..._Assalamualaikum Zahra_...
..._Dia Datang_...
..."terima kasih terus menemani, dalam hari-hari tersulit, dalam lelah beban, dalam segala hal yang dianggap mustahil, namun ku percaya bisa nyata"...
..._Khaliza Sulistya Az Zahra_...
tahun tahun berlalu, di sini lah diri nya berada, taman belakang asrama, kini menjadi tempat paling menenangkan, sebuah tempat di mana diri nya bisa merasa tenang, kala pikiran nya sedang kalut, kini diri nya berhasil mencapai setengah dari tujuan awal nya, menjadi mahasiswi Hafidzah yang tengah menyelesaikan pendidikan semester akhir nya dengan kedua sahabat nya
yaah, kini diri nya tengah menyelesaikan skripsi nya dan juga hampir menyelesaikan hafalan Tahfidz nya yang sudah mencapai juz ke-26, usia nya kini sudah mencapai 22 tahun, semenjak perpisahan nya dengan sang keluarga tercinta, kini, sudah genap 10 tahun diri nya menimba ilmu agama nya di penjara suci ini
begitu di sayang kan bagi diri nya, mungkin memang benar ada nya, Ayah dan Bunda yang mendaftarkan nya di sini karena kedua nya tidak ingin memiliki rasa khawatir yang berlebihan pada nya, hingga kini, 10 tahun ini, dia tidak pernah bisa bertemu dengan keluarga nya, Ayah dan Bunda nya pun sangat sibuk, begitu juga dengan nya yang tengah menyelesaikan skripsi nya, nyata nya, ketiga nya tidak pernah bisa untuk sekedar bertemu apalagi saling bercanda ria dengan waktu yang lama seperti sebelum nya diri nya datang ke sini,,,
satu pekan lalu, diri nya baru pulang dan kembali lagi ke asrama karena usai menghadiri acara pernikahan sang kakak, yaah, Annisa, yang tak lain adalah kakak sulung nya, dia kini telah menikah dan dipersunting oleh seorang laki laki baik pilihan Ayah nya, hal yang mungkin rumit, karena diri nya hanya bisa tinggal satu minggu di rumah nya Jakarta, dan kembali lagi ke asrama ini karena diri nya harus segera menyelesaikan hafalan nya dan juga skripsi nya, semenjak masuk ke asrama, diri nya memang menjadi sangat sibuk, selain di sibuk kan dengan dua hal tersebut, ada juga yang membuat nya tetap sibuk di asrama ini, hingga tak mempunyai waktu untuk bersantai santai,,,
Habibul Ahkam Ar Rasyid, pria tinggi blasteran Arab Indonesia, yang dulu nya adalah teman sekolah sang kakak juga, kebenaran yang mungkin mengejutkan, karena pria ini, adalah sosok laki laki yang di idam idamkan sang kakak sejak lama, pria dengan kulit putih juga rambut lebat ini adalah lulusan S2 Istanbul tahun lalu, melain kan kakak kelas dari Arsen, adik bungsu nya sendiri
dan yaah, jangan lupakan tentang diri nya yang sudah menyembunyikan kebenaran nya pada sahabat sahabat nya saat dia masih duduk di bangku Tsanawiyah dulu Syakira Anindhira, juga Hanna Allisya Zakeisya
kedua sahabat nya itu kini selalu berusaha untuk mendapat dan mencari informasi tentang nya, namun selalu saja tidak berhasil, dia telah bisa menyembunyikan kebenaran dan keberadaan nya selama ini dari kedua sahabat nya itu
"assalamualaikum?" ucapan lembut seseorang yang kini berhasil membuyarkan lamunan nya kala mengenang keluarga nya di Jakarta, juga sahabat yang begitu dirindukan nya
"wa,, waalaikum salam warahmatullah" jawab nya yang tersadar seketika, kala seseorang kini tengah berdiri di samping kursi yang sedang di duduki oleh nya
"ehm, apa boleh kakak duduk di sini Khaliza?" tanya seseorang itu dengan melihat kursi lain di samping nya yang masih kosong
"akh,, boleh kak, silakan duduk" jawab nya sambil menunduk dalam
"ada apa dengan mu Khaliza, kok sedari tadi, kamu terlihat melamun dan, murung, apa ada masalah, usai dari pernikahan kakak perempuan kamu kemarin?" tanya seseorang itu lagi panjang lebar
Devandra Rahadian Ar Rahman, kakak kelas diri nya yang mengagumi sosok nya dalam diam, pria lajang dengan sifat ramah dan hangat pada sesama, namun perhatian dan pengertian yang di miliki nya hanya tertuju pada diri nya saja, entah lah, author juga tidak tahu lebih perihal ini
"alhamdulillaah, saya sedang tidak ada masalah kak" jawab nya singkat
akh yaah, di asrama, diri nya memang kerap kali dipanggil dengan sebutan Khaliza, atau Sulis, karena pernah ada yang bilang, memang nama nya itu begitu istimewa, dan sangat jarang mendapatkan panggilan Izza
"begitu kah, lalu,,, kenapa kamu sendiri di sini, Alia sama Khanaya kemana?" tanya kak Andra dengan celingak celinguk mencari sosok sahabat nya di asrama
"kedua nya masih di universitas kak, saya pulang duluan, tadi umi panggil saya" jawab nya yang masih terus tertunduk
"akh,,, begitu kah, lalu,,, kamu sedang apa di sini, sendirian lagi, mungkin kah kamu mau cerita sama kakak?" tanya kak Andra setelah mendudukkan diri nya di kursi samping kursi yang telah di duduki oleh sosok wanita di samping kanan nya
yaah, sejak dulu, kak Andra sudah mengagumi nya dengan tulus, tanpa harus memikirkan masa lalu yang pernah dialami nya, dan diri nya pun mengetahui hal ini, semenjak mengetahui perasaan Anda sendiri yang memang Andra sendiri yang memberitahu nya bahwa selama ini, dia mempunyai rasa yang berbeda semenjak dia pertama kali masuk sebagai santriwati di asrama ini, kini Andra pun tidak segan segan untuk semakin gencar mendekati nya, namun sampai saat ini, kedua nya tidak terikat dalam hubungan terlarang (pacaran) bisa disebut berkomitmen untuk saling menjaga hati dan perasaan masing masing
jadi mungkin karena itu lah diri nya yang memang pendiam kini sedikit banyak bicara hanya pada kak Andra, bukan pada laki laki lain, kecuali pada perempuan, namun dengan kak Andra pun, diri nya masih tetap menjaga pandangan nya
"Khaliza, bentar lagi masuk ngaji, bukan kah sebaik nya kita segera ke gazebo biasa, takut nya, nanti terlambat?" tutur kak Andra yang melihat nya yang hanya menundukkan pandangan nya saja
"baiklah, kak Andra bisa berangkat terlebih dahulu, nanti saya menyusul" jawab nya
"baiklah Khaliza, satu lagi, aku merasa kan kesedihan pada diri kamu, meski kamu memang tidak pernah memandang ku, tapi aku tahu itu, bercerita lah, jika memang kamu sedang menghadapi masalah, jangan segan, telinga ku akan selalu siap mendengar cerita mu, aku duluan, assalamualaikum?" ucap kak Andra seraya berdiri dan berjalan perlahan menuju gazebo
"Waalaikum salam warahmatullah" jawab nya sedikit menegak kan kepala nya "maaf kak, kak Andra mungkin menyuruh ku untuk bercerita, tapi,,, kali ini aku hanya ingin menyimpan nya seorang diri" gumam nya yang merasa bersalah
...°°°...
sore ini, semua nya tengah berkumpul di sebuah gazebo, menunggu ustad yang akan mengajar, perlahan, derap langkah kaki mulai terdengar, hingga,,,
"assalamualaikum semua, maaf, hari ini saya menggantikan ustad Ilyas, mari kita buka kita Qurratul Uyun (pernikahan) sampai di mana ustadz Ilyas mengajar dan menjelas kan?" tutur ustadz yang akan mengajar yang diketahui bernama ustad Mukhlis sambil membuka kitab
"tata cara memilih calon istri, ustadz" jawab salah satu santriwan dengan sopan santun
"baik, saya lanjut kan, sebelum nya, maaf, di sini, ada point point penting yang harus dimiliki saat kita menikahi seseorang, yang pertama, saling mengenal sesama pasangan, kedua, rasa cinta dan kasih sayang, dan yang ketiga, rasa saling percaya antara sesama pasangan hidup kita nanti nya, saya jelaskan sedikit lebih rinci nya lagi" jelas ustadz Mukhlis terjeda sebentar
"jadi untuk yang pertama, adalah saling mengenal sesama pasangan, maksud nya, kita harus benar benar mengenal sosok yang akan menjadi pendamping hidup kita kelak, agar kita juga bisa tahu, dia mempunyai sifat yang baik atau bahkan buruk buat kita, agar kita juga tidak salah dalam memilih jalan"
"untuk yang kedua, rasa cinta dan kasih sayang, nah, di sini, kita di anjurkan untuk mempunyai rasa terhadap pasangan kita nanti nya, agar terjalin hubungan yang harmonis dan melahirkan hubungan yang sakinah mawadah dan warohmah, bagi rumah tangga yang akan kita jalani di masa depan,,,"
"dan yang ketiga, adalah rasa saling percaya antara sesama pasangan, artinya, kita harus mempunyai rasa percaya, bahwa dia adalah sosok yang Allah karunia kan untuk menemani hidup kita hingga masa depan, percaya dalam hal ini adalah percaya sebagai pasangan suami istri, seperti saling percaya dalam perasaan masing masing, percaya jika dia juga yang terbaik untuk kita, sampai sini, apa ada pertanyaan?" tutur ustadz Mukhlis yang tengah selesai menjelaskan
"tidak ustadz" jawab semua nya dengan serempak
"baiklah, jika demikian, jadi jika semua nya mengerti dengan penjelasan yang saya berikan, saya akhiri pengajian hari ini, jika ada pertanyaan apapun mengenai hal ini, bisa tanya kan pada saya, saya permisi, assalamualaikum?" ucap ustadz Mukhlis dengan mengakhiri pengajian nya dan melangkah pergi ke arah luar saat setelah mendapat jawaban salam dari santri di gazebo ini
_**Assalamualaikum Zahra_
Senin, 17 Juli 2023**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 234 Episodes
Comments