Kamelia langsung duduk di samping Mama Riana sambil meminum teh hangat yang di sediakan untuknya.
''Adit kamu beneran mau ikut?? Tumben banget mau ikut. ''
ucap Mamanya saat melihat Adit sudah rapih dengan pakaian santai nya.
''Sudah Maaa, ayo kita berangkat mumpung masih pagi soalnya. ''
lerai Papanya mengalihkan protesan sang istri.
Adit langsung menarik tangan Kamelia untuk membawanya keluar, karena dia malas debat dengan Mamanya yang selalu saja menyerangnya.
''Mama jangan memojokkan Adit, kasihan loh dia jadinya marah. ''
ucap suaminya dan sang istri hanya mendelik sebal.
Kamelia langsung memilih sepedahnya setelah Adit membawakannya, Mama dan Papa nya keluar dari rumah dan Adit langsung mengajak Kamelia menjalankan sepedanya.
Adit tersenyum saat melihat Kamelia begitu nyaman menggoes sepedanya, bersama Cindi dia tidak pernah seperti ini dan Adit menjadi diri sendiri saat ini, biasanya hanya kedua orang tuanya yang goes namun saat ini dia ikut dengan istri barunya.
Tiba di lapangan utama, sepedah di parkirkan dan Mamanya Adit mengajak jalan santai mengelilingi lapangan.
Kamelia mengiyakannya dan berjalan santai berdua sambil berbincang, sedangkan Suami dan Papa mertuanya entah kemana memilih menepi katanya.
''Biasanya Mama jalan santai sendirian, Papa gak mau dan sekarang ada kamu yang menemani. ''
ucap Mama Riana dan Kamelia tersenyum.
''Mama gak ikut senam?? Lihat di tengah lapangan semua senam. ''
ucap Kamelia dan Mama Riana langsung berbinar lalu menarik Kamelia ke tengah lapangan.
Kedua nya langsung berbaur dengan gerakan senam bahkan sesekali keduanya tertawa karena salah gerakan, dari arah luar lapangan Adit tersenyum samar melihat Mamanya bahagia bersama istri barunya.
''Lihat Mama kamu sampai tertawa lepas begitu dengan Kamelia, Papa sangat bahagia melihatnya karena sudah lama Mama kamu tidak seperti itu Adit dan semua karena istri kamu. ''
ucap Papanya Adit dan Adit hanya diam tanpa menjawab.
''Untuk saat ini Adit gak bisa berbuat apapun, Papa tahu kan kalau sebelum menikah dengan Cindi, Adit membuat perjanjian pranikah dan isi nya begitu merugikan nantinya. ''
Ucap Adit dan Papanya hanya diam.
''Kapan wanita itu kembali?? ''
Tanya Papanya kembali saat sang putra terdiam.
''Minggu depan dan Adit yang akan menjemputnya di bandara. ''
Jawab nya dan Papanya tersenyum.
''Gunakan untuk menyentuh istri kamu, mumpung wanita itu tidak ada. ''
Titah sang papa dan Adit hanya diam tanpa menjawab.
Adit sedang menyipitkan matanya saat melihat Mamanya sedang berbicara dengan wanita dan seorang pria seusia dirinya dan terlihat istrinya menyalami pria itu.
Di lapang saat ini Mama Riana sedang berbincang dengan temannya yang sama sedang olah raga di temani putranya, bahkan putra temannya terlihat tertarik dengan Kamelia namun Kamelia terlihat acuh.
''Ayo kita pulang saja, matahari sudah terasa panas dan gak baik untuk kulit. ''
Ucap Adit yang tiba tiba hadir dan menggandeng pinggang Kamelia lalu membawanya pergi.
''Aishh.....anak itu sangat keterlaluan sekali. ''
Geram Mama Riana saat melihat putranya yang tiba tiba membawa Kamelia.
Mama Riana langsung pamit pada temannya dan menghapiri suaminya yang sedang tersenyum padanya, sedangkan Adit sudah terlihat jauh menuju sepeda yang terparkir.
''Kita pulang yaa, Adit sudah duluan membawa Lia pergi soalnya. ''
Ajak sang suami saat istrinya menghampiri dengan wajah kesalnya.
Mama dan Papa nya Adit pun langsung berbalik menuju parkiran sepeda untuk mengambilnya, sedangkan Adit dan Kamelia sudah menggoes sepedanya yang di pimpin Adit duluan, tanpa protes Kamelia mengikutinya.
Entah kemana Adit membawanya karena Kamelia tidak mau bertanya, dia malas kalau harus berbasa basi dengan Suaminya itu.
Hingga tak terasa sampai di sebuah danau dan Adit memberhentikan sepedanya yang otomatis mebuat Kamelia pun ikut berhenti.
Kamelia turun dari sepedah dan ikut duduk di samping Adit yang lebih dulu duduk, Kamelia hanya bisa terdiam menatap danau yang ada dihadapannya yang tak begitu ramai pengunjungnya.
''Gak apa apa kan disini dulu sebentar?? ''
Ucap Adit dan Kamelia mengiyakannya.
''Danau ini banyak sekali kenangannya untuk saya, di tempat ini saya mendapatkan kebahagiaan dan juga kesedihan. ''
Ucap Adit dan Kamelia hanya mendengarkan tanpa berniat menjawabnya.
''Kamelia....maaf karena keegoisan Mama, kamu harus terjebak dengan saya atas nama pernikahan, semua di luar kuasa saya karena Mama mengancam nya sangat mengerikan, saat ini saya hanya mencintai Cindi dan maaf kalau saya belum bisa membuka hati untuk kamu, maaf karena saya belum bisa menafkahi batin kamu dan saya gak bisa kalau tidak dengan wanita yang saya cintai. ''
Ucapnya kembali dan Kamelia hanya diam tanpa bersuara.
''Pernikahan macam apa ini. ''
Gumam Kamelia namun samar samar Adit dapat mendengarnya.
''Kalau kamu masih mau disini silahkan, saya duluan pulangnya. ''
Ucap Kamlia sambil beranjak dan berjalan menuju sepeda tanpa melihat ke belakang.
Adit terus menatap punggung istrinya yang mulai menjauh sambil menggoes sepedanya, Adit menyesali ucapannya yang di lontarkan pada Kamelia tapi Adit langsung menepisnya dan kembali menatap danau di hadapannya.
Kamelia saat ini mengemudikan sepedahnya menuju kosan Bunga, dia tidak membawa handphone bahkan uang pun tidak dan terpaksa dia memilih Bunga karena kosannya tidak terlalu jauh dari danau itu.
Kamelia mengetuk pintu kamar Bunga lalu menunggu duduk di depan teras sambil lesehan, tak lama kemudian Bunga membuka pintu dan kaget saat melihat sahabatnya duduk di terasnya dengan style santai juga sebuah sepedah terparkir di depannya.
''Buatkan minum jangan protes dulu yaa. ''
Potong Kamelia saat Bunga akan berbicara dan membuat Bunga mengerucutkan bibirnya.
Bunga masuk kedalam kosannya dan tak lama keluar dengan membawa dua botol minuman dingin untuknya dan untuk Kamelia.
''Katanya lagi gak di kota ini, tapi ini tiba tiba ngejugrug kaya hantu dan apaan ini sepedah lagi. ''
Ucap Bunga sambil melihat Kamelia yang meminum minumannya.
''Aku habis dari Cfd dan lupa gak bawa handphone sama uang, makanya memilih kesini yang paling dekat kan. ''
Ucap Kamelia dan membuat sahabatnya berdecak sambil menggelengkan kepalanya.
''Kita beli makan pasti kamu belum makan, sebentar aku ambil kunci mobil sama dompet dulu. ''
Ucap Bunga sambil beranjak dan kembali masuk kedalam kamar kosannya.
Kamelia malah beranjak dan masuk kedalam kamar kost Bunga, Bunga langsung mengerutkan keningnya melihat sahabatnya itu.
''Bunga aku ikut mandi dan pinjam baju kamu yaa, beli sarapan biasa ajah jangan aneh aneh yaa dan kamu saja sendiri yang beli gak apa apa kan?? ''
Ucap Kamelia dan sahabatnya pun mengiyakannya.
''untung kamu sahabat aku, kalau bukan udah aku pecat kamu, sana pilih baju sendiri dan aku pinjam sepeda yaa biar gak jalan kaki. ''
Jawab Bunga dan Kameli mengcungkan jempolnya.
.
.
Bersambung........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Sandisalbiah
satu bukti lagi kebodohan Adit yg dibutakan cinta.. melakukan oerjanjian pra nika yg merugikan pihaknya.. hadehh... perjanjian pra nika dgn Kamelia itu wajar krn kalian menika tanpa cinta tp dgn Cindi kok pake perjanjian juga yg isinya merugikan kamu lagi itu artinya Cindi itu gak pernah cinta ama kamu, Dit.. dia cuma manfaatin kamu doang dan bego nya kamu nurut aja.. hais jd gemezz dgn Adit.. pengen tabok jidatnya.. 😏😏
2023-09-15
2
🌷💚SITI.R💚🌷
bagus lia kamu hrs jual mahal..biarkn si adit yg bucin duluan..dan biarkn dia tau siapa cindi sebenary
2023-06-16
1