chapter 20

Tok! Tok! Tok!

"Bintang, cepat keluar! Ini sudah siang kenapa kamu belum keluar juga," Ucap ririn mengedor pintu kamar bintang

"Berisik! Bintang ngantuk ma, " Jawabnya

"Jam segini, kamu bilang masih ngantuk. Kamu gak sekolah, kalo papa kamu tau bisa kena marah kamu"

"Bilang aja bintang sakit! Apa susahnya si mah" Jawabnya malas

Dari! Dari! Dari!

"Cepat buka!!" Teriak ririn

"Akhh, iya iyaa"

Ceklek

"Lama banget si, timbang buka pintu doang, " Ucap ririn nyelonong masuk

"Males sekolah mah, ngapain sekolah kalo gak bisa dapatin devano, " Ucap bintang memilih tidur kembali

"Devano?" Beo ririn

"Ck! Masa mama gak tau, adelar devano harchie anak kaya raya nomor satu, " Ucap bintang

Ririn melotot dan sekaligus menganga ditempatnya. Apa tadi katanya? Orang terkaya nomor 1 keluarga harchie

"Apa tadi, coba kamu ulang" Ucap ririn mengusap kuping nya

"Duh mah, keluarga harchie! devano nama anaknya, dia itu satu sekolah sama bintang. Bahkan sekolahan itu aja punya dia, "ucap bintang yang kini sudah mengganti posisinya menjadi duduk

" Seharusnya kamu seneng dong, kan bisa kamu deketin. "Ucap ririn

" Gak bisa mah. Pertama kali dia masuk sekolah itu, penampilan nya cupu sama kaya sigentong. Trus bintang sering ngejekin dia. Eh tiba tiba beberapa hari ini dia berubah jadi tampan dan keren, bintang coba buat deketin tapi dia malah deket sama bulan mah, "ucapnya sambil mrngacak rambut

"Apa! Jadi sigendut itu lagi deket sama anak orang kaya. Wah ini kesempatan emas! Untuk aku, aku bisa manfaatin sigendut itu untuk menguras harta milik keluarga harchie, " Batin ririn tertawa jahat

"Mah! Mamaaaa, ih mama kenapa si senyum senyum gitu? Gak jelas banget deh"ucap bintang memandang aneh sang mama

"Ah, i-iya kenapa? "

"Mama kenapa senyum senyum gitu, " Ucap bintang

"Gak papa. Apa tadi kata kamu, bulan lagi deket sama si siapa tadi itu namanya, "

"Devano"

"Nah iya devano, bagus dong kalo bulan deket sama dia. Berarti ada juga yang mau sama dia kan" Ucap ririn

"Ih mama kok jadi ngebela sigentong itu dari pada aku! Devano itu kan pantesnya sama aku mah."kesal bintang karna sang mama justru lebih berpihak pada bulan

"Loh loh! Gak bisa gitu dong, kan kamu udah sama Erwin, Erwin juga gak kalah kaya kan, " Ucap ririn

"Iya si. Tapi kan lebih kaya devano mah. Erwin juga tampan, tapi masih tambahan devano! Pokoknya devano itu segala dari segalanya mah"

"Gak boleh gitu. Biarin aja kali dia Sama devano, kamu tetep sama Erwin! Pokoknya gak ada bantahan, sekarang ayo cepat mandi terus sekolah" Ucap ririn kemudian pergi dari sana

"Ih mama apa apansi, " Ucap bintang kesal, namun ia tetap melakukan perintah sang mama agar tidak terkena amukan sang papa

***

"Van, kamu kok malah ngajak aku kesini sih. Kan seharusnya jam istirahat itu kekantin" Ucap bulan yang saat ini tengah berada di rooftop sekolah hanya berdua dengan devano

Biasanya rooftop selalu ramai, tidak ramai tapi adalah beberapa murid yang juga berada di rooftop. Tapi tidak untuk hari ini karna para murid tengah asik berlatih untuk pertandingan basket nanti.

"Gue gak laper, "

"Kalo gak laper, kenapa kamu gak ikut latihan basket aja kaya mereka" Tunjuk bulan

"Gue gak minat. Gue rasa gue juga gak bakal ikut nantinya" Ucap devano

"Kenapa? " Tanya bulan heran, pasalnya semua ikut berlatih dan begitu semangat agar nanti bisa mengalahkan tim lawan, tapi devano justru tidak tertarik

Devano tak menjawab ia hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Apa kau berbicara pada anak mu itu" Tanya lana

"Bintang bukan anak ku mas" Jawab ririn ketus

"Maksud ku anak asuh mu itu. Apa kau sudah berbicara padanya? "Tanya lana lagi

" Belum, aku masih mencari waktu yang tepat untuk berbicara dengannya."jawab ririn

"Kenapa lama sekali" Ucap lana tak sabaran

"Bisa sabar gak sih mas, kamu pikir kamu doang yang nunggu, aku juga mas! Masih ada beberapa hari lagi pertunangan bintang dengan Erwin, nanti setelah mereka bertunangan. aku akan desak mas willy agar dengan cepat memberi kan separuh saham perusahaan nya atas nama bintang, setelahnya baru aku akan bikin bintang celaka bila perlu aku akan membunuhnya terus saham yang ia dapatkan dari willy akan aku jual, dan hidup kita akan kaya raya mas, "ucap ririn licik

" Kenapa harus setengahnya? Kenapa tidak semua nya saja, "tanya lana heran

" Jelas hanya setengah. Diakan punya anak 2 jadi harus bagi ratakan" Ucap ririn

"Iya si. Tapikan kamu bisa ambil semuanya rin" Ucap lana

"Pengennya sih gitu, tapikan kan bulan belum memiliki pasangan, jadi dia belum dapat sebagian harta milik willy mas. Karena willy akan memberikan harta nya saat anak anak nya sudah memiliki keluarga masing masing, " Ucap ririn

"Kamu desak saja kalo begitu, kita sudah terlalu lama nunggu rin, selama ini setiap kita mau bertemu harus sembunyi sembunyi, aku capek! Aku lelah" Ucap lana mengeluh

"Iya sabar mas, aku juga capek harus sembunyi terus menerus seperti ini" Jawab ririn

Tanpa mereka sadari semua percakapan mereka telah direkam seseorang, siapa lagi jika bukan anak buah devano yang selalu memantau dan mengikuti kemana pun mereka berada,

"Ibu! Harus berapa lama lagi kita menunggu? Ini sudah terlalu lama bu. " Ucap ridho

"Ridho benar ibu! Ini terlalu lama untuk mereka. Ini sudah waktunya bu" Ucap kiki

Kiki dan juga ridho masih setia bersama riana, mereka saat ini telah tumbuh dewasa dan memiliki keluarga masing masing, walaupun mereka telah menikah dan mempunyai keluarga masing masing tapi mereka tetap memilih untuk tinggal bersama riana. Mereka merasa tidak tega jika harus meninggalkan riana seorang diri tanpa ada nya teman bicara.

"Tak apa nak, memang belum saatnya kita bertindak. Kamu tau sendiri bukan, selama ini ada yang ikut andil dalam membalaskan dendam kita, kita hanya perlu Terima bersih dan menunggu waktunya tiba, biarkan mereka mereka mencari tau semuanya! Disaat mereka telah menemukan semua bukti dan mereka akan membongkar nya mana disitu kita akan keluar dan memperlihatkan kemereka semua, dan kita akan membongkar semua kebusukan ririn dan suaminya! Dan untuk adik ku yang tercinta, biarkan saja dia berbuat seperti apa kita cukup lihat saja. Jangan terlalu terburu buru nak" Ucap riana panjang lebar,

Ia hanya tinggal menunggu waktu untuk membalaskan semuanya. Awalnya ia memang ingin menunjukan semuanya tapi melihat devano yang juga turut andil untuk membongkar semua kebusukan ririn, mau tak mau riana hanya menunggu sedikit lagi agar semuanha terbongkar, ya riana tau tentang devano itu karna selama ini riana selalu memantau kedua putrinya, bahkan riana juga tau jika bintang akan dijodohkan dan bulan tengah dekat oleh devano,

"Tapi ini kelamaan ibu! " Ucap kiki yang sudah jengah dengan tingkah laku ririn

"Sabar nak, kita hanya perlu menunggu sebentar lagi" Ucap riana yang langsung pergi dari sana. Meninggalkan kiki dan juga ridho yang tengah menatap punggung riana yang semakin menjauh,

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!