Lee Yura berjalan pelan mengikutin langkah kaki Min Jisung Hoejang Nim masuk kedalam ruang makan yang tampak menyatu dengan dapur bersih. Meja makan persegi panjang dengan delapan kursi terlihat penuh dengan hidangan jamuan makan malam yang menggugah selera.
“ Duduklah Lee Yura –ssi “ ujar Min Jisung seraya menunjuk satu kursi yang letaknya hanya berselisih satu bangku disisi kanan tempat ia duduk.
Gegas Lee Yura menempati kursi itu, belum lama ia mendaratkan tubuhnya sayup terdengar suara langkah kaki menuju ruang makan. Terlihat Samonim berjalan masuk menuju tempat jamuan diikuti oleh dua orang pria dan seorang wanita yang tengah mengandung. Lee Yura sekuat tenaga menelan salivanya, ia melihat sosok pria yang begitu tidak asing baginya berjalan mengikuti istri Min Jisung.
“ Yura – ssi, perkenalkan ini Min Geum Jae putra sulungku dan ini Kim Mina menantu kami. Lalu Min Yoongi putra bungsu ku dan mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengannya “ Min Jisung dengan santainya memperkenalkan sosok putra nya pada Lee Yura.
“ Ah, iya Hoejang Nim “ Yura tampak tergugup setelah mendengar ucapan Min Jisung baru saja. Sesaat Yura bergegas menundukkan kepalanya memberikan salam hormat pada kedua putra beserta menantu Min Jisung.
“ Ayo duduk Yura – ssi, kita makan dahulu sambil berbincang “ sambung istri Min Jisung seraya menepuk ringan bahu Lee Yura.
Yura kembali menempati kursinya, lalu disusul oleh istri Min Jisung yang mengambil tempat tepat disamping Yura, lalu pada kursi diseberang Yura tepat diisi oleh Min Geum Jae. Sementara Min Yoongi memilih kursi yang tepat menghadap kearah Ibu nya.
Rumah megah itu tampak sunyi, meski dihuni oleh beberapa orang dewasa. Bahkan dalam jamuan makan malam yang sejatinya adalah sebuah perayaan hari pernikahan pun terasa begitu lengang, begitu jauh dari kata gegap gempita. Jelas terlihat Min Jisung memegang kendali atas semuanya, komando tertinggi berada ditangannya, bisa jadi ia begitu totaliter sehingga istri dan anak – anaknya tampak begitu menurut. Bisa jadi setiap kata yang keluar dari mulutnya adalah sebuah sabda.
“ Coba makanlah ini Yura – ssi, ini masakan spesialku. Cobalah “ istri Min Jisung tampak meletakkan potongan daging bulgogi keatas mangkuk nasi Yura.
“ Terima kasih banyak Samonim “ Lee Yura tampak sungkan.
“ Mina, Ibu sudah siapkan sup sendiri untuk mu, karena sup di mangkok besar itu sudah Ibu campurkan dengan udang, Ibu takut kamu mual “ sambung wanita paruh baya itu pada menantunya.
“ Iya Eomeoni –(Ibu), terima kasih “ tukas Kim Mina sembari menerima mangkuk sup yang diulurkan oleh bibi yang bekerja di rumah tersebut.
Lee Yura masih canggung dengan keadaannya, jujur saja ia tidak mengerti dengan maksud undangan makan malam dari Min Jisung. Jelas sekali ini adalah makan malam keluarga yang sejatinya begitu intim, sementara dirinya bukan siapa – siapa. Bukan pada tempatnya jika ia harus mengikuti makan malam yang sedemikian.
“ Yoongi -a, cobalah berteman dengan Lee Yura. Menurut Ayah, dia perempuan yang layak untuk dijadikan teman dekat “ ucap Min Jisung menyeruak kesunyian.
Ucapan Min Jisung baru saja membuat Yura terbatuk – batuk, tersedak oleh makanan yang sedang dikunyahnya. Ia begitu tercengang dengan ucapan Min Jisung baru saja, ia tidak berpikir sejauh ini, bahwa Min Jisung ingin memperkenalkan dirinya dengan putra bungsunya.
Berbeda dengan Lee Yura, Min Yoongi justru hanya menghela nafasnya kasar setelah mendengar ucapan Ayahnya. Lalu menganggukkan kepalanya pelan tanpa memalingkan wajahnya dari mangkuk nasi dihadapannya. Ia tampak tidak bergairah.
“ Yura – ssi, apakah kau keberatan jika aku meminta mu berteman dengan Min Yoongi putraku? “ pertanyaan yang terdengar seperti titah itu terdengar menyambar telinga Yura.
“ Ehm, Hoejang Nim “ ucapan Yura terputus.
“ Tidak perlu berpikir dua kali Yura – ssi, aku yakin kau akan menjadi teman yang baik untuk putra ku “ potong Min Jisung tepat sebelum Yura menyuarakan pendapatnya.
Ruang makan kembali lengang, masing – masing orang terpaku dengan hidangan dihadapannya sendiri – sendiri. Perasaan Yura pun turut tak karuan, ia berharap bisa segera bergegas meninggalkan meja makan yang terasa kaku, itu bukan tempatnya.
Hingga sejauh ini ia tidak menyangka jika Min Jisung yang ia kenal sebagai sosok berhati lembut dan halus saat bertutur ternyata begitu tegas dan lugas saat berada dirumahnya sendiri. Bahkan terlihat jarak yang begitu jemawa antara Min Jisung dengan kedua Putra nya. Terlebih dengan Min Yoongi.
Jujur saja Lee Yura begitu mengenal sosok Min Yoongi, orang Korea disudut mana yang tidak mengenal pria itu? Seorang anggota boygroup setenar BTS, seorang rapper,dan produser berbakat, siapa yang tidak mengenalnya saat ini? Hampir seluruh orang dari berbagai usia dan kalangan akan mengenal sosok Min Yoongi, begitu juga dengan Lee Yura. Gadis itu benar paham sosok Min Yoongi, bahkan ia juga menikmati setiap karya yang lahir dari tangan ajaib lelaki itu.
“ Lee Yura ini adalah salah satu penulis berbakat di negara ini, bahkan ia adalah profesor termuda di Hanyang, apakah kau tidak pernah mengambil kelasnya Yoongi -a? “ suara Min Jisung kembali menggema. Namun putra bungsunya tidak menanggapi pertanyaannya baru saja.
“ Hmm, Gyousu Nim sepertinya memang Gyousu Nim tidak memiliki kelas untuk jurusanku bukan? “ Min Yoongi justru melempar tanya pada wanita yang duduk disebelah Ibu nya dan kini ia memandang kearah Yura. Sesaat lelaki tampak terperangah, mungkin karena paras ayu Yura yang dalam waktu sepersekian detik membius dirinya.
(Source : Pinteres)
“ Iya benar, Min Yoongi – ssi, ah aku ingat Kim Namjoon yang pernah mengambil salah satu kelas dalam mata kuliah yang ku ajar “ Lee Yura menarik kedua sudut bibirnya, hingga segaris senyuman bak bulan sabit tampak merekah menambah keayuan parasnya.
“ Ah, Kim Namjoon “ sambut Min Yoongi, dan keduanya kembali hening. Hanya dentang suara peralatan makan yang tertinggal, gema suara manusia tak terjamah lagi.
***
Usai dengan makan malam, Min Jisung kembali memanggil putra bungsu nya bersama Lee Yura masuk kedalam ruang kerjanya. Pria berhidung mancung itu mengambil kursi terlebih dahulu, lalu membiarkan putra nya duduk berdampingan bersama Lee Yura. Dalam ruangan yang tak seberapa luas itu, kini terhirup samar aroma menyegarkan dari tubuh pria yang duduk dengan begitu santai di samping Lee Yura. Sementara wanita itu dipenuhi dengan gelebah resah. Ia tak dapat menjangkau apa yang sedang dipikirkan oleh pria setengah baya yang duduk dihadapannya saat ini.
“ Lee Yura – ssi, apakah sejauh ini kau sudah mengerti maksudku mengundang makan malam bersama kami? “ suara Min Jisung menyeruak kesunyian.
Lee Yura menggelengkan kepalanya perlahan, suara nafasnya terdengar naik turun.
“ Bertemanlah dengan putraku, dan aku berharap kau tidak keberatan jika aku memintamu menikah dengannya “ tandas Min Jisung tegas.
“ Aboeji! – (Ayah) “ sergah Min Yoongi dengan keras, mata nya tampak menyorotkan kemarahan dengan binar kesedihan. Pun nafasnya terdengar tak beraturan, jelas terlihat lelaki itu tidak setuju akan keputusan yang dibuat oleh Ayahnya secara sepihak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Devi Handayani
wow ada novel Korea..... hmmm menarik 🤔🤔🤔😊😊😊
2023-08-29
2
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻𝘼𝙎𝙍𝙄k⃟K⃠
semangat juga untukmu thor
2023-07-19
0
Kerincing_kaki
salam semangat kakak thorr
2023-07-12
0