ulangtahun dinda

hari ini adalah hari ulangtahun dinda, kedua temannya telah mempersiapkan kejutan kecil untuk didna di toko bunganya.

"illa, apa kau yakin ini tak masalah untuk dinda? aku takut dia mengalami goncangan traumanya kembali". Aditya yang tau akan trauma dinda pun ragu untuk memberi kejutan ulangtahunnya.

"mudah-mudahan gapapa Dit. ka kamu tau Dinda yang sekarang bukanlah Dinda yang dulu. dulu ditendang sekarang ku disayan duluduludulu ku menderita sekarang aku bahagiaaaaa". illa malah melanjutkan ucapannya dengan nyanyian pada zamannya.

"dasar gila. mana tau suara cempreng banget lagi. ngapain sih kamu nyanyi-nyanyi. orang serius juga." kesal Aditya pada illa.

"nyenyenyeee, kamu nenyyyeeeeee. aaaaaaaaaaaaaaaa, sakit bego". illa yang disentil dahinya pun kesakitan

"stress". kesal Aditya dan melanjutkan mendekorasi ruang kerja Dinda.

.................

"halo la, kenapa?". Dinda menerima telepon dari illa.

"hmm, anu Din. anu. hmmm. kamu hari ini ke toko gak?" tanya illa ragu.

"kamu kenapa? kok kayak bingung gitu? iya ini aku sedang bersiap-siap kesana. 15 menit lagi aku sampai." dinda mematikan panggilannya.

illa, Aditya, dan juga karyawan anggota Zack telah merangkai bunga dengan 1 panahan yang jarak pacu nya bisa mencapai 1 km.

mereka menyiapkan itu sebagai hadiah ulangtahun dinda, juga kue ulangtahun buatan illa.

mereka melihat kedatangan Dinda dan Zack, mereka bersembunyi dibalik pintu ruangan kerja Dinda yang telah selesai didekorasi.

"la, Dit, yuhuuu. Kok sepi, pada kemana ini?" Dinda menarik tangan Zack menuju ruang kerjanya.

"kita keruanganku aja ya kak, gak tau pada kemana ni orang-orang. gimana kalo ada pelanggan coba" gerutu dinda sedikit kesal.

..,..

1

2

3

ceklekk,

pintu ruangan terbuka dan

"surpriseeeee"

door dorr dorrr

piiiuuuupp peeeeeeeepppp

"suara pecahan balon dan terompet menggema diruang kerja dinda.

"selamat ulangtahun dinda. maaf membuatmu khawatir" illa memeluk dinda erat.

"weheee, selamat menua ibu bos. gak usah nangis, aku tau hasil dekorasiku cakep kan. hahah" PD Aditya mengatakannya.

"eh sorry nona muda, ini hasil jerih payah kami mendekorasinya sebagus mungkin, kue juga kak illa yang buat, sedangkan kak Adit hanya duduk sambil nyuruh-nyuruh." jawab salah satu anggota Zack yang bekerja ditoko.

"eh eh, enak aja buka kartu as gue lu. tapi bener sih, hahahahah" ketawa Adit menggelegar diruangan itu.

"ka-kalian ngapain? siapa yang ulangtahun?" Dinda yang masih bingung dan tak menyadari tanggal ulangtahunnya bertanya.

"nona bos, masih muda kan ya? belum pikun kan? ini kan hari ulangtahun nona bos. masak lupa sih" dengus Aditya menjelaskan.

"aku tau Dinda, aku dan Adit tau kamu memang selalu berusaha melupakan hari ulangtahunmu karena tragedi itu. tapi kami juga gak mau kamu berlarut-larut seperti itu. berbahagialah Dinda. balasan dendammu pada mereka yang telah membunuh kedua orangtuamu. ini kami menyiapkan hadiah kecil dari kami semua untukmu". illa menyerahkan hadiah panahan tadi kepada Dinda.

Dinda yang masih speechless meneteskan airmatanya. ya dia memang tidak mau mengingat hari ulangtahunnya. baginya hari itu adalah hari kesialan baginya. tapi sekarang Dinda tau, banyak orang disekitarnya yang sangat menyayangi dirinya.

"terimakasih semuanya. maaf aku terkejut. maaf karena aku cengeng. aku berjanji pada kalian, aku akan membunuh mereka semua dengan tanganku sendiri". tanpa ada yang menyadari bahwa bola mata Dinda berubah menjadi merah pekatdengan titik putih ditengahnya dalam hitungan detik. hal itu tak luput diketahui dari penglihatan Zack. namun ia masih diam tak menanyai.

"hah? apa itu tadi? kenapa bola mata Dinda berubah seperti itu? aku akan mencari taunya nanti". Zack bermonolog dalam hatinya yang masih tak percaya.

..........

karena nyonya ghanesia mengetahui bahwa hari ini adalah ulangtahun dinda. ia tak mau menyia-nyiakan waktu untuk memberi kejutan Dinda. ia mengetahui dari salah satu anggota Zack yang bekerja ditoko.

"Zack. bawalah Dinda ke mansion untuk makan malam. datanglah pukul 8 malam ini". tuuuut. panggilan dimatikan serpihak oleh nyonya ghanesia tanpa menunggu Zack mengatakan sesuatu.

"dasar orang tua gak waras" gerutu Zack.

malam ini Dinda dan Zack akan mengunjungi nyonya ghanesia di mansion utama. Dinda dengan dress hitam yang pas ditubuh mungilnya itu terlihat sangat sempurna. Zack dengan toxedo mahalnya pun terlihat semakin gagah.

"sayang kenapa kau tampan sekali?" ucap Dinda kepada Zack

"cinta, kaupun terlihat sangat seksi. ingin rasanya aku segera memakanmu". seringai Zack dengan tatapan nakalnya.

...........

"kalian datang. wah kau terlihat begitu cantik Dinda. ayo masuk" nyonya ghanesia menggandeng tangan Dinda masuk ke mansion.

"aku gak disuruh masuk grandma? ckk". Zack berdecak karena tak diajak masuk nyonya ghanesia. ya selama mengenal Dinda, grandma nya itu tak memperdulikan kehadirannya. meskipun nyatanya ia sangat menyayangi cucunya itu.

"kau disitu saja Zack. jadilah patung penjaga pintu mansionku. hahahaha." suara bariton terdengar dari arah tangga.

"pap-papa. sejak kapan papa disini? mana mama?" Zack syok melihat papanya ada dimansion utama.

"hahaha. mengapa kau terkejut son? apa kau tak ingin memelukku? bahkan kau akan menikah tanpa sepengetahuanku" sindir papa Zack.

Zack berlari memeluk orang Yangs anagt ia rindukan. selama ini papanya sibuk bekerja diluar negeri.

"apa aku hanya akan menjadi salah satu pajangan dimansion ini?" suara lembut itu menyeruak dalam ruangan. mama Clarissa, orang yang telah melahirkan Zack kedunia ini.

"mama. kenapa tak mengajariku terlebih dahulu" tanya Zack sambil memeluk sang mama.

"kejutan sayang". mama mengelus rambut Zack

..,....,...

mereka makan dengan tenang diruang makan itu, setelahnya mereka duduk diruang tamu, bercerita, bersenda gurau bersama.

"Dinda, maaf aku bertanya padamu. siapa nama ayah dan ibumu? dengan melihat bola matamu itu aku mengingat seseorang" papa Zack yakni tuan brahmana menanyai Dinda.

"tak mengapa om. kedua orangtua saya sudah tiada. ayah saya bernama Nugraha dan ibu saya Amini Setiawan." Dinda menjawab dengan menundukkan wajahnya.

tuan brahmana yang terkejut langsung berdiri, "apa? kau anak dari Nugraha dan Amini? kau tidak sedang bercanda?" suara tuan brahmana meninggi saking syoknya dia.

"pa, ada apa ini? kenapa berteriak?" Zack yang melihat papanya berdiri sontak ikut berdiri guna melindungi wanitanya.

tuan brahmana meraih Dinda dan langsung memeluknya dengan erat. ia menangis sejadi-jadinya, begitu juga dengan mama Clarissa. ia menangis tersedu-sedu.

"akhirnya kita bertemu nak. terimakasih Tuhan karena masih melindungi putri kecilnya". tuan brahmana yang masih memeluk dinda mengucap syukur atas pertemuannya dengan Dinda.

"apa om mengenal keluargaku? sepertinya aku tak pernah melihat om sebelumnya". Dinda yang heran bertanya kepada tuan brahmana.

Brahma menghapus jejak airmatanya yang mengalir tak mau berhenti. ia mejelaskan pada Dinda bahwa ayahnya adalah orang kepercayaan brahmana di perusahaannya.

"maafkan om nak, maaf karena om datang terlambat untuk membantu orangtuamu. saat itu kami tiba di rumahmu namun kami hanya melihat 2 mayat orangtuamu. om mencarimy kesnaa kemari berbulan-bulan tak dapat juga menemukanmu. sebab om menemukan sebuah surat diatas meja kerja ayahmu yang mana surat itu ditujukan untuk om". jelas brahmana pada Dinda yang masih menangis.

"tuan besar. saya tidak tau akankah saya mati atau tidak. semoga tuan menemukan surat ini diwaktu yang tepat. tuan saya mohon jaga putri saya. jadikan ia wanita kuat dibawah bimbingan kekuatan mafia anda. dialah satu-satunya hartaku yang paling berharga. anggaplah dia sebagai anakmu tuan". begitu isi surat dari ayah Dinda.

ya benar saja, kini Dinda adalah wanita yang tangguh dan juga dibawah naungan dragon blood meskipun bukan tuan brahmana yang mendidiknya dengan keras, tapi Zack, putra kesayangannya itu.

setelah beberapa waktu tangis menangis, bernostalgia dengan cerita tuan brahmana yang menceritakan bagaimana baktinya Nugraha padanya. kini mereka sedang tertawa ria dengan candaan dari perbincangan mereka.

"Dinda. sini nak. ini grandma ada hadiah kecil untukmu. selamat ulangtahun sayang. semoga hidupmu bahagia selamanya". nyonya ghanesia memberi sebuah kotak kecil berwarna hitam bludru.

Dinda menerimanya dan betapa terkejutnya ia membuka kotak itu yang didalamnya terdapat sebuah cincin berlian dan juga kalung turun temurun dari keluarga nyonya ghanesia.

"terimakasih banyak nyonya". Dinda memeluk nyonya ghanesia erat

"pakailah. dimanapun dan kapanpun itu jangan pernah lepaskan dua benda ini dari tubuhmu. di dalam kalung warisan keluargaku itu ada GPS yang terhubung oleh hp zack dan juga laptop brahmana melalui detak jantungmu GPS itu dapat mengirimkan lokasimu berada. cincin itu, berlian hati ditengahnya adalah tombol yang aku menyebutnya tombol darurat. kau bisa memencetnya ketika kau butuh pertolongan. lagi-lagi itu terhubung oleh petinggi dragon blood yaitu brahmana.

Dinda menghambur masuk dalam dekapan nyonya ghanesia, ia bersyukur bertemu orang-orang yang akan terus menjaganya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!