"Lo kerja disini? " Tanya devano saat sudah tiba di lokasi bulan kerja
"Iya. Ini hari pertama aku kerja disini, btw makasi ya udah nganterin aku " Jawab bulan tersenyum manis
Kemudian bulan turun dan mulai untuk bekerja
"Semoga kerjanya menyenangkan. " Gumam nya
Devano tersenyum melihat itu. Entah kenapa setiap melihat bulan tersenyum ada rasa tak biasa yang ia rasakan dalam hatinya. Jantungnya seolah berdebar setiap melihat senyum milik bulan..
"Halo, tolong kasih pekerjaan yang mudah untuk anak baru itu" Ucap devano
"Baik tuan muda! Tapi. Kenapa? " Ucap orang tersebut
"Lakukan saja apa yang perintahkan" Ucap devano lalu mematikan sambungannya secara sepihak.
"Huft, untung bos jika bukan udah gue bejek bejek lu. " Gerutu orang tersebut
"Permisi. Saya bulan. anak baru yang hari ini akan mulai bekerja" Ucap bulan ramah
Beberapa orang yang berada disana pun menoleh dan melirik bulan dari atas hingga bawah.
"Lo yang mau bekerja di sini? " Ucap daren manager yang tidak yakin anak sekolah lah yang ingin bekerja.
"Betul pak. Saya baru pulang sekolah, dan tidak sempat untuk berganti baju" Jawab bulan seolah paham apa yang manager pikirkan
("Apa ini yang barusan vano bilang? Apa dia pacarnya. Eh tapi masa selera nya yang begini? "Batin daren)
" Oh ya sudah, silahkan keruang ganti untuk mengganti pakaian mu. Tapi sebelum itu Retha. Tolong kamu temanii.
"Bulan"
"Ah iya. Tolong kamu temani bulan untuk ganti pakaian dan cari yang untuk nya. Apa kamu paham?
" Paham pak."
Kemudian Retha menuntun bulan menuju ruang ganti.
"Nah bulan, sepertinya ini pas untuk ukuran badan mu. "
" Baiklah. Aku akan menggantunya. "
Retha mengangguk dengan senyum ramah nya.
"Baiklah. Sekarang apa pekerjaan ku? " Tanya bulan
"Barusan pak daren bilang. Lo dilarang untuk kerja yang berat berat. Jadi untuk tugas lo. Lo hanya ditugaskan sebagai pengantar makanan dan bagian bersih bersih, jawab Retha
" Oh gitu, baiklah! Tapi kenapa aku dilarang ntuk melakukan pekerjaan yang berat? " Tanya bulan heran
Retha hanya menghedikkan bahu acuh, kemudian berlalu dari sana
Sedangkan bulan hanya menatap itu dengan pandangan datar.
"Hadeh ditanya malah diam aja. " Gumam bulan menepuk jidat nya
"Yasudah lah. Mending aku kerjakan aja, apa yang sudah menjadi tugas ku. Setidaknya aku harus bersyukur dengan semua ini"
"Bulan. Tolong kamu antarkan makanan ini ke ruang VVIP ya" Ucap koki tersebut
"Baik Pak, "
Bulan pun mengantarkan makanan tersebut ke lantai 2 saat hendak meletakan makanan. Ternyata bintang dan teman teman nya yang memesan makan tersebut
" Wah lihat Ini. Siapa yang mengantarkan pesanan kita" Ucap Siska
"Ternyata babu kita bekerja sebagai pelayan ya" Ejek tirta
" Miskin banget ya hidup lo"ucap bintang
Bulan hanya tersenyum menanggapi itu semua. Bagi bulan itu bukan lah masalah besar,
"Silahkan dinikmati" Ucap nya sambil tersenyum
Saat bulan hendak kembali tiba tiba kaki nya menendang sesuatu dan hampir terjatuh, untung saja devano datang tepat waktu dan segera menangkap bulan.
"Makasi pak, " Ucap bulan
Devano hanya diam tak membalas ucapan bulan. Matanya kini tertuju pada tiga manusia yang sedang melongo tersebut
"Jangan sesekali mencoba untuk membuat kekacauan direstoran saya" Tegas devano menyadarkan lamunan mereka
"Sssst tampan gak si" Bisik siska
"Iya, gilak udah tampan. Kaya raya lagi" Ucap tirta ikut berbisik
"Kenapa kamu membelanya tampan, " Ucap bintang menggoda
" Saya bukan membela! Tapi saya cuma gak mau lihat karyawan gue kenapa kenapa, ditambah lagi jika kekacauan terjadi direstoran milik saya "tegas Devano
Saat ini baik bulan maupun bintang dan CS belum menyadari bahwa yang mereka hadapi adalah devano si culun. Dikarenakan devano tidak berpakaian seperti saat disekolah.
" Ya ya ya. Baiklah kalo begitu. Dari pada kamu deket deket dengan perempuan gendut ini. Bagaimana jika kamu makan malam bersama kita" Ucap bintang
"Saya sibuk. " Ucap devano ketus dan berjalan meninggal kan mereka
"Bintang. Sebaiknya kamu jangan terlalu dekat dengan pria lain. Status mu sebentar lagi akan bertunangan" Ucap bulan
"Peduli apa lo? Emang lo siapa gue? " Ketus bintang tak suka dinasehati
"Aku cuma mengingat kamu. Sebelum kamu menyesal bintang" Ucap bulan
"Alah, udah sono lu pergi. Bikin gak selera makan aja" Usir bintang
Bulan menghembuskan nafas lelah dan pergi sana
"Kok dia kaya ngatur lo si" Ucar tirta
"Iya bener, kok dia kaya yang paling tau semua tentang lo" Ucap siska
" Ah i-itu hm gak tau. Udah lah mending kita makan" Kilahnya
"Makasih pak. Tadi udah bantuin saya. "
"Hmm." Balas devano singkat
" Ya tuhaan, untung dia bos kalo bukan mungkin udah tak unyel unyel tu"
Saat ini jam sudah menunjukan pukul 10 malam, dimana semua para karyawan maupun karyawati, bergegas untuk pulang.
"Bulan, lo pulang naik apa? " Tanya terhadap
"Oh, aku pulang jalan kaki aja. Lagian jam segini gak ada kendaraan umum lagi kan, "
"Iya sih. Tapi sorry ya gue gak bisa anterin lo. Soalnya kan gue pake sepeda, dan itupun gue juga dijemput. "
"Udah gak papa. Santai aja kali, "
" Yaudah, kalo gitu aku duluan ya bye, sampai ketemu besok, "
Bulan mengangguk tak lupa dengan senyumnya yang tak pernah luntur. Saat asik berjalan seorang diri tiba tiba saja bulan dibuat terkejut oleh suara klakson mobil seseorang.
Tin.. Tin..
Kaca mobil pun terbuka, ternyata orang tersebut adalah devano.
"Lo devano? Kamu ngapain malam malam gini keluar? "
"Tadi mampir dulu ke minimarket, udah pulang? " Jawab devano berbohong
"Oh iya udah, "
"Jalan kaki? "
Bulan mengangguk dengan wajah polosnya. (Sudah tau jalan kaki pake acara nanya. Kalo author yang berada posisi bulan udah author omelin tuh si devano nya hihi)
" Ayo masuk. Biar gue anterin"
"Gak perlu, aku bisa jalan kaki kok"
"Udah naik. Gak ada bantahan"
Bulan pun hanya pasrah, kemudian masuk kemobil.
"Maaf ya kali ini aku ngerepotin lagi,"
"Santai.tadi juga gak sengaja lewat sini" Ucap devano berbohong
Sepanjang perjalanan hening. Baik Devano ataupun bulan sama sekali tidak mengeluarkan suara mereka. Sampai 20mebit kemudian mobil devano sudah memasuki kontrakan milik bulan
" Loh? Kok kamu tau alamat rumah ku? Kan aku belum kasih tau? "
Devano diam sejenak seraya berpikir, " Oh itu feeling aja si, eh udah lah. Mending masuk trus istirahat besok berangkat guejemput lagi"
" Eh jangan. Aku bisa sendiri kok"
"Udah gak papa.. Ini ambil tadi gue belinya kelebihan" Ucap Devano menyodorkan makanan
" Makasi ya" Jawab bulan tersenyum manis.
"Sama sama, yaudah kalo gitu bye gue balik dulu, "
"Iya bye bye"
Bulan pun melihat mobil devano yang semakin menjauh dari pandangannya, kemudian melirik kantong plastik yang berisi makanan.
"Lumayan bisa nahan laper sampe besok"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments