Dave segera sadar. Dia berkata
"Maaf Brown , kami mendengar suara di sini. Jadi kami mengira ada seseorang di sini."
Dia berhenti.
Brown berkata
"Maaf tuan , saya baru saja selesai memindahkan pakaian saya ke dalam koper ini. Saya berniat pindah ke kamar tamu di lantai dua. Saya akan menggunakan kamar tamu di ujung yang paling kecil. Saya harap tuan tidak keberatan. "
Mereka menganggukkan kepalanya.
Helen berkata
"Tentu saja."
Brown berkata
" Terima kasih dokter."
Dia keluar dari kamarnya membawa dua buah koper kecil nya menuju lantai dua.
Helen beranjak menuju tempat tidur Gladys Brown. Dia memandang wajah wanita malang itu.
Helen berkata
"Sayang saya tidak membawa perlengkapan saya ketika ke sini. Jika saya membawanya , kita akan tahu apa penyebab wanita ini meninggal. "
Kemudia dia berpaling kepada dua laki laki di belakangnya. Dia berkata
"Mari kita selesaikan pekerjaan kita."
Fraster membuka laci laci meja rias. Dia berkata
"Baru saja tadi kita melihatnya di kebun tapi tahu tahu dia sudah di atas sini. "
Dave berkata
"Saya rasa itulah sebabnya kita merasa suara tadi berasal dari luar ."
Fraster menghilang dalam kegelapan. Dave memgambil senter dan memgikutinya.
Lima menit kemudian mereka berdua kembali. Tubuh mereka kotor di penuhi debu dan sarang laba laba. Wajah mereka berubah suram. Tidak ada seorang pun di pulau ini kecuali mereka berdelapan.
Dave berkata dengan setengah berteriak
"Jadi kita sudah salah semua. Kita salah mengura hanya karena terjadi dua kematian di sini. "
Helen berkata
" Walaupun saya bukan dokter jiwa tapi saya juga paham bagaimana ciri ciri orang yang akan bunuh diri. Dan Castella tidak ada ciri ciri tersebut."
Dave berkata dengan suara parau
" Apakah ini hanya kebetulan ? "
Fraster mendengus tidak percaya
"Mana mungkin ada kebetulan seperti ini.,"
Kemudian mereka semua menjadi diam. Dan Fraster berkata
"Tentang wanita itu , nyonya Brown. Mungkin itu adalah suatu kebetulan. "
Dave berkata
"Kebetulan seperti apa yang anda maksud.?"
Fraster berkata
"Semalam bukankah dokter memberinya obat bius."
Helen terperangah. Dia berkata
"Obat bius ? "
"Tadi malam anda sendiri yang mengatakan bahwa anda memberi dia sesuatu."
"Itu adalah obat tidur."
"Obat apa itu?"
"Saya memberinya veronal. Obat tidur dalam dosis rendah. "
Fraster berkata sambil mengibaskan tangan nya
"Terus terang sajalah , anda memberikannya dalam dosis yang tinggi kan."
Helen berubah menjadi marah. Dia berkata
"Apa maksud anda?"
Fraster berkata
"Tidak mustahil jika anda salah memberikan dosis obat bukan."
Helen menghentakan kakinya dan berkata
"Saya tidak pernah melakukan hal itu. Ucapan anda sama sekali salah. Jangan jangan anda mengira saya dengan sengaja memberikanya obat dengan dosis tinggi. Begitu bukan ?"
Dave Hudson segera bergerak cepat . Dia menghentikan pertengkaran mereka.
"Tolong hentikan pertengkaran ini. Tidak ada gunanya kita saling menuduh. Tolong tetap berkepala dingin."
Tiba tiba Fraster berkata
"Saya hanya mengatakan kalau mungkin dokter bisa membuat suatu kesalahan. Itu mungkin terjadi."
Dr Greece menyunggingkan senyuman sinis nya pada Fraster.
Fraster melanjutkan lagi dengan nada sengaja
"Itu bukan kesalahan yang pertama kali anda buat bukan. Jika tuduhan yang kemarin itu benar."
Wajah Helen Greece berubah pucat. Sorot matanya penuh kemarahan pada Fraster. Dave Hudson menjadi marah dan berkata dengan cepat
"Mengapa anda juga ikut menuduh. Bukankah kita di atas perahu yang sama. Bagaimana dengan anda sendiri.?"
Fraster maju selangkah. Dengan nada geram dia berkata
"Itu bohong. Anda sendiri juga siapa sebenarnya anda."
Alis mata Dave terangkat.
"Tentang saya?"
"Ya saya ingin tahu kenapa anda membawa pistol ke tempat seperti ini."
Dave berkata
"Benar benar ingin tahu."
"Ya."
Dave berkata tanpa di duga
"Sebenarnya Fraster apakah kau tahu kalau kau itu bukan orang bodoh."
"Mungkin. Lalu bagaimana dengan pistolnya?"
Dave Hudson tersenyum
"Saya membawa nya hanya untuk berjaga jaga."
Fraster berkata dengan nada curiga
"Anda tidak menceritakannya tadi malam."
Dave Hudson menggelengkan kepalanya.
"Anda tidak ingin memberitahukan kepada kami."
Fraster terus mendesak.
"Ya ." Kata Dave.
"Ayolah katakan ."
Dave berkata dengan nada pelan.
"Saya memang sengaja membuat anda semua berpikir saya datang ke sini dengan cara yang sama seperti kalian. Itu tidak benar. Sebenarnya saya di datangi oleh seorang pria Cina bernama Wong. Dia memberikan saya uang yang banyak untuk mengawasi kalian semua."
"Lalu?"
Dave menjawab sambil menyeringai
"Itu saja."
Dr Greece berkata
"Tentunya dia memberitahu lebih dari itu pada anda."
"Oh tidak. Dia hanya mengatakan saya bisa memilih mengambil apa yang dia tawarkan atau meninggalkan nya. Karena sayasaya sedang membutuhkan uang dan jumlah yang di tawarkan juga cukup besar. Jadi saya mengambil pekerjaan ini."
Fraster memandangnya dengan tatapan yang tidak percaya. Dia berkata
"Mengapa anda tidak mengatakan nya semalam."
Dave Hudson mengangkat bahunya. Dia berkata
" Bagaimana saya bisa tahu jika kejadian tadi malam itu bukan kejadian yang saya perkirakan."
Dengan cerdik Dr Greece berkata
"Sekarang anda memiliki pendapat yang berbeda."
Wajah Dave berubah menjadi keras.
"Ya saya yakin bahwa saya juga berada di atas satu perahu yang sama dengan kalian. Uang itu hanyalah umpan agar saya setuju ke sini. Karena kita ada dalam perangkap. Saya akan bersumpah untuk itu."
Gong berbunyi menandakan waktu makan siang telah tiba.
Brown membuka pintu ruang makan. Ketika mereka bertiga turun. Dia berkata dengan suara rendah
"Saya harap makan siang ini cukup memuaskan anda semua. Ada ham dingin, sup jagung kalengan yang saya panaskan. Lalu roti dan daging sapi cincang kalengan. Ada keju dan biskuit serta buah buahan kering. "
Dave berkata
"Kelihatannya lebih dari cukup. Apa persedian makanan sudah habis ?"
"Tidak tuan. Makanan kaleng nya masih banyak. Ada bermacam macam. Di lemari dan gudang juga masih penuh."
Dave menganggukan kepalanya.
Brown berjalan mengikuti ketiga orang itu masuk ke dalam ruang makan.
Dr Greece segera mengambil tempat duduk. Victoria Barren datang dan memgambil tempat di sebelah Dr Greece. Sambil duduk dia berkata
"Cuaca kurang bagus. Angin berubah kencang."
Tuan Andy Hart muncul di ruang makan. Dia berkata
"Anda sibuk sekali pagi ini."
Rebbeca masuk ke ruang makan. Wajahnya pucat. Dia berkata
"Maaf apakah saya terlambat?"
Victoria Barren berkata
"Tenang saja. Kapten Morris juga masih belum datang."
Mereka duduk memgelilingi meja makan.
Brown bertanya
"Apakah anda mau mulai makan atau masih mau menunggu ?
Rebbeca berkata
"Kapten Morris sepertinya sedang duduk duduk di pantai. Saya rasa dia tidak mendengar bunyi gong."
Brown berkata dengan cepat.
"Saya akan ke sana. Akan saya katakan makan siang sudah siap."
"Biar aku saja. Kau di sini saja."
Dia keluar dari ruang makan. Dan menuju pantai.
Kelima orang yang berfa di ruang makan sulit untuk bercakap cakap. Di luar angin bertiup kencang.
Rebbeca menggigil dan berkata
"Seperti nya malam ini akan ada badai."
Brown bergegas mengumpulkan piring piring. Dia terhenti sejenak. Dia berkata dengan nada heran
"Ada yang berlari di luar."
Mereka semua bisa mendengarnya dengan jelas , suara orang berlari tergesa gesa di luar.
Pada saat itu pun mereka tahu telah terjadi sesuatu.
Tampa aba aba mereka berdiri bersama dan memandang pintu.
Helen Greece muncul dengan wajah pucat dan suara bergetar dia berkata
"Telah terjadi sesuatu pada Kapten Morris. Dia... "
"Meninggal " kata itu begitu saja keluar dari mulut Victoria Barren.
Helen menganggukkan kepala nya dan berkata
"Ya dia telah meninggal. "
Suasana menjadi sepi dan hening. Tidak seorang pun dari mereka yang berbicara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments