..._Assalamualaikum Zahra_ ...
..._Luka Dalam Luka_ ...
..."marah itu pilihan, mengapa kita harus memilih untuk marah jika kita bisa memilih untuk lebih bersabar, di luar sana, ada banyak hal yang bisa membuat kita lebih bahagia, dari pada harus tinggal dalam amarah dan membuat hati dan pikiran lelah dengan sendiri nya?" ...
..._Khaliza Sulistya Az Zahra_ ...
waktu terus berputar, hingga malam ini, kini keluarga Al Hanand, tengah berkumpul bersama di ruang keluarga setelah sebelum nya makan malam bersama, dengan keluarga lengkap tentu nya, karena kehadiran si bungsu, rupa nya membawa banyak keberuntungan dan kebahagiaan untuk keluarga ini
"kak, gimana kemah nya, lancar, apa kakak senang bisa berkumpul bersama dengan teman teman kakak?" tanya Ayah yang terduduk di seberang nya sambil melihat nya dengan tersenyum
"alhamdulillaah lancar Ayah, tapi,,," ucapan nya terpotong kala menyadari sesuatu
"tapi apa sayang?" tanya Bunda dengan tatapan penuh penasaran ke arah nya
"hhh, ternyata guru kakak prank kita, bilang nya ada tugas, padahal hanya piknik sekolah biasa, padahal kakak izin nya memang ada tugas karena guru kita bilang nya kayak gitu" jawab nya dengan menunduk membuat Ayah dan Bunda tersenyum
"hmmm, nggak masalah sayang, selama kakak senang di sana, canda dan tawa bersama dengan teman teman kakak, itu tidak menjadi masalah buat Ayah Bunda di rumah" jawab Ayah dengan tersenyum
"iya benar tuh kak, apa lagi yang penting sekarang kakak sudah kembali di rumah dengan keadaan sehat, Bunda ikut merasa senang sayang" tutur Bunda sambil tersenyum tipis
"Ayah sama Bunda nggak marah kakak ikut jadi sia sia kan?" tanya nya yang semakin merasa bersalah
"hmmm, nggak kak, lagi pula, nggak ada yang sia sia kakak ikut ke sana juga, kan kakak dapat buku kenangan, itu juga masa pendekatan kakak dengan teman kakak yang lain nya kan?" tanya Bunda yang memang di benar kan juga oleh nya
"hmmm, iya Bund, kakak senang, akhir nya kakak bisa merasa sedekat itu dengan teman teman kakak" jawab nya dengan tersenyum tipis
"syukur lah jika kakak begitu merasa senang, Bunda ikut senang sayang?" ucap Bunda
"sudah,, sekarang kalian istirahat lah terlebih dahulu, besok pasti menjalani aktivitas yang padat lagi?" ucap Ayah
"nggak Yah,, emmm, maksud nya, aku akan kumpul dulu sama kedua bidadari nya aku ini, kangen me-time lagi hehe, Ayah sama Bunda kalau mau istirahat saja duluan" jawab Arsen yang terdengar begitu bersemangat dan berhasil membuat Ayah dan Bunda menggeleng
"hhh, jagoan Ayah ini, nggak cukup apa sama waktu tadi siang sudah tidur berdua sama kakak kamu ini?" tanya Ayah
"hehe, nggak bakalan cukup Yah, tadi kan aku ajak kak Nisa nggak mau tidur siang kata nya, jadi sekarang kumpul lagi, biar sama sama" jawab Arsen dengan senyuman manis nya
"memang nya kedua bidadari kamu nya mau kamu ajak kumpul, kedua nya sudah pada menguap lho, ngantuk?" goda Ayah dengan tersenyum jahil
"nggak masalah, kedua nya sudah janji dan niat sama aku mau kumpul pokok nya, jadi nggak bisa di cancel, malam ini juga, titik" putus Arsen yang mendapat gelengan kepala dari semua yang mendengar
...°°° ...
di sini lah ke tiga nya berada, halaman belakang rumah dengan diri nya yang terduduk di tengah, antara Arsen di samping kiri nya, dan kak Nisa di samping kanan nya, ketiga nya memilih beralih ke halaman belakang rumah, setelah sebelum nya membereskan barang bawaan nya dari kemah
"kak, ini,, ada titipan?" ucap nya seraya menunjukkan dua paper bag pemberian dari Raffi
"pemberian,, dari siapa?" tanya kak Nisa dengan kening mengerut bingung
"dari kak Raffi, kata nya mau ke Kanada untuk melanjut kan pendidikan di sana, jadi kak Raffi titip ini buat kakak" jelas nya dengan rasa malas yang tertahan
"buat kakak aja,, dua dua nya,, kamu serius?" tanya kak Nisa seraya memperhatikan dua benda di hadapan nya
"buka aja dua dua nya sama kakak" ucap nya yang terkesan jengkel
"kak Raffi, waah, kakak di kasih bingkisan nih, apa isi nya ya, kok aku jadi auto penasaran, sambil nunggu lihat isi nya?" seru Arsen dengan mengusap kedua telapak tangan tak sabar
"cepetan dong kak, di buka hadiah nya, nggak baik sia sia kan sesuatu yang berharga, apa lagi di depan kita!!" seru Arsen lagi yang membuat nya merasa benar benar jengkel
"apaan si Sen, jangan ikut campur urusan kakak deh, kalau kamu mau ya ambil saja, kamu buka yang satu, buka lah, kakak nggak mau" jawab nya yang di tanggapi tatapan berbinar dari Arsen
"waah, kakak serius, ya sudah, biar aku yang buka" jawab Arsen yang mengambil alih barang di hadapan nya dan membuka nya
"huhuu, aku buka yah kak, bismillah,," ucap Arsen yang mengundang gelengan kepala tak heran dari kak Nisa dan putaran bola mata yang begitu malas dari nya
"ini apa isi nya kak, akh,, isi nya ada dua di dalam satu hadiah,, yang satu kotak musik bola salju,, dan yang satu lagi,, jam pasir freme,, tapi,,, ini ada secarik kertas tambahan lagi, apa isi nya?" ucap Arsen yang terpotong kala kak Nisa merebut kertas dari tangan Arsen sendiri
"ini surat lho Sen,," beri tahu kak Nisa dengan merseru, menjunjung tinggi secarik kertas yang ada di tangan nya, dan berhasil membuat nya membulat kan mata nya sempurna
"waah, benar kah, baca kak baca!!" seru Arsen dengan tak kalah semangat dari kak Nisa
"nggak kak, jangan,, jangan baca surat nya" ujar nya seraya berusaha mengambil surat yang masih terlipat rapi di dalam amplop putih tulang itu
"hhhhh,, iya iya,, surat nya nggak akan kakak baca, tapi ini, kakak terima ya hadiah nya?" jawab kak Nisa yang akhir nya mau mengalah, dan membuat nya lega
"akh, apaan,, kak Nisa nggak asyik akh,, orang aku mau dengar kok malah nggak di buka sih?" ujar Arsen seraya bersedekap dada
"dah lah Seen, nggak perlu berlebihan gitu, kakak kamu mungkin punya privasi nya sendiri, kita harus hargai itu" imbuh kak Nisa yang di turuti juga oleh Arsen
"hhhhh,, ya sudah lah" jawab Arsen yang merasa terpaksa harus mengalah kali ini
"waah, ini bagus banget Za, kerudung nya cocok nggak, di wajah kakak?" ujar kak Nisa kala sudah melihat terdapat kerudung di dalam hadiah nya
"cocok dong kak, kakak pakai apa saja cocok kok" jawab nya sambil tersenyum hangat
"kakak,, hehe,, aku,,," ucap Arsen seraya menaut kan kedua jari telunjuk nya
"hhhhh, apa, mau minta sesuatu, minta apa,, bilang aja, nggak usah basa basi" jawab nya yang merasa sudah mengerti dengan apa yang di ingin kan sang adik
"hehe, kakak tahu aja kalau aku lagi mau sesuatu,, kak, pasakin ramen dong, aku kangen ramen buatan kakak, biar aku bantu masakin gimana?" seru Arsen dengan semangat penuh
"hhh, ya udah, ayo, kakak mau juga nggak?" tanya nya seraya menoleh ke arah kak Nisa yang masih mencoba mengenakan kerudung
"mau lah kak, biar afdol semua nya kebagian, jadi tiga ya, aku buat kan minuman nya juga" jawab Arsen dengan semangat seraya menarik lembut tangan nya ke dalam dapur
melihat kelakuan adik bungsu, kini berhasil membuat kak Nisa lagi lagi tidak bisa berhenti menggeleng kan kepala nya tak heran, tingkah nya begitu kekanakan, mau heran, tapi itu Arsen, si dik bontot yang sekarang menjadi dewasa, namun dengan sikap kekanakan yang masih terlihat jelas
menyadari jika diri nya tak sedang di samping sang kakak, kini kak Nisa pun segera membuka amplop putih tulang itu, dan tak urung, pikiran itu fokus membaca isi surat tersebut, meski hanya dalam hati
teruntuk kamu,
Khaliza Sulistya Az Zahra
Assalamualaikum Khaliza,,
Apa kabar? Kakak harap, kesehatan selalu menyertai mu
Sudah sejak lama ya, Oktober tahun lalu kakak bertemu dengan kamu di kota istimewa, dengan orang yang istimewa juga
Iya, kamu Khaliza, masih ingat kah dengan pemuda yang mengungkap kan perasaan nya di bawah langit senja? Kalau pun tidak ingat, tidak masalah, tetapi, apapun perihal mu, kakak akan selalu mengingat nya
Dek Izza, boleh kah kakak memanggil mu seperti ini? Sudah sejak lama rasa nya ingin memanggil mu dengan nama itu, lucu dan istimewa saja, buat kakak
Dek Izza, jika kamu bertanya perihal ikrar mencintai mu waktu itu, maka jawaban nya adalah sama, bahwa apa yang kakak cerita kan ke kamu memang benar ada nya, bahwa perasaan selama 12 purnama itu nyata ada nya, dan hingga detik ini
Hari pertama kakak mengungkap kan perasaan kepada seorang perempuan nyata nya tidak berhasil, dia menolak dengan menegas kan bahwa cinta bukan lah prioritas nya kala itu, bukan waktu nya untuk saling berbagi di usia belasan tahun,
Rasa nya ada yang membelah dada, memaksa hati kakak untuk menyerah dengan cinta yang kakak simpan sejak pertama kali kita bertemu di depan mading sekolah, kamu, adalah satu satu nya perempuan yang berhasil menggetar kan hati dan membuat kakak selalu menundukkan pandangan ketika bertemu dengan mu
Tidak berani mata ini menatap manik kecoklatan yang meneduh kan itu, belum saat nya, masih ada setan yang bebas mempermain kan perasaan suci ini
Dek Izza, surat ini kakak tulis, tepat di hari perayaan Porseni, tahun lalu, saat kakak meraih juara turnamen basket, kamu tidak ingin mengucap kan? Hehe, maaf, kakak yang memang terlalu berharap, sedang kan kamu tidak, mungkin sama sekali tidak pernah untuk itu
Ada dua ucapan yang kakak tulis terkhusus untuk kamu, hai calon pelengkap iman, aamiin,,
Pertama, mohon maaf, karena sampai detik ini hati kakak masih menyimpan nama kamu, do'a kakak masih menyebut nama kamu, dan mimpi kakak masih mengharap kan kamu
Jangan marah ya Za, perasaan ini tidak pernah kakak rencana kan, tetapi yang harus kamu tahu, Allah sudah mengizin kan nya untuk hadir di antara kita, maaf bila ini membuat mu tak nyaman, semoga rasa yang kakak punya tidak salah tempat, dan kamu lah orang nya
Kedua kakak ucap kan terima kasih, setidak nya sampai waktu yang tidak bisa di tentu kan, perasaan yang kakak punya masih untuk kamu, dan kakak harap, selama nya pun akan terus begitu
Terima kasih, karena kamu tidak marah, terima kasih, karena sudah mengizin kan kakak untuk tetap menyimpan nya, meski kakak pun tidak tahu, kapan akan di izin kan bertemu dengan mu lagi, semoga ya, nanti waktu berbaik hati mempertemukan kita di saat saling siap satu sama lain
Kamu amin kan tidak?
Kakak selalu berharap, jika nanti nya akan ada sajadah yang tergelar di satu shaf di belakang kakak, mengaminkan lantunan Al Fatihah do'a kakak, dan mengucap assalamualaikum imam ku, pada kakak, maaf, jika ini sedikit berlebihan, karena kakak rasa, waktu selama empat puluh delapan bulan, sudah membuat rindu kakak benar benar memuncak
Sampai bertemu ya dek,
Tunggu kakak, dan persiapkan dirimu
Wassalamu'alaikum, sang penyejuk hati
^^^Tertanda ^^^
^^^Sang Surya yang kesepian ^^^
membaca isi surat meski hanya dalam diam, kini berhasil membuat kak Nisa tersentak kaget, dengan isi nya, bukan kenapa, pasal nya Raffi ini memang memiliki perasaan yang sungguh sungguh terhadap adik nya sendiri, namun,,, nyata nya,,, tidak bisa,,,
_**Assalamualaikum Zahra_
Ahad, 16 Juli 2023**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 234 Episodes
Comments