"Malam ini, banyak sekali yang menyita pikiran Rico. Serangkaian kejadian yang pemuda itu alami, sejak dari dunianya sendiri hingga dia terdampar di dunia lain, banyak hal yang sangat menyita pemikirannya. Terutama di negara yang katanya dinamakan Wangiland. Sungguh, Rico masih terpaku di dunia yang menurutnya penuh dengan keajaiban.
Salah satu keajaiban yang membuat Rico terkesan adalah jam yang melingkar di tangannya serta sebotol parfum yang memiliki aroma tidak biasa. Rico masih berpikir dari mana asal usul dua benda tersebut. Apakah dua benda itu terhubung dengan dunianya? Sungguh, Rico memikirkan semuanya dengan rinci.
Agar Rico bisa memecahkan segala misteri yang sedang dia alami, paling tidak Rico harus bisa menyembuhkan kakinya, biar dia bisa bebas bergerak sendiri. Sekarang Rico harus menfokuskan dirinya sendiri, yaitu mencari wanita yang mau mencium aroma tubuhnya saat keluar bau asam keringat karena pengaruh parfum ajaib di tangannya.
Keseeokan harinya, Rico terbangun saat jam menunjukan pukul sepuluh waktu setempat. Di saat itu pula si pemilik rumah datang dengan pakaian seksinya, tapi kelihatan dengan sangat jelas kalau wanita itu juga baru saja terbangun dari tidurnya. Entah wanita itu semalam pulang jam berapa. Karena seingat Rico, pemuda itu sudah tertidur disaat si pemilik rumah belum pulang dari acara pesta.
"Kamu baru bangun?" tanya Matilda lalu dia langsung mengendus bau badan Rico. "Kok badan kamu baunya nggak seger kayak kemarin?"
Rico lantas tersenyum. "Mungkin aroma asamnya sudah terhirup oleh kamu semua, Matilda," jawab Rico asal. Padahal dia tahu kalau dia belum menyemprot tubuhnya dengan parfum.
Matilda pun ikut tersenyum. "Tapi kemarin emang bau tubuh kamu segar dan enak banget sih. Apa lagi bulunya sampai basah gitu. Bikin gatal tahu nggak."
"Hahaha ... ada ada aja," ucap Rico sembari mencoba bangkit dari rebahannya. "Sepertinya di kampung ini hanya kamu yang suka bau asam pada tubuh. Wanita yang lain pada nggak suka apa yah?"
Wanita yang saat duduk di tepi tempat tidur sambil memijat mijat sesuatu milik Rico yang masih terbungkus celana, mengeluarkan suarra tawa kecilnya. "Sebenarnya ada, tapi kamu nggak tahu aja, mana cewek yang suka bau badan yang asam dan mana yang tidak. Tapi kalau kamu mau, kamu bisa ke kampung perawan. Di sana pasti banyak."
"Kampung perawan? Emang ada?" lagi lagi sebuah kejutan tak terduga yang Rico harus dengar.
"Ada, ya walaupun semua penduduknya udah nggak bersegel, tapi wanita yang bersegel juga masih banyak juga di sana. Mereka pasti mau aja menemani kamu meski badan kamu bau asem sekalipun," jawab Matilda.
"Alassannya?" tanya Rico dengan kening yang bekerut.
Tiba tiba Matilda memukul keningnya sendiri. "Oh iya, aku lupa kalau kamu itu hilang hingatan. Di negara kita ini, banyak wanita bersegel yang ingin dibobol sama kamu. Dulu waktu belum ada kekacauan, kamu bisa membobol tiga sampai empat segel wanita dalam sehari."
"Apa!" Rico memekik tak percaya. Tapi sesaat kemudian, dia juga teringat dengan pembicraannya semalam dengan seorang wanita tentang hal yang sama. "Apa aku sehebat itu?"
Matilda mengangguk cepat, "Selain hebat, suatu kehormatan juga sih sebenarnya jika seorang wanita bisa dijebol mahkotanya oleh kamu. Karena kamu anak presiden, jadinya para wanita itu akan banyak mendapat kemudahan dalam berbagai hal, misal pekerjaan, pelayanan hukum, kesehatan dan sebagainya. Nama kamu cukup membawa pengaruh yang besar."
Rico hanya mengangguk beberapa kali. Dalam hati dia tentu saja sangat iri dengan Rico si anak presiden. Rico sendiri baru dua wanita saja yang segelnya dijebol, tapi Rico anak presiden, malah jadi rebutan. "Apa disini nggak ada pernikahan?"
Awalnya kening Matilda berkerut saat mendengar ucapan Rico, tapi tak lama setelahnya suara tawa wanita yang tangannya sedang memainkan milik pemuda itu langsung pecah. "Hahaha ... disini negara maju. Udah nggak jaman ada pernikahan, walaupun anjuran menikah juga ada."
"Hah! Kok bissa gitu?" Rico kembali dibuat tercengang.
"Ya bisa lah. Intinya sama aja kan, hidup bareng, bikin anak, sudah kan? Yang penting asal tanggung jawab sama anak kita ya nggak masalah. Jadi nggak perlu ngikat diri dengan yang namanya pernikahan. Percuma menikah jika ujung ujungnya bercerai dan doyan selingkuh."
Rico menggelengkan kepalanya beberapa kali, begitu mendengar cerita dari Matilda tentang cara pandang penduduk dari negara WangiLand. Tentu saja dia semakin penasaran dengan semua yang ada di negara ini. Rico semakin bertekad untuk segera menyembuhkan kakinya agar bisa berpetualang.
"Matilda."
"Ya?"
"Apa kamu bisa mengantarku pergi ke kampung perawan?"
...@@@@@...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Terus...
2023-06-12
1
Apriyanti
lanjut thor
2023-06-11
0