"Nugraha, ayo lah bantu aku. nanti hasilnya kita bagi dua. aku tau kau juga membutuhkan banyak uang untuk membesarkan anakmu dan juga menyembuhkan istrimu yang sakit-sakitan itu". paksa dormeo kepada Nugraha ayah dari Dinda.
"tidak akan pernah. bahkan mungkin aku yang akan melaporkanmu kepada tuan besar atas tindakan korupsimu di perusahaanya ini. meski aku tau aku memang membutuhkan banyak uang, aku tak akan pernah mau untuk menikmati hasil yang tidak baik seperti itu". Nugraha menolak permintaan dormeo yang memintanya untuk memberi uang perusahaan untuk dia gunakan urusan pribadinya bersama para wanita ****** bayarannya.
Nugraha dominick, pria berusia 43 tahun itu bekerja di perusahaan obat-obatan resmi yang nantinya akan dipasok ke berbagai negara yangmana rumahsakit dan apotek-apotek membutuhkannya. ia memiliki istri yang berusia 39 tahun, Amini Setiawan, dialah ibu dari Dinda. mereka dikaruniai anak bernama Dinda Amelia tepat di usia pernikahan mereka yang ke 5. mereka memliki kehidupan yang terbilang cukup. Nugraha memiliki apotek pribadi, serta satu buah klinik di kota itu. ia yang pada dasarnya lulusan farmasi itu akan sangat dibutuhkan oleh perusahaan besar milik tuan brahmana.
"tuan Nugraha, anda diminta untuk menghadap tuan besar" ucap karyawan yang bernama Sintia itu.
..............................
toktoktoook
"masuk". tuan brahmana mempersilahkan Nugraha masuk ke ruangannya.
"maaf, tuan. apa ada yang bisa saya bantu? nona Sintia mengatakan saya diminta menemui tuan" tanya Nugraha sopan.
"ah, ya Nugraha. silahkan duduk. brahmana kau sudah mengabdikan diri untuk bekerja diperusahaanku ini 7 tahun. aku memintamu untuk menjadi ketua divisi bagian keuangan karena aku sangat mempercayaimu. hmmm apa ada yang ingin kau katakan padaku sebelum aku menanyakan suatu hal padamu." tuan brahmana menatap tajam kearah Nugraha
"maaf tuan. saya rasa anda telah mengetahuinya tanpa harus saya katakan." jawab Nugraha seraya menunduk.
"Huhh. bagaimana bisa? apa kau tau, kini perusahaan mengalami penurunan hasil dalam 5 bulan terakhir. apa ada masalah yang ingin kau sampaikan?" tuan brahmana mrnghela nafasnya dalam.
"tuan. sa-sa-saya takut. maafkan saya tuan. tak seharusnya saya menutupi apa yang menyalahi aturan perusahaan. sebenarnya selama 8 bulan terakhir ini dormeo selalu mengambil alih pekerjaan saya ketika input data keuangan. ia juga selalu mengambil hasil penjualan obat-obatan kita yang dari rumahsakit maupun apotek. saya tidak berani mengatakan kepada tuan besar karena ia mengancam akan membunuh keluarga saya tuan." Nugraha mengatakannya jujur. matanya yang mulai berkaca-kaca akhirnya meneterkan airmatanya tanpa diminta.
"Nugraha, mengapa kau tak mengatakan ini sejak awal. ah baiklah baiklah. kau tak perlu menangis. menyalahkanmu Pun akan percuma, karena kau dalam tekanan ancaman dormeo." tuan brahmana yang memiliki hati yang luas, penyabar, dan royal itu tak tega jika harus memarahi Nugraha. meski demikian sifat sebenarnya, ia adalah petinggi mafia yang kini diketuai oleh anaknya, Zack.
"begini saja, kau bantu aku untuk mengikuti permainan dormeo itu. kau turuti saja setiap tendikannya. aku nanti aku menyuruh orang untuk memasang cctv tersembunyi diruanganmu. jadikan rekaman cctv itu sebagai bukti tindak kejahatan dormeo. dan aku memintamu untuk mengirimkan inputan data yang asli ke email pribadiku sejak 8 bulan lalu hingga kedepannya. jadi data keuangan yang ada diruanganmu biarkan saja diolah dormeo. aku ingin melihat seberapa banyak uang perusahaanku yang telah ia larikan". tugas yang diberikan tuan brahmana ini membuat Nugraha merasa lega. sebab tadinya ia berpikir karirnya akan berakhir dipecat.
...................
beberapa waktu berlalu, kini tuan brahmana mengetahui banyaknya jumlah uang perusahaan yang dikorupsi dormeo.
"Nugraha, ikut aku". ajak tuan brahmana kepada Nugraha untuk keruangannya.
"Nugraha, kau bawa semua bukti rekaman cctv beberapa bulan terakhir ini dan juga data asli hasil penjualan. aku ingin segera menjebloskannya kepenjara. aku tak Sudi ia bisa berkeliaran bebas dengan hasil jerih payahku bekerja". amarah tuan brahmana memuncak sebab dormeo hampir setahun ini telah mengkorupsi sebanyak 2 milyar.
"tu-tuan. saya ingin mengatakan apa yang saya ketahui selain korupsi yang dilakukan dormeo. maaf tuan, tanpa sepengetahuan tuan saya diam-diam menyuruh orang untuk mengikuti kemana saja dormeo pergi. dan orang itu melaporkan kepada saya hasil pengintaian ya setiap 2 hari sekali. tuan, ternyata dormeo juga memasok obat-obatan kita kepada pasar ilegal dalam dunia bawah tuan. selama 3 bulan itu ia telah mengambil stok obat-obatan kita sebanyak 1.750 dus dengan 7 jenis obat yang berbeda. obat-obatan yang diambil dengan jenis obat penenang tuan." Nugraha dengan panjang lebar menjelaskan tindakan dormeo, ia juga memberi semua bukti kejahatannya. ia juga membawa video mesum yang dilakukan dormeo kepada banyak ****** diluar sana.
"sial. ini tidak bisa dibiarkan. saat ini juga aku akan memenjarakannya. ah, no no no. aku akan membawanya kemarkasku. akan kuhabisi dia." seringaian tuan brahmana menampilkan sisi iblisnya.
.................
"ini tidak bisa dibiarkan, apa ancamanku tidak membuatnya takut? kenapa aku bisa kecolongan seperti ini. arrgghhhh bangsat kau Nugraha, liat saja apa yang akan ku lakukan kepadamu dan juga keluargamu" dormeo mengetahui bahwa Nugraha telah melaporkan semua tindak kejahatannya diperusahaan melalui orang yang sengaja ia bayar dengan mahal untuk mengikuti gerak gerik dari Nugraha.
hari ini tepat ulangtahun ke 19 Dinda Amelia, ia merayakan ulangtahunnya itu bersama temannya yaitu illa dan Aditya disebuah restoran. namun ia dikejutkan dengan panggilan masuk hpnya dari sang ayah.
"nak, jangan pulang kerumah. ikutlah pulang dengan illa. ayah mohon, apapun yang terjadi kau harus berjanji pada ayah untuk menjadi anak yang kuat. aaarrggghhhh, hentikan. sakitttt, aaarrgghhh" Nugraha meringis kesakitan. seketika Dinda mengajak temannya untuk segera pulang dan melihat apa yang terjadi.
sesampainya dihalaman rumah, mereka bersembunyi dibalik dinding kamar Dinda yang. mereka masuk dari jendela yang terbuka. Dinda tak hentinya menangis menyaksikan ayah dan ibunya ditusuk berulang kali oleh orang yang ia tidak kenali. ia tak bisa melihat dengan jelas siapa pelakunya karena kondisi listrik yang padam.
"Dinda, ayo kita pergi sebelum mereka menemukan kita bertiga" ajak Aditya yang merasa ketakutan. disisi illa, gadis itu tengah bergetar hebat karena rasa takut menyeruak dalam dirinya.
ketika hendak lari, salah satu pembunuh itu mengetahui keberadaan mereka bertiga. dengan segera ia menangkap Dinda dan temannya. mereka diseret keruangan dimana ayah dan ibu Dinda disiksa.
"dindaaaaa, ayah bilang jangan pulang. ay-ayah minta maaf Dinda. pergilah sejauh mungkin, nak. bawa kedua temanmu itu pergi juga." Nugraha khawatir akan keselamatan anaknya dan temannya itu.
"ayah, ibu. hiks hiks. mereka siapa? ayah, mengapa ibu tak melihat kearah ku?" Dinda menangis melihat kondisi keluarganya saat ini.
"selamat ulangtahun nak. maafkan ayah dan ibu. ibu sudah tiada, uhuuuuk uhuuukk, i-ibu dan ca-lon a-dik-mu te-telah me-ninggal." setelah berbicara dengan terbata-bata. Nugraha menghembuskan nafas terakhirnya dihadapan sang anak.
"payahhh, begitu saja sudah mati. anak-anak, aku beri waktu kalian untuk keluar dari rumah ini dalam waktu 5 menit. lari sejauh mungkin, jika aku masih bisa menemukan kalian, maka kalian juga akan bernasib sama dengan kedua orang ini." dormeo dan juga anak buahnya tertawa melihat 3 anak itu berlari dengan kencang.
............... .........
"hah, hah, hah. capek sekali. ayo Dinda, illa. kita harus terus mencari tempat yang aman." ajak Aditya yang kini mereka sedang berada dipinggir jalan raya.
"aku lapar. hiks aku lelah dan haus." tangis illa menjadi.
"maafkan aku teman-teman. karena aku kalian terlibat masalah ini." Dinda menyesali perbuatannya yang mengajak kedua temannya itu pulang kerumahnya.
"sudah ayo. bukan waktunya untuk kita saling menyalahkan. aku dan illa akan terus menemani kamu. kau kan tau kami juga yatim piatu. bahkan kami sudah sejak lama tinggal di panti asuhan". penjelasan Aditya membuat Dinda semakin merasa bersalah.
..........
"loh kalian siapa? kenapa kalian malam-malam berada diluaran begini?" khristi, ibu pemilik toko bunga yang sangat baik. ia janda tanpa anak. suaminya meninggal karena kecelakaan.
"maafkan kami Bu, kami hanya ingin menumpang tidur malam ini diteras toko ibu" jawab Dinda dan meminta izin.
"ya ampun. ikut ibu saja ya, kebetulan ibu tinggal sendiri disini." ajak ibu khristi.
beberapa waktu mereka tinggal ditoko bunga khristi. mereka juga dijadikan karyawan oleh ibu khristi. hingga akhirnya ibu khristi mengidap penyakit kanker stadium akhir.
"nak, tinggalah disini terus. ibu berikan toko bunga ini untuk dikelola oleh kalian bertiga. Dinda, ibu menunjukmu sebagai pemilik toko yang baru. ibu sudah berdiskusi dengan kedua temanmu sebelumnya. mereka mempercayaimu sebagai bos mereka. berjanjilah untuk tidak menutup toko ini nak". tak lama kemudian ibu khristi meninggal dalam pangkuan Dinda.
sejak saat itu mereka terus berjuang hidup dengan menjual bunga di toko bunga ibu khristi "Dilla florist" ya nama toko bunga yang telah diganti sebelum ibu khristi meninggal. Dilla florist singkatan dari Dinda, illa, Aditya florist.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments