Kini pagi telah menyapa matahari begitu terang menyinari bumi. Kicauan burung saling bersahut sahutan dengan ayam, untuk membangunkan manusia yang masih tertidur. Namun tidak dengan ketiga orang ini
"Ibu! Apakah ibu sudah siap" tanya Ridho pada riana
" tentu saja Ibu Siap ayo!!"
" tapi, tunggu sebentar bu. ada baiknya ibu menggunakan pakaian yang tertutup, karena Takutnya nanti akan ada seseorang yang melihat ibu dan membawa Ibu Kembali ke tempat di mana Ibu disekap" Ucap ridho
" ah, Iya Kau benar!! Baiklah tunggu di sini Ibu akan segera kembali"
Riana pun kembali masuk dan dengan segera mengganti pakaiannya, ya pagi ini mereka akan menuju kota di mana Riana tinggal sebelumnya sebab itulah mereka akan berangkat pagi-pagi sekali agar nanti tiba di kota tidak terlalu kesiangan. dan kemarin juga Riana sempat membujuk ridho dan Kiki agar tinggal bersamanya di kota dan Riana akan menjamin kehidupannya, awalnya Mereka menolak Tapi dengan paksaan Riana akhirnya merekapun menuruti keinginan Riana.
" sudah ayo kita pergi sekarang, "
" ibu! Apa kau yakin ingin merawat kami di kota dan menyekolahkan kami. Apakah kami tidak merepotkanmu?" Tanya Ridho di sela Jalan mereka
" Tentu saja tidak, dan apa tadi katamu merepotkan? itu tidak sama sekali justru aku senang jika kalian ikut bersamaku Lagian aku juga belum tentu hidup sampai saat ini Jika bukan karena kalian yang menolongku"
Mereka saat ini tengah melewati semak belukar yang berada di hutan. ya gubuk yang dibuat oleh Kiki dan Ridho memang jauh masuk ke dalam hutan dan Karena itulah mengapa Lana mencari keberadaan Riana tidak ketemu
" Apakah ini masih jauh untuk mencapai ke jalan besar? "
" ya Ibu, karena di sini semaknya terlalu tinggi jadi kita cukup memakan waktu" jawab Ridho sambil terus menebas rerumputan yang mereka lewati
"Huftt! Baiklah aku akan bersabar agar aku bisa kembali. "
Seiring berjalannya waktu tak terasa kini mereka telah keluar dari hutan rimba tersebut. dan sudah mulai terlihat jalanan kota yang dilalui beberapa kendaraan. Ya bisa dibilang saat ini waktu masih menunjukkan pukul 05.30 menit sebab itu jalan tidak terlalu ramai dan dapat dihitung kendaraan yang berlalu Lalang
" akhirnya kita sampai juga" ucap Riana bahagia
" ya Bu sekarang kita harus ke mana? "
" Apakah kalian memiliki uang? "
Ridho dan Kiki menggeleng. "kami tidak memiliki uang Bu, Ibu kan tahu sendiri selama ini kami hanya tinggal di hutan dan kami tidak memerlukan uang untuk kebutuhan kami" Jawab ridho
" Ah iya Ibu sampai lupa! kalau begitu Kita terpaksa jalan kaki karena Ibu juga tidak memiliki uang apalagi ponsel,"
Mereka pun akhirnya berjalan kaki untuk menuju tempat di mana rumah keluarga Jhonson. Setelah beberapa kilo mereka berjalan Riana menyerah, ia sudah merasa tidak sanggup lagi dan akhirnya ia memilih untuk menaiki taksi.
Ia pun menyetop taksi kemudian menyuruh sang sopir untuk membawa mereka ke tujuan. Mereka membutuhkan waktu kurang lebih 45menit agar sampai dikediaman keluarga jhonson. Saat tiba dikediaman keluarga jhonson tiba tiba Riana dikejutkan oleh pemandangan yang ia lihat. Dimana saat ini ririn tengah bersenda gurau bersama willy sambil menjemur bulan dan bintang dibawah sinar matahari
"Ibu kenapa wanita yang ada disana mirip dengan ibu? " Tanya kiki
"Apakah itu ririn? Tapi bagaimana bisa bukan kah dia sudah meninggal? Lalu apa ini. Kenapa ia begitu akrab dengan mas willy? Apakah ini semua ada hubungannya dengan aku yang disekap waktu itu" Batin Riana
"Ibu! " Panggil kiki lagi saat tak mendapat jawaban dari Riana
"Ah iya. Kenapa? "
"Ibu gak papa? Kenapa ibu melamun"
"Ibu gak papa. Ibu Baik, pak tolong kejalan xx ya" Perintah Riana pada sang sopir
"Siap buk! "
Kiki dan ridho merasa heran. Bukakah mereka telah tiba dirumah milik suaminya lalu kenapa sekarang ia malah pergi.
"Kenapa kita harus pergi lagi bu? Bukankah tadi itu rumah suami ibu? " Ucap ridho
"Iya benar. Tapi seperti nya ini bukan yang tepat untuk ibu muncul dihadapan mereka. Ibu merasa ada yang tidak beres" Jawab Riana
Ridho dan kiki lebih memilih untuk diam. Karna mereka paham jika ibunya ingin bercerita makan ibunya langsung akan mengatakan nya. Jika tidak berarti itu adalah hal privasi sang ibu
Selama perjalanan Riana hanya diam dan terus memikirkan hal yang baru saja ia lihat beberapa menit lalu dan ia berusaha untuk menghubungkan semua kejadian yang ada.
"Bukan kah ririn sudah meninggal akibat kecelakaan waktu itu? Lalu kenapa ia hidup kembali dan apa tadi? Apa yang aku lihat itu nyata. Kenapa mas willy tidak mencari ku disaat aku hilang? Apa jangan jangan ririn menyamar dan mengaku jika ia adalah aku? Dan karena itulah mas willy tidak mencari ku sama sekali. Jika memang benar begitu maka aku akan mengikuti permainan mu, "batin Riana
"Kita akan kemana lagi bu? " Tanya kiki
"Kita akan pergi kerumah ibu saja. Nanti ibu akan ceritakan semuanya saat tiba disana
"Tunggu disini sebentar pak. Saya mau ambil uang dulu"
"Oh iya silahkan bu, "jawab sang supir tersebut
Riana, ridho dan kiki pun keluar dan masuk kerumah milik Riana.
" Loh non. Sendiri aja? " Tanya bik murni kaget dengan kedatangan nonanya ini
"Ya bik. Saya mau kekamar dulu, dan bibik tolong siapkan dua kamar untuk mereka" Ucap Riana menunjuk kiki dan juga ridho
Sang bibik hanya mengganguk saja. Kemudian membawa kiki dan juga ridho menuju kamar mereka agar mereka dengan segera beristirahat.
Sedangkan Riana ia saat ini tengah berada dikamarnya. Untuk mengambil beberapa lembar uang dan memberikan nya pada sang sopir. Setelah selesai Riana dengan segera mandi untuk membersihkan diri dan juga berganti pakaian. Saat ini pikirannya tengah penuh dengan rencana rencana agar bisa membongkar semua kebusukan sang adik, yaitu ririn.
Riana tak menyangka jika ririn akan berlaku seperti ini. Ia yakin ririn dengan sengaja berbuat seperti ini yaitu ia ingin merebut seluruh harta milik Riana. Karna Riana tau betul bahwa ririn adalah tipekal orang yang suka iri dan tidak pernah merasa puas dengan yang ia miliki.
Contohnya saja saat kedua orang tua mereka meninggal ririn tak trima jika harta warisannya jatuh ke tangan Riana. Padahal maikel sang ayah telah membagi rata pada kedua anaknya. Ririn yang tak trima pun marah dan akhirnya memilih pergi bersama suaminya, yaitu lana namun Riana dan kedua orang tuanya justru mendapatkan kabar bahwa mobil yang Dikendarai oleh ririn mengalami kecelakaan dan mengakibatkan korban meninggal ditempat. Dan kejadian tersebut membuat kedua orang tua Riana merasa kehilangan. Dan akhirnya mereka sering sakit sakitan hingga akhirnya mereka pun meninggal.
Namun lihatlah sekarang, Riana justru melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa ririn masih hidup. Bahkan tengah bercanda ria bersama suaminya.
"Dasar manusia licik, lihat saja aku akan membalas semua kebusukan mu. Untuk sekarang aku akan membiarkan kalian bersenang-senang sebelum nanti aku kembali. " Ucap Riana tertawa jahat
Seekor singa tidak akan menerkam mangsanya jika sang mangsa tidak memancing nya terlebih dahulu. Begitulah Riana saat ini. ia tidak akan memulai sebelum sesuatu tersebut dimulai terlebih dahulu.
****
"Ibu Baik baik aja? " Tanya kiki saat ini. Mereka tengah makan malam bersama dan kiki selalu memperhatikan Riana
"Iya, ibu Baik, " Jawabnya
"Tapi ibu seperti sedang tidak baik baik aja! "
"Ibu Baik baik. Kalian tenang lah tak perlu khawatir, sekarang ayo cepat habiskan makanan kalian!"
Kiki dan ridho pun memilih untuk diam, dan melanjutkan acara makan malam mereka. Tak ada yang bersuara hanya ada detingan sendok dan garpulah yang saling bersahutan.
"Ibu! jika ibu memiliki masalah. Ceritalah padi kami, kami akan menjadi pendengar yang baik untuk ibu, " Ucap ridho yang kini tengah duduk berkumpul diruang keluarga.
"Benar bu, kami siap mendengarkan" Sahut kiki
Pasalnya sedari awal mereka tiba dikota, Riana seperti tengah memikirkan sesuatu.
Riana terlihat menghembuskan nafas dengan kasar. Riana pun mulai menceritakan semuanya tanpa ia tutup tutupi sedikit pun. Ia juga menceritakan kejadian yang ia lihat siang tadi
"Keterlaluan sekali bu! Ini gak bisa dibiarin kita harus membalas semuanya" Ucap ridho.
"Benar bu. Ini udah keterlaluan! Kita akan membantu untuk membalaskan semuanya bu, " Sahut kiki
"Terima kasih! Kalian sudah mau menjadi pendengar yang baik untuk ibu, dan akan membantu ibu juga, "
"Ibu tak perlu berterima kasih. Semua ini, kami lakukan untuk ibu, "
"Benar. Kami tidak rela jika harus melihat orang yang kami sayangi merasa kesusahan. Jika saja tadi ibu tidak bercerita, ntah seperti apa kami ini. Kami akan merasa tidak berguna sama sekali,"
"Kalian emang benar-benar baik. Ibu bangga sama kalian, "
Riana merasa bersyukur, memiliki mereka. setidaknya masih ada orang yang ingin membantunya, dan selalu bersedia kapan pun itu.
"Sekarang, pergilah istirahat. Karna besok kalian mulai bersekolah. Ibu sudah menyiapkan, segala kebutuhan kalian, "
"Apa, kami harus bersekolah besok? Tapi.. Kenapa cepat sekali bu" Ucap kiki
"Harus. Jika kalian tidak bersekolah, lalu siapa nanti yang akan membantuku mengurus perusahaan"
"Ya udah, baiklah! Selamat malam ibu" Jawab kiki dan ridho kompak
"Selamat malam kembali, " Jawab Riana tersenyum
Flashback off!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments