Assalamualaikum Zahra

..._Assalualaikum Zahra_...

..._Di Balik Koridor Sekolah_...

..."kebahagiaan kini datang menghampiri ku dengan perlahan, aku bahagia hari ini, bahkan senyum, tak pernah pudar dari bibir ku saat ini"...

..._Khakiza Sulistya Az Zahra_...

malam berganti pagi, Khaliza, terlihat terbangun dari tidur nyenyak nya, diri nya terlihat bersemangat untuk ke sekolah, tapi padahal, dia sendiri juga tak tahu, dia semangat perihal apa,,

setelah menyelesaikan rutinitas pagi nya, dia langsung bergegas ke ruang makan, dan memulai sarapan nya bersama Ayah, Bunda, juga kakak tercinta nya, Annisa,,

"pagi Bund, pagi Yah, pagi kak?" sapa nya di pagi hari seraya duduk di kursi tempat nya biasa sarapan

"pagi sayang, tumben kamu se semangat ini mau berangkat sekolah, ada apa nih, sama gadis kedua Bunda?" tanya Bunda kala melihat jiwa semangat nya semakin tinggi untuk menuntut ilmu

"hmmm, nggak tahu Bund, rasa nya, kakak mau semangat aja jalani ini, kakak juga merasa, kakak akan dapat kejutan" jawab nya sambil tersenyum senang

"dek, berangkat sekolah nya biar kakak yang anterin ya, kan satu arah, jarang juga kan, kita berangkat bareng?" tanya Nisa yang melihat nya duduk di samping nya

"emmm, memang nya, itu nggak bakalan repot kan kakak?" tanya nya yang merasa sedikit tidak enak

"ya nggak lah sayang, kan ini mau nya kakak, kamu gimana sih, apa mungkin, kamu nggak mau barengan lagi sama kakak?" ujar Nisa seraya memasang wajah sedih nya

"eh b,, bukan gitu kak, jangan marah dong, aku paling nggak bisa lihat kakak marah sama aku, ya,, ya udah deh boleh, kalau kakak memang mau antar aku ke sekolah" ucap nya pada akhir nya

"nah, gitu dong, tapi ini nggak terpaksa kan?" tanya Nisa lagi meyakin kan

"ya nggak lah kak, mana mungkin aku terpaksa lakukan sesuatu sama orang yang aku sayang, bahkan aku juga senang banget, bisa bareng kakak lagi, kapan lagi, kita barengan gini coba? tutur nya seraya memulai sarapan pagi nya dengan roti dan selai strawberry kesukaan nya

"syukur lah" jawab Nisa seraya tersenyum tipis ke arah nya, kemudian melanjut kan sarapan pagi nya

"kak, hari ini kakak Bunda buat kan makan siang yah, agar kakak makin semangat lagi sekolah nya?" tanya tanya sang Bunda yang seraya duduk di hadapan nya namun terhalang meja makan

"emmm, kakak boleh boleh aja sih Bund, tapi bunda yakin, itu nggak bakalan buat Bunda kerepotan, kakak nggak mau yah, kalau terus terusan repot kan Bunda?" tutur nya

"hmmm, nggak sayang, itu nggak bakalan buat Bunda kerepotan kok, kakak nggak pernah repot kan Bunda sedikit pun, lagi pula, ini juga Bunda yang mau kok, ya udah, Bunda siap kan dulu yah kak?" tutur Bunda seraya beranjak dari duduk nya hendak mengambil kotak bekal makan siang nya

"makasih yah Bund?" ucap nya seraya menggigit roti isi selai strawberry

'maaf kan kakak sayang, kakak tahu, pasti ini menjadi beban cukup berat buat kamu, untuk berpisah sama kakak, tapi mau nggak mau, kakak juga harus lakukan ini, kakak mau kejar apa yang menjadi cita cita kakak?' batin kak Nisa yang tengah menatap nya sambil tersenyum

diri nya yang menyadari di tatap seintens itu pun, kini bertanya pada sang kakak sulung

"kakak kenapa, apa hijab yang aku kenakan kurang rapi, atau aku punya salah yang tidak aku sadari, maaf ya kak?" ucap nya yang menyadari pandangan yang sang kakak berikan

Ayah dan Bunda yang melihat hal itu pun kini lantas tersenyum

"hmmm, anak Ayah ini, selalu saja begini, kalian selalu kompak tahu nggak sih, bikin ayah pengen cubit cubit aja!" ucap sang ayah menguburkan tangan kanan yang hendak mencubit pipi Khaliza yang sedikit tembem

"Yah, jangan cubit pipi chubby Khaliza, dia adik perempuan aku satu satu nya, aku nggak suka lho, kalau ada orang yang bikin apapun milik aku kesakitan apalagi ini Khaliza ku sendiri" ucap Annisa sambil menahan tangan Ayah yang hendak mencubit pipi chubby milik nya

"huuh, iya iya, Ayah nggak bakalan cubit pipi tembem milik adik kesayangan kakak nya ini" jawab Ayah memilih mengalah

"dek, kalau suatu hari nanti Ayah mau cubit in pipi kamu lagi kamu bilang aja ya, sama kakak, nanti kakak bakalan kasih Ayah hukuman" ujar Nisa bercanda

"hukuman apa?" tanya Ayah dengan kening mengerut bingung

"hukuman nya, Ayah nggak boleh berbicara sama adik kesayangan aku ini selama dua Ahad, puas?" jawab Nisa dengan menantang

"duuh, jangan gitu dong kak, Ayah mana kuat nggak bicara sama adik kakak selama dua Ahad, jangan kan dua Ahad, setengah jam aja Ayah nggak tahan kalau Ayah nggak kerja" jawab sang Ayah dengan mengeluh

"ya makanya, jangan coba coba buat adik kakak ini sakit atau sedih, saat kakak nggak di sisinya lagi" ujar Nisa

"gimana kak, apa ada yang salah sama diri aku, aku minta maaf sama kakak ya?" tanya nya yang merasa belum mendapat kan jawaban yang tepat

"kamu minta maaf buat apa Za, kamu nggak punya salah apa apa kok, sama kakak?" jawab Nisa yang tengah kebingungan

"terus dari tadi kakak pandangan aku terus-terusan kenapa?" tanya nya mengingat kan

"hmmm, memangnya kakak nggak boleh pandangi adik kesayangan nya kakak ini ya, maaf deh?" jawab Nisa lagi

"ya boleh boleh aja sih, tapi kakak kenapa?" tanya nya yang merasa khawatir

"hmmm, kakak nggak kenapa kenapa sayang, kakak cuma mau pandangi wajah kamu aja, ternyata kamu memang sangat cantik ya, kalau kakak pandang dari jarak yang dekat?" jawab Nisa sambil tersenyum

"kakak apaan sih, biasa aja kali kak" ucap nya terlihat salah tingkah dengan disertai wajah yang mulai merona merah, serta menunduk dengan seketika

"cie, ada yang salah tingkah berat nih, anak gadis kedua nya Ayah ini baper ya?" tanya sang Ayah dengan nada menggoda, kalau melihat kedua pipi nya merona

"Ayah apaan sih, aku nggak baper kok, aku,,," ucap nya terpotong

"udah deh Yah, jangan godain Liza terus, lihat tuh, wajah dia udah merah banget, udah kayak kepiting rebus aja" ujar sang Bunda sambil menuangkan nasi goreng di tempat bekal makan siang nya

"iya, Ayah ini apa apaan sih, Nisa nggak bikin Liza baper kok, emang iya, kenyataan nya fakta banget, Liza itu cantik, kalau kita pandang dari jarak yang cukup dekat" tutur Nisa membela

"ya memang sih, kedua anak gadis Ayah ini memang mempunyai paras yang cantik, rupawan, tapi sama sama pemalu" ujar sang Ayah pada akhir nya

"Bunda sayang banget deh, sama kalian, sama sama saling melindungi, dan saling memperhatikan saudari satu sama lain" ucap Bunda yang ikut terkagum

"hmmm, Bunda bisa aja deh" ucap nya "kakak belum jawab pertanyaan aku, kenapa kakak tetap aku seperti itu tadi?" lanjut nya masih setia pada pertanyaan awal nya yang merasa belum mendapatkan jawaban yang masuk akal

"nggak papa sayang, kakak cuman gemes aja sama adik kakak yang cantik ini, makanya pelan pelan aja, nggak bakalan ada yang rebut makanan itu dari tangan kamu kok" jawab sang kakak panjang lebar kali tinggi

"aaa, kakak buat aku makin sayang aja deh, sama, kakak juga nggak kalah cantik dari Anisa Rahma kok" ucap nya kembali memuji sang kakak di samping nya

"ih, kakak kan kakak kamu, masa mirip nya sama Anisa Rahma sih?" ujar kakak seraya cemberut

"hmmm, iya deh iya, kakak mirip aku lah, kan aku yang adik nya kakak, aku juga sayang sama kakak" jawab nya

"makasih sayang, yuk berangkat, kamu udah selesai kan, sarapan nya?" tanya Nisa lagi saya beranjak dari duduk nya

"akh, iya kak, Yah, Bund, kakak sama kak Nisa pamit dulu ya, makasih lho Bund, buat bekal nya, In Shaa Allah, bakalan kakak habiskan?" pamit nya sambil mencium punggung tangan Ayah dan Bunda bergantian

"iya sayang, sama-sama, kalian hati hati ya, dan kak Nisa, jangan ngebut ya, bawa mobil nya hati hati?" ucap sang Bunda yang di angguki oleh Ayah juga

"iya Bund, kalau gitu, kita pamit, assalamualaikum?" pamit kak Nisa beranjak dari duduk nya dan keluar rumah bersama

_Di dalam mobil_

"dek, hari ini, kita berangkat bareng Syakira juga ya, kasihan kalau dia berangkat sendiri, nanti yang ada, dia kena cegat lagi sama abang abang yang suka godain kalian di jalan, dan kan, biasa nya di mana mana ada Liza, di situ ada Syakira?" ucap Nisa seraya memasang seat belt

"Kakak tahu, abang abang itu suka godain aku sama Syakira ?" tanya nya sedikit terkejut

"tahu, jangan kira kakak nggak tahu, bahkan kakak tahu semua nya kok, lebih dari sebatas yang kamu tahu" jawab Nisa dengan santai "lagian kan, kejadian itu bukan satu atau dua kali kalian alami, kalian juga sering kan alami hal seperti itu dari dulu, yah, meski pun kalian masih duduk di sekolah dasar?" jawab Nisa

"Iya sih kak, kakak pasti tahu itu, tapi aku bingung juga gimana menghadapi nya coba, aku udah berusaha menghindar, tapi ini lagi, sebenar nya aku juga nggak mau" tutur nya

"iya dek, kakak cukup tahu itu, dan kakak percaya sama kamu, kamu kamu nggak bakalan cari gara gara, tapi ya, gitu lah, rasa nya punya paras cantik, kakak juga pernah mengalami hal itu kok asal kamu tahu ya dek, itu juga salah satu alasan kenapa kakak mau menjadi anak rantau aja" ucapkan Nisa sambil menjalankan mobil membelah jalanan ibukota pagi hari ini

"iya kak, tapi, kakak serius, dan kakak beneran mau anterin Liza sama Syakira ke sekolah?" tanya nya mengulangi

"iya lah sayang, kakak serius, bahkan dua rius deh, kalau kamu nggak percaya, kakak bakalan anterin kamu sama Syakira ke sekolah" jawab kak Nisa mengulang penuturan nya

kedua nya pun berangkat menuju rumah Syakira di tengah kompleks menggunakan mobil kak Nisa, membelah jalanan yang kini mulai ramai dengan banyak nya anak sekolah di pinggir jalan, dengan tujuan masing masing, saat sampai di daerah tempat Syakira tinggal, Khaliza dan Annisa dengan seketika saja menjadi pusat perhatian setiap orang di sana, entah itu perempuan, atau laki laki, kini, kedua kakak beradik itu tengah menundukkan pandangan mereka masing masing

"assalamualaikum Tante, maaf, apa Syakira nya ada?" tanya nya yang melihat Mama Syakira yang tengah menyiram bunga di halaman rumah sambil mencium tangan Mama dari sahabat karib itu

"waalaikum salam warahmatullah, eh, Khaliza, Annisa, ayo silakan masuk dulu, Syakira nya masih sarapan di dalam, kita sarapan bareng?" ajak Mama Syakira setelah menerima ciuman tangan dari Annisa dan merasa senang dengan kehadiran kakak beradik itu datang ke pekarangan rumah nya

"hmmm, makasih Tante, kita sudah sarapan di rumah, Nisa mau jemput Syakira ke sekolah, biar barengan sama Khaliza" ucap kak Annisa pada Tante Fitri, Mama nya Syakira

"ooh, begitu, kalau begitu, ayo masuk dulu, biar Tante buat kan minuman sama cemilan?" ajak Tante Fitri kembali

"makasih Tante, kita tunggu di sini aja, sebentar lagi, masuk jam pelajaran, takut nya, anak anak kesiangan" tutur kak Nisa lembut, sambil melihat arloji di pergelangan tangan kiri nya

"baiklah, kalau kalian mau nya seperti itu, eh, Nisa, kata nya, kamu bakalan susul Adhista ke pulau Batam ya?" tanya Tante Fitri mengajak kedua nya duduk di kursi teras rumah

"iya Tante, In Shaa Allah, saya sama Nia mau susul Adhista ke pulau Batam, kata Adhista sih, kebetulan banget, kemarin, ada lowongan, jadi begitu sampai di sana, saya sama Nia langsung interview" jawab kak Nisa menjelaskan

"oh begitu, syukur alhamdulillaah kalau gitu, Tante boleh kan, titip sweater buat Adhista, kata nya, dia lupa bawa sweater kesayangan nya?" tanya Tante Fitri pada akhir nya

"boleh Tante, In Shaa Allah, nanti saya berikan pada Adhista" jawab kak Nisa lagi

"ya udah, kalau gitu, sebentar, Tante panggil kan Syakira nya dulu ya?" ucap Tante Fitri seraya berdiri

"iya Tante, makasih?" jawab kedua kakak beradik itu saat melihat Tante Fitri hendak masuk ke dalam rumah

tak lama kemudian, Syakira pun datang menghampiri kedua nya yang tengah duduk di kursi teras rumah nya, dengan penampilan lengkap, juga dengan atribut, dan siap berangkat ke sekolah, dengan senyuman khas nya, serta Tante Fitri yang membawa sebuah kotak yang berukuran sedang

"hai kak Nisa, Khaliza, maaf yah, pasti lama menunggu?" ucap Syakira seraya melambaikan tangan kanan menyapa

"hai Ra, nggak masalah kok, kakak sama Khaliza nggak nunggu terlalu lama" jawab kak Nisa dengan membalas senyuman hangat Syakira

"Annisa, ini tolong kamu kasih ke Adhista, saat kamu sampai di pulau Batam nanti yah nak, sampai kan juga, salam sayang dari Om dan Tante untuk Adhista?" ucap Tante Fitri seraya memberi kan kotak berwarna cokelat tersebut

"baik Tante, In Shaa Allah nanti Nisa sampai kan, kalau begitu, kami pamit berangkat dulu Tante?" pamit kak Nisa lembut

"Ma, Syakira pamit sekolah dulu yah, assalamualaikum?" ucap Syakira pada sang Mama, sambil meraih dan mencium punggung tangan kanan Tante Fitri

"iya sayang, waalaikum salam warahmatullah, kalian hati hati di jalan yah?" jawab Tante Fitri sambil melambaikan tangan kanan

_Setelah di dalam mobil_

ketiga nya pun kembali menutup pintu mobil nya dan memakai seat belt masing masing, dengan posisi, Syakira dan Khaliza duduk di kursi penumpang belakang berdua

"kak Nisa mau nyusul kak Ita ke pulau Batam?" tanya Syakira setelah duduk di kursi penumpang belakang di samping nya

"iya Ra, In Shaa Allah, kamu bantu do'a in ya, agar semua nya lancar?" jawab kak Nisa yang di akhiri dengan pertanyaan juga

"iya kak, aku pasti bantu do'a in kakak kok, semoga kakak dan kak Nia selamat sampai tujuan, dan membuah kan hasil yang memuaskan yah kak?" ucap Syakira

"allahumma aamiin,,, makasih lho Ra, buat do'a nya?" ucap kak Nisa memandangi Syakira lewat kaca spion di depan nya

"iya kak, sama sama, tapi kak, kok, aku lihat lihat, sejak tadi, Khaliza murung terus yah kak, dia kenapa kak?" tanya Syakira dengan suara maksimal yang berhasil membuat nya tersadar dari lamunan nya

"hmmm, biasa lah Ra, dia sedih, karena kata nya, kakak nya mau tinggal kan dia, padahal kan, hanya ke pulau Batam, itu juga kakak nggak bakalan tinggal kan dia buat selama lama nya lagi?" jawab kak Nisa menyindir, dan tak kalah maksimal dari ucapan Syakira tadi

"ih apaan sih, udah akh, jangan bahas ini lagi" yang di sindir, ternyata tersindir juga, sampai angkat bicara gitu sambil menunjukkan wajah dingin serta jutek khas nya

"Za, lagian yah, kakak itu nggak bakalan lupa kan kamu, kan kakak udah janji juga, mau kabarin kamu tiap hari?" ucap kak Nisa sambil melirik sekilas diri nya yang masih terdiam, menemukan siratan sedikit kesedihan di mata jutek nya itu

"ya udah lah kak, nggak usah di bahas lagi, berangkat tinggal berangkat aja kali, kenapa juga harus meminta persetujuan dari aku!!" ujar nya yang masih saja terkesan jutek

"dih, ada yang ngambek nih kayak nya?" goda kak Nisa

"siapa juga yang ngambek!!" jawab nya mengalih kan pandangan nya menatap jalan yang di lewati nya

"ngambek sih ngambek dek, tapi wajah jutek nya jangan di pasang juga kali, makin jelek tahu" jawab kak Nisa lanjut menggoda sang adik, menatap nya lewat spion

"biarin, wajah wajah aku!!" jawab nya singkat, tanpa membalas tatapan mata sang kakak

"Ra, kak Nisa boleh tanya sesuatu nggak, sama kamu?" tanya kak Nisa berniat mengalih kan pembicaraan pada sahabat adik kesayangan nya itu

"boleh kak, mau tanya apa?" jawab Syakira di akhiri dengan pertanyaan juga sambil menoleh ke arah kak Nisa

"emmm, di sekolah, Khaliza itu dekat sama seseorang nggak sih?" tanya kak Nisa to the poin

"hmmm, nggak tuh kak, tapi yah kak, di sekolah, ada yang suka sama adik nya kakak ini, cuman yah gitu deh, dia nya aja yang selalu MENGHINDAR" jelas Syakira sambil menekan satu kata terakhir

"waah, benar kah, tapi kenapa dia selalu menghindar seperti yang kamu maksud kan Ra?" tanya kak Nisa yang semakin gencar dalam menggoda nya

"entah lah kak, tapi menurut ku, kakak tanya aja sendiri sama orang nya, bukan nya aku nggak mau jelas kan yah kak, tapi dia nya selalu menghindar dari ribuan pertanyaan tentang orang yang suka sama dia itu, dan menurut ku, alasan nya nggak masuk akal banget, masa kata nya sih, 'aku belum cukup umur, buat pikir kan hal, sebesar itu' kata nya malah gitu kak, nggak masuk akal banget kan?" jelas Syakira meniru kan nada bicara nya, dengan semakin menggoda sahabat karib nya itu

dan yang di goda pun akhir nya angkat bicara "ih, apaan sih Ra, orang aku memang belum cukup umur buat pikir kan itu, kakak juga, kenapa sih, tanya gitu segala?" ujar nya yang mulai kesal, dan kembali mengalih kan pandangan nya melihat jalanan kota yang mulai ramai dengan pengendara lain

"kakak kan hanya mau tahu aja dek, memang nya nggak boleh yah, lagian, kalau memang benar apa yang di kata kan Syakira, kenapa kamu selalu menghindari nya, mungkin juga kan, kalau dia itu jodoh kamu?" tanya kak Nisa yang masih saja setia menggoda sang adik

"benar tuh Za, kak Nisa tahu nggak, dia itu kapten tim basket di sekolah kita lho, cogan populer di sekolah kita lagi, adik kakak ini memang beruntung banget deh, di sukai sama dia" ujar Syakira dengan dramatis

"tahu akh, kakak sama Syakira sama aja, nggak ada satu pun yang bisa mengerti aku!!" seru nya langsung membuka pintu mobil dan keluar, karena mobil memang sudah terparkir rapi di depan gerbang sekolah

"aku pamit, assalamualaikum?" ucap nya jutek saat sudah mengalami tangan kanan sang kakak dengan tergesa

"iya waalaikum salam warahmatullah, belajar yang rajin, adek kakak nya yang cantik" seru kak Nisa memberi nya semangat

"huuh, jadi males deh aku, tahu ujung nya bakalan kayak gini aku tolak aja tadi kak Nisa antar aku!!" gumam nya sambil terus melangkah menyusuri koridor sekolah

kak Nisa yang mendengar bahwa orang yang menyukai adik nya adalah kapten tim basket pun menjadi lebih penasaran, hingga akhir nya memutus kan untuk,,,

"Ra?" panggil kak Nisa yang masih mendapati Syakira tengah geleng geleng kepala melihat adik dan kakak itu berdebat, dengan masih terduduk manis di kursi belakang

"iya kak, kenapa?" jawab Syakira sambil menoleh ke arah depan

"kamu pindah dulu deh ke sini, kakak mau tanya sesuatu sama kamu" ucap kak Nisa sambil menepuk kursi di samping nya

"iya kak, bentar" jawab Syakira yang kemudian keluar dari mobil, dan berpindah tempat menjadi di bagian depan mobil, tepat nya di samping kak Nisa

"ada apa kak?" tanya Syakira saat sudah kembali duduk di mobil bagian depan

kak Nisa pun sedikit bergeser agar lebih dekat lagi dengan Syakira

"yang kamu maksud suka sama adik nya kakak tadi, itu siapa sih?" tanya kak Nisa langsung to the poin

"maksud kak Nisa apa?" jawab Syakira yang malah balik bertanya, dengan menatap kakak dari sahabat nya itu

"kakak mau lihat orang yang kata kamu suka sama adik nya kakak itu" jawab kak Nisa yang membuat Syakira mengerti

sementara dengan Khaliza sendiri, kini gadis ini sudah sampai di lorong sekolah nya hendak memasuki ruang kelas, dengan bergumam jutek juga tentu nya, namun tiba tiba langkah yang di ambil nya pun terhenti ketika mendengar seseorang tengah menyapa nya

"pagi Za?" sapa kak Raffi

"pagi kak" jawab nya mulai kembali menunduk kan pandangan nya

"kamu berangkat sekolah sama siapa hari ini?" tanya kak Raffi lagi

sapaan dari kak Raffi, membuat nya terpaksa harus membalas sapaan dan berhenti melangkah untuk sejenak

"sama Syakira kak" jawab nya singkat, sambil menoleh ke belakang mencari sosok Syakira

"ooh, tapi Syakira nya mana, kok nggak bareng kamu?" tanya kak Raffi lebih jauh lagi dan mengikuti arah pandang nya

"emmm, mungkin masih di parkiran kak" jawab nya masih terkesan singkat

"akh gitu yah, apa kamu sudah sarapan?" tanya kak Raffi dan melihat ke arah nya sekilas

"alhamdulillaah sudah kak" jawab nya masih menunduk dalam

"akh, gitu yah, aku kira, kamu belum sarapan berangkat sepagi ini" jawab kak Raffi sambil mengusap tengkuk nya ragu "bagus lah, aku,, aku duluan yah, aku belum sarapan, tadi nya aku mau ajak kamu sarapan kalau kamu belum sarapan, tapi nggak papa kalau kamu memang sudah sarapan, kalau gitu, aku duluan ke kantin yah, assalamualaikum?" pamit kak Raffi

"iya kak, waalaikum salam warahmatullah" jawab nya yang seketika saja merasa heran sendiri kemudian kembali melangkah

namun langkah yang akan Raffi ambil seketika saja terhenti, karena seseorang tengah memanggil nama nya

_sementara itu di dalam mobil_

"emmm, itu tuh kak" ucap Syakira yang memang secara kebetulan melihat sahabat nya tengah di hampiri oleh orang yang di maksud

"yang mana Ra?" tanya kak Nisa mengedar kan pandangan nya, masih di dalam mobil

"yang itu lho kak, yang menghampiri Khaliza, tuh, kakak bisa lihat sendiri kan, bagaimana Khaliza selalu menghindar dari nya?" tanya Syakira

"iya Ra, ooh, yang itu, iya, apa kakak boleh berkenalan dengan nya?" tanya kak Nisa

"boleh kak, kakak mau aku kenalin sama dia?" tanya Syakira lagi

"emmm, boleh deh Ra" jawab kak Nisa

kini kedua nya pun keluar dari dalam mobil, kak Nisa hanya berdiri di samping pintu mobil nya, karena Syakira yang maju dan memanggil sang kakak kelas

saat jarak Raffi belum cukup jauh dari jarak Khaliza, dia terlihat terburu buru pergi dan masuk ke dalam kelas, sehingga tidak mengetahui kejadian selanjut nya

"kak Raffi!!" panggil Syakira sambil melambaikan tangan

dengan seketika aku mah Syakira dan Raffi pun menjadi pusat perhatian seluruh siswa yang telah berlalu lalang di area sekolah terutama di koridor sekolah

Raffi yang mendengar nama nya di panggil, kini membalik kan badan menghadap Syakira dari jarak jauh seraya menghampiri sang adik kelas

"ada apa Ra?" Tanya kak Raffi saat sudah berada di hadapan Syakira

"itu kak, ada yang mau ketemu sama kakak, boleh nggak, apa kakak ada waktu?" tanya Syakira

"siapa?" tanya kak Raffi dengan kening yang mengerut bingung

"ayo ikut aku kak?" ajak Syakira yang memang di ikuti juga oleh kak Raffi sendiri

kini mereka pun telah berada di gerbang pembatas sekolah, hingga pada akhir nya

"kak Nisa, perkenalkan, ini kak Raffi, kakak kelas nya Aliza, dan kak Rafi, perkenalkan, ini kak Nisa, kakak nya Aliza" tutur Syakira memperkenalkan kedua nya

"assalamualaikum kak Nisa, saya Raffi, kakak kelas nya Liza?" sapa Raffi dengan ramah

"waalaikum salam warahmatullah, Raffi, saya Nisa, kakak nya Aliza" jawab kak Nisa dengan menyatukan kedua tangan nya di depan dada

"senang bisa bertemu dengan kak Nisa?" ucap kak Raffi dengan ber basa basi

"iya Raffi, saya juga turut senang" jawab kak Nisa, sambil tersenyum tipis

"baiklah kalau gitu, kalian ngobrol aja ya, aku mau susul Aliza dulu ke kelas?" pamit Syakira saat di rasa, tugas nya sudah selesai dan mendapat anggukan dari kedua nya

"oh iya Raffi, kata Syakira, kamu kapten tim basket di sekolah ini apakah itu benar?" tanya kak Nisa pada kak Raffi

"Syakira bilang gitu sama kakak?" tanya kak Raffi dengan heran

"huum, iya, dia bilang gitu sama kakak apakah itu benar Raffi?" tanya kak Nisa mengulangi

'aduh, kok aku jadi canggung gini ya, mana Syakira juga kayak nya udah cerita banyak tentang aku lagi sama kak Nisa, aku harus jawab apa?' batin kak Raffi yang menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal

namun dengan ragu, Raffi pun menjawab "hmmm, iya kak, kenapa?" jawab Raffi yang di akhiri dengan pertanyaan

"nggak papa Raf, kakak hanya tanya aja sama kamu" jawab kak Nisa seadanya

"kak Nisa?" panggil Raffi dengan memberanikan diri

"hmmm, iya Raf, ada apa?" jawab kak Nisa sambil menoleh ke arah kak Raffi yang bertanya

"saya dengar, Aliza belum juga pegang ponsel, itu kenapa ya kak?" tanya kak Raffi yang sedikit gugup

"haha, iya, dia memang belum pegang ponsel, dia patuh banget sama perintah Ayah Bunda di rumah, awal nya sih, kakak bakalan bantuin dia buat bisa pegang ponsel buru buru, karena kakak tahu, di usia nya yang sekarang, dia bakalan butuh banget sama ponsel, apalagi kalau ada tugas dari pihak sekolah, tapi ya, gitu deh, Aliza tetap Aliza, dia nggak bakalan berani buat membantah keinginan Ayah dan Bunda di rumah dia malah menolak nya dengan lembut" jelas kak Nisa

'bahkan kamu juga sangat menurut sama keluarga kamu Khaliza' batin kak Raffi yang terkagum dengan pendirian nya

"tapi kalau seandainya kamu mau menghubungi dia, kamu bisa melalui telepon rumah, atau, ini ada nomor ponsel kakak, nanti kakak bisa kasih tahu Liza" ujar sang kakak menyerahkan sticky note yang berisi 2 nomor ponsel pada Raffi

"makasih yah kak, ini aku terima maaf sebelum nya?" ucap Raffi saat menerima sticky note tersebut

"iya Raffi nggak masalah, tapi maaf, bukan nya kakak nggak mau ngobrol lama lama sama kamu, tapi seperti nya, sebentar lagi bel sekolah berbunyi, kakak pamit duluan ya ada urusan juga?" pamit kak Nisa

"iya kak, nggak masalah, hati hati di jalan" jawab Raffi seraya melambaikan tangan kanan ke arah kak Nisa

sementara dengan situasi Aliza dan Syakira, Aliza hendak kembali ke koridor sekolah, untuk mencari kehadiran sahabat karib nya, kini, Liza pun melihat Syakira yang tengah berdiri di koridor sekolah dengan menatap ponsel nya, dia pun mulai menghampiri sahabat karib nya itu

"aku cariin kamu ternyata kamu di sini Ra, ayo ke kelas?" ajak nya

"kenapa kamu tinggal kan aku?" tanya Syakira seraya menatap nya dalam

"ya habis nya kamu ngeselin banget, sama aja sama kakak aku, suka banget kayak nya buat aku kesel" jawab nya

"iya maaf deh?" ucap Syakira

"ya udah yuk, kita ke kelas, belum ada siapa siapa yang datang kecuali kita?" ajak nya

"aaa maafin aku dulu Za?" rengek Syakira dengan menghentak kan kedua kaki nya bergantian

"iya, aku udah maaf kan kamu kok, maafin aku juga yah, udah tinggal kan kamu?" jawab nya

"iya, makasih sahabat kuh?" ucap Syakira seraya memeluk erat tubuh sahabat nya

kedua nya pun berpelukan di koridor sekolah lumayan lama, saat mereka sudah sama sama melepas pelukan, mereka pun hendak berjalan dengan bergandengan tangan

saat Khaliza dan Syakira sedang berjalan, betapa terkejut nya kedua nya saat melihat seseorang, sosok yang kedua nya rindu kan beberapa bulan ke belakang ini, kini tengah hadir di hadapan kedua nya saat ini, dengan senyuman yang merekah di kedua sudut bibir sosok ini, juga tangan kanan yang di lambaikan, membuat kedua nya terdiam sejenak, sebelum akhir nya,,,

",,," Khaliza terdiam seribu bahasa

",,," dan kini, Syakira pun terkejut, dengan apa yang tengah di lihat nya di hadapan nya itu, seseorang tengah menghampiri kedua nya

"Za, apa kamu melihat sesuatu di hadapan mu, apa kamu melihat hal yang sama dengan yang ku lihat?" tanya Syakira yang terdiam mematung, bahkan bergumam yang nyaris tak terdengar oleh orang di sekitar nya selain Khaliza sendiri

"entah lah Ra, aku rasa, kmu benar, tapi apa mata kita nggak sedikit bermasalah, yang ku lihat ini,, benar benar nyata kan?" jawab nya yang malah balik bertanya, dengan kedua mata yang tidak di alih kan dari apa yang tengah di lihat nya di depan sana

"xixi, kalian nggak bakalan ajak aku juga ke kelas, nggak kok, kalian nggak salah lihat, ini benar benar aku, sahabat yang telah meninggal kan kalian, dua bulan lalu" jawab seseorang yang ternyata mendengar pembicaraan nya dengan terkekeh, lucu ketika melihat kedua sahabat nya ini tengah di landa kebingungan

"Ha,, Hanna,, kamu beneran Hanna?" seru Syakira dengan penuh kegirangan sambil merentang kan kedua tangan nya untuk kembali berpelukan, dan berhasil, menjadi kan ketiga nya lagi lagi menjadi pusat perhatian di koridor sekolah ini

"Ha,, Hanna?" gumam nya dengan mata yang berkaca kaca penuh haru, namun masih bisa di dengar oleh sang sahabat

ya, HANNA ALLISYA ZAKEISYA, yang kedua sahabat ini lihat di hadapan mereka, dengan menyampir kan tas selempang di pundak kiri nya, dia adalah sahabat nya dan juga Syakira, yang beberapa bulan ini liburan ke Bali tanpa kabar,,,

HANNA ALLISYA ZAKEISYA, sahabat nya dan Syakira, anak yang terkenal dengan imut manis nya, selalu membuat suasana mencari, murah senyum, sedikit bar bar, sedikit manja, baik hati dan ramah, jika diri nya adalah anak yang paling pemalu di antara ketiga nya, tapi Hanna, adalah anak yang paling pemberani berhati lembut, di antara ketiga nya, apa pun yang menyangkut sahabat nya, dia akan segera menyelesai kan nya,,,

kini Hanna dan syakira pun saling berpelukan, saling melepas rindu satu sama lain, tapi tidak dengan nya, dia masih terlihat terlalu, berdiam diri di tempat, dengan tatapan yang sulit di percaya

"Izza, kamu nggak mau ikut peluk aku?" tanya Hanna yang membuyar kan lamunin nya seketika

mendengar penuturan sahabat nya, kini dir nya pun ikut memeluk sahabat nya yang telah meninggal kan nya tanpa kabar sedikit pun itu "Hanna,, aku kangen banget sama kamu, kamu apa kabar, Syakira bilang, kamu susah di hubungi, kenapa nggak pernah kasih kabar sama kita di sini, kamu betah yah, liburan di sana, kamu punya teman baru yah, di sana, sampai lupa kan kita di sini?" tanya nya panjang lebar kali tinggi

"duuh Za, aku bingung ini harus jawab pertanyaan kamu yang mana dulu, baru aja aku datang, udah di kasih banyak pertanyaan sama kamu, kamu memang cerewet deh, nggak ada perubahan yah, dari dulu kalau masalah persahabatan kita aja, selalu gini!" ujar Hanna yang menerima hujan pertanyaan dari nya

"hee, maaf Na, abis nya, aku khawatir, apa lagi dengan kabar kamu susah di hubungi kata Syakira" tutur nya di akhiri dengan kekeh an

"gimana cerita nya kamu bisa pulang tanpa kabari kita Na, kamu tiba kapan di bandara?" tanya Syakira seraya melepas kan pelukan mereka

"pukul 10:00 tadi malam aku baru sampai di rumah Ra, Za, tadi nya, aku capek, karena baru pulang dari Bali, aku sama Mama Papa aku berangkat pukul 02:00 siang kemarin" jawab Hanna menjelas kan

"lho, kenapa kamu masuk sekolah, kalau masih capek, harus nya kamu istirahat di rumah aja kalau gitu Na, mungkin biar kita aja yang temui kamu di rumah kamu" tanya nya kemudian

"huuh, habis nya, aku kangen nya pakai banget sama kalian, aku juga kangen sama sekolah ini, aku sengaja datang lebih awal, karena aku mau kasih surprise buat kalian, kalau soal urusan kangen, aku nggak yakin bisa tahan deh pokok nya, aku juga langsung masuk sekolah, lagi pula, Bu Febri menghubungi Mama aku, kata nya, akan ada pengumuman hari ini, jadi aku langsung masuk sekolah" jelas Hanna

"ooh, gitu, ya udah yuk, ke kelas aja langsung, aku sama Khaliza juga udah sarapan, biar kamu istirahat di kelas aja?" ajak Syakira pada kedua sahabat nya

"iya yuk, aku juga udah kangen sama kelas kita nih?" jawab Hanna pada kedua sahabat nya sambil kembali mengayun kan kedua kaki nya menuju kelas

mereka bertiga pun langsung bergegas ke kelas, dan cerita cerita di sana, sambil menunggu jam pelajaran di mulai

"eh iya guys, ini, aku ada sedikit oleh oleh buat kalian, semoga kalian suka yah?" ucap Hanna sambil mengulur kan sebuah paper bag

"waah, makasih Na, kamu tahu aja deh, yang kita tunggu tunggu?" seru Syakira sambil tersenyum seraya menerima paper bag pemberian Hanna

"iya, kalian pilih sendiri yah, itu ada banyak motif dan model nya kok, aku khusus beli buat kalian kedua sahabat aku ini" jawab Hanna sambil tersenyum hangat

"makasih banyak yah Na, pantas saja, dari awal, aku merasa semangat banget, buat berangkat ke sekolah, ternyata bakalan ketemu sama kamu lagi?" tutur nya

"iya sama sama, oh iya, aku juga ada beli kan kalian ini lho, waktu aku jalan jalan di Bali, aku lihat ada konter di sana, aku lihat juga, kartu SIM card ini, nomor nya cantik cantik, aku jadi langsung keinget sama kalian, jadi aku beli enam, ini, kalian simpan yah, aku dua, Syakira dua, dan kamu juga dia Za?" jelas Hanna sambil menyerah kan masing masing dua kartu SIM card pada kedua sahabat nya itu

"makasih banyak Na, tapi kayak nya aku nggak usah deh, kalau yang ini, soal nya, aku belum di kasih pegangan ponsel sama Ayah, jadi lebih baik, kamu simpan aja yah, SIM card nya?" tutur nya menolak lembut

"ya Allah Za, kamu belum juga di kasih pegangan ponsel sama Om Bilal, padahal, aku agak lama juga lho, tinggal di Bali, aku kira, kamu udah punya ponsel Za, Za, hmmm, ya udah, kamu simpan aja dulu, SIM card nya, perihal ponsel, itu tergantung Ayah kamu aja mau beliin kamu kapan, tapi, aku juga udah daftarin, nomor nya, jadi, kalau kamu masukin nomor kamu ke ponsel baru kamu, dengan otomatis, di situ udah ada nomor aku sama Syakira, jadi kamu nggak perlu repot repot buat catat nomor kita lagi, yah, aku udah usaha lho, buat dapat kan enam SIM card ini, di terima yah Za, aku yakin kok, suatu saat nanti, kamu pasti pakai SIM card ini?" jelas Hanna yang tidak suka menerima penolakan

"hmmm, baiklah, makasih yah Na, Ra, walau pun aku belum di kasih pegangan ponsel, tapi kalian nggak pernah paksa aku buat beli, aku sangat menyayangi kalian?" tutur nya

"iya nggak masalah Izza, santai aja lagi, kita juga sangat menyayangi kamu" jawab Hanna yang di hadiahi anggukan oleh Syakira

"Na, kamu ada sahabat lagi yah, di Bali, sampai lupa kan kita di sini, tanpa kabar lagi?" ujar Syakira menyerobot

"ih, bukan gitu Sya, di sana itu, susah signal, otomatis aku susah, buat menghubungi kalian di sini, aku nggak punya teman di sana, hanya kalian sahabat aku" ucap Hanna "ini juga aku ngotot mau pulang ke sini sama Papa, tambah lagi kak Nia mau ke Batam tuh, buat interview, karena memang Papa aku selalu sibuk di sana, tapi syukur lah, Papa aku izin kan, tapi rencana nya sih, mau berangkat lagi ke sana, karena kerjaan Papa aku memang belum selesai" lanjut Hanna

"ooh, gitu, aku kira, kamu udah lupa kan kita di sini?" cerocos Syakira

"ya nggak lah, mana mungkin aku lupa kan kalian di sini, lagi pula, aku udah enak kok, sahabatan sama kalian berdua" jawab Hanna "yah, walau pun kamu sedikit ngeselin juga orang nya" lanjut Hanna

"tapi kamu sayang kan, walau aku ini, memang ngeselin banget?" beo syakira

"akh iya, aku sayang banget sama kalian berdua, sini, peluk lagi, aku mau peluk kalian erat erat, aku nggak mau jauh sama kalian lagi, maafin aku yah, yang udah nggak ada kabar, buat kalian panik sendiri?" ucap Hanna sambil memeluk kedua sahabat nya lagi

"iya nggak masalah Hanna, yang penting kan, sekarang, kamu sudah di sini lagi sama kita" jawab nya sambil tersenyum

mereka pun terus berpelukan melepas rindu, yang kian menggunung, hingga akhir nya, Syakira pun memutus kan, untuk kembali bercanda ria, dan,,,

"eh Na, tunggu deh, tadi pagi, kamu tunggu kita di mana, kan, kita datang nya nggak sepagi kamu ke sini?" tanya Syakira sedikit bingung dan mengurai pelukan ketiga nya

"tadi, pas aku datang ke sekolah, kebetulan, Bu Febri manggil, jadi aku ke ruang guru dulu" jawab Hanna "eh, kelas kita di suruh ikut acara perkemahan sekolah gitu nanti Ra, Za, dan udah di tunjuk juga, siapa yang di wajib kan ikut nanti nya" lanjut Hanna dengan antusias menatap kedua sahabat nya bergantian

"memang, nggak semua siswa sama siswi ikut yah Na?" tanya Syakira dengan kening mengerut

"iya Ra, masing masing kelas, di wakili sepuluh orang aja" jawab Hanna sambil mengangguk

"jadi, siapa aja yang di wajib kan ikut serta dalam acara ini Na?" tanya nya yang menatap Hanna

"aku juga nggak tahu pasti, tapi, tepat nya kita bertiga sih" jawab Hanna kala mengingat

"kita bertiga?" tanya nya dan Syakira bersamaan

"iya, yang pasti, Syakira, Khaliza, sama aku" jawab Hanna kembali sambil mengangguk

"buat sisa nya gimana?" tanya nya yang juga ikut mendadak penasaran

"perangkat kelas, ketua kelas, wakil ketua kelas, sekretaris, bendahara, aku, kamu, Syakira, dan, kata nya sih, tiga siswa lagi, aku juga belum tahu kalau soal itu" jawab Hanna memperjelas

"apa, siswa, maksud kamu laki laki Na?" tanya nya yang sedikit terkejut

"hmmm, kayak nya sih iya deh Za, aku juga belum tahu pasti nya siapa siapa nya sih, masih di rahasia kan, Bu Febri juga nggk bilang tuh, kalau soal itu, cuman bilang, kemungkinan nanti nya, ada kakak kelas yang bimbing kalian dan satu kelompok sama kalian, bilang nya cuman itu juga" jawab Hanna dengan mengangkat kedua pundak nya

"ooh, ya udah, kita tunggu aja waktu nya nanti, saat jam pelajaran di mulai" jawab nya

'hari ini Hanna kembali, itu pertanda baik, sekolah juga akan meredakan acara perkemahan sekolah, itu juga termasuk kegiatan yang baik, tapi kenapa rasa nya hati aku tidak se tenang biasa nya ya, telinga ku juga merasa sedikit panas sejak tadi, aku harus gimana?' batin nya

"eh Na, kamu tahu nggak, kak Raffi, kayak nya benar benar suka deh sama Izza kalau feeling aku?" ujar Syakira pada sahabat nya itu

"maksud kamu apa?" tanya Hanna yang sedikit bingung

"iya, yang kamu bilang waktu itu tuh benar tahu, ternyata kak Raffi memang suka sama Izza" ujar Syakira lagi

"jadi beneran Za, kak Raffi suka sama kamu, kalian jadian dong?" tanya Hanna dengan heboh

"kamu apaan sih Ra, bukan gitu Na, jangan asal klaim kak Raffi suka sama aku dong Ra, nggak mungkin juga kak Raffi suka sama aku" jawab nya berusaha mengelak

"ya Allah Za, Za, ternyata kamu beneran nggak berubah yah, dari dulu, masih aja suka hindari kak Raffi?" tanya Hanna yang sudah tak habis pikir

"bukan gitu Na, ya', masa kak Raffi suka sama aku sih, kak Raffi itu kakak kelas aku, masa iya dia bisa suka sama aku, kalian ini ngaco akh" jawab nya

"Za, Za, mau kak Raffi kakak kelas kamu kek, mau kak Raffi teman kamu kek, kalau udah sama sama nyaman yang jadian aja kali, nggak mandang pangkat gitu, lagi pula yah, menurut ku, kamu juga cocok sih, sama kak Raffi gitu" cerocos Hanna

"hmmm, benar tuh, apa yang Hanna bilang Za, udah, kamu kapan peka nya sih Za, kak Raffi itu naksir sama kamu lho, udah, terima aja cinta nya, kasihan lho, dia udah nunggu kamu dari lama?" tambah Syakira

"kalian apaan sih, kok jadi bahas kak Raffi, lagi pula, aku sama kak Raffi hanya kakak sama adik kelas aja, cocok dari mana nya coba, kalian ini ada ada aja deh" jawab nya menggeleng pelan

"serah kamu aja deh Za, Na, aku udh nyerah buat berusaha bikin Izza mau sama kak Raffi, itu nggak ada yang berhasil, tapi kamu tahu, kemarin, waktu Izza di gunjing sama Yura, Nay, sama Rossi, dia di belain lho, sama kak Raffi" jelas Syakira

"ooo yah, itu beneran Za, waah, perasaan kamu gimana tuh, makin kagum nggak, sama kak Raffi?" tanya Hanna dengan antusias

"kamu apaan sih Na, aku sama kak Raffi itu harus nya menghormati, bukan mengagumi, tahu?" ucap nya membenar kan

"ya ya, terserah kamu aja gimana deh, aku sama Syakira udah berusaha buat dekat kan kamu sama kak Raffi dari dulu, tapi kalau kamu nggak mau juga nggak apa apa Za, jangan di paksa kan, tapi kamu harus ingat juga, kalau kak Raffi itu naksir sama kamu, dia udah tunggu kamu buat terima cinta nya" jawab Hanna yang terlihat sangat pasrah

"iya tuh, aku setuju sama Hanna" tambah Syakira menyetujui

ketiga nya pun terus berbincang, hingga pada akhir nya, bel tanda jam pelajaran tiba pun berbunyi dengan nyaring, memanggil semua siswa dan siswi untuk masuk ke dalam kelas masing masing,,,

kini, terlihat Bu Febri masuk ke dalam kelas, dan mulai mengapa murid kesayangan nya itu

"pagi anak anak?" sapa Bu Febri dengan senyuman selamat pagi nya

"pagi Bu" jawab seluruh siswa dan siswi tersebut serempak

"baik, to the poin saja, ibu sudah memanggil Hanna untuk memberitahu kan sebuah pengumuman, ibu ulangi lagi, sebelum kita ikut merayakan acara wisuda kelas 9, besok, ada kegiatan persami (perkemahan Sabtu Minggu) sekolah, jadi, semua harus ikut serta, ibu memang hanya memanggil Hanna, Khaliza, dan Syakira untuk ikut, tapi, jika kalian juga berkenan, kalian juga bisa ikut serta, namun nomor bis nya di batasi, bagi anak yang tidak wajib, ibu hanya memanggil nama mereka bertiga, itu merupa kan aba aba dari pihak sekolah, bahwa di sini, mereka juga akan ikut serta bertanggung jawab, dalam acara ini, jadi, acara ini wajib, bagi ketiga nya, dan tiga orang lagi, itu akan ibu sebut kan nama nya sekarang" jelas Bu Febri

"Rafha Al Kanza Ardiansyah, kamu di sini sebagai sekretaris, sama dengan Khaliza, jadi ibu harap, kamu bisa bekerja sama dengan Khaliza, ini bisa latih kegiatan kamu, dan tanggung jawab kamu, untuk tugas nya, kalian bisa temui RAFFISHQI PRATAMA selaku kakak kelas kalian, tanya tanya perihal tugas sekretaris di acara persami ini yah?" tutur Bu Febri pada anak yang di kenal dengan nama Rafha, satu tugas kelompok dengan nya

"baik Bu, nanti saya sama Izza tanya kak Raffi selengkap nya" jawab Rafha dengan lembut

"lalu, Hubab Aslan Al khairi, di sini, kamu terpilih menjadi bendahara yah, satu kelompok sama Hanna, kalian juga bisa tanya kakak kelas selain Raffi, atau boleh juga sama Raffi sendiri" jelas Bu Febri lagi

"baik Bu, saya akan menjalankan tugas saya sebaik mungkin" jawab siswa yang di kenal dengan nama Hubab

"juga, Azis Dharmawan, di sini, kamu sebagai keamanan, kamu satu kelompok sama Syakira, yang juga dalam bidang keamanan, kamu bisa kan?" tanya Bu Febri yang terdengar sedikit ragu, jika siswa yang bernama Azis bisa dalam hal ini

"yaah Bu, kenapa harus sama Syakira sih, nggak ada yang lain apa, atau, ganti aja deh Bu, asal jangan sama Syakira kelompok saya?" tawar Azis bernegosiasi

"nggak bisa Azis, ini sudah penentuan dari kepala sekolah, ibu harap, kamu tidak akan mengecewakan" ucap Bu Febri pada akhir nya mengambil keputusan

"hhhhh, ya udah deh Bu, terserah pihak sekolah saja, saya nurut aja" jawab Azis yang terlihat pasrah dengan helaan nafas panjang

"Rafha, Hubab, Azis, kalian yang mendapat kan tugas ini, ibu harap, kalian tidak mengecewakan, dan bisa bekerja sama, dengan rekan rekan kalian nanti" tutur Bu Febri pad ketiga nya

"dan satu lagi, ibu sudah tunjuk Raffi sebagai ketua, jadi, kalau ada apa apa, langsung lapor sama Raffi aja semua nya"

"baik Bu" jawab ketiga nya serempak

RAFHA AL KANZA ARDIANSYAH, teman satu kelas dengan nya, dari awal, diri nya duduk di kelas VIII, laki laki yang baik, ramah, sopan santun, merupakan sosok laki laki yang mempunyai kelebihan dalam bidang pelajaran, cerdas dalam hal apa pun, selain diri nya di kelas nya, namun kemampuan nya tidak membuat nya menyombong kan diri nya, meski mempunyai kelebihan dan kemampuan, tapi juga tetap ramah terhadap orang sekitar, juga mengenal agama cukup lekat

HUBAB ASLAN AL KHAIRI, sosok calon kapten tim basket tahun selanjut nya, di sekolah menengah pertama ini, kini kelebihan nya dalam bidang olah raga, membuat tubuh nya menjadi atletis, namun dia juga sedikit pemalu, tapi tidak se pemalu Khaliza, dia juga mengenal agama lekat, dia merupa kaan salah satu laki laki yang selalu berbakti kepada keluarga nya, bisa di bilang, dia juga banyak di kagumi oleh banyak nya siswi di sekolah ini,,,

AZIS DHARMAWAN, jika mengenai laki laki satu ini, iya, nama nya Dharmawan, tapi tidak dengan sikap orang nya, laki laki ini sedikit bobrok, dia selalu berdebat dengan Syakira, meski pun mengenai hal sekecil apa pun itu, dia mempunyai paras yang mendekati kata sempurna, wajah nya juga selalu terlihat tampan, inti nya, semua nya sempurna, namun tidak dengan sikap nya, yang sedikit pecicilan,,,

"baiklah anak anak, ibu sudah selesai membagi tugas untuk kalian, ibu harap, kalian bisa menerima dan bertanggung jawab dengan tugas yang kalian terima, untuk hari ini, jam pelajaran kalian kosong, tapi persiapkan lah diri kalian, untuk keberangkatan lusa, semua sudah harus kumpul di sekolah tepat, pada pukul 07:00, ibu akan tulis kan kebutuhan yang harus kalian bawa ke lokasi, dan peralatan kelompok" ucap Bu Febri seraya menulis di papan tulis

***

selesai nya Bu Febri menulis, bel tanda istirahat pun berbunyi dengan nyaring nya di seantero sekolah, semua siswa dan siswi berhamburan keluar kelas, termasuk Aliza, Hanna dan Syakira

"duuh, kenapa sih, Azis si tukang onar itu harus selalu ikut serta, tiap gue mau asyik asyik bareng kedua sahabat gue?" ujar Syakira di sela perjalanan ketiga nya menuju kanti sekolah

"mungkin dia jodoh kamu kali Ra, kalian kan, memang suka kompak?" cerocos Hanna dengan santai

"kompak mata lo, ih, amit amit deh, orang nggak ada ikhlas kayak gitu, mau jadi jodoh aku, sorry deh" jawab Syakira seraya duduk di bangku kantin

"lagi pula kamu kenapa sih, kok kayak nya kamu nggak suka gitu dengar Azis ikut Ra?" tanya nya yang tengah duduk di hadapan Syakira

"aku nggak suka aja Za, tuh makhluk astral suka usik ketenangan aku, suka ganggu aku tahu nggak?" jawab Syakira dengan berujar meminta persetujuan

"heh, siapa juga yang mau se kelompok bareng sama lo, gue sendiri juga ogah kali, kalau bukan karena Bu Febri yang tentu kan" ucap Azis dengan menggebrak meja yang tengah di tempati oleh ke tiga sahabat itu "ya kali, gue mau se kelompok bareng cewek tomboi kayak lo" lanjut Azis dengan berujar tak santai

"ish,, gue juga nggak mau kali, se kelompok bareng sama lo, lagi pula, kenapa juga sih, lo harus ikut ke acara persami nanti, bikin mood gue hilang aja tahu nggak?" ujar Syakira seraya bersedekap juga memasang tatapan sinis

"ya mana gue tahu, gue sendiri juga ogah banget kali, kalau harus bareng sama lo, ya kalau sama pacar gue sih, gue bisa aja terima, tapi kalau sama lo, gue juga bakalan ogah, pakai banget!" jawab Azis tak kalah sewot

"udah Zis, udah, ini memang udah jalan nya harus kayak gini, lagi pula, lo nggak ada perasaan kan, sama Syakira, kenapa lo sewot gitu Syakira ikut, kita kerja kan aja tugas nya, eh Za, Na, Ra, kita boleh ikut duduk di sini nggak, soal nya yang lain udah pada penuh, nggak ada tempat duduk yang kosong lagi?" tanya Hubab menenangkan, dengan menepuk pundak kanan Azis di samping nya

"iya deh, serah lo aja, bukan nya gue sewot, tapi,, memang kenapa juga ya', gue selalu bareng sama nih tomboi betina, heran gue?" tanya Azis lagi, yang pasti nya, membuat Syakira yang mendengar, benar benar naik pitam

mendengar hal itu, Syakira pun berdiri kembali dari duduk nya dan,,,

"heh makhluk astral, lo pikir gue mau, satu kelompok sama lo, gue juga ogah banget kali" ujar Syakira dengan amarah tinggi

sementara itu, Khaliza dan Hanna, sudah memesan makanan di kantin

"oh, oke ya udah, kalau lo nggak mau satu kelompok bareng gue, lo nggak usah ikut aja sekalian, nggak ada orang yang harap kan lo ikut juga kan di acara ini?" tantang Azis dengan menaikkan dagu, membuat hati Syakira sedikit ter sentil

"cukup berani yah lo bilang kayak gitu, hanya karena gue satu kelompok sama lo, hhhhh, memang apa masalah nya si', satu kelompok bareng gue, oke, gue nggak akan ikut di acara ini, di sini, gue ikut juga bukan buat lo, tapi buat kedua sahabat gue" imbuh Syakira yang kembali terduduk

"udah ish,, kalian berdua tuh yah, kalau ketemu, selalu aja ribut, pusing gue jadi nya, tuh, malu di lihat yang lain!" seru Hanna yang berusaha melerai

"lo kalau mau pergi, pergi aja, kita nggak paksa lo buat duduk di sini kok!" ujar Syakira dan Azis dengan bersamaan

"cielah,, samaan lagi, kalian kompak banget lho, tapi jangan usir Hanna juga dong?" ucap Hubab yang berusaha memecah kan suasana dingin

Hanna yang mendapat perlakuan seperti itu, langsung melihat ke arah Hubab, dengan tatapan penuh tanya, berbeda dengan nya yang memilih hanya menyimak saja, dengan duduk tenang nya

"cielah,, lo juga bela Hanna?" ucap Azis balas menggoda

"apa,, apaan sih Zis, gue,, gue kan cuman mau ngomong, ini memang tempat duduk nya mereka bertiga, kita cuman mu numpang, tapi lo malah ngajak ribut, jadi gini kan, ujung ujung nya?" jawab Hubab dengan sedikit gugup

"terus kenapa lo jadi gugup gitu, kayak anak SD mau di suntik tahu nggak lo?" tanya Azis dengan heran

"apa,, nggak kok, gue nggak gugup tuh" jawab Hubab menyembunyikan kegugupan nya dan masih berusaha untuk mengelak

"Zis, Syakira bisa ngambek lho, lagian lo sih, pakai ngomong gitu segala, jadi nya kayak gini kan?" ujar Hanna menyalah kan

"guys, mending gue pergi aja yah, gue duduk di sebelah sana aja" ucap Syakira seraya melirik satu meja yang kosong

"eh Ra, kamu mau ke mana, meja nya udah penuh semua, kamu mau duduk di mana?" tanya Hanna menarik tangan Syakira yang hendak pergi

"gue duduk di meja sebelah kalian, tuh, Yura sama yang lain nya udah nggak duduk di sana lagi, gue ke sana dulu yah?" ucap Syakira lagi

"Ra, makanan pesanan kalian kan belum datang, masa iya kamu mau tinggal kan makanan kesukaan kamu gitu aja, kan mubazir?" tanya nya lembut

"nggak Za, gue di bangku sebelah kok, dah yah, gue ke sana dulu" ucap Syakira sambil melangkah pergi

"Za, memang nya kamu nggak ikut pesan makan siang di kantin juga, kenapa?" tanya Hanna yang baru menyadari jika diri nya hanya mengantar nya memesan makanan saja tadi

"hari ini aku nggak ikut memesan Na, soal nya Bunda buat kan aku bekal dari rumah" jawab nya

"akh,, gitu yah, ya udah deh nggak masalah" jawab Hanna

setelah mendengar penuturan nya, kini Hanna pun mulai menyapu kan pandangan nya, hingga tertuju pada salah satu meja kantin, dan beralih berbicara

"tuh kan Zis, dia marah sama lo tuh, bujuk dia gih, dia kalau marah, itu lama banget, kuat juga sampai satu abad lho" ucap Hanna

"gila lo yah, mana ada, ya kali sampai satu abad, lo ada ada aja Na, lo bercanda nya kelewatan Na" jawab Azis

"gue nggak lagi bercanda Azis, itu memang betul fakta nya, dia itu kalau marah pasti lama, bisa juga nggak ikut persami nanti nya, kan kita bertiga wajib, lo mau, tanggung akibat nya sendiri, walau begitu, dia itu salah satu anak jenius dan mandiri Zis" ucap Hanna lagi

"guys, memang Azis sama Syakira kenapa lagi?" tanya Rafha yang baru saja datang

"itu tuh, lagi lagi, Azis buat Syakira marah lagi, heran gue, kenapa dia suka nya ribut sama Syakira sih, nggak ada kerjaan lain apa, selain usil sama Syakira?" jawab Hanna yang sudah merasa jengah

"waah, lo parah Zis, lo harus minta maaf, lo nggak boleh, buat dia marah terus kayak gitu" ujar Rafha pura pura serius

"lah, tumbenan lo nggak ngomporin kita kita, biasa nya, lo biang onar nya di sini?" ujar Hanna melihat ke arah Rafha

"saya bukan kompor ya Hanna, saya juga nggak bisa cipta kan api, saya juga nggak pernah jadi biang onar, Azis sendiri yang salah kok" jawab Rafha "gih, buruan, lo harus minta maaf sama dia, nanti dia nggak mau terima lo jadi rekan kerja sama sama lo lagi, kan lo sendiri juga yang ribet sendiri di acara persami nanti" ucap Rafha yang di benar kan juga oleh Azis dalam hati

"hmmm, oke lah, gue bujuk dia, gue bakalan minta maaf sama dia, puas lo pada" putus Azis pada akhir nya

setelah makanan pesanan Azis datang, Azis pun akhir nya menghampiri Syakira perlahan, dan ikut duduk di hadapan Syakira

"Ra, gu,,, gue minta maaf yah, bu,,, bukan maksud gue, buat sakit in hati lo, tapi please, maafin gue Ra, gu,,, gue nggak ada maksud, buat hati lo luka, gini deh, lo mau apa aja yang bisa gue lakukan, asal lo mau maafin kesalahan gue?" ucap Azis yang entah mengapa terdengar begitu tulus di hadapan Syakira

namun Syakira hanya bisa terdiam seribu bahasa, dan hanya terfokus dengan semangkuk bakso di hadapan nya

"Ra, ayo dong, maafin gue yah, jangan diemin gue kayak gini, gue nggak mau kita berantem, walau pun gue sama lo memang suka ribut, please Ra, gue nggak mau lo diemin gue kayak gini, mending lo bantah gue atau bentak gue juga nggak papa, asal kan jangan diem kayak gini" tutur Azis dengan tatapan yang sulit di arti kan

"kenapa, bukan nya lo nggak suka kalau gue lawan, bukan nya lo nggak suka gue bantah lo, terus di saat gue diem kayak gini lo malah minta gue bantah, apa, bahkan lo bilang gue boleh bentak lo, mau lo apa sih sebenar nya?" setelah sekian lama mendiamkan Azis, kini Syakira pun mulai mengeluar kan suara nya lagi

'gue mau lo Ra, gue mau lo, tapi gue cukup egois karena perasaan gue sama lo, gue rasa gue udah ada rasa sama lo' batin Azis

"Ra, gue memang nggak suka lo lawan gue, dan gue memang nggak suka juga kalau lo bantah gue, tapi gue lebih nggak suka lo diemin gue kayak gini" ucap Azis

'apa dia serius dengan ucapan nya, kenapa aku lihat tatapan peduli dari guratan mata nya?'

Melihat perlakuan tiba tiba Azis di seberang nya, Syakira pun tak bisa menahan lebih jauh tawa nya, dia pun tertawa lepas selepas lepas nya

"buahahahaha, mampus lo gue kerjain, makan nya, jangan suka buat orang kesel!" ujar Syakira membuyarkan tawa nya yang sedari tadi di tahan

melihat reaksi Syakira di hadapan nya, bukan nya marah karena Syakira sudah mengerjai nya, namun Azis malah tersenyum dalam diam nya

'entah kenapa Ra, rasa nya, senang banget bisa lihat lo tertawa selepas ini, gue ikut senang kalau lo juga senang' batin Azis sambil memandangi Syakira dalam diam nya

Setelah puas tertawa

"hmmm, ya udah gue mau maafin lo, gue juga minta maaf, gue nggak ada maksud, buat kesel sama lo?" ucap Syakira dengan senyum nya

"iya Ra, makasih, tapi di sini, bukan lo yang salah, jadi, lo nggak perlu minta maaf, karena yang harus nya minta maaf itu gue, gue minta yah Ra?" ucap Azis lagi dengan senyuman manis nya

"tapi,, lo jadi kan, ikut acara persami nanti?" tanya Azis dengan sedikit ragu

"emmm, nggak tahu, kata nya tadi, lo nggak mau dan nggak harap kan gue ikut, lantas kenapa lo tanya lagi?" jawab Syakira mengingat kan

"ya', ya bukan gitu Ra, tadi gue udah terlanjur kesel sama lo, tapi sekarang udah nggak kesel lagi kok, lo jadi ikut yah?" tanya Azis lagi terkesan sedikit memaksa

"emmm, nggak tahu gue Zis" jawab Syakira

"yaah, kenapa gitu sih Ra?" seru Azis dengan wajah memelas

"kenapa, tadi lo nggak mau gue ikut di acara ini, tapi kenapa sekarang lo seakan mau gue ikut?" tanya Syakira mengerut kan kening

"b,, bukan gitu Ra, tapi,,, masa lo mau biarin gue kerjain tugas dari bu Febri sendiri sih, lo nggak kasihan gitu sama gue?" tanya Azis mendadak sedih

"hmmm, iya deh, In Shaa Allah gue ikut kalau itu memang kemauan lo" jawab Syakira yang di hadiahi anggukan semangat dari Azis

sementara di meja Hanna dan Aliza

"Fha, lu habis dari mana kita cariin dari tadi kok nggak ada?" tanya Hubab pada Rafha

Rafha, laki laki satu ini memang kerap dipanggil dengan sebutan Fha, dengan ketiga sahabat nya, dan keluarga nya

"gue habis dari kelas 9e Bab, habis tanya-tanya tentang tugas gue sama Izza apa aja" jawab Rafha dengan santai

"kok Izza ya nggak di ajak Fha, kan dia juga bakalan wajib ikut serta di acara ini?" tanya Hubab yang semakin penasaran

"ya nggak apa-apa sih, kalau memang kamu mau tahu, aku bisa kok, kasih tahu kamu tentang tugas kita di sana Za" tutur Rafha menatap Aliza di depan nya

"hmmm, iya Raf, makasih, kamu tulis kan aja tugas nya apa, nanti biar aku yang pelajari" tutur nya seraya menunduk

"iya, nanti pulang sekolah, aku kasih ke kamu" jawab Rafha "kalau kalian gimana Bab, Na?" tanya Rafha pada kedua teman nya

"nggak papa, kalau kita bisa langsung hubungin kak Raffi nya aja, nanti kita konfirmasi kan, diskusi kan juga, iya kan Na?" tanya Hubab menoleh pada Hanna

"hmmm, iya Lan, kita kan gampang tuh, kan kalau Izza belum pegang ponsel, jadi agak susah juga" jawab Hanna

mendengar Hanna yang memanggil Hubab dengan panggilan Lan, Rafha dan Khaliza pun merasa asing

"lho Na, kok lo panggil Hubab Lan sih, apa arti nya, lansia gitu?" tanya Rafha yang terkesan heran

"astaghfirullah Raf, mana ada gue panggil Hubab lansia, nama dia Hubab Aslan Al Khairi kan?" tanya Hanna

"eh iya yah, nggak salah sih memang" jawab Rafha membenar kan

mengingat sesuatu, Rafha pun menoleh pada nya di samping Hanna

"kamu kok belum pegang ponsel Za, kenapa?" tanya Rafha pada nya

"nggak papa kok Raf, aku mau fokus dulu sama belajar saja, nanti juga kalau waktu nya tiba aku bakalan pegang ponsel kok" jawab nya

"padahal di kelas kita cuman kamu aja lho, yang belum punya pegangan ponsel Za?" tanya Hanna

"iya aku tahu Na, tapi entah lah, aku belum minat buat pegang ponsel" jawab nya

_**Assalamualaikum Zahra_

Jum'at, 9 Juni 2023**

Episodes
1 Assalamualaikum Zahra
2 Assalamualaikum Zahra
3 Assalamualaikum Zahra
4 Assalamualaikum Zahra
5 Assalamualaikum Zahra
6 Assalamualaikum Zahra
7 Assalamualaikum Zahra
8 Assalamualaikum Zahra
9 Assalamualaikum Zahra
10 Assalamualaikum Zahra
11 Assalamualaikum Zahra
12 Assalamualaikum Zahra
13 Assalamualaikum Zahra
14 Assalamualaikum Zahra
15 Assalamualaikum Zahra
16 Assalamualaikum Zahra
17 Assalamualaikum Zahra
18 Assalamualaikum Zahra
19 Assalamualaikum Zahra
20 Assalamualaikum Zahra
21 Assalamualaikum Zahra
22 Assalamualaikum Zahra
23 Assalamualaikum Zahra
24 Assalamualaikum Zahra
25 Assalamualaikum Zahra
26 Assalamualaikum Zahra
27 Assalamualaikum Zahra
28 Assalamualaikum Zahra
29 Assalamualaikum Zahra
30 Assalamualaikum Zahra
31 Assalamualaikum Zahra
32 Assalamualaikum Zahra
33 Assalamualaikum Zahra
34 Assalamualaikum Zahra
35 Assalamualaikum Zahra
36 Assalamualaikum Zahra
37 Assalamualaikum Zahra
38 Assalamualaikum Zahra
39 Assalamualaikum Zahra
40 Assalamualaikum Zahra
41 Assalamualaikum Zahra
42 Assalamualaikum Zahra
43 Assalamualaikum Zahra
44 Assalamualaikum Zahra
45 Assalamualaikum Zahra
46 Assalamualaikum Zahra
47 Assalamualaikum Zahra
48 Assalamualaikum Zahra
49 Assalamualaikum Zahra
50 Assalamualaikum Zahra
51 Assalamualaikum Zahra
52 Assalamualaikum Zahra
53 Assalamualaikum Zahra
54 Assalamualaikum Zahra
55 Assalamualaikum Zahra
56 Assalamualaikum Zahra
57 Assalamualaikum Zahra
58 Assalamualaikum Zahra
59 Assalamualaikum Zahra
60 Assalamualaikum Zahra
61 Assalamualaikum Zahra
62 Assalamualaikum Zahra
63 Assalamualaikum Zahra
64 Assalamualaikum Zahra
65 Assalamualaikum Zahra
66 Assalamualaikum Zahra
67 Assalamualaikum Zahra
68 Assalamualaikum Zahra
69 Assalamualaikum Zahra
70 Assalamualaikum Zahra
71 Assalamualaikum Zahra
72 Assalamualaikum Zahra
73 Assalamualaikum Zahra
74 Assalamualaikum Zahra
75 Assalamualaikum Zahra
76 Assalamualaikum Zahra
77 Assalamualaikum Zahra
78 Assalamualaikum Zahra
79 Assalamualaikum Zahra
80 Assalamualaikum Zahra
81 Assalamualaikum Zahra
82 Assalamualaikum Zahra
83 Assalamualaikum Zahra
84 Assalamualaikum Zahra
85 Assalamualaikum Zahra
86 Assalamualaikum Zahra
87 Assalamualaikum Zahra
88 Assalamualaikum Zahra
89 Assalamualaikum Zahra
90 Assalamualaikum Zahra
91 Assalamualaikum Zahra
92 Assalamualaikum Zahra
93 _Assalamualaikum Zahra_
94 Assalamualaikum Zahra
95 Assalamualaikum Zahra
96 Assalamualaikum Zahra
97 Assalamualaikum Zahra
98 Assalamualaikum Zahra
99 Assalamualaikum Zahra
100 Assalamualaikum Zahra
101 Assalamualaikum Zahra
102 Assalamualaikum Zahra
103 Assalamualaikum Zahra
104 Assalamualaikum Zahra
105 Assalamualaikum Zahra
106 Assalamualaikum Zahra
107 Assalamualaikum Zahra
108 Assalamualaikum Zahra
109 Assalamualaikum Zahra
110 Assalamualaikum Zahra
111 Assalamualaikum Zahra
112 Assalamualaikum Zahra
113 Assalamualaikum Zahra
114 Assalamualaikum Zahra
115 Assalamualaikum Zahra
116 Assalamualaikum Zahra
117 Assalamualaikum Zahra
118 Assalamualaikum Zahra
119 Assalamualaikum Zahra
120 Assalamualaikum Zahra
121 Assalamualaikum Zahra
122 Assalamualaikum Zahra
123 Assalamualaikum Zahra
124 Assalamualaikum Zahra
125 Assalamualaikum
126 Assalamualaikum Zahra
127 Assalamualaikum Zahra
128 Assalamualaikum Zahra
129 Assalamualaikum Zahra
130 Assalamualaikum Zahra
131 _Assalamualaikum Zahra_
132 Assalamualaikum Zahra
133 Assalamualaikum Zahra
134 Assalamualaikum Zahra
135 Assalamualaikum Zahra
136 Assalamualaikum Zahra
137 Assalamualaikum Zahra
138 Assalamualaikum Zahra
139 Assalamualaikum Zahra
140 Assalamualaikum Zahra
141 Assalamualaikum Zahra
142 Assalamualaikum Zahra
143 Assalamualaikum Zahra
144 Assalamualaikum Zahra
145 Assalamualaikum Zahra
146 Assalamualaikum Zahra
147 Assalamualaikum Zahra
148 Assalamualaikum Zahra
149 Assalamualaikum Zahra
150 Assalamualaikum Zahra
151 Assalamualaikum Zahra
152 Assalamualaikum Zahra
153 Assalamualaikum Zahra
154 ,,Pengumuman,,
155 Assalamualaikum Zahra
156 Assalamualaikum Zahra
157 Assalamualaikum Zahra
158 Assalamualaikum Zahra
159 Assalamualaikum Zahra
160 Assalamualaikum Zahra
161 Assalamualaikum Zahra
162 Assalamualaikum Zahra
163 Assalamualaikum Zahra
164 Assalamualaikum Zahra
165 Assalamualaikum Zahra
166 sebuah kesedihan yang mendalam
167 Assalamualaikum Zahra
168 Assalamualaikum Zahra
169 Assalamualaikum Zahra
170 Assalamualaikum Zahra
171 Assalamualaikum Zahra
172 Assalamualaikum Zahra
173 Assalamualaikum Zahra
174 Assalamualaikum Zahra
175 Assalamualaikum Zahra
176 Assalamualaikum Zahra
177 Assalamualaikum Zahra
178 Assalamualaikum Zahra
179 Assalamualaikum Zahra
180 Assalamualaikum Zahra
181 Assalamualaikum Zahra
182 Assalamualaikum Zahra
183 Assalamualaikum Zahra
184 Assalamualaikum Zahra
185 Assalamualaikum Zahra
186 Assalamualaikum Zahra
187 Assalamualaikum Zahra
188 Assalamualaikum Zahra
189 Assalamualaikum Zahra
190 Assalamualaikum Zahra
191 Assalamualaikum Zahra
192 Assalamualaikum Zahra
193 Assalamualaikum Zahra
194 Assalamualaikum Zahra
195 Assalamualaikum Zahra
196 assalamualaikum Zahra
197 Assalamualaikum Zahra
198 Assalamualaikum Zahra
199 Hiatus,,
200 Assalamualaikum Zahra
201 Assalamualaikum Zahra
202 Assalamualaikum Zahra
203 Assalamualaikum Zahra
204 Assalamualaikum Zahra
205 Assalamualaikum Zahra
206 Assalamualaikum Zahra
207 Assalamualaikum Zahra
208 Assalamualaikum Zahra
209 Assalamualaikum Zahra
210 Assalamualaikum Zahra
211 Assalamualaikum Zahra
212 Assalamualaikum Zahra
213 Assalamualaikum Zahra
214 Assalamualaikum Zahra
215 Assalamualaikum Zahra
216 Assalamualaikum Zahra
217 Assalamualaikum Zahra
218 Assalamualaikum Zahra
219 Assalamualaikum Zahra
220 Assalamualaikum Zahra
221 Assalamualaikum Zahra
222 Assalamualaikum Zahra
223 Assalamualaikum Zahra
224 Assalamualaikum Zahra
225 Assalamualaikum Zahra
226 Assalamualaikum Zahra
227 Assalamualaikum Zahra
228 Assalamualaikum Zahra
229 Assalamualaikum Zahra
230 Assalamualaikum Zahra
231 Assalamualaikum Zahra
232 Assalamualaikum Zahra
233 Assalamualaikum Zahra
234 Assalamualaikum Zahra (Happy Ending)
Episodes

Updated 234 Episodes

1
Assalamualaikum Zahra
2
Assalamualaikum Zahra
3
Assalamualaikum Zahra
4
Assalamualaikum Zahra
5
Assalamualaikum Zahra
6
Assalamualaikum Zahra
7
Assalamualaikum Zahra
8
Assalamualaikum Zahra
9
Assalamualaikum Zahra
10
Assalamualaikum Zahra
11
Assalamualaikum Zahra
12
Assalamualaikum Zahra
13
Assalamualaikum Zahra
14
Assalamualaikum Zahra
15
Assalamualaikum Zahra
16
Assalamualaikum Zahra
17
Assalamualaikum Zahra
18
Assalamualaikum Zahra
19
Assalamualaikum Zahra
20
Assalamualaikum Zahra
21
Assalamualaikum Zahra
22
Assalamualaikum Zahra
23
Assalamualaikum Zahra
24
Assalamualaikum Zahra
25
Assalamualaikum Zahra
26
Assalamualaikum Zahra
27
Assalamualaikum Zahra
28
Assalamualaikum Zahra
29
Assalamualaikum Zahra
30
Assalamualaikum Zahra
31
Assalamualaikum Zahra
32
Assalamualaikum Zahra
33
Assalamualaikum Zahra
34
Assalamualaikum Zahra
35
Assalamualaikum Zahra
36
Assalamualaikum Zahra
37
Assalamualaikum Zahra
38
Assalamualaikum Zahra
39
Assalamualaikum Zahra
40
Assalamualaikum Zahra
41
Assalamualaikum Zahra
42
Assalamualaikum Zahra
43
Assalamualaikum Zahra
44
Assalamualaikum Zahra
45
Assalamualaikum Zahra
46
Assalamualaikum Zahra
47
Assalamualaikum Zahra
48
Assalamualaikum Zahra
49
Assalamualaikum Zahra
50
Assalamualaikum Zahra
51
Assalamualaikum Zahra
52
Assalamualaikum Zahra
53
Assalamualaikum Zahra
54
Assalamualaikum Zahra
55
Assalamualaikum Zahra
56
Assalamualaikum Zahra
57
Assalamualaikum Zahra
58
Assalamualaikum Zahra
59
Assalamualaikum Zahra
60
Assalamualaikum Zahra
61
Assalamualaikum Zahra
62
Assalamualaikum Zahra
63
Assalamualaikum Zahra
64
Assalamualaikum Zahra
65
Assalamualaikum Zahra
66
Assalamualaikum Zahra
67
Assalamualaikum Zahra
68
Assalamualaikum Zahra
69
Assalamualaikum Zahra
70
Assalamualaikum Zahra
71
Assalamualaikum Zahra
72
Assalamualaikum Zahra
73
Assalamualaikum Zahra
74
Assalamualaikum Zahra
75
Assalamualaikum Zahra
76
Assalamualaikum Zahra
77
Assalamualaikum Zahra
78
Assalamualaikum Zahra
79
Assalamualaikum Zahra
80
Assalamualaikum Zahra
81
Assalamualaikum Zahra
82
Assalamualaikum Zahra
83
Assalamualaikum Zahra
84
Assalamualaikum Zahra
85
Assalamualaikum Zahra
86
Assalamualaikum Zahra
87
Assalamualaikum Zahra
88
Assalamualaikum Zahra
89
Assalamualaikum Zahra
90
Assalamualaikum Zahra
91
Assalamualaikum Zahra
92
Assalamualaikum Zahra
93
_Assalamualaikum Zahra_
94
Assalamualaikum Zahra
95
Assalamualaikum Zahra
96
Assalamualaikum Zahra
97
Assalamualaikum Zahra
98
Assalamualaikum Zahra
99
Assalamualaikum Zahra
100
Assalamualaikum Zahra
101
Assalamualaikum Zahra
102
Assalamualaikum Zahra
103
Assalamualaikum Zahra
104
Assalamualaikum Zahra
105
Assalamualaikum Zahra
106
Assalamualaikum Zahra
107
Assalamualaikum Zahra
108
Assalamualaikum Zahra
109
Assalamualaikum Zahra
110
Assalamualaikum Zahra
111
Assalamualaikum Zahra
112
Assalamualaikum Zahra
113
Assalamualaikum Zahra
114
Assalamualaikum Zahra
115
Assalamualaikum Zahra
116
Assalamualaikum Zahra
117
Assalamualaikum Zahra
118
Assalamualaikum Zahra
119
Assalamualaikum Zahra
120
Assalamualaikum Zahra
121
Assalamualaikum Zahra
122
Assalamualaikum Zahra
123
Assalamualaikum Zahra
124
Assalamualaikum Zahra
125
Assalamualaikum
126
Assalamualaikum Zahra
127
Assalamualaikum Zahra
128
Assalamualaikum Zahra
129
Assalamualaikum Zahra
130
Assalamualaikum Zahra
131
_Assalamualaikum Zahra_
132
Assalamualaikum Zahra
133
Assalamualaikum Zahra
134
Assalamualaikum Zahra
135
Assalamualaikum Zahra
136
Assalamualaikum Zahra
137
Assalamualaikum Zahra
138
Assalamualaikum Zahra
139
Assalamualaikum Zahra
140
Assalamualaikum Zahra
141
Assalamualaikum Zahra
142
Assalamualaikum Zahra
143
Assalamualaikum Zahra
144
Assalamualaikum Zahra
145
Assalamualaikum Zahra
146
Assalamualaikum Zahra
147
Assalamualaikum Zahra
148
Assalamualaikum Zahra
149
Assalamualaikum Zahra
150
Assalamualaikum Zahra
151
Assalamualaikum Zahra
152
Assalamualaikum Zahra
153
Assalamualaikum Zahra
154
,,Pengumuman,,
155
Assalamualaikum Zahra
156
Assalamualaikum Zahra
157
Assalamualaikum Zahra
158
Assalamualaikum Zahra
159
Assalamualaikum Zahra
160
Assalamualaikum Zahra
161
Assalamualaikum Zahra
162
Assalamualaikum Zahra
163
Assalamualaikum Zahra
164
Assalamualaikum Zahra
165
Assalamualaikum Zahra
166
sebuah kesedihan yang mendalam
167
Assalamualaikum Zahra
168
Assalamualaikum Zahra
169
Assalamualaikum Zahra
170
Assalamualaikum Zahra
171
Assalamualaikum Zahra
172
Assalamualaikum Zahra
173
Assalamualaikum Zahra
174
Assalamualaikum Zahra
175
Assalamualaikum Zahra
176
Assalamualaikum Zahra
177
Assalamualaikum Zahra
178
Assalamualaikum Zahra
179
Assalamualaikum Zahra
180
Assalamualaikum Zahra
181
Assalamualaikum Zahra
182
Assalamualaikum Zahra
183
Assalamualaikum Zahra
184
Assalamualaikum Zahra
185
Assalamualaikum Zahra
186
Assalamualaikum Zahra
187
Assalamualaikum Zahra
188
Assalamualaikum Zahra
189
Assalamualaikum Zahra
190
Assalamualaikum Zahra
191
Assalamualaikum Zahra
192
Assalamualaikum Zahra
193
Assalamualaikum Zahra
194
Assalamualaikum Zahra
195
Assalamualaikum Zahra
196
assalamualaikum Zahra
197
Assalamualaikum Zahra
198
Assalamualaikum Zahra
199
Hiatus,,
200
Assalamualaikum Zahra
201
Assalamualaikum Zahra
202
Assalamualaikum Zahra
203
Assalamualaikum Zahra
204
Assalamualaikum Zahra
205
Assalamualaikum Zahra
206
Assalamualaikum Zahra
207
Assalamualaikum Zahra
208
Assalamualaikum Zahra
209
Assalamualaikum Zahra
210
Assalamualaikum Zahra
211
Assalamualaikum Zahra
212
Assalamualaikum Zahra
213
Assalamualaikum Zahra
214
Assalamualaikum Zahra
215
Assalamualaikum Zahra
216
Assalamualaikum Zahra
217
Assalamualaikum Zahra
218
Assalamualaikum Zahra
219
Assalamualaikum Zahra
220
Assalamualaikum Zahra
221
Assalamualaikum Zahra
222
Assalamualaikum Zahra
223
Assalamualaikum Zahra
224
Assalamualaikum Zahra
225
Assalamualaikum Zahra
226
Assalamualaikum Zahra
227
Assalamualaikum Zahra
228
Assalamualaikum Zahra
229
Assalamualaikum Zahra
230
Assalamualaikum Zahra
231
Assalamualaikum Zahra
232
Assalamualaikum Zahra
233
Assalamualaikum Zahra
234
Assalamualaikum Zahra (Happy Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!