chapter 7

"Lo kok baik banget? " Ucap devano

"Gak papa.. Kesian mereka semua belum pada makan, " Jawab bulan

"Tapi kan, gue beliin itu buat lo? " Ucap devano

"Jadi kamu gak ikhlas beliin nya, "Jawab bulan

"Ya.. Ya ikhlas tapi kan, " Kalimat devano terputus oleh bulan

"Kalo ikhlas jangan diungkit lagi? Toh beliinnya buat aku kan. Jadi itu semua hak aku dong mau kasih atau gak, lagian sebanyak itu aku juga gak bakalan habis. Berbagi rezeki untuk orang yang lebih membutuhkan itu bukan lah hal buruk, " Ucap bulan panjang lebar

Devano mengangguk paham. "Gue suka sifat lo, selain baik lo juga rendah hati" Batin devano

"Kamu, ngapain senyum senyum. Kesambet ya" Ucap bulan heran

"Sembarangan. Udah yuk balik, lo kan mau kerja kalo lo terlambat gue bakal potong gajih lo" Canda devano

"Eh eh jangan dong. Yaudah makanya buruan biar aku gak telat" Ucap bulan menganggap serius

Devano hanya geleng geleng melihat raut wajah bulan yang panik

*****

" Lan,  tolong bersihin meja depan dong. Gue mau nyuci piring udah numpuk banget ini, " Ucap retha

"Oh Oke. "

"Thanks ya, " Ucap retha kemudian pergi

Bulan hanya mengangguk sebagai jawaban. Setelah selesai dengan pekerjaan nya. Bulan pun membersihkan meja yang dimaksud oleh retha tadi. Namun siapa sangka ia malah bertemu dengan keluarga nya dan juga keluarga Erwin calon tunangan bintang.

"Loh mama papa. Kalian disini" Ucap bulan bahagia ketika melihat orang tuanya

"Sayang, kamu ngapain disini? " Tanya willy

"Oh ini pah. Bulan kerja Part time, biar kalo pulang sekolah bulan ada kegiatan" Jawabnya

"Kerja? Uang yang papa kasih habis? Kenapa sampai kamu kerja. Dan kenapa kamu berpenampilan sebagai pelayan disini" Tanya willy memperhatikan penampilan putrinya tersebut

"Uang yang papa kasih cukup kok. Dan masih ada juga sisanya" Ucap bulan berbohong

"Trus kena.. " Ucapan willy terhenti saat seseorang berdeham

"Ekhem.. Udahlah pah biarin aja kalo dia memang ingin bekerja, itung itung mengurangi beban kan" Ucap riana

"Pah, gak enak tau diliatin orang. Lebih baik kita duduk dan segera pesan. Agar pembahasan tentang pertunangan ini juga selesai" Ucap bintang

Willy hanya bisa diam dan menurut. Setelah mereka semua memesan dan mulai untuk makan tiba tiba terdengar suara ricuh dari arah luar

"Hey. Biarkan gue masuk" Ucap seorang wanita

"Maaf nona. Anda dilarang masuk dan membuat keributan disini" Ucap penjaga

"Keributan? Gue gak bakal bikin ribut, kalo lo biarin gue masuk" Ucap nya lagi

"Ada apa ini? Kenapa ribut ribu" Tanya wahyu

"Ntah lah pah. Kalian semua tunggu disini biar aku yang mengeceknya" Jawab Erwin

"Bisa minggir gak si lo, " Ucap wanita tersebut

"Ada apa Ini, kenapa ribut ribut" Tanya Erwin

"Ini pak. Perempuan ini dari tadi kekeuh memaksa ingin masuk" Jawab penjaga

"Loh, Siska kamu ngapain disini" Tanya Erwin

"Masih nanya? Gini ya kelakuan kamu di belakang aku. Diam diam ternyata kamu malah selingkuh dengan sahabat aku sendiri" Ucap Siska marah

"Suuut jangan keras keras, aku bisa jelasin ini semua" Ucap Erwin

"Apa lagi yang mau kamu jelasin ha. Tega ya kamu" Ucap Siska

Erwin pun kemudian menarik lengan Siska dan membawa nua agar sedikit menjauh. " Apaansi tarik tarik. Lepasin gak"

"Aku bisa jelasin. Jadi gini, aku dengan bintang itu dijodohin papa. Karna perusahaan papa itu lagi diambang kebangkrutan, tujuan papa buat jodohin aku dengan bintang itu ya karna, mau ngambil hartanya. Setelah mereka jatuh miskin aku bakal tinggalin bintang. Kamu mau kalo aku jatuh miskin? Trus gak bisa beliin barang barang mewah lagi" Ucap Erwin panjang lebar

Siska melotot mendengar penjelasan dari Erwin dan dengan cepat ia menggeleng, " Gak mau. Tapi kamu janji ya kalo bintang udah jatuh miskin kamu bakal akhirin semuanya, "yakali gue punya pacar miskin. Gak deh gak sudi, seenggaknya Erwin adalah ATM berjalan gue, walaupun bintang yang jadi sasaran nya" Batin Siska tertawa jahat

"Iya aku janji. Aku itu cuma cinta dan sayang sama kamu aja. Gak ada orang lain selain kamu" Ucap Erwin

Siska tersenyum senang mendengar itu. Ya Siska adalah sahabat bintang selama ini. Ia juga sebenarnya berteman dengan bintang hanya karna bintang anak orang kaya, dan bisa membantu menaikan ekonomi nya.  Siska adalah anak orang sederhana, yang ibu dan ayahnya hanya seorang pedagang sayur dipasar. Dengan kecerdasan otaknya lah yang membuat Siska mendapatkan beasiswa.

Semenjak ia mengenal bintang, disitu lah sifat ingin memanfaatkan nya muncul. Dan mengaku dengan semua orang bahwa ia adalah anak orang kaya

Tanpa mereka sadari. Pembicaraan mereka telah didengar dan direkam oleh seseorang "manusia picik" Ucapnya kemudian berlalu dari sana dengan senyum tipis yang menghiasi wajahnya

"Yaudah kalo gitu. Aku masuk dulu kamu pulang ya" Ucap Erwin mencium punggung tangan Siska

"Oke. Bye honey" Jawabnya kemudian berlalu

Erwin sendiri sudah menghela nafas lelah" Huft, dasar wanita bodoh. Siska... Siska... Jika perusahaan milik keluarga ku kembali makan kau tak lebih kuanggap dari sampah, " Ucapnya

Erwin mendekati Siska hanya lah sebagai pemuas nafsu nya semata. Bukan untuk dinikahi dibandingkan Siska bintang jauh lebih cantik, akan tetapi bagi Erwin kecantikan tidaklah berguna jika tidak memiliki harta yang berlimpah

"Kenapa lama sekali sayang? " Ucap livina

"Bukan apa apa mah. Tadi hanya pengemis yang meminta sumbangan" Jawabnya

"Oh begitu. Yasudah mari kita lanjutkan acara makan malam ini " Ucap willy

Mereka semua pun makan dengan tenang dan khidmat hanya terdengar dentingan sendok dan garpu yang saling bersahutan

*****

"Lan, kok lo dari tadi melamun si? " Tanya retha

"Ah gak kok. Kata siapa melamun, perasaan kamu aja itu" Jawab bulan cengengesan

"Lo gak bisa ngelak. Walaupun lo baru dia hari disini tapi gue paham gimana sifat lo. "Terang retha

" Huft. Sebenarnya, aku rindu keluarga ku. Aku ingin gabung dan bercerita banyak hal ke mereka. " Ucap bulan menghembuskan nafas dengan kasar

Retha terlihat celingak celinguk, memperhatikan para tamu yang datang. Dan hanya di meja nomor 6 lah tamu yang terlihat seperti keluarga. Sedangkan yang lain hanya pasangan seperti orang berpacaran ataupun kumpulan anak muda lain nya

"Keluarga? Maksud lo, meja nomor 6 sana adalah keluarga lo? " Tanya retha

Bulan hanya mengangguk membenarkan. Retha nampak Membelalakan matanya lebar lebar, " Astaga, jadi lo anak dari keluarga jhonson. Orang terkaya nomor 2 setelah keluarga Harchi. "

Sekali lagi bulan mengangguk membenarkan ucapan retha " Trus kenapa lo bisa ada disini? Kerja, jadi pelayan, ngontrak rumah? "Tanya retha bingung

" Cerita nya panjang tha, gue belum siap untuk ceritainn semuanya. " Jawab bulan sendu

"Kenapa? Oh gue tau sekarang. Lo anak angkat kan makanya lo seperti sekarang" Taya retha

"Hus sembarangan, aku itu bukan anak angkat. Tapi aku beneran anak kandung dari keluarga jhonson, ada satu hal yang membuat ku jadi gini" Ucap bulan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!