerangan. Lee Yura kembali memejamkan matanya, hatinya sedikit berbunga karena tanpa ia sangka Min Yoongi bersedia berbagi peraduan bersamanya. Sementara Min Yoongi, pikirannya masih berkelana pada Park Eunji. Ia kecewa karena Park Eunji bisa berkata sekasar itu terhadapnya.
“ Eunji – ya, apa benar memang selama ini kau menjalin hubungan bersamaku hanya untuk bersenang – senang? “ tanya Min Yoongi didalam hati.
“ Apa kamu tidak benar – benar mencintaiku Park Eunji? “ masih dalam gumam yang sama, Min Yoongi merintih didalam hatinya.
Lelaki itu menghembuskan nafasnya dengan kasar, mencoba menghalau seluruh perasaan menyesakkan yang bergemuruh didalam dadanya. Ia terluka, tetapi ia juga sangat mencintai Park Eunji, ia kesal namun ia juga tidak akan sanggup melepaskan.
“ Yoongi –ssi, apakah kamu belum bisa tertidur? “ suara Lee Yura terdengar, ia seperti tahu Min Yoongi masih disibukkan dengan berbagai pikiran yang berlalu lalang dalam benaknya.
“ Maaf, apakah aku membangunkan mu? “ Min Yoongi tampak terperanjat.
Lee Yura kembali menyalakan lampu kamar yang semula remang, nampak Min Yoongi yang berbaring terlentang, matanya tidak terpejam sama sekali. Bahkan tidak ada tanda – tanda bahwa dia sudah hampir jatuh terlelap.
“ Masih belum bisa tidur ya? “ tanya Lee Yura lagi dan lelaki itu mengangguk.
“ Tunggu disini, aku seduhkan teh kamomil dahulu “ tanpa mendengar jawaban Min Yoongi, Lee Yura langsung bergegas turun dari ranjang dan berjalan menuju dapur. Ia kemudian menyeduh beberapa sendok daun teh kering dengan air panas dan membawanya kedalam kamar.
Bergegas ia menuangkan teh kedalam cangkir kaca bening dan membiarkannya beberapa saat diatas meja. Sembari menunggu teh mendingin, Lee Yura tampak menarik salah satu laci pada nakas yang berdiri disamping ranjang. Diraihnya satu botol aroma terapi setelah beberapa saat ia membaca label yang tertempel pada botol kaca berwana cokelat itu. Ia kemudian memberikan beberapa tetes minyak atsiri pada diffuser yang sudah terisi air dan meletakkannya tepat disamping Min Yoongi.
“ Ini akan membantu mu agar cepat tertidur, dan ayo minum teh mu dulu. Kamu pasti akan lebih rileks “ ajak Lee Yura pada Min Yoongi untuk meminum tehnya.
Tanpa penolakan Min Yoongi menurutinya, setelah duduk diatas sofa lelaki itu meraih salah satu cangkir teh dengan asal dan meneguk isinya perlahan. Lee Yura kemudian mengambil cangkir teh yang tersisa, dan turut meminumnya.
“ Terima kasih Lee Yura – ssi, “ ucap Min Yoongi saat kedua nya saling terdiam. Lee Yura hanya mengulaskan seberkas senyuman yang samar, matanya terlihat sayu karena sudah sangat mengantuk.
“ Sepertinya memang manjur, aku sudah mulai mengantuk sekarang “ Min Yoongi meletakkan cangkir yang sudah kosong isinya itu kedalam tatakan. Ia langsung beranjak dari sofa dan kembali menjatuhkan tubuhnya keatas ranjang.
Sejenak Lee Yura menatap Min Yoongi yang sudah tergeletak diatas pembaringan, perempuan itu bergegas merapikan cangkir kotor dan membawanya turun ke dapur serta mencucinya. Sekembalinya kedalam kamar, ia melihat Min Yoongi yang sudah tidur dengan lelapnya. Wajahnya tampak begitu menggemaskan bak seorang bayi yang sedang terbuai dalam dekapan hangat ibunya.
Begitu hati – hati Lee Yura menarik ujung selimut agar menutupi setengah tubuh Min Yoongi yang masih terekspos, setelahnya ia turut beranjak keatas tempat tidur, mematikan lampu dan turut terhanyut dalam malam panjang. Hatinya berdesir sesaat, ia begitu gembira bisa bersanding dengan suaminya.
***
Waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi, namun baik Lee Yura maupun Min Yoongi masih belum juga terjaga. Padahal pada hari – hari biasa, Min Yoongi selalu bangun dibawah pukul enam pagi, hari ini sungguh luar biasa ia masih tertidur dengan begitu pulas. Hingga akhirnya terdengar ketukan ringan dari daun pintu kamar utama, terdengar samar suara Bibi memanggil nama si pemilik kamar.
Dengan berat hati Min Yoongi terpaksa membuka matanya yang masih ingin terkatup rapat, sedikit kasar ia menyingkap selimut yang masih membungkus tubuhnya dan Lee Yura. Sedikit gontai ia berjalan ke arah pintu dan membuka nya perlahan, sesaat ia mengkerjap – kerjapkan matanya untuk memfokuskan pandangan.
(Source : Pinterest)
“ Oh ada apa Bi? “ suara parau Min Yoongi terdengar.
“ Tuan, Manajer Jang sudah menunggu di ruang tamu “ ucap Bibi perlahan.
“ Pukul berapa ini memangnya, pagi sekali dia datang “ gerutu Min Yoongi.
“ Delapan lebih sepuluh menit Tuan “
“ Astaga, aku kesiangan Bi! Tolong sampaikan pada Manajer Jang aku mandi sebentar “ Min Yoongi kemudian menutup pintu kamar utama dengan sedikit keras, hingga meninggalkan debum nyaring suara pintu dibanting.
Lee Yura yang tadinya terlelap langsung terjaga saat itu juga, matanya yang sipit tampak terbelalak. Ia melihat sekelilingnya dan mendapati Min Yoongi yang berlari terburu – buru masuk kedalam kamar mandi. Perempuan itu masih berusaha mengumpulkan nyawanya, dengan lemas ia meraih ponsel yang ada dinakas untuk mengecek jam.
“ Ah, hampir setengah sembilan. Kenapa aku tidur nyenyak sekali “ gumam Lee Yura setengah kantuk.
(Source : Pinterest)
“ Yura – ya, apakah aku bisa minta tolong diambilkan handuk? Aku cari handuk di sini tidak ada, apa Bibi lupa meletakkan handuk baru? “ teriak Min Yoongi dari dalam bilik air.
“ Oh? Tunggu “ gugup Lee Yura sambil bergegas dengan cepat mencari handuk mandi dikamar ganti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Fenti
aku mampir bawa setangkai 🌹
2023-07-09
0
mom mimu
hadir lagi bawa setangkai 🌹, semangat terus kak 💪🏻💪🏻💪🏻
2023-06-27
0