chapter 8

"Ya udah deh kalo gitu, gue turut prihatin ya. Kalo lo mau cerita tentang masalah lo atau apapun itu, lo bisa kok cerita ke gue" Ucap retha

Bulan mengangguk. "Thanks ya tha"

"Iya sama sama. Lo kan temen gue sekarang. Jadi apapun yang terjadi dengan lo, gue siap bantu dan siap mendengar kan keluh kisah lo" Ucap retha

Bulan sungguh bersyukur, baru beberapa hari kerja tapi bulan sudah menemukan teman yang sangat baik seperti retha. Sedari ia kecil hingga sekarang tak ada satupun yang ingin berteman dengan nya dikarenakan badan nya yang besar. Hanya teman masa kecilnya lah yang mau berteman dengan nya dan membela bulan saat bulan dibully.

****

"Jadi bagaimana tentang perjodohan ini wil? Kapan akan kita langsung kan" Ucap wahyu setelah acara makan malam selesai beberapa menit lalu

"Menurut ku, lebih cepat lebih baik. Kita sebagai orang tua tentu mengikuti bagaimana anak bukan? Mereka yang menjalani kehidupan selanjutnya, ada baik nya kita mereka saja yang menentukan" Ucap willy tertawa kecil

"Jadi gimana sayang, saran mama ni ya lebih baik secepatnya" Ucap riana

"Bener apa kata mama kamu" Ucap livina

"Aku tergantung, gimana Erwin aja om tante" Jawab bintang malu malu

Seluruh pasang mata mengarah pada Erwin, karna keputusan ada ditangan nya. Terutama untuk tuan wahyu dan juga nyonya livina yang tak ingin menunda nunda nya, siapa yang ingin menunda waktu dengan memperlambat. Tentu mereka ingin sesegera mungkin untuk melamar bintang dan mendapatkan harta karun yang sudah didepan mata bukan kan?

"Jadi gimana boy" Ucap wahyu

"Aku rasaa.. Minggu depan adalah waktu yang tepat dad, karna besok aku akan keluar negeri untuk mengurus beberapa hal penting" Jawab Erwin

"Setelah aku kembali. Kita bisa melangsungkan acaranya"sambung Erwin

Yang lain mengangguk anggukan kepala nya pertanda setuju

" Baiklah, jika itu keputusan yang baik. Kita hanya bisa mengikuti nya" Ucap willy

Mereka semua pun kembali bercerita tentang masa lalu dimana saat wahyu dan willy bertemu. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat bulan dan yang lainnya pun bergegas untuk segera pulang

"Lan lo udah siap? Tanya retha

" Iya sebentar, "teriak bulan dari arah kamar mandi

" Nah yuk pulang. Kamu jadikan nginep dirumah aku" Tanya bulan

"Jadi dong. Makanya gue nunggu lo balik" Jawab retha

Mereka berdua pun mulai beranjak dari restoran. Saat hendak mengunci pintu bulan dan retha dikejutkan oleh devano yang muncul

"Udah selesai? " Tanya devano

"Astaga. Kamu ngagetin aja van" Ucap bulan sambil mengelus dadanya

Sementara retha mengerutkan kening pertanda bingung. Ada hubungan apa bulan dan devano pikirnya

"Bapak, kok disini" Tanya retha

Wajah devano yang semula terlihat senyum kini berubah menjadi datar

"Ini resto milik saya, mau saya disini atau gak. Itu urusan saya" Jawab Devano datar

"Buset ni bos. Ngomong dengan bulan aja senyum lah giliran di gue? Malah kek tembok datar amat" Batin retha

"Ngapain masih disini" Tanya devano pada retha

"I-ini mau balik pak. Saya nginep dirumah bulan" Jawabnya

Devano menatap bulan. Yang kini sedang menatap nya

"Iya van bener. Retha hari ini temenin aku dikost soalnya hari ini abang nya retha lagi gak dirumah. " Jawab bulan

Devano hanya ber-oh ria saja

"Yuk balik" Ajak devano

Bulan mengangguk, kemudian berjalan mengikuti devano yang sudah jalan terlebih dahulu

"Psst, lo pacaran ya sama pak devano" Tanya retha

"Gak kok. Kebetulan devano itu satu sekolah dengan aku,  jadi kami deket sebagai temen" Jawab bulan seadanya

"Trus kok lo panggil nama nya doang? Gak ada embel embel pak nya" Tanya retha

"Itu dia sendiri yang nyuruh" Jawab bulan lagi

Retha hanya manggut-manggut paham

"Mau sampai kapan kalian berbicara disitu, " Cetus Devano

"Hehe maaf, " Jawab bulan cengengesan

Ya. Saat ini devano sengaja menunggu bulan, dan Pulang bersama namun siapa sangka retha juga bersama dengan bulan. Sebab itulah retha kaget kenapa Devano tiba tiba menjemput bulan, karena saat ini devano berpenampilan dengan gaya aslinya bukan dengan gaya culun saat disekolah.

Tak terasa 25 menit sudah perjalanan yang mereka tempuh. Kontrakan dan juga resto milik devano tidak lah jauh. Bulan sengaja nyari yang agak deket agar berangkat kerja tidak memakan waktu lama

"Makasai ya van, sekali lagi udah ngerepotin" Ucap bulan

"Tidak masalah, " Jawab devano kemudian melajukan mobilnya tak lupa sebelum itu membunyikan klakson

Bulan dan retha pun masuk ke kontrakan milik bulan

"Maaf ya tha, kontrakan aku mungkin gak sebesar rumah kamu" Ucap bulan

"Udah santai aja. Seenggaknya nyaman untuk tidur dan terhindar dari genteng bocor" Jawab retha

"Aku mau mandi dulu ya. Kamu kalo bosen bisa baca novel novel ku yang ada dirak sana" Ucap bulan

Retha mengangguk. Kemudian bulan pun mulai melakukan aktifitas nya seperti membersihkan diri dan lain nya

"Fokus bener bacanya buk" Canda bulan saat melihat retha tengah membaca novel miliknya

"Hehe, cerita nya seru. Gue kurang suka baca si, tapi pas baca judul novel ini kaya tertarik aja gitu. Lo liat deh sampul nya unik dan lucu juga, sesuai dengan isinya" Jawab retha

"Iyakah. Aku belum sempet baca. Karna belum ada waktu " Jawab bulan

"Fiks! Lo harus baca ini keren tau" Ucap retha menyodorkan buku novel tersebut

"Lan, kayanya gue liat liat pak devano suka deh sama lo" Ucap retha kini yang sudah berbaring dikasur milik bulan

Bulan menoleh kesamping, saat retha menyebut namanya

"Katanya, bukan fakta nya" Ucap bulan

"Apaansi lo. Gue serius tau! Gue ngeliat dari tatapan matanya ke lo itu beda. Cara ngomong nya juga beda, ke lo dia lembut banget! Giliran ke gue jutek amat" Ucap retha mengingat kejadian di restoran tadi

"Mungkin itu cuma bawaan aja. Lagian ni ya mana mungkin, devano suka sama aku kan aku gendut dan jelek gini" Ucap bulan

Retha melirik sinis ke arah bulan "sini deh lo deketan ama gue"

Bulan mengerutkan kening pertanda bingung. Tapi tak ayal ia pun juga menuruti nya

Retha dengan perlahan membuka kacamata milik bulan dan memperhatikan setiap inci wajah bulan

"Kata siapa lo jelek. Lo itu cantik tau, cuma kehalang sama kacamata lo doang" Ucap retha

"Bukan kacamata mata aja. Tapi badan juga" Ucap bulan jujur

Retha seakan  baru sadar. Bulan juga memiliki badan yang gemuk seperti orang yang terkena penyakit obesitas

"Alah soal gampang itu mah. Lo tinggal diet aja ntar juga lo bakal kurus" Ucap retha

"Tapi gimana caranya? Dulu aku pernah nyoba tapi gagal" Jawab bulan

Retha hanya tersenyum mendengar nya. " Lo tenang, selagi ada gue lo aman dan gue jamin, dalam beberapa bulan lo bakal langsing singset deh pokoknya" Ucap retha

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!