Mereka membiarkan hal itu. Apa lagi yang perlu di katakan ?
Dave dan Tuan Fraster mengangkat tubuh Ian ke dalam kamarnya. Mereka meletakkannya di atas ranjang dan menutupi dengan selimut.
Ketika mereka kembali ke bawah. Orang orang sudah menunggu mereka. Api di perapian di nyalakan. Walaupun malam ini tidak begitu dingin. Entah kenapa rasanya mereka semua merasa dingin.
Victoria Barrent berkata
" Malam sudah larut. Sebaiknya kita semua tidur."
Waktu sudah menunjukan pukul dua belas lewat sedikit. Usulnya di terima semua orang. Tapi mereka ragu ragu seolah olah takut berada sendiri di kamar.
Dave berkata
"Baiklah. Mari kita pergi tidur."
Brown berkata
" Saya akan pergi membereskan ruang makan dulu."
Dave mendengus dan berkata dengan tajam
"Besok pagi saja."
Dr Greece bertanya
"Apakah istri mu baik baik saja ? "
"Akan saya cek nona. "
Tidak lama kemudian dia kembali dan berkata
"Dia sedang tidur nyenyak ."
"Bagus" kata Dr Greece
"Saya akan membereskan ruang makan , dapur dan memgunci pintu dan jendela di rumah ini, kemudian pergi tidur."
Dia segera beranjak menuju ruang makan. Yang lain nya keluar dari ruang tamu dan naik ke lantai dua. Mereka saling mengucapkan selamat malam dan selamat tidur. Masuk ke dalam kamar masing masing dan mengunci pintu dari dalam.
Dalam kamarnya yang bercat biru muda dengan kertas dinding bergambar bunga matahari. Tuan Andy Hart melepaskan pakaian nya dan bersiap untuk pergi tidur.
Dia berpikir tentang kasus itu . Kasus Dayton.
Dia ingat dengan baik . Dayton pria yang berwajah biasa saja. Selalu menunjukan sikap baik di depan juri. Lawrence yang menuntut nya melakukan pembunuhan , menurutnya bersikap cerobah dalam membrtijan bukti bukti. Bahkan terlalu bersemangat dalam menunjukannya di sidang. Sebaliknya pembela Dayton. Bersikap serius dan hati hati dalam memaparkan bukti bukti yang ada. Semua jelas. Pembelaanya sangat baik. Dia mampu menangani klien nya dengan sangat baik sekali.
Pada sudang pemeriksaan Dayton bersikap biasa saja. Tidak terlalu berapi api dalam membuat penyataan. Nadanya terkesan dalam tapi cukup mampu membuat para juri terkesan .
Tuan Andy memutar arloji nya dan meletakan nya di meja tulis.
Dia ingat dengan sangat jelas bagaimana rasanya duduk di sana, memperhatikan , mencermati setiap kata kata. Mencatat semua bukti bukti yang memberatkan tertuduh.
Dia menikmati sensasi itu. Sangat menikmatinya. Dia bahkan merasa sangat puas telah memberikan keputusan bersalah kepada Dayton. Keputusanbya memang tepat. Tidak ada yang salah. Dia tersenyum sendiri dan kemudian mematikan lampu kamarnya.
Di lantai satu Brown sedang membereskan piring dan alat makan. Dia mengumam
"Aneh sekali. Kenapa sekarang tinggal sembilan boneka porcelain. Padahal aku yakin tadi ada sepuluh. "
Kapten Morris berjalan bolak balik di kamarnya. Dia sama sekali tidak bisa tidur.
Akhirnya dia duduk di sofa sambil berpikir tentang Edward Fuller dan istri nya Maggie. Hatinya selalu sakit jika mengingat perselingkuhan keduanya.
Awalnya dia mengenal Edward melalui teman nya. Ternyata mereka sangat cocok satu sama lain. Mereka berdua suka berburu dan menyukai senapan dan pistol. Lalu dia megenalkan Edward kepada istri nya Maggie.
Maggie yang cantik seperti bidadari. Lembut dan sangat halus. Ketika dia mengenalkan Edward kepada Maggie tidak pernah terlintas dalam benak nya bahwa mereka berdua akan mengkhianatinya.
Dari awal mereka berdua cocok satu sama lain. Menyukai musik, film dan opera. Dan Maggie senang menggoda Edward. Dan dia Morris pada awalnya berpikir itu sikap yang wajar.
Wajar! Bodoh sekali dia kalau berpikir itu adalah sikap yang wajar.
Dia bisa melihatnya sekarang. Betapa mereka berdua saling mencintai. Dia mulai curiga ketika melihat sinar mata Maggie menatap Edward dan bagaimana melemparkan senyuman kepada Maggie.
Dia meminta detektif pribadi untuk menginvestigasi kecurigaan nya. Dan ternyata benar detektif itu memberikan bukti bukti foto ketika mereka berdua jalan jalan. Bahkan bertemu di hotel.
Dia berusaha sangat berusaha mengendalikan emosi nya. Mencari cara untuk menghancurkan Edward. Lalu terlintas ide di kepalanya. Pada ulang tahun Maggie , dia akan mengadakan lomba berburu. Dia mengundang semua temannya termasuk Edward. Dia membuat senapan Edward tidak berfungsi dan meminjamkan senapan miliknya. Mereka berpencar masuk ke hutan lalu terjadilah kejadian naas itu. Edward menarik pelatuk dan meledak lah senapan itu.
Edward di nyatakan meninggal karena kecelakaan, akan tetapi dia merasa Maggie mencurigainya. Sejak saat itu Maggie berubah sikapnya menjadi dingin . Dan tiga tahun yang lalu dia meninggal karena sakit.
Setelah itu dia meninggalkan Inggris dan menetap sementara di Amerika. Dia baru kembali lagi ke negeri ini setahun yang lalu. Dia tinggal di desa dan para tetangga nya sangat baik kepadanya. Dia pergi berkuda dan memancing bersama para tetangganya.
Setelah itu dia mulai menghindari orang lain. Menghindari teman teman lama nya.
Dan semua itu telah lama terjadi. Baik Maggie maupun Edward sudah tiada. Hidupnya kembali sepi.
Tapi malam ini. Suara tadi membangkitkan kembali kenangannya. Siapa yang mengetahui hal itu.
Tentunya tidak ada seorang pun yang menganggap tuduhan itu masuk akal. Dia tersenyum , dia ingat tuduhan yang di lontarkan kepada gadis itu. Katanya gadis itu telah menenggelamkan seorang anak.
Kejadian yang aneh. Gila dan tidak masuk akal. Dia merasa mereka mungkin tidak akan pernah keluar dari pulau ini.
Tapi besok pagi semua akan berbeda. Besok pagi akan ada kapal dan mereka akan keluar dari pulau gila ini. Kembali ke daratan.kembali ke rumahnya. Kembali ke rutinitas lamanya.
Dia beranjak dari sofanya. Naik ke ranjang nya dan mematikan lampu kamarnya.
Rebbeca Cluster berbari g di atas tempat tidurnya. Lampu kamarnya masih menyala. Dia tidak ingin mematikan nya rasanya jika ruangan gelap maka bayangan itu akan datang kepadanya.
Dia berpikir tentang mantan kekasihnya Chris. Chris meninggalkan nya begitu saja setelah anak itu mati. Sorot matanya tampak dingin dan menyalahkan diri nya karena Cindy meninggal.
Dia lelah untuk berusaha berhenti memirkan kejadian itu.
Kolam persegi berisi air yang jernih. Kepala Cindy mengambang dengan baju renang berwarna navy. Rambut pirang keemasan yang bergerak sana sini di kolam seperti rumput laut.
Dia menghela napas. Dia ingat Cindy gadis yang cantik tapi sangat manja. Selalu merengek dan nenangis jika keinginan nya tidak di turuti.
"Saya ingin berenang ke sana nona Cluster. Bolehkan ? "
Dengan mata bulat hitam , memohon agar aku mengijinkannya berenang.
Dia mendongak melihat pada Chris. Tatapan matanya sendu. Kenapa dia menatap seperti itu?
Malam harinya setelah Cindy tidur
"Mari kita jalan jalan keluar Rebbeca. "
"Baiklah. "
Jalan jalan keluar di kota merupakan hal biasa. Mereka tertawa bersenda gurau saling bercerita. Tiba tiba Christ memeluknya.
"Aku mencintaimu Rebbeca. Kau tahu itu kan."
Ya dia tahu.
"Aku tidak bisa menikahimu. Kau tahu kan aku tidak memiliki uang. Seandainya saja Cindy tidak lahir. Aku mungkin sydah menjadi kaya raya sekarang. "
Seandainya anak itu tidak ada pasti sekarang Chris akan menjadi orang yang sangat kaya sekali. Dia pernah berkata bahwa dia kecewa.
"Tentu saja aku tidak terlalu berharap. Cindy adalah anak yang baik. Dia juga sangat menyayangi nya."
Dan dia memang sangat sayang kepada Cindy. Selalu di ajak bermain dan jalan jalan. Selalu membelikan permen dan es kris.
Tapi Cindy memang bukan anak yang sehat. Dari kecil dia memang bertubuh lemah.
Dan kemudian....
" Nona Cluster kenapa saya tidak boleh berenang ke kolam satunya lagi.?"
Rengekan yang di ulang ulang terus menerus dan sangat menjengkelkan.
"Disana kolam nya lebih dalam Cindy."
"Tetapi ..."
Rebbeca bangkit dari tempat tidurnya. Dia duduk di meja tulisnya.
Dia berpikir
"Kalau saja aku punya obat tidur."
" Kalau aku ingin bunuh diri. Aku akan minum obat tidur yang banyak"
Rebbeca tiba tiba teringat wajah kaku Ian Castella. Dia bergidik ngeri ketika dia melihat boneka porcelain yang di kamarnya. Boneka itu memakai syal ungu.
Dia berpikir
" Mungkin bunuh diri dengan cara gantu g diri juga tidak salah. "
Dia berpikir
"Kejadian tadi sangat mengerikan . Dia tidak yakin Ian Castella ingin mati. Karena dia cukup yakin. Kalau dia sendiri tidak ingin mati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments