"Badan kamu kok bau segar banget?" ucapan wanita yang bersama Rico, sontak membuat anak muda itu terperangah. Wanita itu bahkan mengendus lebih dekat ke arah lengan Rico. "Benar, badan kamu baunya enak banget! Bau keringat!" Wanita itu berseru dengan wajah berbinar.
Rico tersenyum kecil lalu dia mengetikkan sesuatu yang berhubungan dengan bau badan. Wanita itu lantas menjawab setelah maksud apa yang ditanyakan oleh Rico. "Sebenarnya aku lebih suka bau badan cowok itu yang kayak gini. Bau keringat, seger, daripada bau parfum. Tapi disini, cari cowok yang bau badannya tidak wangi sangat susah."
Rico kembali tersenyum lalu dia kembali mengetik sesuatu. Wanita itu malah tersenyum lebar. "Ya mau banget lah. Tapi jangan disini. Tidak nyaman tempatnya. Di rumah yang kamu tinggali aja ya. Nanti kalau sepi aku kesana, gimana?"
Rico mengangguk patah patah tanda setuju tapi ragu. Namun wanita itu malah terlihat bersemangat dan sangat antusias. Hingga hari menjelang petang, mereka memutuskan untuk kembali. Ternyata Rico sedang ditunggu dan dicari oleh orang orang kampung.
"Kamu abis membawa Rico kemana?" tanya seorang pria dengan wajah terlihat kesal.
"Tadi dia minta jalan jalan, jadi aku membawanya ke pantai. Apa ada masalah?" jawab wanita yang bersama Rico dan dia juga kembali melempar pertanyaan.
"Tadi ada orang orang dari bintang merah memeriksa kampung kita. Untung saja Rico kamu bawa pergi," balas si pria. "Sepertinya, Rico berada di tempat itu tidak akan aman. Kita harus menyembunyikan Rico untuk sementara waktu."
"Biar Rico sembunyi di rumahku aja. Rumahku kan ada ruang rahasianya. Aku yakin, disana Rico akan sangat aman," usul wanita yang tadi bersama Rico.
Rico sendiri bingung, kenapa warga kampung ini begitu menjaganya. Dia lantas mengetik sesuatu dan memberikannya ke si pria. Awalnya pria itu mengerutkan keningnya, lalu dia menghela nafasnya dalam dalam. "Karena perjuangan ayah kamu bagi rakyat kecil itu sangat berarti. Bukan hanya kampung ini, kampung manapun akan siap menerima kamu dan keluarga kamu."
"Aku juga sudah cerita sama Rico tentang tuduhannya bekerja sama dengan mafia. Sayangnya kamu tahu sendiri, Rico tidak ingat apapun," ucap si wanita yang sedari tadi bersama Rico.
"Ya sudah, bawa Rico ke rumah kamu," titah pria itu. Si wanita langsung mendorong kursi roda Rico ke tempat tinggalnya. Dalam perjalananya, wanita itu mengaku bernama Matilda, dan usianya lebih tua enam tahun dari Rico. Wanita itu hidup sendiri, entah apa alasannya, Matilda tidak menceritakan kisah hidupnya lebih rinci.
"Nah, di sini kamu akan sangat aman," seru Matilda begitu mereka sampai di sebuah ruang rahasia. Memang benar itu adalah ruang rahasia. Rico saja tadi tidak menyangka kalau bangunan yang terlihat seperti tembok itu terbuka saat Matilda menyentuh sebuah tombol yang tersembunyi. "Sebentar ya? Aku keluar dulu?"
Rico langsung mengangguk, lalu Matilda keluar meninggalkan pemuda itu. Rico lantas mengedarkan pandangannya ke ruangan tempat dia berada. Benar benar ruang rahasia yang nyaman. Ada ranjang, sofa, lemari pendingin, televisi dan beberapa hiasan dinding sebagai pendukung.
Namun beberapa saat kemudian, Rico dibuat tercengang saat Matilda kembali menghampirinya. Wanita itu telah berganti pakaian dan kali ini dia memakai pakaian yang sangat seksi. Sebuah baju tidur transparan berwarna merah muda, benar benar membuat benda penting milik wanita itu terlihat.
Matilda mendekat lalu membungkuk hingga mulutnya tepat berada didekat telinga Rico. "Apa aku boleh mencium bau badan kamu sekarang?" Meskipun bingung, Rico tetap mengangguk karena ini juga keinginannya. Tapi yang membuat Rico penasaran, kenapa wanita itu memakai baju seksi? padahal hanya cium bau badan Rico saja.
Senyum Matilda semakin cerah dan dia mendorong kursi roda Rico menuju ke ranjang. Rico dibantu pindah agar bisa rebahan di atas ranjang dan Matilda juga melepas baju yang di pakai Rico. "Lebat banget ya?" ucap Matilda sambil mengusap ketiak Rico yang basah dengan jarinya, lalu Matilda menghirup aroma ketiak pada jari jarinya. "Segarnya ..."
Rico hanya tersenyum. Lalu dia memperhatikan Matilda yang mulai merebahkan tubuhnya di sisi Rico lalu menempelkan lubang hidungnya pada bulu ketiak pria itu. Wanita itu benar benar seperti orang kecanduan. Bahkan dia sampai merubah posisi mengungkung tubuh Rico, demi menghirup dua sisi berbulu di kiri dan kanan pemuda itu.
Rico hanya terdiam pasrah meski dalam benaknya bergemuruh hebat. Apalagi sekarang ada yang berdiri sangat tegak karena penampilan dan juga gerakan tubuh Matilda. beberapa saat kemudian, Matilda tiba tiba menghentikan aksinya lalu menatap Rico. "Apakah rumput di bawah perutmu juga bau keringat? Boleh aku menghirup aromanya juga?"
...@@@@@@...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Hades Riyadi
Lanjutkan Thor 😛😀💪👍🙏
2023-10-28
0
Hades Riyadi
Waahh... mantaabb abiiss... Mathilda ini meminta izin untuk merumput dibawah perut ..😛😆💪👍👍👍
2023-10-28
0
kookv
wkwkwk.... rumput dibawah perut...
2023-07-04
1