pertemuan tak terduga

malam ini akan ada kejutan dari Zack dan papanya untuk Dinda. ya kejutan untuk peresmian anak cabang perusahaan obat-obatan yang diberikan Zack kepada Dinda.

"cinta, nanti malam siap-siap ya. kita akan menghadiri pesta perusahaan" kilah Zack mengajak Dinda.

tiba waktunya mereka bersiap-siap untuk pergi menghadiri pesta perusahaan yang dikatakan Zack. Dinda tak sedikitpun curiga.

"loh papa ikut juga?" tanya Dinda seraya turun dari anak tangga.

Zack dan papa yang melihatnya itu terdiam menatap wanita itu dalam. keduanya menganga tanpa berkedip sedikitpun.

"hmmm hmmm, awas jatuh matanya". ejek mama datang membawa toxedo papa.

"Isss papa apa-apaan sih. itukan wanitaku, kenapa menatapnya lekat. mau aku colok mata papa, iya?" kesal Zack.

"ckk, kau bersihkan dulu sudut bibirmu itu. banyak sekali ilermu menetes". ejek papa

ya, Dinda malam ini terlihat sangat anggun. ia menggunakan dress tanpa lengan dengan hiasan bunga-bunga disekitar bahu kanan, ditambah menggunakan high heels senada membuatnya begitu anggun. tak lupa pula bibir tipisnya ia olesi lipstik ombre seperti orang Korea. dengan sedikit polesan makeup, menjadikan dia seperti seorang model.

"hmmm, ayo berangkat. aku tidak mau papa melihatmu seperti ingin memangsamu hidup-hidup". ajak Zack sambil menarik tangan Dinda sedikit kasar.

"dasar anak Begu". teriak papa.

"aku mendengarnya hei pak tua" sahutan Zack dari arah luar.

........

setibanya di tempat pesta, Zack dan Dinda menjadi pusat perhatian banyak kolega papanya. banyak teman bisnis mereka yang memuji kecantikan dan ketampanan anak dari pengusaha kaya raya nomor satu dinegara itu.

Zack, papa, dan Dinda duduk ditempat yang telah disediakan.

MC memulai kata-kata untuk peresmian anak perusahaan itu.

"baiklah para hadirin yang terhormat. kita mulai acaranya. dengan kata sambutan oleh petinggi perusahaan kita, tuan besar brahmana".

tuan brahmana pun berdiri dan menuju panggung untuk memberi kata sambutannya.

"hmm, selamat malam semuanya. disini saya ingin mengucapkan terimakasih sebelumnya untuk kehadiran kalian semua. saya juga ingin memperkenalkan anak angkat saya Dinda brahmana yang sekaligus akan menjadi calon menantu saya. ah, ya. Kamari nak." Brahmana mengajak Dinda untuk naik kepanggung. ia sendiri sedikit canggung karena tidak pernah menghadiri acara seperti itu sebelumnya. Dinda pun berjalan kearah panggung dengan tatapan dinginnya.

"nah, Dinda. maafkan papa yang belum bisa menjadi papa yang baik untukmu. papa yang maish sibuk bekerja hingga jarang sekali bersenda gurau bersamamu. disini papa ingin memperkenalkan mu dihadapan para pebisnis handal yang menajdi tamu undangan kita ini bahwasannya saya selaku pemilik perusahaan obat-obatan legal dari Brahma Group mengangkat Dinda menjadi CEO yang baru dan juga memberikan 70% saham saya kepada Dinda".

Dinda yang terkejut pun meneteskan airmatanya tanpa mau berhenti. "pa-papa beneran? pa, cukup. apa yang papa beri selama ini untuk Dinda sudah lebih dari cukup pa." Dinda memeluk papa dengan sangat erat

"sudah saatnya kamu bahagia nak" bisik papa tepat ditelinga Dinda sambil mengelus rambut hitam Dinda.

MC pun melanjutkan acaranya, "nah sekarang adalah waktu yang ditunggu-tunggu bagi seluruh tamu undangan. peresmian anak cabang perusahaan yang akan dipandu oleh tuan muda Zack".

Zack menggandeng Dinda kembali untuk naik keatas panggung. "hmm, saya langsung saja pada intinya. anak perusahaan ini saya resmikan untuk menjadi milik calon istri saya sebagai hadiah lamaran resmi dari saya."

Dinda yang lagi-lagi terkejut tak bisa berkata-kata, Zack menggandeng Dinda untuk melakukan acara potong pita peresmian anak perusahaan yang kini telah jadi milik Dinda.

rasanya sangat tak disangka-sangka, penuh syukur rasanya bisa hadir di tengah-tengah keluarga yang notabene nya mafia tapi memiliki hati yang baik.

ketika Dinda permisi ke toilet, ia tak sengaja mendengar percakapan dua pria diluar sana.

"eh bos, disini juga rupanya" ucap salah seorang pria itu.

"hei, kau. lama tidak terlihat." jawab seorang lainnya.

"ah, iya bos. semenjak kita menghabisi Nugraha dan istrinya aku memilih pindah ke kota Y dan membuka perusahaan bidang alat kesehatan disana". ya, dia adalah Hanung. ia teman dormeo yang ikut membunuh Nugraha.

Dinda yang mulai tersulut emosi mencoba tetap tenang dan terus mendengarkan pembicaraan kedua orang itu. setelah dianggap sudah tidak ada lagi hal yang penting, Dinda keluar dan berpura-pura terlihat baik didepan keduanya.

"eh, om. maaf saya tidak sengaja menyenggol om". ucap Dinda lembut kearah dormeo.

"ah ya, nak Dinda. tak masalah. Dinda bisakah kita bekerjasama dengan klinik dan apotek ku? ah sebelumnya perkenalkan, aku dormeo." ucap dormeo yang tersenyum lebar ke arah Dinda.

Dinda menatapnya lekat, "oh, boleh om. berikan aku kartu namamu. nanti asistenku akan menghubungi untuk membicarakan kerjasama kita" Dinda kemudian menyeringai tipis hingga tak seorangpun melihatnya.

"nona Dinda, saya Hanung. saya juga mau dong bekerjasama dengan nona muda. perusahaan saya bergerak dibidang alat kesehatan pasti nona muda akan sangat membutuhkannya. ini kartu nama saya, nona". hanungpun bersikap ramah.

"baiklah om semua. Dinda permisi ya. takut papa dan Zack mencari dinda".

seraya pergi meninggalkan keduanya Dinda memikirkan cara untuk membuat perhitungan untuk keduanya.

.............

tiba di apartemen, Dinda dan Zack masuk ke kamar untuk istirahat. Dinda masih saja tidak menyangka akan hadiah-hadiah yang terus menerus diberikan untuknya.

"kak, ak-aku...." belum selesai mengucapkan hal yang membuatnya penasaran, Zack lebih dulu memotongnya

"sttt, diamlah sayang. jangan tanyakan apapun. kamu berhak mendapatkan itu semua. kemarilah". Zack meminta Dinda mendekat kearahnya ditepi ranjang king size itu.

Zack mengeluarkan kotak kecil berwarna biru untuk diberikan kepada Dinda.

"ini cincin tunangan kita. satu untukmu dan satu untukku. jangan pernah lepaskan cincin itu. jika kau dalam bahaya akan muncul tanda lampu kecil berkedip-kedip berwarna merah. itu akan muncul dicincinmu dan juga punyaku. setelah aku menekan tombol yang ada ditengah cincinku, akan muncul kedipan lampu berwarna hijau dicincinmu. itu artinya aku ataupun pertolongan dari anngota dragon blood datang membantumu".

Dinda memeluk Zack dan mencium sekilas pipi Zack seraya mengucapkan terimakasih.

...........

siang ini Dinda melakukan temu janji dengan hanung, ia memang sengaja ingin memulai misinya dari Hanung.

"maaf, om. aku terlambat". ucap Dinda sopan

terlihat disana ada dua orang pria berumur dan seorang pria muda.

"ah tidak-tidak. kami yang terlalu cepat datang. silahkan nona muda. perkenalkan nona, ini putra saya. krish. dia sedang kuliah di Universitas ternama..." belum selesai Hanung berkata-kata, krish memotong pembicaraan dengan mendehem.

"hmmm, hai din. kita satu universitas kok. aku difalultas teknologi." ucap krish dengan semangat, seolah mendapat ikan dari hasil umpannya.

"oh, ya? bagus sekali" Dinda menutupi semua rencananya dengan sikap yang terlihat sangat manis.

dan akhirnya mereka sepakat untuk bekerjasama dengan keuntungan bagi Dinda 65% dikarenakan Dinda menginvestasikan sebanyak 55% dari saham Hanung.

hal itu akan sangat mudah untuk Dinda mngelabuhi Hanung dan mendapatkan perusahaan itu menjadi miliknya.

.......

siang ini Dinda mel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!