Rico saat ini terdiam. otak dan hatinya sedang berdebat hebat di dalam benaknya. Pembicaraannya dengan wanita yang baru saja pergi dari ruangannya, membuat Rico berpikir ulang mengenai Sistem yang baru saja dia sepakati. Sistem yang bertolak belakang dengan keadaanya saat ini.
"Jika wanita di sini tidak menyukai bau asam yang keluar dari tubuhku, lalu apa gunanya aku menjalankan sistem itu disini?" Rico bergumam pada dirinya sendiri. Tentu saja dia bingung dengan sistem yang dia terima. Namun sebagai seorang pria, tetap jiwa penasarannya semakin membesar. Bahkan bukan hanya tentang sistem, tapi tentang apa yang terjadi di tempat Rico berada saat ini.
Tentu saja, Rico juga tidak melupakan dunia asalnya. Apa lagi dendam di hatinya begitu membara dan juga dia mengkhawatirkan keadaan sang ayah di dunianya. Rico juga memikirkan hal lainnya seperti, apakah dia bisa kembali ke dunianya atau dia bertukar tempat dengan anak presiden?
Rico mencoba mendorong kursi rodanya menuju keluar dari tempat dia berada. Begitu keluar, orang orang di sana ternyata sedang sibuk sendiri sendiri. Para pria muda dan dewasa banyak yang mempersiapkan persenjataan dan juga berlatih bela diri. Para wanita melaksanakan tugas tugas wanita pada umunya, meski ada yang ikut latihan bertarung juga. Anak anak juga asyik dengan dunianya sendiri.
Benar kata wanita itu, mungkin pantas negara ini dijuluki negara Wangiland. Memang aroma wangi yang segar sangat terasa baunya di dua lubang hidung Rico. Namun saat Rico mencium bau badannya sendiri, wangi itu sama sekali tidak mempengaruhi bau asam keringat pada tubuhnya
"Apa anda pengin jalan jalan, anak presiden?" sebuah suara tiba tiba terdengar dari arah belakang Rico, hingga anak muda itu sedikit tersentak. Rico langsung menoleh ke kanan dan di sana ada wanita sedang tersenyum kepadanya. "Kalau anda ingin jalan jalan, biar aku yang menemani."
Rico hanya mengangguk pelan. Wanita itu meraih dua gagang yang ada di belakang kursi roda dan dia mendorong pelan menyusuri perkampungan yang nampak begitu indah. Rumah dengan cat dinding beragam warna, serta pohon bunga berwarna warni, membuat perkampungan ini terlihat begitu sedap dipandang mata dan terasa nyaman.
Rico meraih ponselnya dan mengetik sebuah pertanyaan lalu menunjukkan kepada wanita yang usianya mungkin di atas Rico. Wanita itu lantas tersenyum setelah membaca pertanyaan yang Rico perlihatkan. "Benar sekali. Kampung ini memang kampung yang indah. Bahkan kampung kita ini kampung paling indah nomer tiga di negara ini. Apa anda tidak tahu?"
Rico menggeleng. "Mungkin benar, anda terluka parah sampai anda tidak ingat apapun. Tapi kok aneh ya? Saat kami menemukan anda, kepala anda sama sekali tidak ada yang terluka. Apa mungkin itu efek dari anda terombang ambing ditengah laut?"
Rico mengangkat kedua bahunya sebagai jawaban kalau dia memang tidak tahu. Wanita itu lantas percaya. Rico pun kembali merangkai pertanyaan pada ponselnya. Wanita itu terlihat menghela nafas setelah membaca pertanyaan itu.
"keluarga kamu sedang diungsikan, yang memimpin pemerintahan saat ini adalah wakilnya. Entah, ayahmu akan dilengserkan atau tidak. Makanya kamu juga harus disembunyikan. Katanya, kamu sangat berbahaya. Kamu pasti lupa masalah yang terjadi saat kamu dinobatkan sebagai pencipta parfum nomer satu di dunia. Banyak pihak yang menuduh kamu kalau kamu itu bekerja sama dengan mafia besar untuk menguasai bisnis parfum."
Kening Rico kembali berkerut dan dia mengetik sebuah pertanyaan lagi. Wanita itu lantas kembali memberi jawaban. "Orang tuamu juga sama mendapat tuduhan seperti itu. Makanya mereka entah diungsikan kemana. Selain banyak pihak yang tidak terima ayah kamu menang sebagai presiden, kamu juga katanya tertangkap kamera sedang ngobrol berdua dengan seseorang yang diduga sebagai mafia yang berbahaya."
Rico sungguh sangat tercengang. Hingga tanpa terasa, mereka kini sudah berada di tepi pantai. Bahkan, Rico juga mencium bau wangi dari air pantai yang mengenai kakinya. Rico dan wanita itu kembali terlibat obrolan.
"Sepertinya ada kapal yang mendekat?" ucap si wanita. Dia langsung bangkit dari duduknya dan mendorong kursi roda Rico dengan cepat hingga mereka menemukan sebuah gubug yang ada diantara pepohonan dan semak semak, tak jauh dari pantai.
"Benar kan mereka orang asing. Tapi sepertinya mereka tidak melihat kita?" ucap si wanita sambil mengintip keadaan dari celah celah kayu yang digunakan untuk dinding itu. "Kita sembunyi disini dulu nggak apa apa?" tanyanya kepada Rico. pemuda itu lantas mengangguk.
Wanita itu duduk di atas dipan yang ada dibangunan itu. Hidungnya lantas mengendus sesuatu dan berhenti d hadapan Rico. "Badan kamu bau segar banget?"
Deg!
Rico terperangah mendengarnya.
...@@@@@...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Hades Riyadi
Lanjuuutt 😛😆🤣💪👍🙏
2023-10-28
0
Hades Riyadi
Rupanya setiap wanita yang mencium aroma tubuhnya bisa bermacam baunya, tergantung target yang dimaui oleh sistem...😛😀💪👍👍👍
2023-10-28
0
Jimmy Avolution
Ayo...
2023-06-12
1