wanitaku yang tangguh

setelah beberapa bulan latihan, kini Dinda berubah menjadi gadis yang dingin dan tangguh. ia tidak takut dengan hal apapun itu. begitu pula dengan kedua karyawan tokonya, illa dan Aditya juga turut dilatih agar mereka bisa membantu Dinda dalam menyelesaikan misinya.

malam akhir pekan ini digunakan Dinda dan kedua temannya untuk terus berlatih. seolah tak mengenal kata lelah mereka berlatih dengan giatnya.

"bagus. perkembangan kalian sangat cepat. aku sendiripun memuji kemampuan kalian yang saat ini. Dinda, kau wanitaku yang tangguh. teruslah berlatih untuk memantapkan misimu dalam pencarian pembunuh kedua orangtuamu. dan kalian illa dan Aditya, jadilah pengawal bayangan untuk dinda dimanapun dia berada. awasi dia, jaga dia dengan nyawa kalian sendiri. akupun telah menurunkan penembak jitu kelompok mafia ku untuk membantu kalian dari kejauhan." ucap Zack kepada Dinda dan temannya.

"kak, apa aku masih bisa buka toko bungaku? bagaimanapun dulunya aku hidup dari usahaku itu". khawatir akan tutupnya toko bunga yang Dinda perjuangkan selama ini, ia pun mencoba untuk mendiskusikan dengan Zack.

"tidak masalah, sayang. toko bungamu akan tetap berjalan. akan ada orang-orangku yang akan menanganinya. yang pastinya mereka ahli dalam bidang itu. ah, dan ya sayang. hampir aku melupakannya. aku beberapa hari ini meminta bodyguardku untuk merenovasi toko bungamu. lusa kau bisa melihatnya. apa kau kecewa padaku karena aku tak memberitahukan ini kepadamu terlebih dahulu?" Zack yang memang bekerja tidak setengah-setengah, ia pun berniat menjadikan toko bunga Dinda menjadi toko bunga yang lengkap dengan fasilitas yang lengkap.

"a-aku tidak kecewa. aku sangat berterimakasih kepadamu kak. berkat bantuan mu aku kini bisa berdiri setegak ini. terimakasih". dinda menghamburkan diri kepeleukan Zack.

"hmm hmmm. uhuukk uhukkk." deheman dan batuk buatan dari illa menjadi pusat pendengaran mereka yang sedang berpelukan. "kacang goreng, kacang goreng. Lima rebuan, dapet sebijik. hahaha serasa dunia milik kalian ya boss. kami ini cuma keset pintu masuk aja". canda illa yang disambut dengan tawa Zack yang menggelegar "kau ini. mahal sekali kau jual kacang goreng mu itu. ah, sayang. jangan-jangan selama ini dia menjual bunga-bungamu dengan menaikkan harga pribadi ke pelanggan mu?" kompor Zack kepada Dinda yang masih terbahak-bahak.

"enak aja kau bos. aku ini karyawan yang baik hati, penurut, penyayang, aku ini kucing peliharaan yang tau balas Budi. tidak seperti Aditya yang disuruh ngurir pasti sepanjang jalan merepet gak jelas". repet illa yang kini menuduh Aditya dengan candaannya.

"weitttss, sorry nona illa yang katanya cantik membahenol tapi menurutku tubuh rata serata tripleks. oops. aku ini lelaki. gak mungkin mengeluh cuma karena disuruh ngurir " jawab Aditya demi membela dirinya sendiri.

...............

ditengah perjalan kembali ke apartemen, Dinda dan Zack dihadang oleh 15 orang preman. Zack turun dari mobilnya dan menahan Dinda supaya tetap didalam mobil. namun hal itu tidak diindahkan oleh Dinda. "kak, izinkan aku mencoba kemampuanku. bilamana kau rasa aku tak mampu, kau boleh membantuku".

dengan santainya Dinda maju kearah preman-preman yang hendak membegal mereka.

bruugh

buugg

cetakkkk

buugg

"aaaahh" erangan salah satu preman itu ketika tangannya dipatahkan oleh Dinda.

5 menit kemudian semua preman itu kalah oleh Dinda.

zack memuji Dinda hingga tanpa sadar Dinda mencium pipi Zack sekilas. "kau hebat sayang. kau bukanlah Dinda yang lemah seperti dulu". "aaaa, terimakasih kakak. ini semua berkat bantuan kakak yang dengan telatennya melatihku. oops, maaf kelepasan". Dinda melenggang masuk ke mobil setelah mencium pipi Zack dan menatap keluar jendela. ia menyembunyikan pipinya yang merah karena malu.

"sayang kau lapar? kita beli makanan dulu ya". ajak Zack karena ia tahu wanitanya ini belum ada makan sedari latihan tadi.

.....

"tolong, tolong. siapapun tolong aku". dari kejauhan terlihat seorang ibu yang menangis dan meminta tolong. namun tak seorang pun datang menolongnya.

"Bu, ada apa? kenapa teriak?" tanya Dinda sambil mengusap lengan ibu tersebut.

"anu neng, tas ibu. tas ibu dijambret neng. didalamnya ada hasil jualan ibu sedari subuh." ibu itu menjelaskan dengan sedikit terisak.

"Bu, ini saya beri ibu sedikit bantuan dana. semoga ibu dan keluarga baik-baik saja". sambil menyodorkan segepok uang lembaran merah, Dinda tersenyum kepada ibu itu.

"Alhamdulillah ya Allah. terimakasih banyak neng. saya dan keluarga pasti senang karena dengan uang ini kami bisa membawa anak kami berobat". ucapan syukur sang ibu kepada Dinda yang telah menolongnya.

"Bu, izinkan saya mengantar ibu ya. supaya ibu aman sampai dirumah." tawar Dinda ke ibu yang diketahui namanya setelah berkenalan ada ibu Runi.

ibu Runi adalah penjual gorengan keliling. ia berjualan demi menghidupi suami yang struk dan anaknya yang penyakitan.

"kak, ayo antar ibu ini. jangan lupa pesankan beberapa makanan untuk mereka." ajak Dinda kepada Zack. Zack yang terdiam merasa kagum dengan Dinda yang memiliki hati selembut sutra.

................

Dinda tercengang melihat kondisi rumah ibu Runi yang sangat jauh dari kata layak huni. Zack yang tahu Dinda meneteskan air matanya itu segera menghubungi Dion. "Dion, kerahkan anggota untuk membangun rumah dialamat yang sudah aku kirimkan. dalam waktu 1 malam kalaian harus bisa menyelesaikanya. dan juga aku beri waktu 3 hari untuk membangun sekolah dikawasan ini. bawa pula obat-obatan ringan untuk kebutuhan penyakit ringan sehari-hari."

tuutttt

panggilan diakhiri Zack begitu saja. "CK. selalu mendadak. gak bisa bokongku menempel kursi sebentar saja. untung sahabat, kalau gak ku umpankan ke kandang Melly". decak Dion yang merasa tidak memiliki waktu istirahat.

beberapa hari berlalu. Zack dan Dinda kembali ke rumah ibu Runi yang telah selesai dibangun. suaminya juga sudah dirawat di rumahsakit pribadi Zack. begitu pula dengan anak Bu Runi yang dirawat jalan. ia pun bisa sekolah kembali di sekolah gratis yang dibangun Zack dikawasan terdekat dari rumah Bu Runi.

"dinda, bagaimana? aku kerenkan? aku tau apa Yanga da dipikiranmu. pasti kau sedihkan melihat keadaan keluarga Bu Runi waktu itu". dengan sombongnya Zack mengatakan itu.

"CK. kau ini. aku hanya teringat kehidupanku ya g pernah lintang Lantung dijalankan waktu itu. tapi terimakasih kau telah menyelamatkan mereka dari keterpurukan. kau juga menyelamatkaku dari trauma masa laluku." ucap Dinda yang memeluk lengan Zack dan menyandarkan kepalanya di bahu Zack.

" aku yakin setelah ini tidak akan ada yang berani mengusik mu. aku melihat kemampuanmu pun jauh diatas Dion. aku pula bangga dengan sikapmu yang baik dengan orang lain. aku melakukan semua ini karena aku ingin mencontoh hidupmu yang baik itu. tak mengapa aku sedikit merendahkan diriku sebagai ketua mafia ini". Zack yang terharu akan dirinya pun meneteskan air matanya. bagaimana tidak. ia yang biasa dengan tega membunuh, ini dia malah berbuat sedikit kebaikan kepada orang yang bahkan baru ia kenal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!