"Suara apa itu?" gumam Rico saat hendak memasuki kamarnya, dia mendengar suara gaduh dari arah pintu. Rico langsung bersikap waspada. Dia berjalan mengendap kembali keruangan dimana tadi dia ngobrol dengan kepala kampung. Semakin dekat, suara gaduh itu semakin jelas terdengar.
"Sial! Aku harus cepat bersembunyi!" pekik Rico begitu mendengar ucapan dari luar kalau mereka akan segera mendobrak pintunya. Rico langsung lari dan masuk ke dalam kamar. Di sana dia bingung harus bersembunyi dimana. Di dalam keadaan genting seperti itu, mata Rico melihat lemari yang menempel pada dinding. Rico langsung membuka lemari itu dan begitu melihat di dalamnya, Rico langsung memutuskan untuk bersembunyi disana.
"Ah sial! Tidak ada!" seru seseorang begitu memasuki kamar yang digunakan Rico. Sepertinya dia dan teman temannya berhasil memasuki rumah kepala kampung.
"Apa mungkin dia bersembunyi?" terdengar orang lain ikut bersuara.
"Sembunyi dimana? Rico itu lumpuh, tidak mungkin dia bisa bergerak cepat!" orang yang pertama masuk ke kamarnya Rico nampak begitu frustasi. "Pasti orang itu telah berbohong. Sepertinya Rico berada di rumah orang lain, bukan di rumah ini."
"Terus kita harus gimana? Apa kita pulang saja?"
"Jangan! Kita cari tempat untuk memantau rumah kepala kampung dan juga warga lainnya, sampai Rico benar benar ketemu," setelah mengatakan hal itu, orang orang itu lantas pergi.
Rico sendiri masih berdiam di dalam lemari. Lagi lagi banyak pertanyaan yang tumbuh dalam benaknya. Siapa mereka, dan ada keperluan apa mereka mencari dirinya sampai berbuat sejauh ini. Bahkan kepala kampung sampai mereka bohongi. Setelah beberapa menit berlalu dan keadaan terasa sudah lebih aman, Rico keluar dari lemari berikut kursi rodanya yang memang bisa dilipat.
"Apa mereka berasal dari orang orang kampung itu?" gumam Rico sambil duduk di tepi ranjang. Rico memutuskan tetap berada di rumah. Dia akan menunggu kepala kampung pulang, untuk mencari informasi yang dia butuhkan. Untuk urusan makan, Rico mencari sesuatu yang ada di dapur. ternyata semuanya peralatan masaknya sudah memakai listrik.
Beruntung, di rumah Rico, peralatan dapurnya juga menggunaka listrik, jadi saat dia hendak menggunnakanya, Rico tidak mengalami kesulitan. Di sana Rico mencari makanan, dia hanya menemukan mie instan dan telur. Rico pun memutuskan untuk membuatnya.
Sedangkan di kantor, kepala kampung begitu terkejut saat matanya menangkap sosok yang dia kenal. Rasa penasaran, tentu saja langsung menghampiri benak kepala kampung dengan kedatangan seorang pemimpin dari kampung yang letaknya di pulau yang berbeda.
"Oh, rupanya ada Tuan Jolly," kepala kampung itu langsung menyambutnya dengan keramahan yang sangat terpaksa dia lakukan. "Selamat datang di kampung saya, Tuan Jolly, apa anda membutuhkan bantuan saya? Sampai anda bersedia meluangkan waktu untuk jauh jauh datang kemari?"
Pria yang dipangggil Jolly langsung tersenyum sinis. "Tentu saja. Kalau bukan karena sebuah kepentingan mendesak. saya tidak akan sudi melangkahkan kaki saya di kampung paling miskin di negara ini," ejek pria itu.
Kepala kampung perawan sontak membalas seringaian tamunya. Meski hatinya begitu geram, tapi kepala kampung itu berusaha menahan gemuruh dalam benaknya. "Oh ya? kepentingan apakah yang mendesak anda sampai mau membuang gengsi anda untuk datang ke kampung ini?"
Tuan Jolly mendelik. "Langsung saja ke intinya, serahkan Rico pada saya," ucap Tuan Jolly penuh penekanan.
"Rico? Siapa Rico?" Kepala kampung langsung memasang wajah terkejutnya. Selain terkejut karena nama Rico yang dicari, dia juga terkejut serta penasaran, kenapa orang ini mencari Rico.
"Tidak perlu berkilah! Katakan saja, dimana Rico? Apa dia di rumah anda?" Tuan Jolly menatap kepala kampung dengan tatapan yang cukup tajam.
Kening kepala kampung sontak berkerut, namun tak lama setelahnya tawanya pun menggelegar. "Hahaha ... Anda sangat lucu Tuan Jolly, anda mencari orang ke tempat saya dengan sikap seperti itu? Apa anda pikir saya akan menunjukkannya jika saya tahu keberadaannya? Hahaha ..."
"Hei, Tuan Momogi!" bentak Tuan Jolly langsung menunjukkan amarahnya. "Selagi saya masih bersikap baik, cepat anda tunjukan dimana Rico berada!"
kepala kampung sama sekali tidak gentar dengan gertakan seperti itu, karena ancaman apapun yang dia terima, tidak akan mempengaruhi kehidupan di kampung perawan ini. "Saya harus menjawab apa? Jelas jelas saya sendiri tidak tahu Rico siapa? Apa maksud anda, Rico anaknya presiden? Bukankah saat ini dia dinyatakan hilang? Kenapa anda sangat yakin kalau Rico ada disini?"
Rasa amarah jelas saja sangat terlihat berkobar di mata Tuan Jolly. Namun melihat ketenangan yang ditunjukan lawan bicaranya, membuat Tuan Jolly ragu kalau Rico memang ada di kampung perawan ini.
"Apa mungkin, anda adalah salah satu orang yang mengincar parfum ciptaan Rico dan mafia itu?" pertanyaan kepala kampung lamngsung membuat mata Jolly membelalak.
...@@@@@@@...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
🇮🇩 Satria SUNAN 🇮🇩(✿ ♥‿♥
momogi kan merk snak anak2 😇😇😇
2024-01-27
0
Elok Fauziah
Author ada aja kalau buat nama, bikin ngakak bacanya
2023-06-15
2
Apriyanti
lanjut thor
2023-06-15
1