"Kau sudah bangun?" tanya seorang pria kepada seseorang yang sedang terbaring di atas ranjang. Pria itu bersama yang lainnya memandangi seseorang yang baru saja sadarkan diri. Orang yang sedang terbaring itu ingin mengeluarkan suaranya, tapi sayang, dia hanya bisa menggeram. Bahkan orang itu berkali kali membulatkan matanya, karena terlalu memaksa untuk mencoba mengeluarkan suaranya.
"Sepertinya yang dikabarkan dalam berita memang benar, dia tidak bisa berbicara dan juga lumpuh," ucapaan pria lain cukup membuat terkejut orang yang saat ini sedang terbaring.
"Apa aku beneran masih hidup? Apa ada yang menyelamatkanku? Terus tadi dia berkata ada Berita? Apa Daddy memasang berita unttuk mencariku?" berbagai pertanyaan bermunculan dalam benak pria yang terbaring. Namun ada yang membuat dia merasa heran, Di sekitar dirinya tercium bau wangi yang sangat menyegarkan.
"Amblkan kursi roda!" titah pria yang tadi melempar pertanyaan. Tak lama setelahnya, tubuh orang itu diangkat dan diletakkan pada kursi roda.
Orang itu tercengang begitu matanya menatap ke sekitarnya. Matanya terus memandang penuh dengan rasa takjub dengan seetiap yang dia lihat. Orang itu juga terkejut saat matanya menangkap jam tangan melingkar di tangannya. Dia tidak merasa mengenali jam tangan itu karena dia memang tidak memilikinya.
"Ini tas ranselmu," pria yang sama, menyerahkan sebuah ransel diatas pangkuan orang lumpuh dan tentunya si orang lumpuh itu heran karena seingatnya, dia tidak memiliki tas ransel seperti itu. meskipun orang itu lumpuh dan tidak bicara, tapi tangannya masih bisa dia gerakan. Orang itu mengecek ranselnya dan hanya terdapat botol parfum di dalamnya.
"Kenapa kamu kabur dari rumah hanya membawa parfum? Apa lagi parfum kamu sama sekali tidak wangi," pria itu kembali bersuara dan lagi lagi ucapannya membuat orang yang berada di kursi roda terkejut.
"Jangan terlalu banyak diberi pertanyaan, " celetuk seorang wanita yang sedang melangkah menghampiri dua orang itu. "Dia baru sadar, mungkin dia masih bingung saat ini sedang berada dimana," lalu wanita itu mendekat kepada orang yang duduk di kursi roda. "Kamu tenang saja, kamu pasti akan pulang dengan selamat. Sekarang istirahatlah." wanita itu lantas menyuruh semua orang meninggalkan orang yang ada di kursi roda sendirian.
Dialah Rico, saat ini dia kebingungan dengan apa yang terjadi kepadanya. Sepanjang mata memandang, dia melihat beberapa bangunan tertata rapi dan penuh warna. Disana, dia juga mencium bau yang sangat harum. Entah berasal darimana bau itu, membuat Rico merasa bingung.
Rico memutar kursi rodanya dan dia menggerakkannya menuju bangunan yang ada di sana. Rico masuk dan langsung mengedarkan pandangannya ke semua ruangannya. Disaat bersamaan, seorang wanita masuk ke tempat yang sama dengan pemuda itu.
"Ini makanan, kamu bisa tinggal di tempat ini untuk sementara. Kalau ada yang ingin kamu tanyakan, pakailah alat yang ada di meja itu," Rico mengangguk dan melihat sebuah ponsel tergeletak di sana. Begitu wanita itu pergi, Rico segera mengambil ponsel tersebut untuk mencari tahu tentang keberadaannya.
Namun sayang, beberapa kali Rico mencari informasi, dia tidak menemukan apapun yang dia cari. Dari informasi ayahnya dan negaranya, Rico tidak menemukan apapun. Rico pun semakin bingung, saat ini sebenarnya dia berada dimana.
Di saat bersamaan, ponsel itu menampilkan pemberitahuan dan saat Rico menekan pemberitahuan itu, matanya membbelalak sempurna. Di saat bersamaan, seseorang masuk dan langsung merebut ponsel tersebut. Tapi orang itu terdiam saat menatap layar ponsel yang sudah menyala.
"Kamu sudah membaca berita ini?" tanya orang itu. Karena tidak bisa berrbicara, Rico lantas mengangguk dan dia memberi isyarat kalau dia butuh penjelasan. Pria itu menghembus nafasnya secara kasar lalu duduk di tepi ranjang yang ada di sana. Matanya menerawang ke arah lain. "Negeri ini sedang tidak baik baik saja. Karena pemberontakan, keluarga presiden, termasuk kamu sedang dalam bahaya."
"Keluarga presiden? Aku?" tentu saja semua pertanyaaan Rico hanya bisa dia ucapkan dalam hati saja. Namun wajahnya menunjukkan kalau dia sangat terkejut.
"Kemarin saat kami bermain di hutan, kami menemukan tubuh kamu tergeletak di sana di atas laut tepi hutan. Tadinya kami tidak yakin kalau kamu adalah anak presiden. Namun, saat memperhatikan wajah kamu baik baik, ternyata benar, kamu anak presiden yang divonis lumpuh dan tidak bisa bicara."
"Apa! Aku anak presiden!" pekik Rico masih dalam hati juga.
Pria itu bangkit dari duduknya lalu menyerahkan ponsel kepada Rico. "jangan baca berita apapun, yang bisa menganggu ketenangan kamu," ucap pria itu, lantas dia pergi.
Rico pun semakin dibuat bingung. Tangan kanannya tidak sengaja memencet salah satu tombol yang ada pada jam tangannya dan seketika munculah sesuatu dari jam tangannya
"Apa lagi ini!"
...@@@@@...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Hades Riyadi
Lanjuuutt 😛😆💪👍🙏
2023-10-28
1
Hades Riyadi
Waahh... rupanya Rico bertransmigrasi ke dunia lain dan menjadi anak Presiden di suatu Negara....🤔🙄😠😛💪👍👍👍
2023-10-28
0
alluca
Apa lagi, Rico? bikin penasaran aja ,🤭
2023-09-13
1