chapter 11

" Ada apa ini kenapa ribut-ribut" ucap Devano yang baru saja tiba, membawa dua buah mangkok bakso

" bukan apa-apa kok van" ucap bintang lemah lembut

Devano hanya melirik sekilas kemudian tatapannya terfokus dengan bulan " Ada apa ini" ucap Devano lagi

" Bukan apa apa, " jawab bulan

" ih Devano, lu kenapa sih deket-deket dengan si gentong satu ini" ucap bintang memandang tidak suka kedekatan Devano dan juga bulan

" bukan urusan lo" jawab Devano Ketus kemudian berlalu dari sana dengan menarik lengan bulan

" brengsek awas aja lu bulan, gue akan rebut Devano dari lo" batin bintang tidak terima saat Devano mencueki dirinya

" Van kita mau ke mana" ucap bulan

" Rooftop" jawab singkat Devano

" Tapi kan kamu belum makan" ucap bulan sebab makanan yang barusan dipesan oleh Devano ia Letakkan begitu saja di atas meja lalu pergi.

Devano hanya diam. tak menanggapi ucapan bulan kemudian Ia pun merogoh benda Pipih di sakunya dan mulai menghubungi seseorang

Drrrt.. Drrrt.. Drrrt..

" tolong bawakan makanan ke Rooftop sekarang" ucap Devano lalu mematikan sambungan telepon secara sepihak

Ya saat ini Devano dan bulan sedang berada di Rooftop sekolah, diam dengan pikiran masing-masing Hening itulah yang terjadi sampai seseorang datang dan membawakan dua buah mangkuk bakso dan juga teh es

" ini Kak pesanannya" Ucap orang tersebut

" hmm. " balas singkat Devano

Kemudian orang tersebut pun pergi dari sana. " makan" Ucap devano singkat

" kamu saja yang makan van, aku tidak lapar" Ucap bulan

Devano melirik kearah bulan. " kenapa lo nggak suka. " Ucap devano

Bulan menggeleng " bukan bukan tidak suka, aku hanya ingin diet. kata Retha aku tidak boleh makan makanan yang seperti ini lagi" Ucap bulan

Devano tersenyum mendengarnya " wah angin apa ini kenapa lo tiba-tiba ingin diet" Ucap devano

" Aku hanya ingin membuktikan ke mereka, kalau aku bisa dan aku mampu. Aku lelah jika harus hidup seperti ini selalu dihina dicaci maki oleh orang-orang dan dianggap remeh" ucap bulan semangat

" Nah gitu dong bagus gue suka kalau lo punya semangat yang kuat seperti ini" ucap Devano

" Ya udah kalau gitu tunggu bentar, Gue mau nelpon seseorang dulu, buat beliin lo makanan" sambungnya lagi

" Eh van nggak usah, aku bisa kok makannya ntar pas pulang sekolah aja" tolak bulan Tidak enak hati

Dirinya merasa tidak enak karena selama ia bersama dengan Devano ia selalu merepotkan Devano,

" kenapa? lo pasti mikir ngerepotin gue lagi kan, udah santai aja Ini kan kemauan gue bukan kemauan loh"ucap devano

Kemudian Ia pun mulai menelpon seseorang dan memesan makanan untuk bulan. Tak berselang lama makanan yang dipesan oleh Devano pun tiba

" nih dimakan" ucap Devano

" Kamu kenapa sih van baik banget sama aku. Padahal selama ini orang-orang selalu jahat sama aku" ucap bulan terharu dengan kebaikan Devano

Devano pun berhenti dengan acara makannya kemudian memandang ke arah bulan " ya itu karena gua pengen aja" ucap Devano

"Semua gue lakuin itu karna gue suka dengan lo lan" sambung Devano dalam hati

" Udahlah nggak usah terlalu dipikirin mending makan bentar lagi jam istirahat selesai" ucap Devano lagi

Bulan menurut dan dengan segera Ia pun memakan makanan yang telah dipesan oleh Devano, Devano yang melihat bulan makan dengan lahap pun tersenyum bahagia.

" sorry" ucap Devano mengelap sudut bibir bulan yang belepotan akibat makanan yang ia makan

Bulan tercengang dengan tindakan Devano yang tiba-tiba. Ia merasa wajahnya saat ini sudah memerah bak kepiting rebus. " ah i-iya maaf aku makannya belepotan" ucap bulan gugup

" nggak masalah" ucap Devano yang telah selesai dan menyimpan kembali sapu tangan tersebut

Suasana pun kembali Hening dan ada rasa sedikit Canggung yang mereka rasakan.

****

Bel pun kembali berbunyi pertanda jam istirahat telah selesai. seluruh murid berbondong-bondong memasuki kelas dan memulai pelajaran mereka masing-masing, begitupun dengan Devano dan juga bulan yang langsung bergegas menuju kelas

" oke anak-anak Hari ini adalah kelas olahraga. Kamu Yuda tolong suruh seluruh murid untuk segera berkumpul dilapangan " Perintah pak dodi

"Baik Pak" Jawab Yuda si ketua kelas dan menjalankan tugas yang diberi oleh pak dodi

Pak dodi pun berlalu dan dengan segera menuju lapangan. Sudah banyak murid murid berkumpul untuk segera berolahraga.

Devano sendiri saat ini tengah berada di ruang ganti, untuk mengganti pakaian nya. Setelah selesai ia pun bergegas keluar dan menatap kesekitar untuk mencari keberadaan bulan,

"Devano" Teriak bulan sambil melambaikan tangannya

Devano menoleh kemudian berlari mendekati bulan yang tengah berdiri dibawah pohon deket lapangan

"Semangat" Ucap bulan menyemangati devano

Devano mengangguk, kemudian berjalan menuju lapangan

"Baiklah anak anak. Mulai hari ini kita akan berlatih karna minggu depan sekolah kita akan kedatangan murid dari SMA trisatya. Sekolah kita mengadakan pertandingan" Ucap pak dodi

Seluruh murid pun bertepuk tangan dengan meriah. Untuk pertama kalinya sekolah mereka mengadakan pertandingan. Apalagi basket dan sekolah mereka yang akan menjadi tuan rumah nya.

Priiit

Bunyi peluit pertanda pertandingan bermula

Kelompok dibagi 2 untuk melihat tim mana yang lebih unggul dan pantas untuk melawan SMA Trisatya. Sejauh ini adalah tim devano yang lebih unggul, skor yang dicetak 3-1 seluruh murid murid bersemangat menyaksikan pertandingan ini. Terutama bagi siswi yang merasa terpesona oleh devano

Bagaimana tidak terpesona. Baju lengan pendek yang memperlihatkan otot kekar milik devano, dan juga keringat yang membanjiri seluruh tubuhnya, ditambah lagi dengan gaya devano menyisir rambutnya kebelakang menggunakan jari jarinya yang mampu membuat para siswi terpekik tertahan

"Wah anjir devano damage nya"

"Devano love you"

"Ah devano keren"

"Devano jadi pacar gue yuk"

Dan masih banyak lagi jeritan jeritan dari para siswi, bulan sendiri bergeming ditempatnya ia benar benar begitu kagum oleh ketampan devano. Sangking asiknya melamun bulan sampai tak sadar jika devano saat ini sudah dihadapan nya

"Hey. Ngapain lo bengong" Ucap devano melambaikan tangan

"Tampan" Gumam bulan tanpa sadar

Devano tersenyum saat mendengar bulan memujinya "iya gue tau gue tampan" Jawab devano mencubit gemas pipi chubby bulan

Saat itu juga. Bulan seolah tersadar oleh perkataan nya barusan. Dan dengan segera menunduk menyembunyikan wajahnya agar pipinya yang sudah merah merona tidak terlihat oleh devano, sayang nya devano sudah lebih dulu melihat itu.

"Van, nih gue bawain lo minuman" Ucap bintang yang tiba tiba muncul

Devano dan bulan menoleh kearah bintang. Akan tetapi vano justru mengabaikan keberadaan bintang " Lo bawain gue minum kan" Ucap devano pada bulan

Bulan kemudian menoleh ke arah devano, dan dengan segera memberikan botol minum dan juga handuk kecil yang telah ia siapkan sedari tadi

"Ada kok nih" Jawab bulan

Devano pun dengan segera mengambil nya kemudian meminum minuman tersebut hingga tandas "sorry tapi gue udah minum" Ucap devano pada bintang kemudian berlalu dari sana diikuti oleh bulan tanpa sepatah kata pun

Bintang sendiri hanya melongo melihat itu. "Sialan! Lagi lagi gue ditolak. Pokoknya gue gak boleh nyerah, yang cocok dengan devano itu gue. Bukan sigentong itu" Ucap bintang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!