"Gimana anakku, Sayang? Acara pikniknya, menyenangkan, bukan?" ucap Corazon dengan senyum penuh kemenangan kepada anak tirinya yang terdiam tidak berdaya. Semua yang berada di dalam satu mobil, menyeringai, menertawakan ketidak perdayaan anak muda yang telah mereka racun secara bertahap.
Rico yang menjadi korban keganasan empat orang di depannya, hanya bisa menatap tajam dengan kemarahan yang tidak bisa dia lampiaskan. Dirinya benar benar tidak berdaya walau sekedar untuk melindungi diri. Hanya ada sumpah serapah yang bisa dia teriakan di dalam hati saja.
Sudah cukup lama ke empat orang itu melakukan perjalanannya. Hingga dua jam kemudian., mereka telah sampai di tempat tujuan mereka. Tempat yang sangat sepi dan jauh dari pemukiman penduduk. Sore itu, hujan deras sedang mengguyur bumi. Dengan diiringi halilintar dan angin yang cukup kencang, keempat orang itu mengeluarkan tubuh Rico yang tidak berdaya.
"Selamat datang di rumah barumu, Sayang," ucap Corazon begitu Rico menatap tempat dirinya berada. Sebuah pemakaman dan Rico tahu, apa yang direncanakan ke empat orang durjana itu.
"Ada pesan terakhir nggak yang ingin kamu sampaikan, Yang?" sekarang giliran Ciripa yang bertanya dengan tatapan mengejek. "Biar nanti aku yang sampaikan pada Daddy." Rico hanya mampu memberikan tatapan tajamnya, namun tatapan tajam itu sama sekali tidak berarti bagi wanita yang saat ini sedang terkekeh. "Nggak usah melotot gitu, sayang. Sama sekali tidak menakutkan."
"Udah, kita singkiran dia sekarang aja, keburu nanti ada, orang," ucap Ferguso, dan langsung disetujui oleh ketiga orang lainnya.
Bulgoso mendorong kursi roda, tempat korbannya berada. Rico hanya bisa menitikkan airmata sambil terus mengucapakan sumpah dalam hati. "Jika aku diberi kesempatan untuk bangkit kembali, akan aku balas kalian, yang lebih menyakitkan dari ini. Aku bersumpah atas nama orang tuaku." bersamaan dengan sumpah itu, hujan lebat, angin kencang dan petir terus menggelegar, sampai ke empat orang itu berhenti tepat disebuah sumur tua.
"Cepat buka sumurnya!" titah Bulgoso. Tiga orang yang bersamanya, langsung bekerja sama membuka penutup sumur tua yang ada di tengah area pemakaman. Hati Rico bergetar dengan airmata yang menderas dan hati yang terus mengucapkan sumpahnya.
"Selamat jalan anakku, Sayang. Jangan rindukan Daddy kamu. Mommy akan merawatnya dengan baik, oke?" ucap Corazon dengan santainya. "Lempar dia sekarang adik adilkku!"
"Siap, kakak!" Suara tawa terus menggema bersamaan dengan suara menggelegar dari petir petir yang berkilatan. "Lempar sekarang!"
Wush!
Tubuh Rico terhempas menuju ke dasar sumur. Matanya menatap tajam ke arah empat yang sedang menertawakannya. "Aku bersumpah! Akan aku balas kalian!"
Byur!
Tubuh Rico perlahan tenggelam dan keadaan menjadi gelap.
"Sekarang, kita pulang," ajak Corazon setelah dua orang adiknya menutup kembali sumur tua itu. Mereka bergegas meninggalkan area pemakaman dan kembali melanjutkan rencana mereka. Beberapa jam lamanya setelah melakukan perjalanan pulang, ke empat orang itu, akhirnya sampai di dalam rumahnya dengan tenang dan wajah berseri.
Corazon langsung menuju ke kamar dimana suaminya saat ini berada. Wanita itu sudah tidak sabar untuk memberi kabar dengan apa yang terjadi pada Rico. Namun, sesampainya di tempat yang dia tuju, Corazon terperangah karena suaminya tidak ada di tempatnya.
"Sayang! Kamu dimana? Aku ada kabar bagus untuk kamu loh!" seru Corazon dengan terus mencari suaminya ke toilet dan sebagainya. Tapi Corazon tidak menemukan sosok yang dia cari dimanapun. "Kemana orang cacat itu?"
Corazon mencari ke tempat lain, tapi tetap dia tidak menemukan keberadaan Castano. Akhirnya Dia memanggil kedua adiknya yang sudah memasuki kamar mereka masing masing.
"Ada apa sih, Kak?" tanya Ferguzo yang saat itu hendak melakukan seuatu dengan sang kekasih di kamarnya.
"Castano hilang!" seru Corazon, wajah terlihat sangat frustasi.
"Apa! bagaimana mungkin!" seru Ferguzo dengan mata membalak.
"Aku tidak menemukan Castano di ruangan manatapun. Nggak mungkin kan dia naik ke lantai atas."
"Ahh sialan! ya udah, kita berpencar mencarinya! Kalau pun pergi, paling belum jauh." ucap Ferguso.
"Coba cek cctv?" usul Ciripa.
"Di sini nggak ada cctv. Kamu mau perbuatan kita semua terekam? Kalau lagi apes, bisa sial kita," balas ferguso. Mau tidak mau mereka pun berpencar mencari Castano.
Sementara itu di tempat lain.
"Eugghh!" terdengar suara lenguhan khas orang baru bangun tidur ataupun tidak sadarkan diri. Tubuh orang itu bergerak sampai orang itu mendengar suara yang cukup membuatnya kaget.
"Dia sudah bangun!"
Sementara itu, orang yang baru saja terbangun, perlahan membuka matanya lalu menatap wajah wajah orang yang sama sekali tidak dia kenal sedang menatapnya juga. "Aku dimana? Apa aku masih hidup!"
...@@@@@...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Hades Riyadi
Dilanjuuutt Thor 😛😀💪👍🙏
2023-10-28
3
Hades Riyadi
Akhirnya Rico ada yang menyelamatkan juga, rupanya Tuhan tidak buta serta tidak merestui perbuatan jahat yang dilakukan oleh 4 sekawan itu... syukurlah padahal biasanya tidak begitu...😛😀💪👍👍👍
2023-10-28
0
alluca
aq berharap nanti juga ada Marimar.. 🌺
2023-09-03
1