hadiah terindah

Dinda yang muak bermain-main dengan krish dan patrecia pun mengakhirinya dengan membunuh keduanya.

bukan dengan cara membunuh yang biasa, ia memutilasi patrecia hidup-hidup, lalu memasukkan potongan-potongan tubuh itu kedalam peti. dinda menghias peti itu dengan bunga-bunga rangkaian yang ada di tokonya. tak lupa pula ia merias wajah patrecia dengan makeup.

sedangkan krish ia kuliti hidup-hidup namun tangan dan kakinya sudah terpisah dari tubuhnya. ia meninggalkan beberapa besi tumpul yang tertusuk dibeberapa bagian tubuhnya.tak tertinggal, rangkaian bunga juga diselipkan dalam peti itu.

mengerikan, bukan. Dinda memang psikopat yang sangat kejam. begitu kejamnya ia melakukan itu tanpa ada rasa takut ataupun kasihan terhadap lawannya.

"kirim mayatnya kerumah orangtuanya.

........

diruang kantor, dormeo dan Hanung sama-sama cemas akan hilangnya anak-anak mereka. Hanung sengaja datang kekantor dormeo guna meminta tolong untuk mencari keberadaan sang anak, namun setelah tiba, Hanung malah dikejutkan dengan hilangnya juga anak dormeo.

"apa mereka kawin lari? apa kau tau mereka memiliki hubungan spesial?" tanya dormeo pada Hanung.

"ntahlah, aku tak pernah tau akan hal pribadi anakku. kalau memang kenyataannya begitu sebenarnya aku tak akan melarang, terlebih aku mengenalmu sejak lama. tak ada yang salah menjadi besanmu". jawab Hanung dengan pikiran positifnya itu.

........

"nona muda, maaf. mereka sedang berada di kantor dormeo. apa kita kirim kesana mayat keduanya?" tanya pengawal bayangan Dinda.

"gotchaaa. buuuummm. itu akan sangat menyenangkan. kirim sekarang. jangan lupa kirimkan rekaman reaksi keduanya melihat hadiah terbaik yang aku kirim untuk mereka yang telah membunuh orangtuaku". ucap Dinda yang merasa senang.

"punya ketua mafia keji. ini pulak 1 calon biniknya psikopat Gilak. bisa mati aku lama-lama". pengawal bayangan itu ngeri dengan para bos-bosnya itu.

"jangan mengumpat kalau kau masih mau bernafas panjang". ucap Dinda santai dan berlalu pergi.

"kurasa selain psikopat, dia juga cenayang yang tau akan segala pikiran orang lain". gumam pengawal itu.

"aku mendengarnya wahai shadow." teriak Dinda dari kejauhan.

pengawal bayangan itu hanya menghela nafas dalam-dalam, ia masih mau hidup dengan tenang pikirnya.

...........

"permisi tuan, ada paket untuk anda berdua", ucap karyawan dormeo.

"bawa masuk". jawabnya singkat

beberapa karyawan datang mendorong 2 kotak besar dan panjang itu kedalam ruangan dormeo yang luas itu. diluar kotak bertuliskan "hadiah terindah untuk om-om berdua". lalu di masing-masing kotak terdapat nama dormeo dan Hanung. ya, supaya mereka tidak tertukar akan hadiahnya yang ntah siapa pengirimnya.

deeggggggg, keduanya seolah berhenti bernafas melihat isi kotak hadiah yang diterimanya.

"BANGSATTTTT, siapa yang berani melakukan ini kepada putraku", dormeo berteriak sambil terisak. ia bersumpah akan menemukan orang itu.

"ciiiaaaaaaa, kenapa begini nasibmu nak? ada apa ini? BAJINGAN, KEPARAT, aku pasti akan membalas kelakuanmu" ucap Hanung yang tersulut emosi melihat putri semata wayangnya mati dengan tragis".

Disisi lain seorang wanita dan keluarganya sedang menonton tv yang acara dilayar kacanya itu telah tersambung dengan cctv tersembunyi yang telah dipasang pengawal bayangan Dinda.

mereka menyaksikan reaksi keduanya dengan senang dan terbahak-bahak. "bagaimana karyaku ma? baguskan make-upnya? aku rasa setelah ini aku akan membuka salon kecantikan, hahaha". ucap Dinda kepada mama yang malah merasa mual memperhatikan bentuk cincangan-cincangan tubuh manusia itu.

"gila kau dinda. aku mual dan pusing melihatnya. lebih baik aku ke kamar" ucap mama dan berlalu pergi.

"aku juga ke kamar. lama-lama duduk dengan psikopat dan petinggi mafia aku bisa mati saat usiaku masih sedikit tua". jawab grandma, yang disahuti dengan tawaan keras dari papa dan Dinda.

"aku bangga padamu, nak. hahah kau memang penjual bunga berhati baik. baik dalam hal membunuh mangsamu. hahaha dasar penjual bunga psikopat". tawa papa tak henti-hentinya hingga disudut matanya jatuh buliran-buliran bening.

.........

dormeo dan Hanung yang telah selesai menguburkan jenazah anaknya pun bekerjasama untuk mencari pembunuhnya. mereka tak terima, namun mereka juga masih berpikir siapa musuh yang berani melakukan hal kejam seperti ini.

bukan manusia namanya yang sanggup melakukan hal seperti ini, ini pasti kelakukan iblis di atas raja iblis.

"apa kau memiliki musuh selama ditempat kerjamu yang baru? tanya dormeo kepada Hanung yang masih berpikir siapa pelakunya.

"tidak, bagaimana denganmu?", Hanung kembali bertanya.

"akupun tidak. tapiiii...", belum menyelesaikan ucapannya, dormeo dan Hanung saling menatap, dan dengan kompak mengatakan "Nugraha".

mereka memang hanya terlibat dalam kasus pembunuhan Nugraha dan Amini saja. setelah itu tak pernah melakukan tindakan itu lagi karena brahmana memaafkan mereka yang korupsi itu dengan syarat tak lagi melakukan tindakan kriminal. itu makanya dalam pesta perusahaan Zack, mereka juga hadir disana.

tanpa pikir panjang, mereka datang ke perusahaan brahmana, mereka meminta bantuan dari brahmana yang notabene nya adalah petinggi mafia yang terkenal kejam.

"bantu kami, tuan besar. kami akan memberikan apapun yang tuan inginkan", dormeo yang duduk bersimpuh di hadapan brahmana pun memohon dengan tulus.

"apa kau yakin? mungkin saat ini anak Nugraha sudah bukan manusia lagi, tapi psikopat. kalian lihat sendiri hasil karyanya pada anak kalian". brahmana berkata tak jujur seolah menerka-nerka bagaimana perwatakan anak Nugraha yang tak lain anak angkatnya sendiri yang jelas ia kenali wataknya.

"dari itulah kami meminta bantuan, tuan besar. tuan kan bisa menurunkan seluruh anggota dragon blood." ucap Hanung tak sabar dengan keputusan brahmana.

"baiklah, sepertinya kalian memaksaku kali ini. tapi ini tidak gratis, dan tak murah pula harganya. meskipun aku kaya, aku masih memiliki keluarga yang mungkin akan selalu menghabiskan uangku setiap harinya. hahaha". candaan brahmana mengingat istri, ibu, dan anak-anaknya yang memang hobby sekali menghabiskan uangnya.

"apapun itu, tuan besar. kami akan menyanggupinya". tanpa memikirkan apapun, dormeo menyanggupinya, begitu pula Hanung yang hanya ingin pelakunya ia bunuh.

"aku menginginkan perusahaanmu dormeo, aku juga menginginkan klinik yang kau rampas dari Nugraha. urusan jika anak Nugraha meminta kembali haknya, itu menjadi urusanku. dan kau Hanung, aku menginginkan perusahaan alat kesehatanmu dan juga apotek Nugraha. sedang kalian yang tak memiliki apa-apa lagi, silahkan bekerja dibawah naungan putriku, Dinda. aku akan mengatakannya nanti". brahmana sengaja mengambil semua yang menjadi hak Dinda. ia juga mengumpankan keduanya kepada putri psikopanya itu.

"kena kalian. hahah", dalam hati brahamana menganggap bodoh keduanya.

"baiklah tuan. besok kami akan menemui nona Dinda." jawab dormeo. merekapun pamit undur diri untuk mempersiapkan pemberkasan kepemilikan perusahan, klinik, dan apotek menjadi milik brahmana.

"hidup kalian gak akan lama lagi, jadi sekalian aku buat kalian gembel dulu biar gak Luntang Lantung harta kalian nanti, hahaha". brahmana mengucap seorang diri karena berhasil mengelabuhi keduanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!