"Byuur"
" Uhuk! " Kaget bulan saat merasakan tubuhnya basah dan merasa perih di dalam hidung nya
" Bagus ya. Kami disini kelaparan kamu malah enak enak nya tidur. Cepat bangun trus siapin kita makan malam" Ucap riana
"Maaf mah. Bulan ketiduran, " Ucapnya sambil menunduk
" Maaf maaf. Lo pikir dengan kata maaf lo itu gue dan mama bakal kenyang ha!, " Ucap bintang
" Cepat sana buruan siapin makan malam buat kita," Ucap riana
" I-iya mah, "jawab bulan kemudian pergi menuju dapur
" Non bulan. Sedang apa? Biar bibi bantu non, "ucap bi minah
" Sedang masak bik. Untuk makan malam mama dan bintang, "jawab bulan tersenyum
" Bibik tolongin buat susunan piring dan makanan yang udah siap ya bik. "Lanjutnya
" Siap non bulan, "ucap bik minah
setelah beberapa saat berkutat didapur. masakan bulan pun telah slesai dan tertata dengan rapi.
" Huft akhirnya selesai juga, " Ucap bulan kemudian pergi untuk memanggil semuanya makan malam
" Wah apa ini enak sekali wanginya" Ucap willy yang baru saja tiba
" Bulan baru selesai masakin makanan kesukaan papa, " Ucap nya
" Wah jadi laper. Kalo gitu papa mau mandi dulu" Ucap nya
" Iya pah. " Jawab bulan
****
Makan malam pun tiba semua sudah berkumpul di meja makan tapi tidak dengan bulan, alasan nya hanya makan bersama para pelayan lebih menyenangkan dan banyak dapat pembelajaran
Setelah semua selesai dengan acara makan malam nya mereka semua pun berkumpul diruang tamu.
"Pah, " Ucap bulan memecahkan keheningan
" Ya nak ada apa?, " Tanya sang papa
" Hm apa bulan boleh bekerja?, "ucap nya
" Loh kenapa? Uang jajan yang papa kasih selama ini kurang? Apa gimana. Kenapa kamu malah ingin bekerja. Kamu itu masih 19 tahun gak ada yang mau menerima kamu bekerja, apalagi status mu masih pelajar, " Ucap willy
Bulan bingung ingin menjawab seperti apa. Sebab selama Ini uang yang dikasih oleh sang papa selalu direbut mama dan bintang.
"Emm! Anu pah, " Ucapnya takut sambil melirik sang mama yang tengah melotot kearah nya seolah mengatakan jangan berani mengadu
Willy yang melihat putri nya ketakutan seperti itu pun, mengikuti arah pandang sang anak.
Ririn yang merasa diperhatikan dengan segera mengubah mimik wajah nya kembali.
" Kenapa kamu ngeliatin mama mu seperti itu nak, " Ucap willy
" Eh eng-engak kok pah. Itu emang anu, " Jawab nya gugup
"Bicara yang jelas sayang, " Ucap willy
Bulan pun menghembuskan nafas dengan kasar kemudian kembali berbicara.
" Bu- bulan hanya ingin jadi mandiri, tidak ingin bergantung dengan siapa pun, bulan juga ingin tinggal sendiri contohnya seperti ngekost pah, " Ucap nya dengan satu tarikan nafas.
" Apa papa tidak salah dengar? " Ucap willy
"Engga pah, bulan serius, " Jawabnya
"Kalo kakak pergi, terus bintang jadi kesepian" Ucap bintang sok sedih, " Bagus deh kalo lo pergi dari rumah ini seenggaknya gue bebas dan kasih sayang papa gak terbagi lagi, " Sambungnya dalam hati
" Iya nak, kenapa kamu tidak tinggal disini aja, "ucap Ririn sok ikutan sedih " Bagus setidaknya aku tidak perlu repot repot untuk mengusir mu dari sini sekarang hanya tinggal bintang yang harus terus aku manfaatin"sambungnya didalam hati
Bulan tau maksud dari perkataan mama nya itu, akan tetapi bulan lebih memilih untuk diam saja
" Pikirkan lagi dengan matang nak. Hidup sendiri itu sangat lah tidak mudah, "ucap willy
" Tidak pah, bulan mohon izinkan bulan untuk belajar mandiri " Kekeh bulan
" Baiklah jika itu kemauan mu nak, "ucap willy pasrah. sebenarnya berat melepaskan putri tersayang nya, tapi selama hidupnya bulan sama sekali belum pernah meminta apapun itu, jadi bisa dibilang ini adalah permintaan pertama nya
" Papa serius? " Ucap bulan
" Yah, papa serius. Tapi kamu harus janji selama kamu tinggal sendiri, kamu harus bisa jaga diri baik baik dan ingat kesehatan kamu" Ucap willy
Bulan mengangguk kemudian memeluk willy dengan sangat erat
" Makasih pah, kalo gitu bulan mau beres beres dulu. Besok pulang sekolah bulan langsung pulang kerumah baru bulan, " Ucap bahagia kemudian bergegas menuju kamarnya
****
Keesokan paginya. Bulan udah siap untuk berangkat sekolah dengan ciri khas gayanya, rambut dikepang dua tak lupa kacamata.
"Mang ayo berangkat bulan udah siap nih, " Ucap bulan teriak sambil menepuk pundak mang asep
" Astaghfirullah. Duh non bulan kalo datang tu jangan tiba tiba gitu dong non. Kalo saya tiba tiba jantungan gimana non, " Ucap mang asep
"Hehe maaf! Yuk berangkat. Eh tapi papa mama dan bintang kok tadi gak ada ya mang?, " Tanyanya
"Oh itu tadi tuan dan nyonya berangkat pagi pagi sekali non. Katanya ada urusan sedangkan non bintang. Tadi dijemput sama den Erwin, " Jawab mang asep
"Mama ada urusan? Urusan apa ya? Kalo arisan kan gak mungkin pagi pagi banget, " Batin bulan
"Oh gitu. Barang barang bulan udah dimasukin semua mang?, " Tanya nya
"Oh udah siap semua kok non, " Jawab mang asep
" Bagus deh. Yuk berangkat nanti bulan bisa telat, " Ucap nya
" Siap non, " Jawab mang asep
Setelah beberapa menit diperjalanan, bulan pun tiba disekolah.
" Makasi mang. Ntar barang barang bulan anterin ke alamat ini ya, " Ucap bulan sambil memberikan secarik kertas
" Trus juga ntar pulang nya jangan jemput ya. Bulan mau naik kendaraan umum aja. Sambungnya
" Tapi non, apa gak papa, non bulan pulang pake kendaraan umum. "Ucap mang asep
" Iya, gak papa mang. Kalo gitu bulan masuk dulu, bye mang asep, " Jawab bulan melambaikan tangan nya
Mang asep hanya mengangguk sembari tersenyum, kemudian melakukan mobil nya dengan kecepatan sedang
Saat ini bulan sudah menginjak kelas 3 SMA. Karna bulan pintar dan sering sekali mendapatkan penghargaan, bahkan beasiswa untuk kuliah keluar negri pun bulan juga mendapatkan nya. Semua siswa siswi SMA garuda tau bahwa bulan adalah anak orang kaya tetapi mereka hanya mengira bahwa bulan adalah anak angkat.
Kring.. Kring.. Kring.. Suara bell tanda masuk berbunyi
" Selamat Pagi anak anak semua, " Ucap bu guru yang baru saja tiba
"Pagi juga bu, " Jawab mereka semua serempak
" Oke baik, hari ini kita kedatangan murid baru. Kamu silahkan masuk, dan perkenalkan diri kamu, "ucap bu guru siti
Masuk lah seorang pria gagah tinggi dan berkulit putih. Hidung mancung bibir tipis berwarna pink alami dan bermata berwarna zamrud namun terkesan tajam. Akan tetapi semua itu tertutup dengan penampilannya yang cupu. Baju masuk dalam kacamata bulat nan bulat besar ditambah rambut nya yang belah tengah, ia sengaja berpenampilan culun seperti itu tujuan nya ialah untuk mencari teman yang tulus terhadap nya. Sebab selama ini yang berteman dengan nya hanya untuk mencari nama dan memanfaatkan.
Itu sebab nya adelar devano harchie berpenampilan culun.
"Perkenalkan nama gue Adelar Devano Harchie
Pindahan dari luar negeri dan anak tunggal dari pemilik sekolah in, kalian bisa panggil gue devano, " Ucap nya
" Baik. Kalo begitu silahkan kamu duduk. Disebelah bulan. Bulan silahkan angkat tangan kamu, "ucap bu siti
Bulan pun mengangkat tangan nya, kemudian devano duduk disebelah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments