Rico masih tercengang dengan apa yang baru dia dengar dari mulut wanita yang bersamanya. Pria itu sungguh dibuat terkejut dengan satu kenyataan yang sangat diluar nalar pikiran manusia. Bagaimana mungkin hanya karena sebuah racikan parfum yang diciptakan anak presiden bisa menimbulkan masalah yang cukup besar bagi sebuah negara.
"Apa aku memang sejenius itu?" tanya Rico yang memang harus berpura pura menjadi anak presiden yang sedang hilang ingatan. Wanita yang tadi sempat berdiri di dekat Rico lantas tersenyum dengan mata memandang pemandangan malam yang cukup indah.
"Kalau kamu tidak jenius, tidak mungkin ada kekacauan seperti ini. Semua musuh politik ayah kamu menyerangnya menggunakan alasana yang sama yaitu dengan apa yang kamu ciptakan. Mungkin kalau nggak beredar berita tentang kamu bekerja sama dengan mafia, sepertinya tidak akan seheboh ini sampai menimbulkan konflik," wanta menjelaskan sampai membuat Rico paham.
"Terus, bukankah di ranselku ada parfum? Apa mungkin parfum itu?" tanya Rico lagi.
"Sepertinya bukan, parfum yang kamu miliki nggak mengeluarkan bau harum. Karena saat kamu masih pingsan, pemimpin kampung ini telah mencobanya, tapi nggak ada efek sama sekali. malah, parfum itu seperti bau pria yang habis mandi keringat."
Kening Rico sontak berkerut. Sedangkan di tubuh pemuda itu, parfum itu jelas sekali berguna dan sudah terbukti manfaatnya. Apa mungkin parfum itu hanya efektif bekerja pada tubuhnya saja. Kalaupun benar parfum itu bisa membuat Rico menguasai dunia, berarti akan banyak keuntungan bagi Rico jika tetap menggunakan parfum itu seperti arahan sistem yang Rico terima.
"Kalau kamu sendiri gimana? Apa kamu juga menyukai cowok yang bau badannya wangi?" kini Rico mencoba menjalankan misinya sendiri tanpa menunggu keberuntungan yang sama seperti saat Rico bersama Matilda.
"Tentu saja!" wanita menjawab dengan sangat antusias. "Bagi aku, pria yang bau badannyanya harum itu sangat jantan dan maskulin. Bikin semangat mau ngapain aja, terutama saat mau melakukan aktifitas ranjang."
"Aktifitas ranjang? Maksudnya?" tanya Rico lagi.
"Ya aktifitas hubungan dengan lawan jenis, masa kamu tidak tahu?"
Rico sontak tercengang mendengarnya. Padahal wanita itu masih terlihat sangat muda dan kemungkinan usianya juga sama dengan usia Rico saat ini. "Emang kamu sudah pernah melakukan aktifitas ranjang?"
Sebelum menjawab, wanita itu malah tertawa. "Hahaha ... ya sudah lah, Rico. Hampir semua wanita di negara ini itu sudah melakukannya dan itu memang sudah ada dalam peraturan pemerintah."
"Hah!" Rico kembali dibuat ternganga. "Ada peraturannya?"
"Iya, sayang sekali kamu sedang lupa ingatan. Padahal kamu sendiri juga pernah memberikan usulan kalau peraturan itu mending di ubah."
"Aku? Aku meminta peraturan itu diubah?" Rico benar benar dibuat takjub begitu mendengar informasi yang menurutnya sangat aneh. Bisa bisanya hubungan suami istri ada peraturan pemerintahannya.
"Iya lah," wanita menjawab dengan sangat antusiias. "Kamu tahu nggak, karena usia kamu yang belum mencapai dua puluh tahun, saat itu kamu protes agar peratutan pemerintah tentang batas usia itu diubah. Yang boleh berhubungan badan dibatasi usia enam belas, gitu. Padahal kan peraturan lama, pas nginjek usia dua puluh tahun baru bisa berhubungan badan." Rico kembali melongo dibuatnya.
"Tapi kan kamu harusnya senang, Ric. Meskipun kamu lumpuh dan tidak bisa bicara saat itu, tiap hari ada aja wanita yang minta dijebol segelnya oleh kamu. Aku juga dulu ikut ngantri, tapi kelamaan, terpaksa deh aku dijebol oleh anak mentri."
"Hah! Apa aku seperah itu?"
"Ya ampun, itu sih bukan parah, Ric. Wajar jika banyak wanita berlomba lomba agar bisa dijebol oleh kamu. Gengsinya tinggi tahu. Apa lagi jika ingin mendapat pekerjaan. Wanita yang pernah tidur dengan kamu akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan."
Sepanjang obrolan yang terjadi, Rico benar benar dibuat takjub dengan informasi aneh dari negeri Wangiland. Bisa bisanya ada peraturan yang tidak masuk akal seperti itu. Mereka berdua kembali melanjutkan obrolan hingga tanpa terasa mereka berada di sana sampai tengah malam tiba. Rico pun memutuskan untuk pulang.
Untuk sesaat Rico kembali ditempatkan di rumah Matilda. Rico sengaja tidak menyemprot bulu bulunya agar Matilda tidak menjebaknya lagi. Sepanjang Rico berbaring, pikirannya terus menerawang dengan pembicaraannya bersama wanita yang tadi bersamanya. Rico benar benar dibuat penasaran dengan semua yang dia alami saat ini.
"Kalau begini terus, aku harus mencari tahu sendiri ke kota. Tapi bagaimana caranya aku pergi ke kota? Kakiku aja lumpuh," keluh Rico hingga dia kembali terdiam dan berpikir. Namun tak lama kemudian, wajah Rico nampak berbinar. "Aku tahu, apa yang harus aku lakukan."
...@@@@@...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Hades Riyadi
Lanjuuutt Thor 😛😀💪👍🙏
2023-10-28
0
Hades Riyadi
Rupanya di Negara Wangi-land Rico sudah terkenal sebagai ahlinya menjebol keperawanan wanita, bahkan pada antri untuk dijebol keperawanannya...😛😀💪👍👍👍
2023-10-28
0
Jimmy Avolution
Ayo...
2023-06-12
1