"Kamu bisa bicara, Rico?" tanya seorang pria setelah mendapat kabar dari Matilda. Pria itu dengan warga yang lainnya langsung berdatangan begitu mendengar kabar baik tersebut.
"Iya," ucap Rico dengan senyum yang terkembang sempurna. Mendengar Rico bersuara, hampir semua orang yang ada di sana bersorak menunjukkan kegembiraannya.
"Syukurlah, aku senang mendengarnya. Tapi bagaimana bisa suara kamu kembali secepat itu?" tanya pria yang sama. Sepertinya pria itu adalah pimpinan dari kampung ini.
"Aku tadi sedang tertidur dan aku merasakan ada goncangan. Aku pikir tadi terjadi gempa makanya tadi aku berteriak minta tolong," Rico sedikit berbohong dan nyatanya semua percaya dengan cerita yang keluar dari mulut Rico.
"Baiklah, sepertinya, malam ini kita harus mengadakan pesta untuk merayakan kesembuhan kamu."
"Setuju!" teriak warga begitu kompak.
Rico sungguh terharu dengan perlakuan para warga di kampung itu. Padahal dia bukan siapa siapa bagi warga kampung ini, tapi mereka memperlakukan Rico dengan sangat baik dan istimewa. Rico jadi semakin penasarran dengan sikap presiden Adavo dan keluarganya kepada rakyatnya sehingga dia bisa diperlakukan istimewa sekali.
Entah pesta seperti apa yang akan mereka lakukan malam ini, Rico pun sangat penasaran. Begitu para warga membubarkan diri untuk menyiapkan pesta, Rico memandang jam yang melingkar di tangannya. "Aku harap, kamu juga bisa membawaku kembali ke duniaku dalam keadaan utuh, agar aku bisa membalas dendam pada orang orang itu."
Hingga waktu pesta tiba, Rico kini sudah berada di suatu tempat tertutup. Rico sudah mandi dan berganti pakaian yang disiapkan oleh Matilda, dan kini anak muda itu sudah bergabung bersama para warga. Rico hanya bisa menggelengkan kepalanya beberapa kali, setelah tahu pesta apa yang mereka maksud.
Pesta itu memang hampir mirip dengan pesta di sebuah club atau diskotik. Pesta itu hanya bisa dihadiri oleh pria dan wanita yang memiliki usia diatas dua puluh tahun dan di bawah tiga puluh lima tahun. Hampir semua wanitanya berpakaian super seksi. Bahkan ada yang nyaris tanpa baju karena aset pribadinya terlihat jelas oleh mata yang memandangnya.
Sedangkan para pria, lebih banyak hanya memakai celana saja. Mereka seakan sengaja memamerkan tubuh atletis mereka tanpa memakai baju di atasnya. Kedatangan Rico langsung disambut meriah oleh semua yang hadir di sana. Hingar bingar musik beritme cepat dan juga lampu kelap kelip penuh warna, menambah semakin meriah suasan pesta tersebut.
"Apa kamu mau minum?' tawar seseorang sambil menyodorkan sebotol minuman yang tentunya mengandung alkohol.
"Apa ada air minum yang tidak mengandung alkohol?" tanya Rico.
Pria itu tersenyum lalu dia memanggil salah satu wanita untuk mengambilkan air minum yang dia pesan. Sekaleng minuman bersoda, kini sudah ada di tangan Rico. Pemuda itu menikmatinya sambil bercengkama dengan yang lainnya. Tak jarang pula, para wanita menghampiri Rico dengan memamerkan benda benda pribadi yang tertutup pakaian tipis.
"Apa kamu merasa bosan?" tanya seorang wanita muda berpakaian seksi kepada Rico beberapa puluh menit kemudian.
Rico lantas tersemyum. "Aku dari tadi duduk saja, jadi wajar kalau aku bosan," jawabnya.
"Bagaimana kalau kita pergi dari sini?" ajak si wanita. Rico langsung tersenyum sembari mengangguk, lalu dia dan wanita itu pergi meninggalkan hingar bingar kemeriahan pesta itu. Rico dibawa ke suatu tempat yang sepi dan memiliki pemandangan yang cukup bagus. Tempat itu adalah suatu bukit yang letaknya tidak jauh dari lokasi pesta.
"Tempat yang bagus," ucap Rico sambil menatap pemandangan kelap kelip lampu di perkampungan dan juga air laut yang tenang disinari cahaya bintang dan rembulan.
"Di sini memang tempat yang nyaman untuk menyendiri," ucap si wanita sambil meletakkan pantatnya di atas rumput, di sebelah kursi roda Rico.
"Apa kamu biasa ke tempat ini?" tanya Rico.
"Yah, kalau sedang ada masalah, aku memang suka menghibur diri di sini. Kamu sendiri gimana?"
Rico tersenyum kecut. "Sayang sekali, aku tidak mengingat apapun. Seandainya aku ingat, mungkin aku juga tidak akan berada di sini."
Wanita itu lantas ikut tersenyum. "Tidak apa apa. Mungkin di ibu kota kamu memang saat ini sedang dibutuhkan kedatangannya. Tapi di sana sangat bahaya karena aku yakin banyak yang mengincarmu."
"Benarkah?" wanita itu mengangguk. "Apa aku sepenting itu sampai banyak yang mengincarku?"
Wanita itu kembali tersenyum dan dia berdiri. "Ya semua itu ada hubungannya dengan kamu dan juga resep parfum ciptaanmu."
"Memang kenapa dengan resep parfum itu?" Rico semakin penasaran.
"Resep parfum kamu diberitakan mengandung unsur khusus yang bisa menaklukan dunia, makanya kamu dicurigai bekerja sama dengan mafia dalam menciptakan parfum itu."
"Apa!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Hades Riyadi
Lanjuuutt Thor 😛😀💪👍🙏
2023-10-28
0
Hades Riyadi
Like and Favorit 😛😀💪👍🙏
2023-10-28
0
Listi
gass keun
2023-08-25
1