"Ayo, cepetan makan" Paksa retha
"Ihh gak mau. Makan ini doang gak kenyang tha" Ucap bulan
"Gak ada cerita, gak mau segala ya. ini tuh sehat, dan gue juga jamin dengan lo makan ini badan lo langsung singset" Ucap retha
"Sini cepetan, keburu dingin" Ucap retha menunjuk beberapa makanan untuk diet pemula seperti
"Kentang. Diet bukan berarti menghilangkan sumber karbohidrat bulan, lo hanya perlu menggantinya dengan bahan karbohidrat lain yang lebih sehat, salah satunya adalah kentang. ...
Kacang-Kacangan. ...
Sayuran Hijau. ...
Dada Ayam. ...
Daging Sapi Tanpa Lemak. ...
Jamur. ...
Oatmeal. ...
Buah Alpukat. Gue jamin kalo lo rutin makan makanan ini langsung hilang tu lemak lemak di tubuh lo" Ucap retha panjang lebar
"Manfaat dari ini semua apa? Lo yakin " Ucap bulan sedikit ragu
"Hadeh, perlu gue jelasin lagi? Oke ni ya gue kasih tau.
Kacang-kacangan menjadi salah satu makanan yang bagus untuk menurunkan berat badan, terutama bagi para pemula. Dalam kacang-kacangan, terdapat aneka vitamin dan mineral, zat besi, dan folat yang sangat baik untuk mencegah anemia. Tidak hanya itu saja, kacang-kacangan juga mengandung protein tinggi dan serat yang bisa membuatmu kenyang lebih lama, sehingga cocok untuk dijadikan menu diet. Mengonsumsi kacang-kacangan seperti kacang kedelai, kacang, tanah, atau kacang merah dipercaya bisa membuat badan terlihat jauh lebih sehat dan lebih ramping." Tunjuk retha pada kacang merah rebus
"Perlu gue jelasin lagi dengan semua makanan ini? " Sambungnya
"Hehe aku bisa makan yang lain aja gak? Kaya yang ini gak usah" Ucap bulan menunjuk semangkok sayur hijau
"Oh gak bisa. Lo harus makan sesuai anjuran gue, setiap yang gue kasih ini adalah daftar makanan sehat untuk diet pemula kaya lo" Ucap retha
Bulan hanya menggaruk pipinya dengan menghembuskan nafas dengan kasar
"Tapi tha. Rasanya pasti pahit. Aku gak suka makan sayur" Ucap bulan
" Gak ada cerita. Pokoknya cepat makan " Paksa retha
Bulan pun mau tak mau memakan makanan tersebut dengan sedikit enggan, mereka pun mulai makan dengan tenang dan khidmat
"Inget ya. Lo harus makan ini setiap hari ada gue ataupun gak pokoknya harus, awas aja lo" Ancam retha
"Apaa.setiap hari? Gak tha aku gak bisa" Ucap bulan
"Eits, harus pokoknya, sambil lo diet lo juga harus imbangi dengan rutin olah berolahraga agar diet lo cepat berkembang" Ucap retha
"Huft. Oke baiklah" Jawab bulan pasrah
Setelah selesai makan. Mereka pun tertidur karna jam sudah menunjukan cukup larut, dimana besok bulan harus bersekolah dan retha yang sibuk bekerja
Sementara ditempat lain terlihat seorang pemuda tampan, yang tengah uring uringan diranjangnya
"Gue kenapa sih. Kenapa gue bisa berhenti mikirin si bulan" Ucap devano
Ya pria yang tengah uring-uringan tersebut adalah devano. Entah mengapa akhir akhir ini devano selalu kepikiran tentang bulan, ntah itu perasaan suka atau hanya sebagai teman biasa
"Gak mungkin kan gue suka dengan bulan, "ucap devano memegang sebelah dadanya. Setiap kali ia teringat akan bulan, atau saat bersamanya devano selalu merasakan debaran yang begitu kuat, dijantungnya namun semua itu tertutupi oleh mimik wajahnya yang datar, jadi bisa dibilang tidak terlihat oleh siapa pun itu. Padahal devano sedang mati matian menutupi rasa debaran tersebut, agar tak terdengar oleh bulan maupun orang lain
Tok.. Tok.. Tok..
"Siapa? " Ucap devano saat ada yang mengetuk pintu kamar nya
"Gue, " Ucap orang tersebut
Devano pun beranjak dari tidur nya, dan berjalan untuk membukaka kan pintu
Ceklek.
Pintu terbuka memperlihatkan daren yang tengah berdiri dihadapannya
"Ngapain lo" Ucap devano
"Gak bisa tidur gue, makanya gue kesini" Ucap daren yang main nyelonong masuk dan rebahan dikasur besar milik devano
Bagi devano hal tersebut sudah biasa. Ya pria yang tadi adalah Daren sahabat sekaligus manager diresto milik devano. Daren adalah anak yatim piatu yang diangkat menjadi anak oleh ibu kandung devano bernama Elena Rosalina Harchie dan tuan Abraham Reynand Harchie,
Daren sendiri bernama Daren Aderal Raymond. Sejak kecil daren hidup di panti asuhan. Dikarenakan Elena yang sudah menikah hampir 4 tahun, namun tak kunjung memiliki keturunan, dan terpintas lah sebuah ide untuk mengadopsi anak. Setelah beberapa bulan mengadopsi daren Elena pun hamil devano. Hak tersebut membuat seluruh anggota keluarga Harchie sangat bahagia dan merasa bersyukur, Elena dan Abraham sendiri tidak Membanding bandingkan devano maupun daren. Devano sendiri tau jika Daren bukan lah kakak kandung nya, tentu saja ia diberi tau saat usianya menginjak remaja. Devano sendiri tak mempermasalahkan hal tersebut.
"Ngapain lo" Ucap devano
"Lo buta? Gak liat gue lagi rebahan" Ucap Daren
"Bukan itu ege! Maksud gue lo ngapain ke kamar gue" Ucap devano
"Kan gue udah tadi. Gue gak bisa tidur. Lah lo sendiri kenapa belum tidur" Ucap daren
"Gue kepikiran bulan" Ucap devano keceplosan dan langsung ikut berbaring disebelah daren
"What. Bulan? Maksud lo bulan yang kerja diresto kita? Yang gemuk itu, " Ucap Daren
"Iyaa.. " Jawab devano masih belum sadar
Kriik.. Kriik.. Kriik..
Seketika devano melotot saat menyadari kata yang baru saja ia ucapkan "Eh-engga ma maksud gue, anu itu apa namanya. Ah iya bulan maksud gue bulan, semalam gue liat bulan dilangit keren banget" Kolah devano
Daren terlihat memicingkan matanya, menatap penuh curiga pada devano "gak usah alasan deh lo. Gue tau lo suka kan dengan bulan, bukti nya lo kemarin nelpon gue trus nyuruh agar bulan ngerjain kerjaan yang ringan" Goda Daren menarik turunkan alisnya
"Oh itu. Gak lah yakali, kemarin gue ngomong gitu kesian aja. Kan badannya gede takut gak kuat kalo disuruh ngerjain yang berat berat, " Kilah devano
"Mending lo keluar deh. Gue mau tidur" Usir Devano
"Gak.gue pengen disini" Ucap Daren
"Dih apaansi lo. Lo kan punya kamar yang lebih gede dari gue" Ucap devano kesal
"Bodo, " Cetus daren
Devano mendengus sebal. Kemudian berjalan dan merebahkan tubuhnya di atas sofa
"Van. Barusan ayah nelfon dia bilang, besok ia akan tiba dirumah" Ucap daren
"Terus, " Ucap devano
Daren bangkit dan duduk di atas ranjang "lo gak senang ayah dan ibu balik? " Ucap daren
"Seneng, " Jawab singkat devano
Daren hanya menghembuskan nafas dengan lelah. Baginya hal seperti ini, adalah hal biasa Devano dan juga ibu nya tidak pernah sama sekali akur. Ada saja hal yang selalu mereka ributkan, baik itu hal kecil maupun besar. Tentu saja hanya karna masalah sepele yang selalu membuat seisi rumah ribut, akan tetapi bagi mereka semua tanpa hal seperti itu maka rumah akan sepi dan sunyi,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments