hadiah untuk 3 sekawan

hari ini tuan brahmana dan mama Clarissa akan melakukan liburan ke negara W. nyonya ghanesia sendiri pergi ke kota J untuk melakukan pengecekan kebun teh miliknya sejak kemarin.

sebelum berangkat, tuan brahmana mengumpulkan Dinda, Zack, dan kedua temannya.

"Dinda, ini om punya hadiah buat kamu. dan ini hadiah untuk illa dan Aditya" sambil menyodorkan amplop yang disebut hadiah itu. Dinda dan temannya menerima dengan senang hati.

"om serius? aku bisa melanjutkan kuliah di universitas ternama ini?" tanya Dinda yang tak percaya dengan isi hadiahnya.

" tuan besar, maaf. apa kami juga pantas menerima ini?" tanya illa sopan karena ia dan Aditya juga mendapat beasiswa yang sama dengan Dinda.

"kalian berhak masuk kesana. universitas itu adalah yayasan milik om. kalian bisa belajar dengan baik disana. dan ya 1 lagi untuk kalian 3 sekawan. Dinda akan masuk dibidang farmasi sama dengan lulusan ayahnya dahulu. mungkin itu akan menjadi awal yang baik untuk nantinya melanjutkan klinik dan apotek milik ayahmu Dinda. kita pikirkan nanti cara untuk merebut harta ayahmu kembali.".

dengan antusias Dinda meneriman beasiswa yang diberikan brahmana. ia memeluk dengan erat papa calon suaminya itu yang sudah ia anggap sebagai ayahnya.

"dan untuk kalian berdua illa dan Aditya, om akan memberikan sebuah rumah dikawasan perumahan dekat dengan apartemen Dinda dan Zack. tapi dengan syarat....." belum selesai ia menghentikan ucapannya.

"apa itu om? eh kok jadi manggilnya om?" Aditya yang baru sadar pun bertanya sendiri seperti orang linglung.

"bahkan aku menginginkan kalian semua memanggilku dengan sebutan papa sebab aku adalah papa kalian saat ini dan juga nanti. hahaha. oh ya hampir aku lupa. hmm illa dan Aditya papa akan memberikan rumah itu jika kalian mau untuk menikah". brahmana mengucapkannya sambil meminum kopinya.

"aapppaaaaaaaaa". serentak illa dan Aditya menjawab.

"aisshhh, kalian ini berisik sekali. tinggal terima saja susah sekali. toh kalian juga sudah mengenal sejak lama". ucap Zack.

illa dan Aditya hanya bisa saling memandang, "baik kami menerimanya. tapi kami juga meminta papa untuk menjadi wali kami" jawab Aditya yakin.

"haha, ternyata kau sudah tidak sabar anakku. baiklah bersiap-siaplah. 1 jam lagi kalian akan melaksanakan ijab Qabul. kita adakan ini sederhana dulu, nanti kedepannya baru aku urus kemewahan pesta untuk anak-anakku ini". brahmana pergi ke luar mansion untuk menelpon penghulu dan MUA.

"gila, gila, ini gila. kau memasukkan ku kedalam kandang gorila Dinda, kak Zack. aku mana bisa hidup berdampingan dengan makhluk astral ini". protes illa yang masih tak terima.

"terima sajalah beibh. toh luar dalam aku sudah mengenalmu bahkan men...." Aditya tak melanjutkan ucapannya karena ditatap tajam oleh illa.

"jaga ucapanmu wahai calon suamiku. ciiih, ntah apa jadinya rumahtangga ini nantinya kala aku menikah denganmu. bisa-bisa sehari saja rumah yang diberikan papa sudah menajdi abu". illa meromet masih tak menginginkan pernikahan serba dadakan ini.

..........

kini waktunya illa dan Aditya melangsungkan ijab Qabul. dihadapan saksi yakni Dinda, Zack, papa, mama dan juga anggota dragon blood, Aditya mengucapkan janji suci itu dengan lantang dan lancar.

"saya terima nikah dan kawinnya Shaquilla binti imamurdi dengan mas kawin sebuah pistol 04 (pistol dengan kecepatan lesat mencapai 500 meter/ menit), serta mobil sport dibayar tunai".

"bagaimana saksi?" tanya penghulu

"sah"

"sah"

"sah"

saksi serentak menjawab keabsahan ijab Qabul itu.

saat semuanya berkumpul diruang keluarga, brahmana bersiap-siap untuk melakukan liburan dengan mama Clarissa.

"sayang, mama ucapkan selamat ya. semoga kalian berdua diberkahi Allah. hidup damai dan bahagia. siapkan cucu yang gembul untuk mama ya sepulangnya mama liburan harus sudah ada didalam perut ratamu itu". ucap mama Clarissa kepada illa dan Aditya.

"nah ini kunci rumah kalian nak. mulai besok kalian bisa mulai berbenah rumah itu. ini kartu ATM untuk kalian gunakan membeli perlengkapan rumah". brahmana menyerahkan kunci rumah dan sebuah black card yang tiada limit.

"terimakasih banyak pa, ma. meskipun singkat pertemuan kita tapi papa dan mama sangat mempercayai kami". Aditya merasa terharu atas kebaikan kedua orangtua angkatnya ini.

"maka jangan sekali-kali mencoba untuk berkhianat nak. papa sendiri yang akan akan menjadi dewa pencabut nyawa mu". ancam brahmana.

"hmmm, hmmm kami gak dikasih ni pa black card nya? kami juga anak papa loh kalo papa lupa. harusnya juga kan kami yang nikah duluan, kenapa curut itu yang melangkahi kami." Zack sebel kepada brahmana yang mana ia merasa diduakan oleh papanya.

"haha kau cemburu son. kau sudah punya apapun jadi papa harus memberimu apa?" dengan ditatap dingin anak lelakinya itu brahmana mendesak, "ckk, kau ini. baiklah ini black card untukmu dan Dinda. ingaat jangan buat cucuku terlebih dahulu sebelum kalian menikah. masih ada misi yang ahrus kalian selesaikan baru menikah. DP aja dulu kalo udah gak tahan. hahahahah". papa dan mama berlalu dengan terbahak-bahak karena mengisengi anak tertua mereka sekarang ini.

"orangtua gila" Zack kesal.

"aku masih dengar son. jangan mengumpat ku atau kau akan berpisah tempat tinggal dengan Dinda" jawab brahmana sambil berjalan keluar.

"big noooooo" Zack menggenggam erat Dinda yang terkekeh kecil.

.......

sebuah mobil sport tiba dihalam rumah yang mewah meski tak terlalu luas. ya, sepasang pengantin baru kini pindah kerumah pemberian papa brahmana.

"beibh, ayo masuk. kita coba lihat apa yang perlu kita beli untuk melengkapi prabotannya". ajak Aditya masuk ke rumah barunya. ia menggenggam tangan illa erat.

cekleekk

rumah dengan nuansa berwarna abu dan cream itu terlihat sangat nyaman. disana juga sudah dilengkapi dengan perabotan mewah.

"ckk, kalau begini apa yang perlu kita beli. untuk apa juga papa menyuruh kita membeli benda yang sudah ia sediakan". gumam Aditya yang tak menyangka dengan isi rumah itu.

"mas, aku coba liat dapur ya. mungkin ada yang perlu aku beli" ucap illa yang kini memutuskan untuk memanggilnya dengan sebutan mas.

........................

"mas, mas." illa memanggil Aditya dan menuju kamar mereka. "mas, dikulkas gak ada bahan makanan. ayo kita belanja. kalo masalah perabotan dapur sih udah lengkap banget mas."

mereka bergegas pergi ke swalayan untuk membeli kebutuhan dapur. illa juga membeli berbagai bahan untuk membuat kue.

"hmm, mas. kalau aku buka toko kue kamu keberatan gak? ya itung-itung buat nyalurin hobby aku".illa meminta izin suaminya dan diangguki Aditya.

"nanti setelah dari sini kita ke apartemen kak Zack. kita minta bantuannya mencari lokasi strategis untukmu berjualan kue". Aditya mengusap rambut illa lembut.

.......,.

"wah, kau serius illa? aku pasti setuju kau buka toko kue. biar aku yang menghandle semua toko bungaku." ya kini Dinda memiliki 7 cabang toko bunga di beberapa kota.

"sebagai hadiah pernikahan untuk kalian dariku yang saat ini menjadi kakak tertua kalian, aku memberi 1 buah ruko 3 lantai di jalan B no.17. aku pastikan hari ini akan selesai direnovasi menjadi illa bakery. besok pagi kau bisa kesana illa untuk mulai menghandle pekerjaan ditokomu. aku juga menyiapkan 5 karyawan baru untuk tokomu". Zack yang merasa belum memberi hadiahpun sangat setuju dengan keputusan illa.

"kak, hiks hiks. terimakasih banyak kak Zack". illa menangis memeluk Zack karena hadiah yang diberikannya sangat istimewa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!