" Hai devano " Sapa bulan ramah
" Hmm " Jawabnya singkat
Bulan yang merasa dicuekin pun memilih untuk diam. Dan fokus pada pelajaran yang tengah dijelaskan oleh guru didepan
Kriing.. Kriing.. Kriing
30 menit berlalu jam pelajaran pun selesai. Seluruh murid berbondong bondong keluar untuk ber istirahat. Ada yang menuju taman sekolah kantin lapangan dan juga perpus. Tapi ada juga yang hanya berdiam diri dikelas entah itu tidur atau membaca novel
" Lo gak keluar,? " Tanya devano dengan wajah datar nya
Bulan terkejut oleh suara datar nanti tegas milik devano.
" Gak. Aku gak pernah ke kantin " Jawab bulan
"Ikut gue, " Ajak devano
" Tapi! " Ucapan bulan terpotong oleh suara devano
" Gak ada tapi tapian, cepet" Ajak nya
Mereka pun menuju kantin bersama. Banyak diantara mereka yang berbisik bisik tentang bulan dan juga devano.
" Lo gak risih? " Tanya devano
" Apanya? " Jawab bulan tak paham
" Mereka semua pada bicarain lo" Ucap devano
" Oh itu. Iya aku tau, tapi aku gak ambil pusing, " Jawab bulan santai
" Udah biasa? " Tanya nya lagi
Bulan mengangguk sebagai tanda jawaban. Sepanjang koridor tak henti hentinya mereka terus membicarakan devano maupun bulan. Mereka semua tau bahwa devano adalah anak dari pemilik sekolah. Tapi mereka beranggapan jika devano hanya anak angkat..
" Mau kemana lo? " Ucap bintang mencegah bulan dan devano
" Mau kekantin. Kalian mau nitip? " Tanya bulan ramah pada bintang dan teman temannya
" Kebetulan, tolong beliin kita snack dong, yang banyak, " Ucap siska cs bintang
" Boleh. Uang nya? "Tanya bulan mengadahkan tangan
" Heh babu. Ya pake duit lo lah. Enak aja pake duit kita" Ucap bintang
" Tau nih " Ucap tirta
" Tapi kan, uang ku gak cukup kalo harus belanjain kalian semua" Ucap bulan
" Bukan urusan gue, kalo uang lo gak cukup pake aja uang si cupu satu ini" Ucap bintang memandang devano
" Kenapa harus gue? Kalian miskin? Sampe gak bisa beli sendiri. " Skak devano
" Lo! " Geram bintang
" Jangan mentang mentang lo itu anak dari pemilik sekolah ini. Trus lo bisa sesuka hati lo gitu" Ucap bintang lagi
" Tau. Paling juga anak angkat" Ucap tirta
Siska mengangguk membenarkan
Devano hanya menatap datar mereka semua tanpa minat,
"Udah udah, jangan ribut iya nanti aku aja yang beliin" Ucap bintang kemudian berlalu dari sana sambil menarik tangan devano
" Kok lo mau aja si disuruh suruh mereka, " Heran devano
" Gak papa, aku udah biasa lagian bintang itu adik aku kami kembar. Hanya saja aku memiliki berat badan yang berlebihan dan bikin bintang malu. Jadi disekolahan ini gak ada yang tau kalo dia adik ku" Jawab bulan panjang lebar
Devano hanya diam menyimak setiap ucapan bulan. Jika diperhatikan bulan memang cantik hanya saja semua itu tertutupi oleh kacamata dan juga berat badan nya
" Menarik" Batin devano memperhatikan bulan
" Kamu tunggu disini dulu ya. Aku mau anterin semua snack ini" Ucap bulan
" Gue ikut" Jawab devano
" Jangan,! Kalo kamu ikut ntar gak dapet bangku. Kamu gak liat kantin ini ramai" Ucap bulan memperhatikan sekitar nya
Devano pun melihat kesakitan memang kantin siang ini sangat lah lapar. Mungkin karna cuaca sedang hujan jadi banyak murid yang pada kelaparan
" Oke, " Jawab devano
Bulan pun akhirnya pergi menenteng tiga kantong plastik besar berisi makanan dan juga minuman. Tak lupa ia membelikan makanan dan minuman yang sehat untuk bintang.
" Ini jajanan nya, yang ini buat kalian berdua dan ini untuk bintang" Ucap bulan tersenyum
" Oke. Hus Hus sana" Usir bintang tanpa mengucapkan Terima kasih
Bulan sudah terbiasa dengan itu, jadi bulan tak mempermasalahkan nya. Ia pun pergi dengan masih mempertahankan senyumnya..
" Udah? " Tanya devano
Bulan mengangguk kemudian duduk depan devano.
" Lo gak makan? " Tanya nya
Bulan menggeleng " Aku gak laper " Ucapny tersenyum
Devano diam dan berpikir "apa jangan jangan uangnya habis" Batin nya
Devano pun pergi, dan tak lama ia kembali membawa satu mangkok bakso dan oren jus
"Kamu pesen lagi? Makan mu banyak juga ya" Ucap bulan tertawa kecil
"Sapa bilang buat gue" Ucap devano
"Lalu? Untuk siapa kan yang makan cuman kamu" Heran bulan
Devano pun menyodorkan mangkok bakso tersebut ke hadapan bulan.
" Makan " Ucap devano
" Haa? " Bingung bulan
" Makan atau buang" Ancam devano
Bulan pun akhirnya memakan makanan tersebut, " Kan sayang kalo dibuang mending buat aku. Mayan nahan ganjel sampe ntar malem"batin bulan
Devano yang melihat bulan makan dengan lahap pun ikut senang. Mereka pun makan dengan tenang, tak perduli dengan bisik bisikan para murid murid disekitar
*****
" Kamu pulang duluan aja." Ucap bulan saat jam sekolah telah usai
" Lo pulang naik apa? " Tanya devano
" Aku naik bus," Jawab bulan
" Pulang bareng gue" Ucap devano
" Eh gak usah" Tolak bulan
" Kenapa? Lo gak suka naik motor" Ucap devano menaikan sebelah alisnya
" Eh, anu bukan" Ucap bulan tertunduk
"Trus? " Tanya devano
" Huft.. Aku gak bisa naik motor, motor mu klx dan itu gak sesuai dengan badan aku yang gendut ini" Cicit bulan malu
Devano menepuk jidat nya "sorry bukan maksud gue gitu" Ucap nya
" Gak papa kok. Aku pulang naik bus aja bye" Ucap bulan tersenyum kemudian berjalan menuju halte
Devano menatap kepergian bulan yang semakin menjauhl
Devano merogoh saku celana nya dan mengeluarkan benda pipih milik nya. Dan mulai mencari nomor seseorang
" Halo, tolong bawakan satu mobil kesini" Ucap devano kemudian mematikan telpon secara sepihak
Tak lama kemudian mobil pun datang, dan dengan segera devano menaiki nya, sebelum itu ia sudah menyuruh orang tersebut agar membawa motor miliknya pulang
" Duh, kok gak ada bus si dari tadi. Kalo gini kan aku bisa telat kerja, mana Hari pertama lagi, " Resah bulan
Tintin..
Suara klakson mobil berhenti disebelah bulan. Dan memperlihatkan devano didalamnya
" Masuk, " Ucap devano
" Aku? " Tunjuk bulan pada dirinya sendiri
" Iya, cepet jam segini udah gk ada bus lagi" Ucapnya
Bulan terlihat berpikir sejenak. Jika ia menolak maka ia akan terlambat untuk bekerja
" Baiklah" Ucap bulan masuk kedalam mobil
" Udah, yuk jalan" Ajak bulan karna devano tak kunjung jalan.
" Lo pikir gue supir lo? Pake acara duduk di belakang " Ketus devano
" O-oh hehe maaf, "ucap bulan keluar dan berpindah ke depan
Mobil pun jalan dan hanya keheningan yang ada. Hingga beberapa saat devano pun berbicara
" Rumah lo dimana? " Tanyanya
" Aku gak pulang ke rumah. Kamu anterin aku ketempat kerja aja, alamatnya dijalan x" Ucap bulan
"Kerja? Beo devano
" Iyaa. Aku kerja. Dan ini hari pertama ku" Ucap bulan antusias
Devano yang melihat bulan se antusias itu ikut merasakan senang.
" Kok lo kerja? Lo miskin? Ah sorry maksud gue lo hidup susah" Tanya devano
" Gak kok. Cuma aku lagi belajar mandiri aja. Pergi dari rumah dan ngontrak di perumahan jalan xx " Ucap bulan
"Rajin, pemikiran dewasa, mandiri gue suka" Batin devano
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments