psikopat yang baik hati

"eunggghhhh, dimana aku? badanku terasa sakit sekali" eluh Patrecia yang telah sadar kembali.

ia mencoba mengingat kejadian yang terjadi, "hah, Aditya. iya, aku kemarin bersama dengannya di hotel. apa-apaan ini. toloongg toloongg lepaskan aku" Patrecia berteriak minta tolong.

"apa sih, berisik banget kamu sayang" krish yang masih belum sepenuhnya sadar mengira yang berteriak adalah Dinda.

Patrecia menoleh ke arah krish, "krish. ka-kamu". Patrecia mulai menyadari ada yang tidak beres disini.

"ahh kenapa aku diikat begini? dimana Dinda? lalu kau mengapa kau disini?" krish masih tidak tau apa yang terjadi.

......

kreeeeekkk

suara pintu terbuka, serentak kedua manusia itu melihat kearah pintu. mereka tercengang melihat Dinda dan Aditya dengan pakaian yang serba hitam.

Aditya mengambilkan Dinda kursi tepat dihadapan krish dan Patrecia.

" hai, sudah reuninya?" Dinda menatap tajam keduanya.

" apa mau mu? kenapa kau culik kami" tanya Patrecia.

"hahahaha, aku hanya sedang bermain-main sebentar. tenanglah. atau kau mau aku kuliti hidup-hidup?" jawaban Dinda mengerikan.

"lepaskan aku. dasar psikopat gila" teriak Patrecia.

""kecilkan suaramu, atau aku akan mencabut pita suaramu. yaa yaa yaaa, kau benar. aku psikopat gila. aku haus akan darah orang-orang yang telah membunuh kedua orangtuaku." Dinda mengatakannya sambil memutar-mutar belati kesayangannya.

"siapa yang membunuh orangtuamu? aku tak merasa membunuh siapapun? lepaskan aku, aku akan dengan senang hati membantumu mencari orang itu" krish bernegosiasi dengan Dinda sebab dia memang tak pernah membunuh siapapun meskipun ia ketua geng motor terhebat.

"kalian benar. ah ya, kau benar sayangku. kalian memang bukan pembunuhnya. tapi AYAH KALIAN YANG TELAH MEMBUNUH KEDUA ORANGTUAKU" Dinda berteriak, bola matanya kini beralih merah.

"mari bermain, Ximey. ini akan sangat menyenangkan. tapi berhentilah sebelum membunuh mereka". gumam Dinda pada dirinya sendiri. Dinda memang telah mengetahui alter ego yang dimilikinya. begitu juga dengan kedua temannya.

"Adit, kemarikan besi tumpul itu" perintah dinda.

"mau apa kau? jangan lakukan apapun atau aku akan membunuhmu ******" teriak Patrecia yang didekati Dinda.

"aaaaaaaaaa, sakiiittt. toloongg toloongg siapapun tolong aku. aaaaaaaa to-toolloo..." Patrecia tak sadarkan diri setelah berulang kali ditusuk besi tumpul yang membuat luka tusukanya semakin sakit karena dipaksa dengan keras untuk menembus kulit putihnya.

"siram dia". Aditya yang paham langsung menyiramnya.

""aaaaaaa, sa-sakittt. ampun Dinda. aku mohon lepaskan aku" Patrecia menangis tersedu-sedu.

" aku psikopat yang baik kan, aku hanya memberimu tusukan 7 kali dibagian lengan dan kakimu. kau masih bernafas kok, tenang saja. hahaha" Dinda puas dengan permainanya hari ini.

"cukup untuk hari ini, besok giliranmu sayang krish. bersiaplah. hahaha. jangan beri mereka makanan" ucap Dinda kepada anggotanya dan berlalu.

........

Dinda kini telah tiba dirumahsakit setelah membersihkan dirinya di markas.

"kak Zack, kau tau, hari ini aku telah membawa 2 Dugong dan buaya setengah biawak ke markas. mereka sangat lucu. aku mau kau bangun untuk menyaksikan mereka mati ditangan ku. atau kau saja yang membunuh dua makhluk itu. hahaha". Dinda memang sudah gila, lebih tepatnya psikopat gila.

"kau memang psikopat, nak. mama ngeri mendengar ucapanmu itu. jangan sampai mama yang akan kau jadikan santapanmu. hii" mama bergidik ngeri dengan ucapan Dinda.

"tak akan pernah ma. kalian keluargaku. aku akan sangat menjaga kalian dengan baik". jawab Dinda tanpa menatap mama saat mengucapkannya.

"siapa Dugong? siapa buaya setengah biawak? apakah memang ada hewan sejenis itu?" grandma yang tak paham pun bertanya.

Aditya segera menjawab "itu makhluk yang bernafas dengan paru-paru, grandma. salah satu diantara mereka telah dijadikan korban cucumu yang gila itu. ia menusuknya dengan besi tumpul yang dipaksa menembus kulit lengan dan kakinya."

"heh, bocah ileran. enak saja kau menyebut calon menantuku gila. eh tapi memang kau gila sih Dinda, hahahaha" mama tertawa dengan ucapannya sendiri.

Dinda tak pernah merasa marah apapun yang dijuluki oleh keluarganya itu untuknya. karena ia sadar ia memang sudah menjadi seorang psikopat sekarang ini.

dilain sisi, grandma yang masih menerka-nerka ucapan Adit pun menjawab "ahaa, jadi makhluk itu manusia? ya ampun tinggal bilang gitu aja kenapa susah sekali. dasar cucu-cucu kampret. senang sekali mengerjai nenek tua ini".

"dia anak dari Hanung dan dormeo. aku hanya ingin bermain-main sampai mereka sendiri yang memintaku untuk membunuh Meraka. baik kan aku, ya lah aku memang orang yang paling baik. sebelum aku menyert keduanya ke markas, aku mengajak krish untuk berkencan, yang membayar semua tagihannya. hmmm maksudku pakai uang papa, karena aku menggunakan black card papa. hehe. lagi 1, wanita itu juga dibelanjakan Aditya berbagai macam benda branded hingga mencapai 2 milyar. hmm tetap menggunakan black card papa. hahahaha. betapa baiknya aku pada mangsaku sendiri meskipun barang-barang itu menjadi milik illa sekarang".

mama yang mendengarnya pun berkomentar, "dasar anak-anak gila. kenapa aku memelihara para psikopat. bisa-bisa aku jadi gembel dalam waktu dekat".

"hahahah, tenanglah ma. hanya sedikit. tidak ada artinya juga uang segitu untuk mama kan" jawab Dinda merasa lucu dengan ucapan mamanya. ia tau kekayaan papanya itu tak tertandingi.

.........

siang ini Dinda kuliah seperti biasa. namun ada yang berbisik heboh dikantin saat jam istirahat.

"kemana Patrecia? kenapa tak terlihat beberapa hari ini." heran kedua antek-anteknya.

begitu pula dengan anggota geng motor darkness itu, "bos kemana sih berapa hari ilang muluk. mana hpnya gak bisa dihubungi lagi".

illa yang mendengar itu pun tersenyum remeh, "mungkin udah dijadikan santapan gorila. wajarlah ya orang-orang yang sok dan sombong begitu kan biasanya cepat mati". puas illa menjawabnya.

ya, illa tak diizinkan papa untuk turun tangan menangani apapun yang berhubungan dengan markas karena ia sedang mengandung saat ini. jadi ia hanya mengontrol semuanya dari rumah. ia kini berubah menjadi hacker handal. tidak ada yang tau bahwa kebenarannya ia adalah sweety rose, nama hacker yang go internasional beberapa tahun terakhir.

........

Dinda kembali ke markas namun ntah mengapa moodnya kurang baik akhir-akhir ini mengingat tak ada respon apapun dari Zack.

"beri mereka minuman", perintah Dinda kepada anggotanya.

krish dan patrecia yang memang haus karena beberapa hari tak diberi minum dan makan pun tanpa berpikir panjang meminumnya hingga tandas.

Dinda telah memberi obat perangsang kedalamnya. ia meminta para anggotanya untuk melucuti seluruh pakaian krish dan patrecia yang mulai merasakan hawa panas.

"buka 1 ikatan tangannya masing-masing. pindahkan keduanya menjadi lebih dekat" ucap Dinda.

kedua orang yang mulai merasakan betapa bergairahnya mereka melihat diri satu sama lain pun akhirnya melakukan yang iya-iya dihadapan Dinda dan anggotanya.

"ahhh, krisshh"

"eunggh, ahh faster sayang, ahhh"

" eunggghhh, patrecia ahhh"

"aaaaaaaaaahhhhh,,,, euungghhh"

keduanya yang mencapai puncak berkali-kali pun menyudahi permainannya.

"maafkan aku patrecia" ucap krish kepada patrecia yang terlihat lemas.

"tak masalah krish, aku menyukainya. kau sangat kuat. aku jadi ingin lagi". patrecia dengan tidak ingat akan dimana dirinya meminta kepada krish.

"betapa baiknya aku sebagai psikopat ini. masih mengizinkan kalian bersenang-senang menikmati surga dunia sebelum kalian mati. hahaha nikmatilah. aku pergi dulu" pamit dinda dengan tatapan dinginnya.

"siksa keduanya terlebih dahulu, beri mereka minuman lagi. jangan lupa untuk merekam dari saat kalian menyiksanya hingga mereka melakukan itu. gunakan topeng kalian". Dinda berlalu pergi begitu saja.

"aaaaa, aarrrgghhhh"

"to-tolong"

"aaaarggghhh"

setelah penyiksaan selesai, mereka diberi minuman yang sama seperti sebelumnya.

keduanya yang mulai merasakan reaksi obat itu pun mulai melancarkan aksinya.

patrecia yang dengan buasnya mengulum pisang kepok milik krish pun merasa sangat puas. betapa tidak, pisang kepok yang besar, panjang, berurat sangat menantang. patrecia yang tak tahan pun menaiki tubuh krish meski satu tangan mereka masih dalam ikatan yang kuat. mereka melakukannya berulang-ulang.

tak mau kalah dengan patrecia, krish yang menggebu-gebu pun dengan rakusnya menjilati, menghisap dalam inti dari wanita itu. hingga akhirnya pelepasan keduanya terjadi.

papa yang melihat hasil rekaman yang dikirimkan Dinda pun mual seketika, "sungguh menjijikkan. mengapa aku memiliki anak yang sangat sadis".

grandma yang mendengar gumaman anaknya pun kepo, "apa yang menjijikkan?" seraya merebut ponsel papa, grandma tercengang hingga tak sadar mulutnya menganga lebar.

"dasar cabul. kau menodai mata ibumu yang telah lama tak menikmati itu. bangsat kau. anak sialan." grandma memukul-mukul lengan anaknya itu. sesekali ia menjewer anaknya namun yang jadi korban hanya tertawa riang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!