Kamelia sudah rapih dengan pakaian kantornya, setelah sarapan Kamelia memilih pamit karena dia takut kesiangan sampai di kantornya.
Kamelia menggunakan angkutan umum untuk pergi bekerja, baginya lebih nyaman dan tenang, sabtu pagi yang mendung bagi Kamelia karena siang nanti adalah akhir dari hidup bebasnya.
Begitu tiba di Bank dia langsung turun dari angkot sebelumnya membayar dulu, Kamelia berjalan masuk menuju ruangannya dan menyapa orang orang yang berpapasan dengannya.
''Lia berkasnya sudah siapkan?? ''
Tanya rekan kerjanya saat Kamelia memulai pekerjaannya.
''Lagi di print out, nanti aku antarkan ke meja kamu Bunga. ''
Jawab Kamelia dan rekan kerjanya tersenyum membuat Kamelia waspada.
''Kamu yang Acc ke Pak Danil yaah?? ''
rayu Bunga dan semua sudah di duganya.
''Kalau bukan sahabat aku gak mau. ''
Jawab Kamelia dan membuat Bunga tersenyum sambil memberikan satu kotak coklat kesukaan Kamelia.
''Kamu terbaik deh, dah Lia aku ke meja aku dulu yaa dan jangan telat. ''
Ucapnya setelah meletakkan kotak coklatnya.
''Bunga kamu ini sangat aneh, dulu senang kalau ke ruangan Pak Danil dan sekarang malah gak mau. ''
Ucap Kamelia sambil menyimpan coklatnya kedalam tas nya.
Hanya satu jam semua berkas selesai sudah siap, Kamelia langsung membawanya menuju ruangan atasannya untuk di tanda tangani.
Setelah terdengar sahutan dari dalam ruangan, Kamelia langsung masuk dan menghampiri meja atasannya yang sedang fokus dengan layar monitor komputernya.
''Permisi Pak, ini berkas milik Bunga yang sudah saya revisi sesuai permintan Pak Danil kemarin sore. ''
Ucap Kamelia dan atasannya langsung menatap Kamelia lalu meminta berkasnya.
''Duduk dulu Kamelia, saya selesaikan sedikit lagi pekerjaannya. ''
Jawabnya setelah menerima berkas dari Kamelia.
Kamelia akhirnya duduk di kursi di hadadapan atasannya sambil membuka handphone nya untuk mengusir jenuh saat menunggu atasannya.
''Mama ini kan restoran mahal, kenapa ini tempat yang di pilihnya. ''
Gumam Kamelia dalam hatinya sambil menyimpan handphone nya di saku dalam blezer kerjanya.
''Saya akan mulai periksanya Kamelia dan tunggu yaa gak akan lama. ''
Ucapnya dan Kameli hanya mengangguk sambil memperhatikan atasannya yang sedang memeriksanya.
Satu jam kemudian atasannya selesai dengan pemeriksaannya, Kamelia sampai kesal menunggunya dan untung nya dia atasannya bukan bawahannya.
''Maaf menunggu lama, semua berkasnya sudah sesuai Kamelia dan berkasnya akan saya bawa ke pusat besok, kamu boleh meninggalkan ruangan ini dan sesuai perjanjian di luar jam kerja uang gaji nya cash yaa dan nanti staff keuangan yang memberikannya sama kamu dan staff lain yang masuk di hari ini. ''
ucap nya dan Kamelia mengangguk lalu pamit keluar dari ruangan atasannya dengan kaki yang terasa pegal.
Kamelia kembali ke meja nya dan merapihkan pekerjaannya, Kamelia mengganti sepatu kerjanya dengan sepatu plate shoose seperti biasa dan menggunakan sepatu berhak hanya di area Bank saja.
Satu jam kemudian pekerjaan selesai dan semua sekarang menuju ruang keuangan untuk mengambil amplop gaji nya, walaupun bekerja setengah hari namun bayarannya di hitung perjam.
''Lumayan buat membayar nanti makan siang di restoran itu, sebaiknya aku berangkat sekarang deh kan lumayan jauh tuh. ''
gumam Kamelia dalam hatinya sambil berjalan menuju pintu utama.
''Liiiiaaaa.....kamu memang the best friend, makasih yaa kamu menyelamatkan aku. ''
ucap Bunga sambil berlari kecil menyusul langkah Kamelia.
''Ciihh.....ada maunya kamu memuji aku, sudah sana itu pacar kamu jemput kasihan menunggu. ''
ucap Kamelia dan Bunga langsung menyengir ke arahnya lalu pamit pada Kamelia.
Kamelia langsung menyetopkan angkot yang melintas di depannya, Kamelia duduk manis menuju tujuannya karena di dalam angkot tidak terlalu penuh, Mamanya terus menghubungi memberitahukan kalau mereka sudah sampai bahkan orang yang mengajak bertemu pun sudah sampai.
Kamelia turun dari angkot pertama dan menunggu angkot kedua, dia mengirim pesan pada Mamanya kalau sudah hampir sampai.
Setelah mendapatkan angkot kedua, Kamelia langsung duduk kembali di dalam angkot dan hanya beberapa menit akhirnya sampai di restoran tujuan, Kamelia langsung turun dari angkot dan alangkah kagetnya saat terdengar ada bunyi kelakson mobil yang membuatnya mengusap dada.
Kamelia hanya mendesah kesal dan berjalan menuju area restoran yang lumayan jauh dari pintu utama, Tiba di depan restoran Kamelia menanyakan meja atas nama keluarga Prapta dan salah satu pelayan mengantarkannya karena meja di pesan khusus oleh keluarga Prapta.
''Itu kan keluarga konglomerat, terus yang mana yang mau di kenalkan dengan aku, pewaris tunggalnya kan sudah menikah kalau gak salah. ''
gumam Kamelia dalam hatinya sambil berjalan mengikuti pelayan menuju meja yang di tujunya.
''Maaf terlambat......''
ucap lembut Kamelia dan semua orang langsung menatap ke arahnya.
''Gak apa apa, ayo duduk dan makan makanannya Kamelia. ''
ucap seorang wanita paruh baya seusia mamanya Kamelia.
Kamelia yang memang lapar pun langsung memakan makanannya, seseorang di sebelah Papanya terus menatap ke arah Kamelia, yaa.....dia adalah Aditya Saka Prapta calon suaminya Kamelia.
Setelah makan selesai meja kembali di rapihkan dan di sediakan makanan penutup sebagai penggantinya, Kamelia hanya mencicipinya sedikit karena baginya rasanya terlalu pekat manisnya.
''Langsung kita bahas yaa masalahnya, terimakasih Kamelia karena mau menyempatkan datang walaupun dadakan tapi kamu menghadirinya, saya Riana dan suami saya Alam kami berdua bisa di bilang teman jauh dari kakek kamu, kami dekat dengan kakek kamu dan hanya mengenal biasa kedua orang tua kamu, kami bermaksud untuk meminta kamu menikah dengan putra tunggal kami, namanya Aditya. ''
jelas Tante Riana dan membuat Kamelia tersentak.
''Maaf menyela Tante, setau saya kalau putra tunggal Tante sudah menikah kan?? Dan istrinya masih ada, maksudnya menikahkan nya dengan saya apa yaa?? ''
ucap Kamelia yang ingin memastikan nya karena Kedua orang tuanya tidak membicarakannya sebelumnya.
''Benar Kamelia, putra Tante sudah menikah dan kami meminta kamu untuk jadi istri kedua, kamu jangan takut karena Tante jamin kamu akan di berikan pasilitas yang sama dengan istri pertama. ''
jelasnya dan membuat Kamelia terdiam.
''Tante maaf sekali lagi, Kamelia gak mau menjadi duri dalam hubungan rumah tangga putra Tente, gak ada istri yang ikhlas menerima suaminya menikah kembali dengan wanita lain. ''
ucapnya Kamelia kembali dan Aditya memotongnya.
''Istri saya sudah mengijinkannya dan sekarang tinggal menunggu jawaban dari kamu, kamu jangan takut karena saya akan berlaku adil dan kita bisa membuat perjanjian pra nikah agar kamu tidak ketakutan dan berpikiran menjadi duri dalam rumah tangga saya sebelumnya, jawaban semua ada di kamu. ''
sela Adit dan membuat Kamelia terdiam.
Kamelia melihat ke arah kedua orang tuanya yang hanya diam tanpa mau membelanya, Kamelia menghela nafasnya dan bergumam dalam hatinya ''Semua memang sudah takdir.''
.
.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
sherly
kalo gini mah judulnya bukan dimadu Thor .. tp menjadi madu...
2024-07-18
1
Endang Setyowati
seperti nya janji adil untuk pria yg berpoligami tdk akan jd kenyataan.
2023-10-28
1
Uthie
coba mampir 👍
2023-10-01
1