Pulau Duyung

Pulau Duyung

Awal Mula

Di sudut gerbong kelas utama terlihat tuan Andy Hart yang telah mundur dari jabatan nya sebagai hakim. Mulut nya asyik menghisap cerutu bermutu tinggi dan matanya sibuk menelusuri seluruh halaman di koran politik News Times.

Dia meletakan koran yang tadi sedang sibuk di bacanya dan melihat keluar jendela gerbong. Kereta sedang melewati Riverside Hill sebuat perbukitan yang indah dengan bunga bunga dan gunung. Dia melirik jam tangan nya dan menghela napas masih tiga jam baru dia sampai di tujuan.

Dia mengingat ingat kembali semua cerita yang pernah dia baca atau dengar dari temen temen nya tentang Pulau Duyung. Menurut cerita yang di dengar nya pulau itu awal nya merupakan milik seorang jutawan Argentina , yang senang hidup menyendiri. Kemudian dia membangun vila yang mewah dan luas di pulau terpencil tersebut. Akan tetapi, istri dan anak jutawan tersebut tidak betah tinggal di tempat terpencil , jauh dari kota yang ramai. Akhirnya jutawan tersebut menjual pulau dan vila nya.

Beragam iklan dan kata kata bujukan di keluaran oleh para marketing agar ada yang mau membeli tempat tersebut. Lalu terdengar lah desas desus kalau tempat tersebut sudah di beli oleh Tuan Smith. Bahkan sampai ada yang bilang pulau tersebut di beli oleh angkatan udara sebagai tempat latihan militer mereka.

Jelas Pulau Duyung sudah menjadi berita terkenal. Bahkan ada yang mengatakan kalau keluarga bangsawan akan tinggal di sana.

Tuan Andy Hart mengeluarkan sebuah amplop dari kantong celana nya. Dia membuka amplop dan mengeluarkan lembaran kertas surat berwarna biru itu. Tulisan tangan nya sangat sulit untuk di baca , akan tetapi beberapa kata sangat jelas terbaca.

Andy , teman ku . Kuharap kau bisa datang menemuiku di Pulau Duyung. Tempat yang indah dan tenang. Aku yakin kau akan sangat menyukai untuk tinggal di sana. Dari teman tersayang mu Laurel Pine.

Tuan Andy Hart mengingat kapan kira kira terakhir kali nya dia berjumpa dengan teman nya itu. Seingat nya dia terakhir kali bertemu dengan Laurel pada saat mereka lulus dari universitas beberapa tahun lalu. Dia mendengar kabar kalau Laurel sudah menikah dengan seorang pilot dan tinggal di Italia. Mereka bahkan tidak pernah saling berkirim surat semenjak lulus. Tuan Andy merasa heran dari mana dia tahu alamat surat nya.

Dia ingat bagaimana rupa temen nya dahulu. Gadis cantik bermata biru berwajah pucat dengan rambut emas bergelombang di pundak bahu nya. Jemari nya selalu di gigit apabila sedang gugup. Tersenyum kecil jika di panggil dan akan diam saja sepanjang waktu jika sedang berkonsentrasi. Dia seorang yang riang dan senyum nya. Ya senyum nya sangat cantik sekali.

Tuan Andy kembali melihat pemandangan di jendela.

Di gerbong kelas satu ada kira kira tiga penumpang. Dua perempuan paruh baya dan seorang lelaki muda tampan. Rebecca Cluster sedang sibuk dengan pikiran nya sendiri. Jujur saja dia merasa sangat beruntung sekali ada seseorang yang memberikan nya pekerjaan. Sebab dia sedang kesulitan saat ini. Dia sangat membutuhkan uang.  Sebelumnya dia bekerja sebagai pengasuh anak. Akan tetapi upah yang di dapat tidak terlalu cukup untuk memenuhi kebutuhan nya. Lalu tiba tiba dia mendapatkan surat.

"Saya mendapatkan informasi dari agen setempat bahwa anda adalah sekertaris handal yang sudah berpengalaman. Saya ingin mengundang anda untuk interview kerja yang akan  di adakan di Pulau Duyung. Dan untuk masalah gaji saya bersedia memberikan gaji 4 kali lipat dari yang anda inginkan. Mohon untuk datang ke Pulau Duyung pada tanggal 10 Mei. Di dalam surat ini saya kirimkan tiket dan juga biaya yang di perlukan selama di perjalanan.

Hormat saya

Lilian Smith

Kelihatannya akhir akhir ini hanya ada berita tentang Pulau Duyung saja. Tapi Rebecca sudah terlalu lelah untuk berpikir lagi. Dan mengingat bagaimana dia bekerja sebagai pengasuh anak untuk keluarga kaya.

Dan kemudian dengan helaan napas yang berat seolah olah ada beban besar yang di tanggung nya dia berpikir jika dirinya sangat beruntung mendapatkan pekerjaan seperti ini. Setelah kasus mengerikan yang terjadi , dia sangat terguncang dan sangat tidak menyukai polisi.

Anak asuh nya di temukan mengambang di kolam renang di rumah nya. Dia berusaha menolong anak itu tapi sudah terlambat. Para polisi menanyai nya dan menyatakan itu kecelakaan. Nyonya rumah nya juga mempercayai nya. Hanya saja. Hanya dia yang tidak percaya . Dia .... Chris pemuda yang di cintai nya. Dia tidak tahu apakah Chris  mencintainya . Dia tidak yakin.

Tiba tiba kereta berubah menjadi dingin . Sedingin es di kutub utara. Rebecca menggigil kedinginan. Sebuah gambaran muncul di kepala nya . Kepala Cindy mengambang di kolam. Jeritan nya sendiri terdengar mengerikan. Dia melihat bagaimana dia berusaha berenang dan menarik tubuh anak asuh nya ke pinggir kolam. Memberikan pertolongan pertama. Tapi semua itu sia sia. Anak itu sudah meninggal. Wajah nya pucat biru. Entah sudah berapa lama dia tenggelam.

Dengan helaan napas yang berat Rebecca memikirkan tunangan nya. Harusnya sebentar lagi dia menikah tetapi Chris .... Semenjak Cindy meninggal Chris  hanya menatap nya dengan tatapan aneh. Dingin dan menggigil. Letih rasanya. Dia tidak ingin lagi mengingat Chris.

Rebecca membuka matanya di depan nya seorang lelaki jangķung dengan kulit terbakar matahari. Mata yang terlihat sangat sombong dan penuh dengan misteri. Lelaki itu tersenyum. Senyum nya seperti seringai serigala. Mengerikan . Dalam hati dia berpikir laki laki ini cukup menarik , tampan.

Matanya beralih ke dua wanita paruh baya. Wanita yang pertama memakai baju panjang lengan pendek berwarna hijau cerah. Dia membawa sekantong berisi benang wol. Dia sedang merajut sebuah topi kecil. Mungkin untuk cucunya Rebbeca  berpikir.

Wanita itu tersenyum padanya. Wanita itu berkata

"Apakah kau berpergian seorang diri ? "

Rebbeca  menjawab

"Ya benar."

" Oh kau akan kemana ? "

Rebbeca  menjawab cepat

"Pulau Duyung. "

Wanita tua itu terperangah. Dia sudah membaca di surat kabar tentang Pulau Duyung. Katanya para bangsawan akan tinggal  di sana. Dia bertanya lagi

"Kau kenal dengan orang orang yang tinggal di  sana ? "

Rebbeca  menjawab

"Tidak . Saya hanya pergi untuk interview  pekerjaan. "

"Oh apakah kau juru tulis ?"

"Tidak. Saya melamar sebagai  sekertaris. " Rebbeca  menjawab dengan suara pelan.

Karena teman sebangku wanita tua itu tampak tertidur.

Wanita tua itu hanya menganggukan kepalanya. Dia berkata

"Ini kenalkan nama nya Bertha. Tapi tampaknya dia sedang tidur nyenyak."

Rebbeca  tersenyum simpul. Memang benar wanita satu nya lagi memakai baju panjang hitam dan tampak nya sedang tertidur nyenyak.

Terpopuler

Comments

Tetik Saputri

Tetik Saputri

semangat kak

2023-06-27

1

Nikki Chen

Nikki Chen

makasih . di baca terus ya. makin menarik

2023-06-15

0

tintakering

tintakering

ceritanya menarik . ada apakah di pulau duyung. penuh misteri,😶

2023-06-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!