chapter 16

Saat ini dokter maupun suster tengah berusaha menyelamatkan tiga nyawa sekaligus.  Dimana kondisi pasien tidak memungkinkan untuk melahirkan normal. Butuh waktu yang panjang, akhirnya terdengar suara tangisan bayi

"Oeek! Oeaak! "

Willy dan yang lainnya pun mengucapkan syukur. Saat mendengar suara tangisan bayi.

"Selamat boy, " Ucap ali papa willy ikut bahagia, cucu yang mereka nantikan telah lahir

"Makasi pah, " Jawab willy memeluk papa dan juga mamanya. Tangis haru bercampur bahagia memenuhi rumah sakit

Ceklek

Pintu terbuka memperlihatkan dokter dengan wajah yang sulit untuk diartikan. Mendengar pintu terbuka willy pun mengurai pelukan nya

"Bagaimana keadaan istri saya dok! " Tanya willy

"Ada dua kabar, yang ingin saya sampai! Kabar baiknya adalah putri bapak selamat, dan kabar buruknya adalah! " Dokter terlihat sengaja menggantung ucapan nya. Ia merasa tidak sanggup untuk menjelaskan nya

"Apa dok?, kabar buruknya apa! Istri saya baik baik ajakan dokter! Jawab dok jangan diam saja" Teriak willy

"Maaf Pak. Istri bapak mengalami koma, akibat pendarahan hebat yang beliau dapatkan. Untuk berapa lama nya, kita tidak tau pasti kapan beliau akan sadar, " Jawab dokter tersebut

Deg!

Nafas willy tercekat. Dunia nya seakan berhenti berputar istri tercinta nya mengalami koma yang entah kapan akan sadar

"Dokter bercanda kan, " Ucap willy bertanya kembali ia takut jika ia salah mendengar

"Kami sudah berusaha semampu kami pak, pasien dan bayi akan kami pindah kan keruangan lain. Kalo begitu saya undur diri" Pamit dokter tersebut

Dokter pun berlalu dari sana. Tak lama suster pun keluar dengan membawa kedua bayi untuk segera dipindahkan. Willy yang melihat itu tak bisa berbuat apa apa, ia merasa apakah ia mampu membesarkan kedua hatinya sendiri tanpa seorang istri.

"Mah. Riana mah" Ucap willy terduduk lemas dilantai

"Tenang nak. Doakan saja agar istrimu kembali sadar" Ucap dewi

"Kita semua ada bersama mu nak. Tenang lah papa yakin riana akan segera sadar" Ucap ali

Willy pun menangis sejadi jadinya. Tanpa mereka sadari . Kedua pasang mata memperhatikan mereka dengan senyuman smirk. "Mas, ini saatnya" Ucap orang tersebut

"Kamu benar. Dengan keadaan nya yang tidak sadarkan diri, akan mempermudah segala rencana kita" Jawab nya

Mereka adalah Ririn dan juga lana. Dengan keadaan yang seperti ini mereka akan dengan mudah merencanakan niat jahatnya

****

"Sayang! Terimakasih sudah melahirkan buah hati kita, mereka begitu cantik. Sama seperti mu. Lihat lah wajahnya semua mereka ambil darimu! Sedangkan mata dan juga hidung sama seperti ku. Lihat lah sayang! Mereka begitu lucu. " Ucap willy pada riana

Satu minggu sudah riana terbaring lemah. Setiap hari willy selalu datang menghampiri. Selalu mengajak riana berbicara walaupun tidak ada respon dari riana, tapi willy yakin jika riana mendengar suara willy. Semua itu dapat dilihat setiap willy mengajak riana berbicara! Riana selalu meneteskan air mata,

"Nak. Makan dulu, mama udah masakin makanan kesukaan mu" Ucap dewi

"Aku tidak lapar mah" Jawab willy tanpa menoleh kearah sang mama

Sang mama hanya bisa menghela nafas lelah. Akhir akhir ini makan willy tidak begitu teratur. Tubuhnya semakin hari semakin kurus.

"Makan lah sedikit nak. Jika nanti istri mu bangun dan melihat tubuhmu yang kurus begini, maka istrimu akan merasa sedih" Ucap dewi

"Tapi aku benar tidak lapar ma" Ucap willy

"Willy." Tegur sang papa. Ia tau willy saat ini memang tidak berselera makan. Akan tetapi ia juga perlu menjaga daya tahan tubuh nya agar bisa merawat sang istri dan juga anaknya

"Jika kau tidak makan. Lalu siapa yang akan merawat anak mu nanti? Siapa yang akan menjaga istrimu juga?Apa yang kau harapkan dari kami! Kami sudah tua jadi tidak bisa menggantikan posisi mu nak" Ucap ali

Willy terdiam. Benar apa yang dikatakan oleh sang papa jika ia sakit siapa yang akan merawat anak dan istri nya

"Baik lah. Aku akan makan" Ucap willy

Dewi pun dengan segera memberikan kotak bekal yang telah ia siapkan, willy menerima nya dan mulai memakan nya walaupun ia tidak memiliki selera makan namun ia tetap memaksakan dirinya agar makan.

Waktu berlalu begitu cepat. Ali dan juga dewi sudah pulang sejak tadi, kini tinggalah willy seorang diri! Saat ia ingin tertidur tiba tiba anaknya menangis dan hal tersebut membuat willy harus berpindah kamar ke yang lain. Guna menenangkan anak nya

Willy yang tengah sibuk mengurus anaknya yang menangis Ririn dan lana justru memanfaatkan keadaan untuk menyelinap masuk ke kamar riana.

"Buruan mas, sebelum ada yang melihat kita" Ucap Ririn

"Ya ya baiklah. " Jawab lana kemudian mereka pun mengendap endap masuk dan menghindari CCTV agar tak ketahuan. Ririn pun dengan segera mengganti pakaian nya dengan pakaian yang serupa oleh riana. Setelah selesai kini giliran lana lah yang membawa riana keluar dari kamar tersebut dan dengan segera membawanya menuju mobil. Keadaan rumah sakit saat ini begitu sepi dikarenakan hari yang sudah begitu larut. Ditambah dengan cuaca yang sedikit gerimis. Membuat siapa saja akan merasa malas keluar dan lebih memilih untuk berdiam diri dikamar.

"Nyusahin banget si ni orang" Ucap lana menggendong riana, saat sudah tiba disebuah rumah kosong. Yang terletak jauh dari perkotaan

Lana pun meletakkan riana diatas kasur dengan posisi kaki dan tangan yang terikat. Agar jika nanti riana sadar ia tak bisa melarikan diri. Setelah dirasa pekerjaan nya selesai lana pun pergi dari sana

Sementara Ririn saat ini tengah menjalankan peran nya sebagai riana. Ia berpura-pura tidur akan jika willy kembali tak curiga.

Ceklek

"Cepat lah sadar sayang. Anak-anak membutuhkan kamu" Ucap willy menatap sendu sang istri

"Jika bukan karna harta. Mana sudi aku harus mengurus kedua anak mu itu" Batin ririn kemudian ia lebih memilih untuk tidur agar besok ia bisa berpura pura seakan ia adalah riana asli

****

Pagi ini cuaca masih mendung. Seolah paham dengan keadaan willy yang begitu terpuruk oleh keadaan. Dimana istri yang begitu ia cintai tak kunjung membuka matanya.

Willy sendiri sudah bangun sedari tadi. Ia memutuskan untuk membersihkan diri setelah ia baru akan melihat keadaan anaknya

Willy yang baru selesai mandi pun dikejutkan oleh pemandangan yang akhir akhir ini tak pernah ia lihat lagi. Dimana ia bisa melihat senyum diwajah sang istri

"Sayang! Kamu sudah sadar? Ini benaran" Ucap willy mengusap kedua matanya guna memastikan bahwa yang ia lihat adalah nyata

"Iya mas" Jawab ririn berpura-pura lemas

"Mas senang akhirnya kamu sadar juga. Tunggu disini mas akan panggil kan dokter" Ucap willy sedangkan Ririn hanya mengangguk saja

Willy pun dengan segera berlari keluar dan memanggil dokter untuk memeriksa keadaan istrinya.

"Bagaimana dok. Apakah istri saya baik baik saja" Ucap willy

Sang dokter pun mengangguk " Luar biasa! Ini sungguh keajaiban yang sangat lah langka, nyonya riana bisa dikatakan sudah sangat sembuh pak. " Ucap dokter tersebut

Willy pun merasa senang sekali. Dan terus menerus mengucapkan syukur atas kesembuhan sang istri,

"Baik dok Terima kasih, " Ucap willy

Sang dokter mengangguk kemudian pamit undur diri

"Alhamdulillah kamu sudah sadar nak, " Ucap dewi yang baru saja tiba. Dirinya dan sang suami baru saja mendapatkan telpon dari willy dan memberi taukan bahwa riana telah sadar dari komanya.

"Iya mah, " Jawab Ririn seadanya

"Syukur lah, kami senang mendengarnya. Bagaimana keadaan mu sekarang" Tanya dewi

"Sudah lebih baik kok mah. Mama apa kabar, " Ucap Ririn basa basi

"Mama dan papa baik baik saja" Ucap dewi tersenyum lembut

"Sayang! Apa kau ingin melihat anak mu" Ucap willy

"Boleh mas. Aku ingin juga ingin melihat mereka" Ucap Ririn

"Baiklah tunggu disini" Jawab willy kemudian ia pun keluar

"Nak ini dimakan dulu. Tadi papa dan mama singgah buat beliin kamu ini" Ucap ali memberikan sepotong apel. Karna yang mereka tau riana suka sekali dengan buah apel

Ririn bingung harus bereaksi apa. Walaupun Ririn dan riana kembar tapi kalo soal buah buahan mereka memiliki selera yang berbeda. Dimana Riana suka dengan buah apel sedangkan Ririn lebih suka buah pir.

"Tapi ma. Aku gak suka buah apel" Ucap Ririn

Ali dan dewi saling pandang. Sejak kapan riana tidak suka dengan buah apel? Setau mereka riana suka sekali dengan buah apel. Bahkan jika ia diberikan buah apel riana pasti akan melupakan segalanya dan lebih fokus dengan buah yang ia suka.

"Bukannya kamu suka buah apel sayang? Apa kamu lupa dulu kamu sering sembunyi sembunyi untuk memakan buah apel ini. Kamu begitu karna kamu takut jika aku marah, karna kamu selalu makan buah apel dari pada nasi, " Ucap willy yang baru saja tiba bersama seorang suster

Ririn bingung harus menjawab apa. Ia tak tau bagaimana kelakuan riana jika di hadapan dengan buah apel

"Sudahlah nak. Mungkin riana memang tidak memiliki selera makan buah ini" Ucap dewi

"Yang dibilang sama mama, benar mas! Mungkin karna aku baru sadar jadi aku tidak berselera" Kilah Ririn

Willy hanya mengangguk saja tanpa merasa curiga sedikitpun " Ya sudah kalo gitu. " Ucap willy

Ririn menghembuskan nafas lega "huftt! Hampir aja ketauan" Batin nya

"Siniin mas anaknya" Ucap Ririn

Willy pun mendekat dan memberikan anak kembar mereka, namun saat ditangan Ririn kedua anak tersebut menangis " Loh kok nangis si. Jangan nangis dong sayang ini mama" Ucap Ririn berusaha menenangkan

Namun yang tenang justru hanya sang adik. Sedangkan sang kakak tidak ingin tenang digendongan Ririn

"Sini biar sama mas aja, " Ucap willy Ririn pun memberikan anak yang satu pada willy, dan aneh nya saat digendongan willy bayi tersebut langsung diam

"Mungkin dia belum terbiasa sama aku mas" Ucap Ririn

"Sudahlah jangan dipikirkan. Apa kalian sudah memiliki nama untuk anak kalian" Tanya ali

"Belum mah. Kira kira nama apa yang bagus" Ucap willy

Semua terlihat berpikir nama apa yang cocok untuk kedua anak kembar ini

"Gimana kalo Bulan Dwi Jhonson dan Bintang Dwi Jhonson" Celetuk ali

"Namanya yang bagus" Ucap willy memandangi kedua anaknya. Terlihat bulan tersenyum dengan nama yang diberikan untuk nya dan juga sang adik.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!